PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
2.1 TUJUAN
2.1.1 Tujuan Umum
Mengakhiri epidemic HIV-AIDS di Indonesia pada umumnya dan di Jakarta pada khususnya
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Menemukan kasus baru penderita HIV
2. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
3. Menurunkan angka kesakitan HIV-AIDS
4. Menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh HIV – AIDS
5. Menurunkan stigma masyarakat mengenai HIV – AIDS
BAB II
Taman Sari
No. Nilai Estimasi
2019 2020 2021
1. LSL 1175 1175 1031
2. WPS 1654 1654 1110
3. Trans Gender (Waria) - - 12
4. Penasun - - -
5. Ibu Hamil 2046 2046 1130
6. Pasien TB 281 281 471
7. IMS 1464 1464 1391
2.2 INDIKATOR
Tabel 2. Indikator Kinerja Penatalaksanaan Penyakit HIV/AIDS
TARGET
No INDIKATOR KINERJA
2018 2019 2020 2021 2022
1. Persentase Orang dengan Risiko HIV yang 100 100 100 100 100
Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
TARGET
No INDIKATOR MUTU
2018 2019 2020 2021 2022
TARGET
No INDIKATOR MUTU
2018 2019 2020 2021 2022
2.3.1 Advokasi
Advokasi dilakukan dengan pihak yang berhubungan dalam setiap kegiatan program Hiv/AIDS.
Memastikan adanya kebijakan yang mendukung penanggulangan HIV/AIDS yang sesuai
dengan prinsip-prinsip HAM dan memperhatikan kebutuhan laki-laki, perempuan, waria
(responsif gender); memastikan mereka memiliki akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dari
kebijakan yang dibuat.
Adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial, baik fisik maupun non fisik, yang
mendorong individu, keluarga dan kelompok untuk mau melakukan Penatalaksanaan HIV/AIDS .
Kegiatan meliputi:
e. Kampanye ABAT
Kampanye ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) secara teknis bekerjasama dengan Promkes, dengan
sasaran siswa di tingkat sekolah atau kalangan muda di masyarakat, Pencegahan HIV/AIDS melalui
ABAT diarahkan pada upaya pendidikan dan penyuluhan untuk memantapkan perilaku yang baik
dan mengubah perilaku yang berisiko tinggi. Karena Setiap orang berhak untuk mendapat informasi
yang benar untuk melindungi diri dan orang lain terhadap infeksi HIV. Bentuk ABAT di tahun 2021,
masa pandemic covid ini disampaikan melalui social media (instagram) dan penyampaian melalui
daring bersama tim promkes, LSM HIV dan Perusahaan Gas Negara saat Hari HIV Sedunia tahun
2020.
2.3.3 Kerjasama Lintas Sektor (Lembaga Swadaya Masyarakat dan Warga Peduli HIV/AIDS)
Pelibatan aktif masyarakat sipil, termasuk orang yang terinfeksi dan terdampak HIV,
orang muda termasuk orang muda populasi kunci dan organisasi berbasis komunitas, yang lebih
strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, monitoring dan evaluasi program, sejak
tahun 2021 LSM Gema tidak lagi bekerjasama di wilayah DKI Jakarta, tetapi di wilayah Tangerang,
sehigga satu LSM berkurang yang bekerjasama dengan PKC Tamansari . Dalam Masa Pandemi
Covid 19 ini, banyak kegiatan tatap muka langsung yang tertunda dan tidak dapat dilakukan, terkait
kebijakan pemerintah yang dikeluarkan sejak awal tahun 2021 untuk tidak melakukan pertemenuan
langsung dan didukung dengan dikeluarkannya PPKM darurat di Jawa dan Bali sejak 3 juli 2021.
