Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transplantasi ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara "memanfaatkan"
sebuah ginjal sehat (yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur
pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup)
atau yang baru saja meninggal (donor kadaver). Ginjal ‘cangkokan’ ini selanjutnya
akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak. Transplantasi (cangkok)
ginjal adalah proses pencangkokan ginjal ke dalam tubuh seseorang melalui tindakan
pembedahan. Ginjal baru bersama ginjal lama yang fungsinya sudah memburuk akan
bekerja bersama-sama untuk mengeluarkan sampah metabolisme dari dalam
tubuh.Kedua ginjal lama, walaupun sudah tidak banyak berperan tetap berada pada
posisinya semula, tidak dibuang, kecuali jika ginjal lama ini menimbulkan komplikasi
infeksi atau tekanan darah tinggi.
Pada umumnya seseorang dapat hidup normal dengan satu ginjal.Bila kedua
ginjal tidak berfungsi dengan normal, dialisis dilakukan dimana darah disaring diluar
tubuh.Transplantassi pertama kali berhasil diumumkan pada 4 Maret 1945 di Rumah
Sakit Peter Bent Brigham di Boston, Massachusetts. Operasi ini dilakukan oleh Dr.
Joseph E. Murray, yang pada tahun 1990 menerima nobel dalam fisiologi atau
kedokteran.
Terapi pengganti pada pasien gagal jantung terminal ( Renal Replacement
Therapy ) bisa dilakukan dengan dialisis ( hemodialisis, dialisis peritoneal ) atau
dengan transplantasi ginjal. Transplantasi ginjal merupakan terapi yang ideal karena
menghasilkan rehabilitasi yang lebih baik dibanding dialisis kronik dan akan
menimbulkan perasaan sehat seperti orang normal. Ada beberapa keuntungan untuk
transplantasi dari donoryangmasih hidup, termasuk kecocokan lebih bagus, donor
daapat dites secara menyeluruh sebelum transplantasi dan ginjal tersebut cenderung
mempunyai jangka hidup lebih panjang.
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan trasplatasi ginjal ?
b. Bagaimana anatomi fiiologi ginjal ?
c. Apa etiologi trasplantasi ginjal ?
d. Apasaja terminology transplantasi ginjal ?
e. Factor-faktor apasaja yang berperan dalam keberhasilan trasplatasi ginjal ?
f. Persipan apasaja sebelum operasi transplantasi ginjal ?
g. Bagaimana proses transplantasi ginjal ?
h. Komplikasi apa saja yang muncul setelah transplantasi ginjal ?
i. Apasaja keuntungan dan kerugian trasplantasi ginjal ?
j. Diagnosa keperawatan apa saja yang mungkin muncul pada pasien transplantasi
ginjal ?
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah system perkemihan dan untuk menambah
pengetahuan mahasiswa tentang transplantasi ginjal.
B. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui definisi tentang transplantasi ginjal.
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi ginjal.
3. Untuk mengetahui etiologi transplantasi ginjal.
4. Untuk mengetahui terminologi tentang transplantasi ginjal.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi transplantasi ginjal.
6. Untuk mengetahui persiapan operasi transplantasi ginjal.
7. Untuk mengetahui proses transplantasi ginjal.
8. Untuk mengetahui komplikasi setelah transplantasi ginjal.
9. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian transplantasi ginjal.
10. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien
transplantasi ginjal.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transplantasi atau Cangkok Ginjal


