LINGKUNGAN
PERTEMUAN 2
Lingkungan dan bangunan pertanian
Lingkungan dan bangunan pertanianadalah salah satu cabang disiplin
ilmu dalamteknik pertanianyang fokus pada pengendalianlingkungan
dalambangunan pertanian untuk pertumbuhanproduksidan
mempertahankan mutuhasil pertanian.
Hal ini umum dilakukan jika intensitas cahaya alami yang tersedia kurang
atau tidak ada.
Sebagian tipe tanaman dipengaruhi oleh lamanya penyinaran agar berbunga atau
menghasilkan hasil yang baik, namun ada juga yang tidak; misalnya,
anggrek cattleyatidak akan berbungajika lamanya penyinaran melebihi 15 jam
sehari,bit gulatidak akan menghasilkan gulayang banyak jika tidak mendapatkan
cahaya lebih dari 8 jam sehari, dantomattidak dipengaruhi lamanya penyinaran.
Fenomena ini disebutfotoperiodisme
Temperatur
Temperaturmerupakan salah satu parameter lingkungan yang sangat penting bagi
tumbuhan.
Jika tidak ada aktivitas enzim, kehidupan tidak akan berlangsung dengan baik.
Selain itu, temperatur yang tinggi juga akan menyebabkan laju transpirasi
meningkat melebihi penyerapan air oleh akar sehingga sel tanaman akan
mengering dan mati.
Pengertian lain dari RH adalah perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung
dalam udara pada suatu waktu tertentu dengan jumlah uap air maksimal yang
dapat ditampung oleh udara tersebut pada tekanan dan temperatur yang sama.
Tingginya laju transpirasi akan meningkatkan laju penyerapan air oleh akar hingga
pada batas tertentu, namun jika terlalu tinggi melampaui laju penyerapan dan
terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanaman mengering.
Tanpa Karbon dioksida, tanaman tidak akan menghasilkan hasil pertanian karena
karbon dioksida bersama air dan cahaya matahari merupakan bahan dasar proses
pembentukan hasil-hasil pertanian melalui fotosintesis tanaman.
Kecepatan Angin
Yang dimaksud dengankecepatan angindalam hal ini adalah besarannya dan
tidak bergantung pada arah.
Polutan
Polutanadalah segala sesuatu yangmencemari lingkungan.
Zona Perakaran
Lingkungan perakaran juga menjadi sumber air dan tempat tersimpannya nutrisi
tanaman sebelum diserap oleh tanaman.
Zona perakaran juga merupakan tempat berlangsungnya difusi oksigen ke akar. Zona
perakaran tidak hanya berupa media tanah; penanaman secara hidroponik
memungkinkan tanaman ditanam di media non tanah.
PERTEMUAN 3
Lingkungan Mikro Hewan
Lingkungan mikrohewanadalah faktor yang memengaruhi kenyamanan
hidup hewan dan interaksinya dengan lingkungan sekitar (kandang,
padang rumput, dan sebagainya).
Temperatur yang dibutuhkan untuk setiap jenis hewan dan dalam kondisi
tertentu berbeda-beda, menyebabkan pengaturan temperatur mikro
hewan menjadi sulit.
Semua jenis hewan ternak yang umum berada di pasaran adalah hewan
berdarah panas, yang berarti hewan tersebut dapat mempertahankan
temperatur tubuhnya dengan mengatur kecepatan alirandarah, lebar
penampangpembuluh darah,kadar gula,iontubuh, dan sebagainya.
Rumah tanaman, salah satu jenis bangunan untuk budidaya pertanian yang paling umum
Hal ini dikarenakan cahaya matahari masih dapat menembus atap dan
dinding rumah kaca, sedangkan panas yang dihasilkan dari elemen-elemen
di dalam rumah kaca sulit keluar dan terperangkap di dalam sehingga
temperatur di dalam rumah kaca menumpuk dan mengimbangi
temperatur dingin di luar sehingga memungkinkan bagi tanaman untuk
hidup.
Hal ini karena konstruksi tembok yang tidak kedap udara dan atap yang
berventilasi, memungkinkan udara panas naik dan keluar dari greenhouse.
Namun greenhouse ini dapat melindungi tanaman darihujandan
seranganhama
B. Bangunan Untuk Produksi Ternak
. Di Indonesia, pada umumnya sudah digunakan dalam skala luas kandang ayam
yang dibangun dalam skala besar untuk tujuan komersial, dilengkapi dengan
peralatan-peralatan mekanis.
. Usaha ternak sapi belum mampu berkembang sebesar usaha peternakan ayam,
karena umumnya usaha ternak sapi masih diusahakan petani baik secara individu
maupun berkelompok.
Untuk itu, diperlukan perancangan dan desain yang baik pula, dan
disesuaikan dengan jenis ternak dan skala usaha yang ada.
PERTEMUAN 4
C. Bangunan Untuk Penyimpanan Hasil Pertanian
Gudang secara konstruksi tidak banyak berbeda dengan gedung yang bersifat
statis dan memerlukan pondasi untuk memantapkan dan menstabilkan
posisi dan kedudukan bangunan tersebut.
Silo yang terdapat di Port Giles, Australia Selatan, yang digunakan untuk
menampung gandum
Penyimpanan hasil tanaman berupa biji-bijian dapat dilakukan secara curah atau
karung.
Di Indonesia, yang saat ini digunakan adalah lumbung yang berbentuk rumah
panggung persegi.
