LINGKUNGAN TANAMAN
Lingkungan tanaman merupakan gabungan dari berbagai macam
unsur yang dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu:
1. Unsur penyusun lingkungan diatas tanah Dapat dikendalikan
2. Unsur lingkungan dalam tanah umumnya sulit untuk
dikendalikan.
Unsur-unsur penyusun tersebut sering terdapat dalam kuantitas yang
bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain sehingga lingkungan
merupakan sumber potensial sebagai penyebab keragaman tanaman
dilapangan (Sitompul,1995).
Tanaman seperti halnya mahluk hidup lainnya, membutuhkan
lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan
dan produktivitas tanaman dapat dibedakan menjadi dua ketagori
umum, yaitu:
1. lingkungan di atas tanah (above ground environmental), dan
2. lingkungan di bawah tanah (below ground environmental).
1. Lingkungan di Atas Tanah
Faktor lingkungan di atas tanah dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Faktor abiotik (non-living)
Yaitu Iklim dan Cuaca
b. Faktor biotik (living organism).
Faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba
Faktor abiotik (non-living) Iklim ???? Cuaca ????
Pengaruh tanaman dalam kaitannya dengan intensitas cahaya salah satunya adalah penempatan daun
dalam posisi di mana akan diterima intersepsi cahaya maksimum. Daun yang menerima intensitas
maksimal adalah daun yang berada pada tajuk utama yang terkena sinar matahari. Cahaya yang diserap
daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan transpirasi.
Besarnya intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tidak sama untuk setiap tempat
dan waktu, karena tergantung dari:
• jarak antara matahari dan bumi, misalnya pada pagi dan sore hari intensitasnya lebih
rendah dari pada siang hari karena jarak matahari lebih jauh. Juga di daerah sub
tropis, intensitasnya lebih rendah dibanding daerah tropis. Demikian pula di puncak
gunung intensitasnya (1,75 g.kal/cm2/menit) lebih tinggi dari pada di dataran rendah
(di atas permukaan laut = 1,50 g.kal /cm2/menit);
• tergantung pada musim, misalnya pada musim hujan intensitasnya lebih rendah
karena radiasi matahari yang jatuh sebagian diserap awan, sedangkan pada musim
kemarau pada umumnya sedikit awan sehingga intensitasnya lebih tinggi; dan
• tergantung letak geografis, sebagai contoh daerah di lereng gunung sebelah
utara/selatan berbeda dengan lereng sebelah timur/barat. Di lereng bukit sebelah
timur/barat tanaman menerima sinar matahari lebih sedikit karena lama
penyinarannya lebih pendek disebabkan terhalang oleh gunung.
Intensitas cahaya rendah dapat digunakan oleh tanaman dengan lebih efisien
dibandingkan intensitas cahaya tinggi, tetapi intensitas cahaya yang terlalu
rendah justru menghambat dan merusak pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tanaman di tempat gelap atau mendapat sinar redup (dim light)
misalnya pada tempat ternaungi tumbuhnya tinggi kurus (tall and spindy)
dengan daun kekuningan yang disebut dengan etiolasi.
a. Faktor abiotik
1) Cahaya
• Kualitas cahaya matahari ditentukan oleh proporsi relatif panjang
gelombangnya.
Kualitas cahaya tidak selalu konstan namun bervariasi dari musim ke
musim, lokasi geografis serta perubahan komposisi udara di
atmosfer.
Cahaya matahari yang sampai pada tajuk atau kanopi tanaman tidak
semuanya dapat dimanfaatkan, sebagian dari cahaya tersebut diserap,
sebagian ditransmisikan, atau bahkan dipantulkan kembali.
• Proporsi panjang gelombang yang diterima pada suatu tempat dan
waktu tertentu, menggambarkan spektrum cahaya yang dipancarkan
oleh matahari yang terdiri dari berbagai gelombang.
Pengaruh Spktrum Kualitas Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan
Beta karoten adalah zat pigmen kuning/oranye yang ada pada sayuran serta buah-buahan.
Klorofil a Fotosistem II sendangkan Klorofil b Fotosistem I
klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya bagian merah dan ungu spektrum,cahaya
hijau yang paling sedikit diserap maka apabila cahaya putih menyinari struktur-struktur yang
mengandung klorofil seperti misalnya daun maka sinar hijau akan dikirimkan dan dipantulkan
sehingga strukturnya tampak berwarna hijau.
Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhadophyta.
bakterioklorofil pada bakteri
Phycoerythrobilin Fitoplanton
Contoh Gambar Tanaman kacang hijau disinari dengan spektrum warna yang berbeda
(gambar A : warna hijau; gambar B : warna biru; gambar C : warna ungu; gambar D : warna
merah; gambar E : warna kuning)
Faktor Faktor Yang Berpengaruh Distribusi Spektrum (Panjang
Gelombang)
1. Sudut datang matahari atau jarak antara matahari dan bumi.
• dataran rendah... Sinar merah
• dataran tinggi... Ultra violet
2. Letak daun pada tajuk
a. Faktor abiotik
1) Cahaya
• Fotoperiodisitas atau panjang hari
lamanya siang hari dihitung mulai matahari terbit hingga
terbenam.