Transplantasi adalah pemindahan organ tubuh yang masih mempunyai daya hidup
sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak bisa berfungsi lagi
dengan baik. Transplantasi ginjal atau cangkok ginjal adalah suatu metode terapi
dengan cara memanfaatkan sebuah ginjal sehat( yang diperoleh melaui pendonoran)
melalui prosedur pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih
hidup ( donor hidup ) atau yang baru saja meninggal ( donor kadaver). Menurut
Brunner and Suddarth transplantasi ginjal adalah melibatkan menanamkan ginjal dari
donor hidup atau kadaver manusia recepient yang mengalami penyakit ginjal tahap
akhir. Transplantasi ginjaldapat dilakukan secara “cadaveric “( dari seorang yang telah
meninggal ) atau dari donor yang masih hidup ( biasanya anggota keluarga ). Ada
beberapa keuntungan untuk transplantasi dari donor yang masih hidup, termasuk
kecocokan lebih bagus, donor dapat dites secara menyeluruh sebelum transplantasidan
ginjal tersebut cenderung mempunyai jangka hidup lebih panjang.
B. Anatomi fisiologi
Ginjal adalah organ ekresi yang bentuknya mirip seperti kacang. Ginjal merupakan
bagian dari sistem urinari, ginjal berfungsi sebagai filter kotoran(terutama urea) dari
darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Manusia mempunyai
sepasang ginjal yang terletak dibelakang abdomen.Ginjal terletak disebelah kanan dan
kiri tulang belakang.Ginjal sebelah kiri terletak dibawah hati dan ginjal sebelah kanan
terletak dibawah limpa. Dibagian atas(superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal(juga
disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperinealyang berarti terletak dibagian
belakang peritoneumyang melapisi rongga abdomen.Kedua ginjal terletak disekitar
vertebra T12 hingga L3.Ginjal kanan letaknya lebih rendaah dibanding ginjal kiri
dikarenakan dibagian atas ginjal kanan terdapat organ hati yang lumayan
besar.Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga kesebelas dan dua belas.
Kedua ginjal dibungkus oleh lapisan lemak(lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.
Pada orang dewasa setiap ginjal memiliki ukuran panjang 11 cmdan ketebalan 5
cm dengan berat sekitar 150 gram.Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan
lekukan yang menghadap kedalam.ditiap ginjal terdapat bukaan yangdisebut hilus
yang menghubungkan arteri renal, vena renaldan ureter.
Bagian paling luar ginjal disebut korteks.Bagian lebih dalam lagi
disebutmedulla.Bagian paling dalam disebut pelvis.Ginjal dibungkus oleh lapisan
jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.Unit fungsional ginjal adalah nefron yang
dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam ginjal normalmanusia dewasa.
Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terrlarut (terutama elektrolit) dalam
tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mengabsorpsi cairan dan molekul
yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnyadibuang.Reabsorpsi
dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arusdan
kontranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.sebuah nefron
terdiri dari sebuah komponen yang disebut korpuskula(badan Malphigi) yang
dilanjutkan oelh saluran-saluran(tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan
kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman.Setiap
glomerulus mendapat aliran darahdari arteri aferen.Dinding kapiler dari glomerulus
memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan.darah dapat disaring melalui
dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsul Bowman karena
adanya tekana dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan
masuk kedalam tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal
lewat arteri eferen. Diantara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam
kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
1. Kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
2. Lapisan kaya protein sebagai membran dasar
3. Selapisan sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman(podosit).
Dengan bantuan tekanan, cairan dalam darah didorong keluar dari glomerulus
melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk kedalam ruangan dalam kapsula Bowman
dalam bentuk filtrat glomerular.Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah
ataupun molekul protein yang besar.Protein dalam bentuk molekul yang kecil dapat
ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap
hari dengan laju 1,2 liter permenit, menghasilkan 122 cc filtrat glomerular
permenitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi
ginjal.Jaringan ginjal warna biru menunjukan satu tubulus.Tubulus ginjal merupakan
lanjutan dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya
adalah lengkung Henle yang bermuara pad atubulus konvulasi distal. Lengkung Henle
menjaga gradien osmotik dalam perrtukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi.
Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP
dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukossa, asam
aminodan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97,7%) dalam filtrat masuk
kedalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir
dari tubulus konvulasi distal kedalam sistem pengumpul yang terdiri dari tubulus
penghubung, tubulus kolektivus kortikal, tubulus kolektivus medularis.Tempat
lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular
mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular.Sel juxtaglomerular adalah tempat
terjadinya sintesis dan sekresi renin.Cairan menjadi semakin kental disepanjang
tubulus dan saluran untuk membentuk urin yang kemudian dibawa kekandungkemih
melewati ureter.
C. Etiologi
Yang menyebabkan seseorang harus dilakukan transplantasi ginjal adalah penyakit
gagal ginjal terminal atau biasa disebut dengan stadium akhir.
D. Terminologi transplantassi ginjal
Beberapa terminologi dalam transplantasi ginjal adalah :
a. Autograft adalah transplantasi dimana jaringan yang dicangkokan berasal dari
individu yang sama.
b. Isograft adalah transplantassi dimana jaringan yang dicangkokan berasal dari
saudara kembar.
c. Allograft adalah transplantasi dimana jaringan yang dicangkokan berasal dari
individu lain dalam satu spesies atau spesies yangsama.
d. Xenograft adalah transplantasi dimana jaringan yang dicangkokan berassal dari
spesies yang berbeda. Misalnya ginjal binatang yang ditransplantasikan kepada
manusia
E. Faktor-faktor yang berperan dalam keberhasilan transplantasi ginjal
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada transplantasi ginjal terdiri
dari faktor yang bersangkut paut dengan donor, resepien, faktor imunologis, faktor
pembedahan antara lain penanganan praoperatif dan post-operatif.
a. Donor ginjal
Donor ginjal dibagi menjadi dua yaitudonor hidup ( living donor ) dan
donor jenasah ( cadaver donor ). Donor hidup dapat berasal dari individu yang
mempunyai hubungan keluarga ( living related donor ) atau tidak ada hubungan
keluarga (living non related donor ).Syarat untuk donor hidup, terutama untuk
donbor keluarga yaitu :
1. Usia lebih dari 18 tahun dan kurang dari 65 tahun.
2. Motivasi yang tinggi untuk menjadi donor tanpa ada unsur paksaan.
3. Kedua ginjal normal.
4. Tidak mempunyai penyakit yang dapat menurunkan fungsi ginjal dalamjangka
waktu yang lama.
5. Kecocokan golongan darah, HLA dan tes silang darah (cross match).
6. Tidak mempunyai penyakit menular.
7. Sehat mental.
8. Toleransi operasi baik.
Pemeriksaan calon donor meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik lengkap,tes fungsi
ginjal, pemeriksaan golongan darah dan sistem HLA , infeksi virus ( hepatitis B,
hepatitis C, CMV, HIV ), foto dada, ekokardiografi, dan arteriografi ginjal.
Untuk donor jenasah biasanya berasal dari pasien yang mengalami mati batang
otak akibat kerusakan otak yang fatal, usia 10-60 tahun, tidak mempunyai penyakit
menular, fungsi ginjal harus baik saat menjelang ajal. Panjang hidup ginjal
transplantasi dari donor jenasah yang meninggal karenana strok, iskemia, tidak sebaik
meninggal karena perdarahan subarachnoid.
b. Resepien ginjal
Pasien gagal ginjal terminal yang potensial menjalani transplantasi ginjal
harus dinilai oleh tim transplantasi. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk
melakukan persiapan untuk transplantasi. Sebelum dilakukan transplantasi
resepien akan dilakukan pemeriksaan secara teliti untuk mengetahui adanya
hiperrtensi, penyakit pembuluh darah perifer dan penyakit jantung koroner, ulkus
peptikum dan keadaan saluran kemih. Selain itru, juga dilakukan pemeriksaan
laboratorium lengkap termasuk tanda-tanda infeksi, foto dada, USG, EKG,
ekokardiografi, pemeriksaan gigi geligi dan THT.Syarat resepien transplantasi
ginjal adalah :
a. Dewasa
b. Pasien yang kesulitan mengalami hemodialisis dan CAPD
c. Saluran kemih bawah harus normal bila ada kelainan koreksi terlebih dahulu.
d. Dapat menjalani imunosupresa dalam jangka waktu lama dan kepatuhan
berobat tinggi.