Pertemuan langsung dan Mobile VCT baru dapat dilakukan 4 Oktober 2021 sesuai dengan
kebijakan PPKM Level 2 di Jawa-Bali, dan Berikut adalah kegiatan yang dilakukan LSM dan WPA di
wilayah Kecamatan Tamansari:
Tabel 5. Tabel Kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat dan Warga Peduli HIV/AIDS
Periode Januari – Desember 2021
N Layanan Kegiatan Frekuensi Kegiatan Pem Lokasi
o Pendampin Mobile Statis TW TW TW 3 TW 4 eriks
gan VCT VCT 1 2 aan
√ - √
1 Yayasan 1 1 1 24 38 Statis
Kusuma Puskesmas
Buana Kecamatan
Tamansari
√ √ √
2 Yayasan 2 - 4 3 270 Kantor YPJ
Pesona
Jakarta
√ √ √
3 YPHB 1 - 2 3 1900 Club malam,
spa&massage,
karaoke.
√ - -
5 Kotex Khusus
Melakukan
Pendampingan
ODHA
√ - √
6 Kharisma 1 0 1 1 5 Kantor Camat,
Kelurahan
Mabes, Glodok,
Tangki, Tamsar
- - -
7 Warga - - - - 0 Tidak ada
Peduli Kegiatan Moble
HIV/AIDS VCT Selama
Covid 19
- - -
8 Klinik - - - - 0 Tidak ada
Catra Kegiatan Moble
medika VCT Selama
Covid 19
Jumlah 5 1 8 31 2213
BAB III
CAPAIAN, MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN
3.1 CAPAIAN BERDASARKAN SPM (INDIKATOR KINERJA & MUTU)
Tabel 6. Hasil Capaian Penatalaksaan Penyakit HIV/AIDS (Januari – Desember 201
CAPAIAN
Indikator Target
No Unit HASIL
Kinerja Tahunan TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Gambar 1.b Hasil Pemeriksaan HIV Reaktif dari hasil VCT (Januari s/d Desember 2021)
Gambar 2.a Jumlah pemeriksaan HIV melalui TIPK (Januari s/d Desember 2021)
Gambar 2.b Hasil Pemeriksaan HIV Reaktif dari hasil TIPK (Januari s/d Desember 2021)
Berdasarkan tabel 6 maka diperoleh analisa capaian program HIV/AIDS Puskesmas Kecamatan Tamansari
sudah mencapai target. Target tahunan (Indikator Kinerja warna abu) yaitu 100 % dan capaian yang
diperoleh yaitu 110.03%, Target tahunan (Indikator Mutu warna hijau) yaitu 67 % untuk Persentase
Penderita HIV yang Diobati Sesuai Standar dengan capaian yang diperoleh yaitu 100% ,dan 100 %
Persentase ODHA yang discreening TB hingga dengan capaian 100% hingga Desember 2021.
Tabel 8. Analisa Capaian Penatalaksaan Penyakit HIV/AIDS Berdasarkan Capaian Indikator Kinerja dan
Mutu (Januari – Desember 2019)
No Indikator Kinerja & Mutu Analisa
1. Persentase Orang dengan Risiko HIV
Capaian diperoleh dari seluruh kunjungan pasien
yang Mendapatkan Pelayanan
yang datang ke puskesmas (orang dengan
Kesehatan Sesuai Standar. susp.TBC, pasien TBC positif, pasien IMS, BUMIL,
VCT (Voluntery Counselling Test/ CATEN) maupun ke mobile VCT (POPKUN; WPS,
Konsultasi Tes atas Keinginan LSL, Waria dan Penasun) PKC Tamansari
Sendiri) dan PITC (Provider Initiated
Adapun hal yang mendukung terlaksananya capaian;
Testing and Counselling/ Konsultasi
1. Dukungan Lintas Program (TBC, KIA/KB, Program
dan Tes atas Inisiasi Petugas) kesehatan Anak dan KPLDH)
2. Dukungan Lintas Sektor (Kecamaan/Kelurahan,
Dinas Pariwisata, LSM, Sudin Kes Jakbar)
3. Layanan Mobile VCT di luar jam kerja
4. Tetap bekerja sama dengan LSM yang tidak
masuk ke dalam aplikasi dokling
5.Menginput hasil pemeriksaaan HIV dari klinik
Swasta yang melakukan VCT.