. Kondisi yang harus dipenuhi dalam konstruksi bangunan pertanian jenis ini
adalah faktorkeselamatan dan kesehatan kerja, mengingat bahwa bangunan ini
berguna untuk menyimpan bahan-bahan yang diperlukan dalam kegiatan
budidaya pertanian sepertibenih,bahan-bahan kimiasepertipupuk,pestisida,
danbahan bakarsertaalat dan mesin pertaniansepertitraktor.
Untuk itu, dinding greenhouse umumnya terbuat dari kain kasa yang cukup
rapat namun masih memungkinkan aliran udara dari luar masuk ke dalam
maupun sebaliknya.
Hal ini bertujuan agar tanaman dapat tumbuh, karena pada umumnya kondisi
gurun terlalu ekstrem untuk tanaman pertanian.
Tipe greenhouse seperti ini umumnya tertutup dengan atap yang tidak bening,
namun agak teduh untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk.
Hal ini dapat diatasi dengan memperkaya kandungan karbon dioksida di dalam
greenhouse dengan suatu generator agar kadar karbon dioksida di dalam tidak
jatuh hingga di bawah normal.
KULIAH BANGUNAN PERTANIAN DAN
LINGKUNGAN
PERTEMUAN 5
Pengendalian Lingkungan Pada Bangunan Produksi Ternak
Kondisi temperatur yang baik bagi hewan yaitu kondisi di mana hewan
ternak tidak menunjukkan gejala responsif terhadap temperatur.
Hal ini berarti memerlukan desain kandang yang berbeda untuk setiap
jenis hewan ternak dalam setiap kondisi
kandang untuk hewan ternak yang baru lahir,
kandang untuk hewan ternak yang sedang hamil,
kandang untuk hewan ternak yang sedang sakit, dan sebagainya.
Karena sesungguhnya, sulit untuk menciptakan kondisi temperatur yang
berbeda bagi hewan yang berbeda pada satu kandang.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyimpanan yang baik dan benar.
Bahan pangan yang berkadar air tinggi dan indeks aktivitas air yang tinggi
rentan terhadap kerusakankimiawidanmikrobiologis.
Hasil pertanian yang tahan terhadap seranganmikroorganismeseperti
serealiadapat terancam oleh serangan hama makroskopis sepertiserangga,
tikus, dan sebagainya.
PERTEMUAN 6
Penyimpanan Pada Suhu Rendah
Hal ini dapat dilakukan dengan penyimpanan suhu rendah, yang juga
digunakan untuk mengawetkan hasil perikanan dan peternakan dengan
alasan yang sama.
Dalam penyimpanan pada suhu rendah, yang terpenting untuk diperhatikan adalah
temperatur dan kelembapan pengawetan untuk setiap jenis hasil pertanian
berbeda-beda.
Jika kurang dingin, hasil pertanian mungkin masih melakukan respirasi dan hama
yang tersisa mungkin masih dapat hidup,
Sedangkan jika terlalu dingin dapat menyebabkan kerusakan struktur molekul hasil
pertanian akibat membekunya air dalam jumlah banyak sehingga mengubah rasa
dan kualitas.
Tabel Rekomendasi suhu, kelembapan, dan daya hasil simpan hasil pertanian
(Satuhu, 1995)
Hasil pertanian Suhu ( C) o
Kelembapan relatif (%) Umur simpan (minggu)
Alpukat 13 85-90 2
Jeruk 9-10 90 2
Pepaya 10 85-90 3
Jika buah dipetik dalam keadaan benar-benar matang, buah akan menjadi
terlalu matang atau bahkan busuk ketika sampai ke konsumen.
Perbedaan kelembapan pada penyimpanan setiap jenis buah-buahan dan
sayuran memiliki perbedaan yang sedikit, sehingga pengendalian
kelembapan umumnya tidak dilakukan secara presisi,
Berbagai macam serealia: oat, barley, dan gandum serta beras merupakan
bahan yang umum disimpan dalam silo
Biasanya, hasil pertanian yang disimpan dalam bentuk curah adalah hasil
pertanian yang berupa biji-bijian (gandum,beras,jagungyang telah
dipipil,sorgum,rye,barley,oat,kacang-kacangan,kopi,lada,
biji bunga matahari, dan sebagainya) dan disimpan dalam bangunan yang
disebutsilo.
Keuntungan sistem curah diantaranya,
biji-bijian dapat ditangani seperti halnyafluidayang dapat dialirkan dan
memudahkan pergerakan bahan, tidak membutuhkan karung pembungkus
sehingga menghemat biaya, dan pengendalian kualitas lebih efisien dan
efektif.
Selain itu, penyimpanan dalam silo membutuhkan tempat yang tidak lebih
luas dari penyimpanan sistem karung dalam kuantitas yang sama.
Penyimpanan hasil pertanian juga dapat dilakukan dalam waktu yang lebih
lama dengan jumlah loss lebih rendah.
Hal ini penting, karena kadar air dalam biji-bijian berpengaruh terhadap
pertumbuhan hama dan penyakit pengganggu biji-bijian.
Hal ini perlu dilakukan karena tumbuhan berespirasi dengan oksigen dan
berfotosintesis dengan karbon dioksida.
Hal ini akan menyebabkan ruang dalam pak akan memiliki kadar udara
yang sama seperti kadar udara ruang penyimpanan selama bahan
pengepakan yang digunakan kedap udara hingga sampai ke konsumen.