Kontra indikasi
1. Infeksi akut : tuberkulosis, infeksi saluran kemih, hepatitis akut.
2. Infeksi kronik, bronkiektasis
3. Aterotema yang berat
4. Ulkus peptikum yang aktif
5. Penyakit keganasan
6. Mal nutrisi
c. Imunologi transplantasi
Ginjal donorharus mempunyai kecocokan dengan ginjal resepien agar
transplantasi behasil baik. Golongan darah yang sama merupakan syarat yang
utama. Kesesuaian imunologis pada transplantasi ginjal dapat diperiksa melalui pola
HLA. Bila ginjal tidak cocok secara imunologis maka akan terjadi reaksi rejeksi.
Reaksi ini merupakan usaha tubuh resepien untuk menolak benda asing yang masuk
ketubuhnya. Ada tiga jenis reaksi rejeksi yaitu :
- Reaksi hiperakut yaitu terjadi segera dengan beberapa menit atau beberapa jam
setelah klem pembuluh darah dilepas. Dan disebabkan adanya antibodyterhadap
sistem golongan darah atau HLA yang tidak cocok.Rejeksi hiperaktif tidak bisa
diatasi harus dilaksanakan nefrektomi ginjal cangkok.Reaksi hiperakut
sekarang jarang terjadi karena dapat dihindarkan dengan reaksi silang.
- Rejeksi akut biasanya terjadi dalam waktu 3 bulan pasca transplantassi, dapat
dicetuskan oleh penghentian atau pengurangan dosis obat
imunosupresi.Manifestasi klinis: Demam, mialgia, malaise, nyeri pada ginjal
baru, produksi urine menurun, berat badan meningkat, tekanan darah
meningkat, kreatinin serum meningkat, histopatologi. Terapi rejeksi akut : metil
prednisolon 250 mg – 1 gr IV/hari selama 3 hari, ALG ( Anti Lymphocyte
Globulin ), ATG ( Anti Thympocyte Globulin ) atau antibodi monoklons
sebagai terapi alternatif bila tidak teratasi.
- Rejeksi kronik terjadi setelah berrbulan-bulan atau bertahun-tahun pasca
transplantasi. Pada rejeksi kronik terjadi penurunan fungsi ginjal cangkok. Saat
inibelum ada pengobatan yang spesifik untuk mengobati rejeksi kronik.
Keberhasilan transplantasi ginjal menurut harapan klinis
 Lama hidup ginjal cangkok ( Graft Survival )
Lama hidup ginjal cangkok sangat dipengaruhi oleh kecocokan antigen antara
donor dan resepien. Waktuparuh ginjal cangkok pada HLA ( Human Leukocyte
Antigens ) identik 20-25 tahun, HLA yang seebagian cocok ( one haplotype
match ) 11 tahun dan pada donor jenazah 7 tahun. Lama hidup ginjal cangkok
pada pasien diabetes mellitus lebih buruk daripada pasien non diabetes.
 Lama hidup passien ( Patient Survival )
Sumber organ donor sangat mempengaruhi lama hidup pasien dalam jangka
panjang. Lama hidup pasien yang mendapat donor ginjal hidup lebih baik
dibanding donor jenasah, kemungkinan dikarenakan pada donor jenasah lebih
banyak obat imunosupresi.
F. Persiapan pembedahan ( pra-operatif dan pasca operatif )
Persiapan pra-operatif untuk calon resepien bertujuan untuk : menilai kemampuan
menjalani operasi besar, menilai kemampuan menerima obat imunosupresi untuk
jangka waktu yang lama, menilai status vaskular anastosmosis, menilai traktus
urinarius bagian bawah, menghilangkan semua sumber infeksi, menilai dan
mempersiapkan unsur psikis.
Persiapan pra-operatif untuk calon donor : menilai kerelaan ( tak ada unsur
paksaan atau jual beli ), menilai kemampuan untuk nefrektomi, menilai akibat jangka
panjang ginjaltunggal, menilai kemungkinaan anastosmosis,menilai kecocokan
golongan darah, HLA dan crossmatch.
Obat-obat imunosupresi
Untuk mencegah terjadinya rejeksi kepada pasien yang mengalami
transplantasi ginjal diberikan obat-obat imunosupresi. Ada beberapa macam obat
imunosupresi yangtersedia pada umumnya dikelompokan menjadi :
- Obat imunosupresi konvensional : siklosporin-A, kortikosteroid,
azatioprin,antibodi monoklonal OKT-3,antibodi poliklonal ALG ( anti Lymphocte
Globulin ), ATG ( Anti Thympocyte Globulin ).
- Obat imunosupresi baru yaitu tacrolimus dan mycophenolate mofetil. Efek samping
tacrolimus hampir sama engan siklosporin, infeksi yang timbul biasanya CMV (
cytomegali virus ), ATG ( anti thympocyte globulin ), ALG ( anti lympocyte
globulin ), MMF( micophinolatemofetil ).
G. Proses transplantasi ginjal
1. Rekomendasi dokter
Proses transplantasi dimulai ketika mengetahui bahwa ginjal telah mengalami
kerusakan dan harus mulai untuk mempertimbangkan pilihan pengobatan.
Transplantasi merupakan salah satu pilihan diantara beberapa tindakan tergantung
pada keadaannya. Transplantasi ginjal tidak dapat dilakukan pada setiap orang .
Dokter mungkin menyampaikan bahwa bahaya tranplantasi atau ketidakberhasilan