2. Persentase Penderita HIV yang Capaian diperoleh dari seluruh ODHA yang
Diobati Sesuai Standar terdiagnosa di PDP Puskesmas Kecamatan Taman
sari maupun rujukan masuk dari layanan di luar PDP
Puskesmas Kecamatan Tamansari.
Adapun hal yang mendukung terlaksananya capaian:
1. Dukungan Lintas Program (Jika Pasien ODHA juga
merupakan pasien Program/Poli Lain).
2. Layanan PDP yang sudah komperhensip
3. Dukungan KDS
3. Persentase ODHA yang discreening Capaian diperoleh dari seluruh ODHA yang datang
TB ke layanan PDP, dengan mengajukan 4 pertanyaan
(apakah ada batuk, keringat malam, penurunan BB,
demam lama) dan satu pemeriksaan fisik teraba
KGB atau tanda TB diluar paru
Adapun hal yang mendukung terlaksananya capaian:
1. Layanan PDP yang sudah komperhensip
2. Dukungan KDS
Tabel 9. Analisa Capaian Penatalaksaan Penyakit HIV/AIDS Berdasarkan Capaian Fast Track
(Januari – Desember 2021)
No Indikator fast track Analisa
1. 90% Persentase Orang dengan Capaian diperoleh dari seluruh kunjungan pasien
Risiko HIV yang Mendapatkan yang datang ke puskesmas (orang dengan
Pelayanan Kesehatan Sesuai susp.TBC, pasien TBC positif, pasien IMS, BUMIL,
Standar. CATEN) maupun ke mobile VCT (POPKUN; WPS,
VCT (Voluntery Counselling Test/ LSL, Waria dan Penasun) PKC Tamansari
Konsultasi Tes atas Keinginan Adapun hal yang mendukung terlaksananya capaian;
Sendiri) dan PITC (Provider Initiated 1. Dukungan Lintas Program (TBC, KIA/KB, Program
Testing and Counselling/ Konsultasi kesehatan Anak dan KPLDH)
dan Tes atas Inisiasi Petugas) 2. Dukungan Lintas Sektor (Kecamaan/Kelurahan,
Dinas Pariwisata, LSM, Sudin Kes Jakbar)
3. Layanan Mobile VCT di luar jam kerja
4. Tetap bekerja sama dengan LSM yang tidak
masuk ke dalam aplikasi dokling
5.Menginput hasil pemeriksaaan HIV dari klinik
Swasta yang melakukan VCT.
2. 90% Persentase Orang dengan Capaian 100% diperoleh dari seluruh data Pasien
status HIV positif dan mendapatkan ODHA yang mengakses ARV sampai dengan
ARV (s/d November 2019) November 2019 yaitu 174 orang. Seluruhnya
menerima ARV, hal ini didikung dengan adanya :
1. Penguatan Konseling Kepatuhan ARV pada
pasein ODHA.
2. Peran dan dukungan tenaga kesehatan melalui
pesan pengingat di Whatsapp.
3. Dukungan PMO dari masing – masing ODHA
4. Dukungan LSM Pendamping yang dapat
menjangkau serta mengingatkan ODHA
3. 90% Presentasi Orang dengan Capaian diperoleh dari ODHA yang Eligble (sudah
Status HIV positif mengetahui memenuhi syarat pemeriksaan 1 tahun mendapatkan
mempertahankan VL tersuprsesi. terapi ARV) untuk Tes VL, Hanya pada Triwulan 2
dan 3
hal ini didikung dengan adanya,:
1. Kerjasama dilakukan bersama dengan RS
dharmais, LSM dan Tim Lingkages.
2. Pengambilan sampel terjadwal 2 kali seminggu
dan diantar jemput oleh tim kurir Lingkages.
