DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2024
Kata Pengantar
Daftar Isi
Table of Contents
Kata Pengantar.......................................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1 Kasus.......................................................................................................................5
2.2 Pengkajian dan Analisa Data...................................................................................5
2.3 Model Keperawatan Komunitas..............................................................................5
2.4 Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul.....................................................5
2.4.1 Diagnosa Keperawatan........................................................................................5
2.4.2 Prioritas Diagnosa Keperawatan..........................................................................5
2.5 Rencana Intervensi..................................................................................................5
2.6 Evaluasi...................................................................................................................5
BAB III...................................................................................................................................6
PENUTUP..............................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................................6
Daftar Pustaka........................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang
menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh
manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan
gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh
HIV (Kementerian Kesehatan, 2020).
Penyakit ini sangat ditakuti karena dapat menyebabkan kematian dan belum
ditemukan obatnya (Kumalasary, 2021). HIV dapat menyerang semua kelompok
usia, salah satunya adalah kelompok usia remaja. Remaja merupakan kelompok
yang mempunyai resiko besar dalam penularan HIV/AIDS. Pergaulan remaja
yang kurang efektif akan memicu meningkatnya penyebaran HIV/AIDS, maka
remaja memiliki resiko yang besar dalam penularan HIV/AIDS (Suraya &
Mardhiati, 2018). Remaja sering kali melakukan hubungan seksual atau hal lain
hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. HIV ini dapat menular melalui
hubungan seks bebas, penggunaan jarum yang terkontaminasi secara bersamaan
seperti pada pembuatan tato, tindik, dan narkoba jarum suntik yang sekarang
marak di kalangan remaja. Tidak hanya itu, transfusi darah dari orang yang
menderita HIV juga menjadi salah satu penyebab penularan penyakit ini
(Mohammadi et al. 2009).
Masalah utama yang sering muncul terkait kasus HIV/AIDS, terutama pada
negara berkembang seperti Indonesia dalam tata kelola pemerintahan ialah
kapasitas penerapan kebijakan atau implementasi kebijakan terkait penanganan
kasus HIV/AIDS bukan pada produksi kebijakan itu (Pritchett, Launt dalam
Nazaruddin, 2023 ). Selain itu faktor pelaku (aktor) menjadi salah satu penentu
dalam proses implementasi kebijakan AIDS. Aktor yang dimaksud dalam hal ini
merupakan orang yang terlibat dalam program pengendalian HIV/AIDS. Bukan
hanya menjadi masalah endemi, AIDS juga berkaitan dengan beberapa faktor
seperti faktor ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Keaktifan aktor atau pelaku
berperan penting dalam penentu utama kebijakan implementasi. Dalam konteks
budaya Indonesia, faktor ketokohan menjadi aspek penentu keberhasilan program
(Nazaruddin, 2023).
Selain itu ada beberapa masalah terkait dalam proses penangan HIV/AIDS
disebuah daerah salah satu pelayanan kesehatan yang berada di kabupaten
Pekalongan. Pelayanan yang dimaksud itu di Puskesmas Kedungwuni 1 yang
dimana dalam wilayah kelolaannya terdapat beberapa kasus HIV/AIDS. Dalam
program pengendalian HIV/AIDS dengan metode pengobatan, puskesmas
kedungwuni 1 memiliki suatu kendala yang dimana perilaku penderita
HIV/AIDS ini menjadi permasalahannya. Terkadang perilaku penderita
HIV/AIDS yang enggan minum obat yang telah diberikan sewaktu dia berobat
dikarenakan mereka berfikiran bahwa akan baik-baik saja jika tidak minum obat.
(Riniekso, T., 2023). Permasalahan lainnya pada kasus HIV/AIDS dikalangan
remaja itu sendiri masih maraknya perilaku menyimpang seperti banyaknya
remaja yang telah melakukan hubungan seks bebas sebelum mereka dikarekanan
mereka masih kurangnya pengetahuan terhadap bahaya dari perilaku yang
menyimpang itu terhadap kesehatan remaja itu sendiri.
Perawat memiliki peran yang sangat penting sebagai care giver, dimana
mereka memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan menyelesaikan
masalah-masalah sesuai dengan kebutuhan individu masing-masing klien. Selain
itu, perawat juga berfungsi sebagai pendidik, di mana mereka memberikan
konseling terkait HIV/AIDS kepada individu yang berisiko, dengan tujuan
mencapai hasil yang optimal dalam asuhan keperawatan yang diberikan.
PEMBAHASAN
2.1 Kasus
2.2 Pengkajian dan Analisa Data
2.2.1 Comumunity as Partner
2.2.2 Pengkajian khusus kelompok tersebut(kuesioner tambahan)
Analisi data
2.6 Evaluasi
Berdasarkan SLKI
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Prio, A., Santoso, A., Habib, M., Yudhianto, K. A., & Lestari, T. I. (2023). Hak Reproduksi Pada Penderita
Hiv/Aids Ditinjau Dari Sudut Pandang Hukum Dan Agama. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan
(JISIP), 7(3). https://doi.org/10.58258/jisip.v7i1.5130/http
Sampul, G. (n.d.). “Seorang Pendamping Sebaya di Surabaya sedang mengantar Obat ARV
untuk ODHIV pada Masa Pandemi COVID-19” Desain & Layout Laporan ini didukung
oleh UNICEF INDONESIA.
Pardede, J. A. (2020). Harga Diri Dengan Depresi Pasien Hiv/Aids. Media Keperawatan:
Politeknik Kesehatan Makassar, 11(1), 57. https://doi.org/10.32382/jmk.v11i1.1538
Suraya, I., & Mardhiati, R. (2018). Edukasi Hiv/Aids Pada Remaja Siswa Smk. Buletin
Udayana Mengabdi, 17(3), 31–34. https://doi.org/10.24843/bum.2018.v17.i03.p06
Purnama, M. D. (2022). Hari Aids Sedunia 2022: Angka Penderita Tinggi, Begini Catatan
Dosen UNESA. Universitas Negeri Surabaya. https://www.unesa.ac.id/hari aids-sedunia- 2
022-angka-penderita-tinggi-begini-catatan-dosen unesa#:~:text=Penyebaran HIV kembal
i menjadi perbincangan,519.158 orang per Juni 2022.
Kemenkes RI. (2021). Laporan Perkembangan HIV AIDS & Penyakit lnfeksi Menular Sek
sual (PIMS) Triwulan I Tahun 2021
https://pekalongankota.bps.go.id/statictable/2022/04/08/441/jumlah-kasus-hiv-aids-ims-db
d-diare-tb-dan-malaria-menurut-kecamatan-di-kota-pekalongan-2021.html