transplantasi.
2. Pemeriksaan medis di rumah sakit.
Apabila dokter merekomendasikan untuk transplantasi ginjal, tahap berikutnya
adalah melakukan pemeriksaan medis di rumah sakit, Pemeriksaan pra transplantasi
memerlukan pemeriksaan beberapa minggu atau setiap bulan. Pasien akan diperiksa
golongan darah dan faktor-faktor kesamaan antara donor dan reseipien yang
menentukan apakah tubuh kita akan menerima ginjal dari donor.
Tim medis akan melihat apakah pasien cukup sehat untuk dilakukan operasi.
Penyakit kanker, infeksi, atau penyakit kardiovaskuler akan membuat operasi
transplantasi tidak berhasil. Tim medis akan meyakinkan bahwa pasien memahami
dan mengikuti jadwal pengobatan. Apabila seorang anggota keluarga atau teman
ingin mendonorkan ginjal, maka dia perlu diperiksa kesehatannya dan mengkaji
apakah ginjalnya baik dan cocok dengan ginjal pasien.
3. Penempatan pada masa tunggu.
Apabila pemeriksaan medis menunjukkan bahwa pasien dalam kondisi baik untuk
melakukan operasi transplantasi tetapi memiliki anggota keluarga atau teman yang
mendonorkan ginjalnya, maka akan masuk dalam daftar tunggu untuk program
transplantasi untuk menerima ginjal dari deceased donor atau dari seseorang yang
telah meninggal dunia.
4. Periode Tunggu
Beberapa lama waktu untuk menunggu dilakukan transplantasi tergantung beberapa
hal tetapi utamanya ditentukan oleh derajat kesamaan (matching) antara resipen dan
donor, Beberapa orang menunggu sampai beberapa tahun untuk memperoleh derajat
kesamaan yang baik, meskipun beberapa orang yang lain mendapatkanya dalam
beberapa bulan.
Untuk mengetahui suitabilitas (kesesuaian) antara donor dan resipien pada 3 (tiga)
faktor yaitu:
a. Golongan darah
Golongan darah resipien (A,B, AB atau O) harus coock dengan golongan
darah donor
b. Faktor HLA
HLA atau Human leucoyte Antigen merupakan suatu genetic marker yang
terdapat pada permukaan sel darah putih yang mewarisi satu set yang terdiri
dari 3 antigen dari ibu dan 3 antigen dari ayah.
c. Antibiotik
Sistem immune memproduksi antibody yang berkerja secara spesifik
melawan sesuatu yang berada di dalam jaringan yang dimiliki oleh
pendonor, Apabila tidak terjadi reaksi, berarti dapat menerima ginjal dari
donor.
5. Operasi transplantasi
Pelaksanaan operasi transplantasi berlangsung kurang lebih, selama tiga jam. Ginjal
donor akan ditempatkan pada abdomen bawah dan disambungkan dengan arteri dan
vena resipien.
Apabila memiliki donor hiup, maka resipien dan donor akan dioperasi dalam
waktu yang sama, secara umur side by side rooms’ Tim operasi pertama sedangkan
tim yang lain mempersiapkan resipien untuk penempatan ginjal yang telah
didonorkan.
Apabila pada saat masa tunggu memperoleh donor ginjal yang berasal dari
orang yang sudah meninggal, maka harus siap setiap saat segera ke rumah sakit.
Sekali donor diperoleh, amak segera dilakukan pemeriksaan sampel darah untuk
pemeriksaan antibody crossmatch test. Apabila hasil pemeriksaan hasilnya adalah
negatif, yang berarti bahwa antibody resipien tidak bereaksi, maka transplantasi
dapat diproses.
Sering terjadi dimana ginjal yang baru akan mulai memproduksi urin secepat
darah mulai mengalir ke ginjal yang abru, akan tetapi kadang-kadang mulai bekerja
dalam beberapa minggu.
6. Pemulihan dari pembedahan
Setelah menjalani operasi, pasien mungkin akan terasa merasakan sakit dan
pusing ketika bangun. Meskipun beberapa pasien menyatakan merasa lebih baik
setelah operasi dilakukan. Sekalipun ketika bangun merasa lebih baik, pasien tetap
memerlukan untuk tinggal di rumah sakit kira-kira empat hari sampai satu minggu
untuk pemulihan pasca operasi, dan akan lebih lama lagi apabila terjadi
komplikasi.
7. Perawatan pasca transplatasi
Sistem imun didesain untuk menjaga kesehatan terhadap serangan dari luar
seperti bakteri dan adanya penolakan, Akan tetapi, system immune juga merasakan
bahwa ginjal yang baru merupakan benda asing untuk menjaga agar tubuh
melakukan penolakan, maka harus diberi obat yang dapat menghentikan atau
menekan respon immune yang berasal dari resipien, yaitu obat immunodepressan
dan obat lain untuk mengatasi masalah kesehatan resipien.
Kadar darah harus dimonitor secara teliti, apabila pasien mengalami
penurunan fungsi ginjal. Biopsi ginjal mungkin perlu dilakukan untuk menentukan
