Policy Brief ini disampaikah oleh Jaringan Advokasi Peduli AIDS yang terdiri atas:
PKBI Daerah Sumbar, Yayasan AKBAR, Yayasan Taratak Jiwa Hati, WCC Nurani Perempuan,
PAG, OPSI Sumbar, Yayasan Bumi Ceria, Universitas Ekasakti, P2TP2A Kota Padang, LBH
Padang, Jaringan Indonesia Positif Sumbar, Komunitas Perempuan Minati
JARINGAN ADVOKASI
PEDULI AIDS
TAHUN 2021
KASUS HIV AIDS SUMBAR MASIH TINGGI
ANGGARAN KECIL
Penyebaran HIV/AIDS di Indonesia saat ini hampir merata di berbagai provinsi, hal ini
terbukti dengan telah diterimanya laporan kasus HIV/AIDS dari 34 provinsi di Indonesia.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit tahun 2021, jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia dari
tahun 1987 sampai dengan Maret 2021 sebesar 443,458 kasus yang tersebar di 34 provinsi
seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Dari grafik juga terlihat bahwa Provinsi Sumatera Barat menempati peringkat 21 dari 34
Provinsi di Indonesia dengan jumlah kumulatif sebesar 4.169 kasus. Sedangkan di wilayah
Sumatera, Sumatera Barat berada pada peringkat ke 6 dari 10 Provinsi.
[AUTHOR NAME] 1
Tingginya kasus HIV AIDS ini tentu menjadi tantangan besar bagi Indonesia dan bagi
Provinsi Sumatra Barat karena akan sangat berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat
dan kualitas sumberdaya manusia. Sehingga untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran
HIV AIDS pemerintah telah merumuskan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS 2016-2021 yang sejalan juga dengan upaya untuk pencapaian
SDG’s. Di dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) tersebut ditegaskan tentang tiga langkah
strategis kebijakan pengendalian HIV/ AIDS yang mengacu pada kebijakan global yaitu Getting
to Zeros, meliputi:
1. Menurunkan hingga meniadakan infeksi baru HIV,
2. Menurunkan hingga meniadakan kematian yang disebabkan oleh keadaan yang
berkaitan dengan AIDS,
3. Meniadakan diskriminasi terhadap ODHA (Kemenkes, 2016).
Merujuk pada hal tersebut Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas
Kesehatan telah merumuskan tiga upaya untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS,
meliputi: Penanggulangan HIV/AIDS; Pelatihan Konselor HIV/AIDS; dan Pelatihan Layanan
HIV-AIDS Komprehensif Berkesinambungan.
Namun bila kita lihat dari ketersedian anggaran, alokasi untuk membiayai ketiga upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ini, masih dirasakan sangat kecil, seperti terlihat
pada Gambar berikut.
[AUTHOR NAME] 3
REKOMENDASI
[AUTHOR NAME] 4
PENUTUP
Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat. Dan ini juga menjadi tujuan
pembangunan daerah dan nasional yang penting untuk diprioritaskan. Untuk itu, penyediaan
alokasi anggaran yang cukup merupakan Langkah strategis yang harus dilakukan oleh
pemerintah daerah dan DPRD demi mewujudkan Sumatra Barat yang madani.
[AUTHOR NAME] 5