Respon tanaman terhadap panjang hari sering dihubungkan dengan
pembungaan, namun sebenarnya banyak aspek pertumbuhan tanaman
yang dipengaruhinya, antara lain :
a. inisiasi bunga,
b. produksi dan kesuburan putik dan tepungsari, misalnya pada jagung,
c. pembentukan umbi pada tanaman kentang, bawang putih dan ubi-
ubian yang lain,
d. dormansi benih, terutama biji gulma dan perkecambahan biji pada
tanaman bunga, dan
e. pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, seperti pembentukan
anakan, percabangan dan pertumbuhan memanjang.
Berdasarkan respon tumbuhan pada variasi panjang hari, maka dikenal :
1. Tumbuhan Hari Panjang (Long day plant)
kelompok tumbuhan yg akan memasuki fase generatifnya (membentuk
organ reproduktif) hanya jika tumbuhan tsb menerima penyinaran yang
panjang (> 14 jam), contoh : spinasi, beberapa jenis radish dan sawi.
2. Tumbuhan Hari Pendek (Short day plant)
kelompok tumbuhan yg akan memasuki fase generatif (membentuk organ
reproduktif) hanya jika tumbuhan tersebut menerima penyinaran yang
pendek (< 10 jam) contoh : labu siam, kecipir dan bayam.
3. Tumbuhan Hari Netral (Neutral day plant)
kelompok tumbuhan yg fase perkembangannya tidak dipengaruhi oleh
lama penyinaran. Kelompok tumbuhan ini tetap akan memasuki fase
generatif baik jika menerima yg panjang/ pendek contoh : tomat, blewah,
kacang-kacangan dll.
a. Faktor abiotik
2) Suhu
• Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman serta suhu berkorelasi positif dengan radiasi matahari.
• Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : Radiasi
matahari, Kerapatan tanaman, Distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, Kandungan lengas
tanah.
• Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting yaitu bukaan stomata, laju
transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi.
• Suhu dapat mempengaruhi tiga fungsi fisiologi tanaman yaitu pertumbuhan dan
perkembangan, asimilasi dan pernafasan.
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dikenal dengan istilah suhu kardinal yang meliputi:
Suhu optimum
Pada batasan suhu ini semua proses dalam perkembangan dan
pertumbuhan tanaman akan berjalan baik dari segi morfologi muapun
fisiologinya. Besarnya kisaran suhu optimum ini bervariasi, tergantung
pada spesies dan tahap perkembangan tanaman.
Suhu Minimum
Pada suhu rendah (minimum) pertumbuhan tanaman menjadi lambat
bahkan terhenti, karena kegiatan enzimatis dikendalikan oleh suhu.
Suhu Maksimum Pada suhu yang lebih tinggi tanaman tidak
dapat tumbuh
Suhu diluar batas minimum dan maksimum disebut dengan Suhu
Ekstrim
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dikenal dengan istilah suhu kardinal yang meliputi:
Suhu
Suhu Minimum Suhu optimum Maksimum
Tanaman S1 S2 S3 N
- (oC )
Ket:
S1 (sangat sesuai),
S2 (cukup sesuai),
S3 (sesuai marginal), dan
N (tidak sesuai).
Tanaman S1 S2 S3 N
(oC )
SUHU Kondisi
40 – 50 C Mati
- 20 – 40 C Zone toleransi
< - 20 C Mati atau dorman
• Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman
horison
O = lapisan organik,
A = lapisan tanah atas (top soil)
B = lapisan tanah bawah (sub soil)
C = bahan induk (regolit) dan
R= batuan keras/ batuan induk
Solum : lapisan tanah atas dan
lapisan tanah bawah (horizon A dan
B)
Proses Pembentukan
tanah
BATUAN INDUK
Mengalami
pelapukan atau
BAHAN INDUK penghancuran
TANAH
b. Air
• Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus
tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai
pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah
yang akan diserap oleh akar tanaman.
• Air sangat penting bagi tanaman karena berfungsi sebagai:
1) Bahan baku (sumber hydrogen) dalam proses fotosintesis
2) Penyusun protoplasma
3) Bahan atau media dalam proses transpirasi
4) Pelarut unsur hara dalam tanah dan tubuh tanaman serta sebagai
media translokasi unsure hara dari dalam tanah ke akar untuk
selanjutnya dikirim ke daun.
• Tanaman mendapatkan air dari dalam tanah dan sedikit saja yang berasal
dari udara, misalnya embun dan kabut.
• Dalam tanah, tidak semua air tersedia bagi tanaman. Air yang tertinggal
dalam tanah, yang tidak tersedia bagi tanaman dikenal sebagai air
higroskopis.
• Tanaman yang tumbuh pada kondisi seperti ini akan mengalami layu
permanen dan mati karena kekurangan air.
• Dalam hal ini kekurangan air bukan disebabkan oleh adanya transpirasi
yang berlebihan karena intensitas radiasi tinggi melainkan karena tidak
adanya absorbsi air oleh akar.
c. Unsur Hara
• Mrpk material , baik organik maupun anorganik alami atau
sintesis yg memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yg
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
• Dikaitkan dgn pertumbuhan tanaman dikenal dgn istilah unsur
hara esensial yaitu UH yg sangat diperlukan bagi tanaman dan
fungsinya dlm tanaman tidak dpt digantikan oleh unsur lain, shg
bila tidak tdp dlm jumlah yg cukup di dlm tanah, tanaman tidak
dpt tumbuh dgn normal.
UH esensial dibagi dua kelompok
• UH MAKRO : C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S
• UH MIKRO : Mn, Cu, Zn, Mo, B, Cl, Fe
K :K + Mn : Mn2+; MN4+
Ca : Ca 2+ ZN : ZN2+