apakah terjadi penolakan atau intoksikasi cyclosporine. Penolakan akut terjadi pada
pasien antara 10%- 25% setelah menjalani transplantasi selama 60 hari pertama.
Penolakan tidak berarti kehilangan organ, akan tetapi mungkin memerlukan
tindakan tambahan.
Apabila menjalani hemodialisa perlu pembatasan makanan
(posttransplantasi diet). Pasien supaya lebih banyak minum dan makan sayuran dan
buah-buahan. Pasien mungkin memerlukan sedikit penambahan berat badan., Tetapi
tidak terlalu cepat dan mencegah makanan yang banyak mengandung garam yang
dapat meningkatkan tekanan darah.
8. Efek samping immunosupresan
Immunosupresan dapat menekan system imun, yang dapat memudahkan
terjadinya infeksi. Wajah mungkin tampak bulat (moonface) , peningkatan berat
badan, timbil jerawat dan timbul rambut wajah.
9. Prognosis
Hasil penelitian sekarang mengidikasikan bahwa transplantasi ginjal
merupakan suatu prosedur yang dapat memperpanjang hidup. Pasien akan hidup
antara 10 sampai 15 tahun lebih lama dari pada dengan dialysis.
Pada pasien transplantasi yang usianya lebih kuda, usia harapan hidup
menjadi lebih panjang lagi. Akan tetapi pada pasien yang berusia lebih dari 75
tahun, dapat rata-rata empat atau lebih .
H. Komplikasi
Dalam transplantassi ginjal tidak semuanya berhasil, tapi kadang akan
menimbulkan berbagai komplikasi.komplikasi-komplikassi tersebut yaitu :
1. Penolakan pencangkokan
Yaitu sebuah kekebalan terhadap organ donor asing yang dikenal oleh tubuh
sebagai jarringan asing.Reaksi tersebut dirangsang oleh reaksi antigen terhadap
kesesuaian organ asing.Reaksi penolakan yang terjadi adalah reaksi penolakan
secara klinik yaitu hiperakut, akut dan kronis.
2. Infeksi
Infeksi meninggalkan masalah yang potensial dan mewakili komplikasi yang
serius memberikan ancaman pada tingkatatan kehidupan.Infaksi yang sering
dijumpai adalah infeksi sistem urinari, pneumonia dan sepsis adalah yang paling
sering terjadi.
3. Komplikasi sistem urinari
Komplikasi sistem urinari adalah dikarenakan terputusnya ginjal secara spontan.
Selain itu,ada juga komplikasi lain yaitu bocornya urine dari ureteral bladder
anastomosisyang menyebabkan terjadinya urinoma yang dapat memberikan
tekanan pada ginjal dan ureter yang mengurangi fungsi ginjal.
4. Komplikasi kardiovasskular
Komplikasi ini bisa berupa komplikasi lokal atau sistem.Hiperrtensi daapat
terjadi pada 50%-60% pada dewasa yang mungkin disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu stenosis arteri ginjal, nekrosis tubular akut, penolakan pencangkokan
jenis kronik dan akut, hidronefrosis.
5. Komplikasi pernafasan
Komplikasi pada pernafasan yang sering terrjadi adalah pneumonia yang
disebabkan oleh jamur dan bakteri.
6. Komplikasi gasstrointestinal
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah komplikasi hepatitis B dan serosis yang
dihubungkan dengan pengunaan obat-obatan hepatotoksik.
7. Komplikassi kulit
Karsinoma kulit adalah yang paling sering terjadi.Penyembuhan luka dapat
menjadi lama karena status nutrisi yangtidak adekuat, serum albumin yang
sedikit dan terapi steroid.
8. Komplikasi – komplikasi yang lain
Komplikasi lain yang mungkin terjadi setelah pencangkokan ginjal adalah
diabetes mellitus yang disebabkan oleh steroid. Akibat terhadap
muskuloskeletalyang termasuk adalah osteoporosis dan miopaty.Nekrosis tulang
aseptik adalah disebabkan oleh terapi kortikosteroid.Masalah reproduksi yang
digambarkan dalam frekuensi CRF mmuncul setelah transplantasi.
9. Kematian
Rata-rata kematian setelah 2 tahun pelaksanaan transplantasi tersebut hanya
10%.Biasanya kematian ini diakibatkan oleh infeksi pada dua tahun pertama
setelah dua tahun pencangkokan telah terjadi.
I. Keuntungan dan kerugian transplantasi ginjal
Pada transplantasi ginjal ada keuntungan dan kerugiannya terutama bagi resepien.
Adapu keuntungannya yaitu :
- Ginjal baru akan bekerja sama halnya seperti ginjal normal.
- Resepien akan merasa lebih sehat dan normal kembali.
- Penderita tidak perlu melakukan dialisis.
- Penderita mempunyai harapan hidup lebih besar.
Adapun kekurangan transplantasi ginjal yaitu :
- Butuh proses pembedahan besar
- Proses untuk mendapatkan ginjal lebih lama atau sulit.
- Tubuh bisa menolak ginjal yang didonorkan.
- Penderita harus rutin minum obat imunosupresan yang mempunyai banyak efek
samping.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Kasus