3. Daftar peserta ODHA yang akan di cek VL
sudah terdata diawal bulan, dan nama yang
terdaftar segera di infokan dan di lakukan
pengambilan darah pada saat ODHA
mengambil ARV.
4. Data yang bagi ODHA yanga akan melakukan
pemeriksaan dikirim langsung melalui sitem
SITRUST dan terkoneksi dengan pelaporan
SIHA serta RS. Dharmais
Hal yang mmasi menjadi masalah :
1. Alat & Reagen Terbatas untuk Puskesmas
yang ditunjuk
2. Masih ada Nomor telepon atau kontak ODHA
yang belum di perbaharui setiap kali ODHA
mengambil ARV.
3. Beberapa ODHA harus melakukan pemriksaan
VL bersamaan dengan CD4
4. Pandemi Covid 19 membuat sasaran sult
untuk akses ke layanan
Total capaian dalam setahun sesuai dengan target, namun dalam proses program perbulan, memiliki
beberapa kendala diantaranya sebagai berikut:
Pihak Yang
Positive Impact Negative Impact
Berkepentingan
Pasien Semua ODHA yang yang eligble tes VL Adaptasi terhadap hasil pemeriksaan
mengetahui nilai VL ( Jumlah Virus), dengan yang didapatkan setelah dilakukan
mengetahui berapa besar jumlah virus, ODHA pemeriksaan VL.
akan mengetahui evaluasi keberhasilan terapi Komitmen untuk bersedia
ARV. memeriksakan VL ( Jumlah Virus)
Bagi ODHA dengan jumlah virus yang sudah ulang jika diperlukan, terkait evaluasi
tersupresi, ODHA dapat memepertahankan pengobatan atau gagal pengobatan
mekanisme terapi ARV yang selama ini
dilakukan.
Bagi ODHA dengan jumlah virus yang belum
tersupresi, akan di koreksi, dinilai mengenai
kepatuhan minum obat, dan dipantau ulang
jumlah virus dalam dua kali pemeriksaan
jumlah virus dengan jarak 6 bulan. Masih
belum terkoreksi pasien akan dirujuk.
Gambar 7. Diagram Fish bone (Sebab Akibat) Baru 53% ODHA Eligble VL yang diperiksa VL)
URAIAN A B C D E F G Jumlah %
Alat & Reagen Terbatas untuk
A 1 1 1 1 1 1 6 4,58
Puskesmas yang ditunjuk
Pengambilan dan pengiriman 30 Berkoordinasi dengan tim Peretemuan Monitoring 90% ODHA dapat
sampel VL bersamaan dengan analis PKC Tamansari, dan Evaluasi Jejaring mengetahui jumlah VL
kurir sample, LSM dan (Jumlah Virus)
sampel CD4
petuga PDP lainnya, bahwa dan memperthnkan
pengambnilan darah akan Jumlah Virus Tiidak
dilakukan setiap hari, tidak tedeteksi. (Fast Track)
harus bersamaan dengan
CD4.
ODHA yg eligible VL akan
diambil saat kedatangan
pengambilan ARV
ODHA Kurang pengetahuan 27 Pemberian Materi Pertemuan KDS 90% ODHA dapat
mengenai VL ke pada mengetahui jumlah VL
ODHA (Jumlah Virus)
dan memperthnkan
Jumlah Virus Tiidak
tedeteksi. (Fast Track)
Petugas tidak memiliki no telp 24 Berkoordinasi dengan Pertemuan KDS 90% ODHA dapat
update ODHA seluruh tim PDP, LSM dan mengetahui jumlah VL
KDS mengenai jadwal (Jumlah Virus)
pengambilan sampel, dan memperthnkan
perbaharuan no kontak Jumlah Virus Tiidak
yang dapat dihubungi. tedeteksi. (Fast Track)
BAB IV
PENUTUP
Mengetahui,