Ny. A usia 35 tahun dirawat setelah Transplantasi ginjal sudah sehari yang lalu, di
RS. X. Pasien mengatakan nyeri pada bagian LLQ abdomen belakang dengan skala nyeri
4 dari skala nyeri 1-10 nyeri dirasakan hilang timbul karena luka pembedahan
transplantasi ginjal dan nyeri dirasakan pada malam hari. Pasien mengatakan sulit untuk
kekamar mandi karena masih terasa nyeri saat bangun. Pasien mengatakan mempunyai
riwayat gagal ginjal selama 1 tahun yang lalu. Tekanan darah 100/80 mmHg, Suhu 37 0 C,
Nadi 103x/menit, Pernafasan 25 x/menit. Klien tampak meringis.

Klien tampak terpasang kateter. Warna urine terlihat pekat, BAK 250 cc/hari.
Pemeriksaan fisik, panjang luka 5 cm, bentuk luka jahitan, luka sudah mulai mongering.
Pemeriksaan evaluasi post operasi dilakukan setelah 16 hari, hal ini dikarenakan produksi
urine dan hasil laboratorium pasien baik. Hasil pemeriksaan didapatkan PSV arterti ren
transplan 111,37 cm/s dengan Ac time 30 cm/s dan RI index arteria interlobaris ren
transplan sebesar 0,47. Tidak didapatkan adanya gambaran anechoic di regio perirenal
maupun regio iliaca dextra. Stabilnya kondisi pasien dengan baiknya hasil evaluasi maka
pada hari kesembilan belas pasien dipulangkan.
ASUHAN KEPERAWATAN TRANSPLANTASI GINJAL

A. Pengkajian

Identitas Pasien

Nama : Ny. A

Usia : 35 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Negara : Indonesia

Alamat : Kp. Kelabu

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. F

Usia : 38 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMA

Alamat : Kp. Kelabu

B. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri pada bagian LLQ abdomen belakang dengan skala
nyeri 4 dari skala nyeri 1-10 nyeri dirasakan hilang timbul karena luka
pembedahan transplantasi ginjal dan nyeri dirasakan pada malam hari. Pasien
mengatakan sulit untuk kekamar mandi karena masih terasa nyeri saat bangun.
C. Keluhan Riwayat Dahulu

Klien mengalami gagal ginjal selama satu tahun yang lalu

D. Keluhan Riwayat Keluarga

Keluarga klien mengatakan tidak memiliki penyakit TB, hypertensi, DM.

E. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Baik
- Tingkat Kesadaran : CM
- TTV : Tekanan darah 100/80 mmHg, Suhu 370 C, Nadi 103x/menit,
Pernafasan 25 x/menit.
- Status sirkulasi dan kehilangan darah : luka insisi terdapat pada LLQ,
panjang luka 5 cm, bentuk luka jahitan, luka sudah agak mengering.
- Nyeri : nyeri pada bagian LLQ abdomen belakang dengan skala nyeri 4 dari
skala nyeri 1-10 nyeri dirasakan hilang timbul karena luka pembedahan
transplantasi ginjal dan nyeri dirasakan pada malam hari. Pasien mengatakan
sulit untuk kekamar mandi karena masih terasa nyeri saat bangun
- Drainase ; Warna urine terlihat pekat, BAK 250 cc/hari.
- Inspeksi : terdapat luka insisi transplantasi ginjal
- Auskultasi : Tidak adanya reflug
- Perkusi : Tidak ada suara timpani
- Palpasi : Tidak ada benjolan
F. Pemeriksaan Penunjang

Hasil pemeriksaan didapatkan PSV arterti ren transplan 111,37 cm/s dengan
Ac time 30 cm/s dan RI index arteria interlobaris ren transplan sebesar 0,47. Tidak
didapatkan adanya gambaran anechoic di regio perirenal maupun regio iliaca dextra.
G. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS: Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Insisi luka operasi,


spasme otot, atau
DO:
adanya distensi
- Klien tampak meringis abdomen/kandung
kemih
- Tanda-tanda Vital:

Tekanan darah 100/80 mmHg

Suhu 370 C

Nadi 103x/menit

Pernafasan 25 x/menit.

- Nyeri

· P: Luka pembedahan
transplantasi ginjal

· Q : Nyeri di rasakan
hilang timbul

· R : Pada bagian LLQ


abdomen belakang

· S : Skala nyeri 4 dari


skala nyeri 1-10 nyeri

· T : Nyeri dirasakan pada


malam hari.

2 DS: Pasien mengatakan sulit Perubahan Transplantasi ginjal,


untuk kekamar mandi karena eliminasi urine penolakan, obat-
masih terasa nyeri saat bangun. obatan nefrotoksik,
gagal ginjal
DO:

- Klien tampak terpasang


kateter

- Warna urine terlihat


pekat

- BAK 250 cc/hari.

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan adanya insisi luka operasi, spasme otot, atau
adanya distensi abdomen/kandung kemih
2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan transplantasi ginjal, penolakan,
obat-obatan nefrotoksik, gagal ginjal.
I. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kreteria Intervensi
Hasil
1 Perubahan eliminasi Noc Nic
urin  Urinary Urinary retention care
Definisi : disfungsi elimination - Lakuaknpenilaian
pada eliminasi urine  Urinary kemih yang
Batasan karakteristik continuence komrehensif berfokus
: Kreteria hasil : pada inkotensia
 Duisuria  Kandung misalnya (output
 Sering kemih kosong urin,pola
berkemih secara penuh berkemih,fungsi
 Ayang ayangan  Tidak ada kognitif,dan masalah

 Inkontenensia residu urine kencing praeksisten)

 Nokturia >100-200 cc - Memantau

 Retensi  Intake caitan penggunaan obat


dalam rentang dengan sifat
 Dorongan
normal antikolinegik atau
Factor yang
 Bebas dari isk property alpha agnosis
berhubungan :
 Tidak ada - Monitor efek dari
 Obstruksi
spasme blader obat-obatan yang di
anatomic
 Balance cairan resepkan seperti
 Penyebab
seimbang kalsium chane
multiple
blockers dan
 Gangguan
antikolinegrik
sensori motorik
- Menyediakan
infeksi saluran
penghapusan privacy
kemih
- Gunakan kekuatan
sugesti dengan
menjalankan air atau
disiram toilet
- Merangsang reflex
kandung kemih
dengan menerapkan
dingin untuk perut
membelai tinggi batin
atau air
- Sediakan waktu yang
cukup untuk
pengosongan kandung
kemih (10 menit)
- Gunakan spit
wintergreen di pispot
atau urinal
- Menyediakan
maneuver crede,yang
diperlukan
- Gunakan double void
teknik yang
diperlukan
- Masukan kateter
kemih,yang sesuai
- Anjurkan pasien atau
keluarga untuk
merekam autput
urine,sesuai
- Instruksi cara-cara
untuk menghindar
konstipasi atau infaksi
tija
- Memantau asupan dan
keluaran
- Memantau tingkat
distensi kandung
kemih dengan palpasi
dan perkusi
- Membantu dengan
cara toilet secara
berkala,sesuai
- Memasukkan pipa
kedalam lubang tubuh
untuk sisa,sesuai
- Menerapkan
kateterisasi
intermiten,sesuai
- Merujuk ke spesialis
kontenensia
kemih,sesuai
2 Nyeri akut Noc Nic
Definisi : pengalaman  Pain level Pain managemen
sensori dan emosional  Pain control - Lakukan pengkajian
yang tidak  Comfront nyeri scara
enyenangkan yang level kompehensif termasuk
muncul akibat Kreteria Hasil : lokasi
kerusakan jaringan  Mampu karasteristik,durasi,fte
yang actual atau mengontrol kuensi,kualitas dan
potensial atau nyeri ( tau factor presipitasi
digambarkan dalam penyrbab - Ovservasi reaksi
hal kerusakan nyeri,mampu nonverbal dari
sedemikian rupa menggunakan ketidaknyamanan
Batasan kakteristik : tehnik - Gunakan tehnik
 Perubahan nonmarfologi komunikasi terapiotik
selera makan untuk untuk mengetahui
 Perubahan mengurangi pengalaman nyeri
tekanan darah nyeri,mencari pasien
 Perubahan bantuan ) - Kaji kultur yang
frekuensi  Melaporkan mempengaruhi respon
jantung bahwa nyeri nyeri

 Perubahan bberkurang - Evaluasi pengalaman

frekuensi dengan nyeri masalampau

pernafasan menggunakan - Evaluasi bersma

 Laporan isyarat managenen pasien dan tim

 Diforesis nyeri kesehatan lain tentang


 Mampu ketidak efektifan
 Prilaku
mengenali control nyeri masa
distraksi
nyeri( skla lampau
 Mengekspresik
intensitas,frek - Bantu pasien dan
an prilaku
uensi dan keluarga untuk
 Masker wajah
tanda nyeri) mencari dan
 Sikap
 Menyatakan menemuka dukungan
melindumgi
rasa nyaman - Control lingkungan
area nyeri
setelah nyeri yang dapat
 Fpkus
menyempit berkurang mempengaruhi nyeri(
(gangguan farmakologi,dan
persepsi nonmarfologi,dan
nyeri,hambatan inter personal)
proses - Kaji tipe dan sumber
berfikir,penuru nyeri untuk
nan interaksi menentukan intervensi
dengan orang - Ajarkan tentang
lain tehnik non
lingkungan) formakologi
 Indikasi nyeri - Berikan analgetik
yang dapat di untuk mengurangi
amati nyeri
 Perubahan - Evaluasi keevektifan
posisi untuk kontol nyeri
menghindari - Tingkatkan istirahat
nyeri - Kolaborasikan dengan
 Sikap dokter jika ada
tubuhmelindun keluhan dan tindakan
gi nyeri tidak berhasil

 Dilatasi pupil - Monitor penerimaan

 Melaporkan pasien tentang

nyeri secara mangemrn nyeri

verbal Analgesic Administration

 Gangguan tidur - Tentukan

Factor yang loksi,karakteristik,kua

berhubungan : litas dan drajat nyeri


sebelum pemberian
 Agen cedera
(biologis,zat obat
kimia,fisik,psik - Cek instruksi dokter
ologis) tentang jenis
obat,dosis,dan
frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesic yang
diperluan atau
kombinasi dari
analgesic ketikan
pemberian lebih dari
satu
- Tentukan pilihan
analgesic tergantung
tipe dan beratnya
nyeri
- Tentukan analgesic
pilihan rute
pemberian,dan dosis
optimal
- Pilih rute pemberian
secara IV,IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
- Berikan analgesic
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
- Evaluasi evektifas
analgesic,tanda dan
gejala
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transplantasi ginjal menyerang seorang wanita dengan usia 35 tahun dan sudah
menikah, pada penelitian tidak ditemukan laki-laki atau perempuan yang lebih banyak
melakukan transplantasi sedangkan berdasarkan usia sesuai dengan teori yang mengatakan
bahwa untuk usia dilakukan transplantasi adalah 13-36 tahun karena pada usia tersebut
keadaan fisik dan mental sudah siap untuk melakukan transplantasi.
Pada diagnosa yang di prioritaskan antara kasus dan teori sama yaitu mengambil
diagnosa nyeri akut. Pada kasus dan teori, nyeri disebabkan karena adanya luka insisi
pembedahan transplantasi ginjal dikarenakan nyeri adalah data subjektif yang berasal dari
persepsi klien.
Pada diagnosa selanjutnya antara kasus dan teori sama yaitu mengambil diagnosa
perubahan eliminasi urine. Pada kasus dan teori, perubahan eliminasi urine disebabkan
karena pasien baru melakukan transplantasi ginjal dimana tubuh harus menyesuaikan
kondisi tubuh yang saat ini sudah berbeda karena ginjal tersebut merupakan ginjal orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Price Sylvia.2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi


6.Jakarta : EGC
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawata Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC
Charlene, Reeves. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika
Heardman, T. Heather.2012.Diagnosa Keperawatan NANDA Internasional 2012-2014.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai