Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PERMOHONAN DANA HIBAH

KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KOTA TANGERANG


TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Bersama dengan negara lain di seluruh dunia, Indonesia telah ikut
menyepakati delapan tujuan pembangunan yang disebut sebagai Millenium
Development Goals (MDGs) yang diharapkan akan dicapai pada tahun 2015,
banyaknya target yang tidak tercapai pada pelaksanaan program Millenium
Development Goals (MDGs) maka BAPPENAS melanjutkan dari pelaksanaan
tujuan pembangunan yang terintegrasi dalam Sustanable Devlopment Goals
(SDGs) . Memutus mata rantai dari penularan HIV AIDS merupakan program
utama yang akan berkontribusi untuk pencapaian Goal ke-6. HIV AIDS sebagai
salah satu dari rumpun penyakit menular yang dapat menghabiskan generasi
penerus bangsa dengan berbagai macam penyakit yang menyerta di dalam
tubuhnya, HIV AIDS sudah menjadi endemi di 34 Provinsi yang ada di Indonesia
dan bisa menyerang pada siapapun ketika prilaku kita terjebak pada situasi yang
dilarang atau kurang lazim yang dilakukan manusia, misal ; prilaku seksual yang
bukan dengan pasangan, prilaku menggunakan narkotika secara bersama sama,
dan prilaku penyimpangan seksual sesama jenis.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV), yaitu virus
yang menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia yang
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh seseorang sehingga sangat rentan
terjangkit berbagai macam penyakit yang disebut infeksi oportunistik (IO).

Kasus AIDS di Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1987, menurut
data Kemenkes sejak tahun 2005 sampai September 2015, terdapat kasus HIV
sebanyak 184.929 yang didapat dari laporan layanan konseling dan tes HIV.
Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (38.464 kasus), Jawa Timur
(24.104 kasus), Papua (20.147 kasus), Jawa Barat (17.075 kasus) dan Jawa
Tengah (12.267 kasus). Kasus HIV pada Juli – September 2015 sejumlah 6.779
kasus. Faktor penularan HIV tertinggi adalah hubungan seks yang tidak aman
pada heteroseksual (46,2 %), penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun
(3,4%) dan LSL (24,4%).
Sementara kasus di Provinsi Banten sendiri berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Provinsi Banten jumlah kumulatif temuan kasus hingga bulan
September 2014 sudah berjumlah 3.237 kasus dengan rincian HIV sebanyak
2.079 dan 1.158 kasus AIDS, meningeal 182 orang. Di Kota Tangerang data
kumulatif yang didapat dari Dinas Kesehatan dalam kurun waktu 2004 sampai
dengan Oktober 2016 adalah 1.216 kasus. Januari – Oktober 2016 ditemukan 67
kasus dimana 64% HIV dan 34% AIDS.
Secara Geografis Provinsi Banten merupakan wilayah yang strategis di ujung
Pulau Jawa, mulai dari jalur transportasi darat, laut dan udara, sehingga situasi ini
mendukung mudahnya NARKOBA dan HIV AIDS masuk ke wilayah Banten.
Kasus HIV AIDS di Provinsi Banten dalam setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang cukup tinggi, terlihat dari hasil kajian Kementrian Kesehatan
berupa Estimasi tahun 2012 pada ODHA sudah berjumlah 9.047 kasus.
Tentunya permasalahan HIV AIDS ini menjadi tanggung jawab kita bersama,
karena HIV AIDS merupakan kasus sosial bukan kasus kesehatan semata saja,
paradigma bahwa kasus HIV AIDS merupakan masalah kesehatan saja sangat
berkembang di masyarakat sehingga dengan minimnya informasi yang ada dan
berdampak pada berkembangnya stigma dan deskriminasi di masyarakat pada
penderita HIV AIDS. Tentunya dengan menstigma dan mendeskriminasi ODHA
bukan menyelesaikan masalah dan memutuskan mata rantai penularan virus HIV
AIDS, namun justru dapat memperkeruh situasi sosial dengan ODHA yang tidak
mau terbuka sehingga berdampak pada sulitnya penanganan dalam pengobatan.
Dengan demikian situasi ini perlunya kita bekerja bersama sama dan multi sektor
dalam menyelesaikan permasalahan HIV AIDS.
Penyebaran kasus HIV dan AIDS yang begitu cepat memerlukan
penanganan yang terkoordinasi, terencana, terarah dan berkesinambungan antar
lintas sektor. Penanggulangan dan penanganan AIDS merupakan tanggung jawab
bersama, baik Pemerintah, swasta, LSM, Akademisi, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat dan Masyarakat secara umum. Selain itu juga keterbatasan sumber
daya (manusia, sarana prasarana dan dana) dihadapi dalam upaya
penanggulangan AIDS di Kota Tangerang, sehingga berbagai upaya harus terus
dilakukan agar penyebaran HIV dapat dikendalikan untuk menyelamatkan
kehidupan di masa yang akan datang.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka dibentuklah Komisi Penanggulangavn
AIDS Kota Tangerang sejak tahun 2006 yang di revitalisasi pada tahun 2011,
sesuai dengan kebutuhan maka direvitalisasi kembali pada tahun 2014 dengan
Surat Keputusan Walikota Nomor : 800/Kep.443/Dinkes/2014 dan kembali
diperbaharui pada 28 Februari 2017 dengan surat Keputusan Walikota Nomor :
800/Kep. 207/Dinkes 2017.
Pada tahun 2016 Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota
Tangerang telah didukung Anggaran Hibah Daerah Kota Tangerang sebesar
Rp.300.000.000 ,- (Tiga Ratus Juta Rupiah), dana tersebut dialokasikan untuk
Kegiatan Sosialisasi baik di SKPD dan Masyarakat, Keperluan Kantor, Kegiatan
Monitoring, kegiatan Rapat Internal dan kegiatan Lokakarya penganggaran SKPD
terkait. Pada Tahun 2017 kami mengajukan Hibah sebesar Rp. 450.000.000,-
(Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)

II. SITUASI HIV DAN AIDS DI KOTA TANGERANG


Penemuan kasus HIV dan AIDS di Kota Tangerang terus meningkat dengan
cepat dari tahun ke tahun. Berikut data kumulatif jumlah penemuan kasus HIV dan
AIDS dari tahun 2004 sampai tahun 2016.

Penemuan kasus HIV dan AIDS sudah dilaporkan oleh RSU Usada Insani,
9 Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) yaitu RSUD Kota Tangerang,
Puskesmas Cibodasari, Batu Ceper, Karawaci Baru, Ciledug, Gondrong, Tanah
Tinggi, Karang Tengah, Benda dan Cipondoh.
Untuk Rumah Sakit Rujukan Odha yaitu : RS USADA INSANI, RSUD Kota
Tangerang (Proses), Puskesmas Cibodasari ( SATELIT ) sedang proses untuk
menjadi mandiri dan Puskesmas Karawaci baru (satelit).
Usia produktif 20 tahun – 40 tahun masih mendominasi angka kelompok umur
terbanyak yang terinfeksi HIV/AIDS.

III. KEBIJAKAN PENANGGULANGAN AIDS KOTA TANGERANG


Upaya-upaya penanggulangan AIDS di Kota Tangerang telah dilakukan
sebagai langkah untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran HIV dan untuk
mengetahui jumlah penderita HIV dan AIDS yang ada. Kebijakan penanggulangan
AIDS yang sudah ada berupa Peraturan Presiden No. 124 tahun 2016 yang
merupakan revisi Perpres 75 Tahun 2006 dan didukung dengan penerbitan surat
keputusan pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Tangerang
Nomor 800/Kep.207-Dinkes/2017, yang mengamanatkan perlunya intervensi
penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Tangerang.
Pada Tahun 2006 adalah Pendirian, kemudian tahun 2009 adalah
pembentukan dan tahun 2010 adalah tahun pertama dari penguatan sekretariat
KPA. Kegiatan-kegiatan dengan SKPD terkait dan Mitra KPA di Daerah juga sudah
dilaksanakan dalam kegiatan forum kemitraan dan Rapat Bulanan.

IV. PRINSIP DAN DASAR KEGIATAN


Strategi dan rencana aksi kegiatan dibuat berdasarkan peraturan
perundang-undangan terkait dengan masalah dan atau faktor-faktor yang
berpengaruh dan mewarnai upaya Penanggulangan HIV dan AIDS. Prinsip-prinsip
utama dalam strategi dan rencana kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS adalah
sebagai berikut :
a. Upaya penanggulangan HIV dan AIDS akan memperhatikan nilai-nilai
agama, budaya,norma kemasyarakatan, menghormati harkat dan martabat
manusia serta memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.
b. HIV dan AIDS merupakan masalah sosial kemasyarakatan dan
pembangunan, oleh sebab itu penanggulangannya harus diintegrasikan
kedalam program pembangunan pemerintah daerah/kota.
c. Upaya penanggulangan HIV dan AIDS dilakukan secara sistematik dan
terpadu, mulai dari peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan,
perawatan, dukungan dan pengobatan bagi Odha dan orang-orang yang
terdampak HIV dan AIDS.
d. Upaya penanggulangan dilakukan oleh masyarakat sipil dan pemerintah
secara bersama berdasarkan prinsip kemitraan.
e. Populasi kunci yakni populasi yang menjadi kunci upaya penanggulangan
HIV dan AIDS, seperti Penasun (Pengguna Narkoba Suntik), Waria, Wanita
Pekerja Seks, LSL (Lelaki seks Lelaki), Pelanggan Wanita Pekerja Seks
dan Odha harus berperan aktif dalam upaya penanggulangan HIV dan
AIDS.
f. Dukungan yang diberikan kepada Odha dan orang-orang yang terdampak
bertujuan untuk pemberdayaan dan mempertahankan kehidupan sosial
ekonomi yang layak dan produktif.

V. ANGGARAN DAN PENGGUNAANNYA


Sesuai dengan bunyi dalam salah satu surat keputusan Gubernur Banten
tentang Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Banten Tahun 2008-
2010 dan Pedoman pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Nomor 56 Tahun 2014
dijelaskan, bahwa pembiayaan yang timbul dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta
sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Tangerang untuk tahun 2017
mendapat dukungan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Tangerang tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 450.000.000 ,- (Empat Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah) melalui Anggaran Bantuan Hibah Dinas Kesehatan Kota
Tangerang. Anggaran tersebut dipergunakan untuk :

- Evaluasi Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS


- Pembentukan Warga Peduli AIDS di 15 Kelurahan
- Peningkatan Kapasitas PE Komunitas Populasi Resti
- Peningkatan Kapasitas kelompok WPA
- Pemetaan Populasi Resiko Tinggi (update data populasi resti)
- Pertemuan Koordinasi Mitra KPA
- Pertemuan Odha
- Paket HAS 2017
- Monitoring ke Anggota KPAD
- Monitoring ke Outlet Kondom
- Biaya Perjalanan Dinas
- Belanja peralatan Kantor
- Kesekretariatan

V. HAMBATAN DAN UPAYA MENGATASINYA


Pelaksanaan penanggulangan AIDS di Kota Tangerang masih menemui
beberapa hambatan yang perlu dicari jalan keluarnya. Adapun hambatan-
hambatan tersebut adalah :

1. Kurangnya pemahaman tentang HIV dan AIDS di kalangan pengambil


kebijakan, sehingga dukungan terhadap upaya penanggulangan AIDS
belum optimal.
2. Kurangnya pemahaman tentang HIV dan AIDS di kalangan masyarakat
secara luas.
3. Kurangnya dukungan anggaran dalam upaya penanggulangan AIDS yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di
SKPD terkait Kota Tangerang.
4. Masih adanya stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap ODHA dan
OHIDHA.
5. Masih sedikitnya LSM atau NGO yang khusus bergerak dalam upaya
penanggulangan AIDS.
Hambatan-hambatan yang ada saat ini telah diupayakan untuk
mengatasinya dengan jalan :

1. KPA Kota Tangerang bersama lintas sektor terkait dan pemangku


kepentingan terus menerus melaksanakan sosialisasi tentang HIV dan AIDS
kepada pengambil kebijakan dan masyarakat secara luas.
2. Melakukan advokasi kepada eksekutif dan legislatif terkait dengan
anggaran.
3. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan koordinasi KPA Provinsi, KPA
kabupaten / Kota bersama stake holder dan lintas sektor terkait.
4. Mendorong pembentukan LSM Peduli AIDS dan mengoptimalkan fungsi
dan peran jejaring.
5. Pembuatan media KIE dan menyebarluaskannya kepada masyarakat
umum.
6. Memperkuat jaringan kerjasama dengan lembaga donor baik lokal, nasional
maupun internasional.
7. Mendorong Pembentukan dan Penguatan Warga Peduli AIDS di tingkat
Kelurahan.
VI. POKOK-POKOK KEGIATAN TAHUN 2018
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 pada intinya
adalah merupakan lanjutan dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2017.
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 adalah :

1. Advokasi kepada para pengambil kebijakan di Kota Tangerang, baik


pimpinan daerah, DPRD, Kepala Instansi terkait dan stake holder untuk
memperkuat dukungan terhadap upaya penanggulangan AIDS berupa
dikeluarkannya Peraturan Daerah tentang penanggulangan AIDS di Kota
Tangerang .
2. Memperkuat Jejaring dengan SKPD terkait dan LSM yang mempunyai
program HIV/AIDS.
3. Optimalisasi KPAD Kota Tangerang..
4. Memperkuat fungsi, peran dan posisi Kelembagaan Komisi
Penanggulangan AIDS Daerah Kota Tangerang.
5. Pertemuan Koordinasi dan evaluasi KPA Provinsi, KPA Kabupaten / Kota.
Lintas sektor dan stakeholder.
6. Sosialisasi HIV dan AIDS pada kalangan pendidikan dan agama.
7. Inisiasi Pembentukan Warga Peduli AIDS dan Penyebaran Informasi di
tingkat RT/RW.
8. Pemutakhiran data melalui sistem Monev yang komprehensif.
9. Penjangkauan dan Rujukan Populasi Resiko Tinggi ke Layanan
10. Kegiatan Pembinaan kepada Orang dengan HIV/AIDS
11. Monitoring ke Anggota KPAD, Mitra KPAD dan Populasi Resiko Tinggi
12. Study Banding kebijakan Daerah.

VII. PENUTUP
Penyebaran HIV dan AIDS yang begitu cepat khususnya di Kota Tangerang
harus diimbangi dengan upaya penanggulangan yang cepat pula, sehingga kasus
HIV dan AIDS dapat ditekan sekecil mungkin. Upaya penanggulangan ini
memerlukan kerja sama berbagai pihak baik pemerintah, swasta, LSM, Akademisi,
Tokoh agama, Tokoh Masyarakat yang dilakukan secara terkoordinasi, sinergis
dan komprehensif.
Komisi penanggulangan AIDS Kota Tangerang tidak akan mampu bekerja
secara maksimal dalam upaya penanggulangan AIDS di Kota Tangerang tanpa
adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah
dukungan dari pemerintah pusat melalui Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi
dan Nasional, sehingga keberadaan komisi ini dapat memberikan kontribusi dalam
penanggulangan AIDS secara nasional.
Demikian proposal ini disusun dengan harapan dapat memberikan data dan
informasi tentang program Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Tangerang
sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap anggaran yang telah diberikan.

Tangerang, 31 Januari 2017


An. Ketua
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DAERAH
KOTA TANGERANG
SEKRETARIS II

( H. EDI WANTORO)
Lampiran I.

NAMA BANK : BANK JABAR BANTEN CABANG TANGERANG


NAMA REKENING :KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DAERAH KOTA
TANGERANG
NO REKENING : 0024966259001
RENCANA ANGGARAN BIAYA
RENCANA KEBUTUHAN BIAYA
ANGGARAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KOTA TANGERANG 2018

Rincian Perhitungan
No Uraian Volume Satuan Tarif Jumlah Jumlah Total Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah Total 818.060.494
1 Biaya Pengurus

II KEGIATAN 781.042.994
1 Evaluasi Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS untuk Mitra KPA 23.800.000
1. Belanja Makan Minum
(50 Org x 1 kali) 50 OH 47.500 2.375.000
2. Uang Saku peserta
(30 Org x 1 kali) 30 OH 100.000 3.000.000
3. Honorarium
a. Pembina Kegiatan 1 OK 4.000.000 4.000.000
b. Pembuka / Penutup Kegiatan 1 OK 2.500.000 2.500.000
c. Honorarium Narasumber Non PNS 2 OK 1.500.000 3.000.000
d. Transport Narasumber Non PNS 2 OK 500.000 1.000.000
e. Honorarium Narasumber PNS 1 OK 1.500.000 1.500.000
f. Transport Narasumber PNS 1 OK 500.000 500.000
4. ATK dan Penggandaan
a. Tas Sosialisasi 50 Buah 100.000 5.000.000
b. Pulpen 50 Buah 3.500 175.000
c. Note book 50 Buah 5.000 250.000
d. Penggandaan Materi 2500 Lembar 200 500.000
2 Lokakarya Peningkatan Anggaran Kegiatan SKPD 28.005.000
1. Belanja Makan Minum
(30 Org x 1 kali) 30 OH 175.000 5.250.000
2. Uang Saku peserta
(30 Org x 1 kali) 30 OH 100.000 3.000.000
3. Honorarium
a. Pembina Kegiatan 2 OK 4.000.000 8.000.000
b. Pembuka / Penutup Kegiatan 2 OK 2.500.000 5.000.000
c. Honorarium Narasumber Non PNS 2 OK 1.500.000 3.000.000
d. Transport Narasumber Non PNS 2 OK 500.000 1.000.000
e. Honorarium Narasumber PNS 1 OK 1.500.000 1.500.000
f. Transport Narasumber PNS 1 OK 500.000 500.000
4. ATK dan Penggandaan
a. Pulpen 30 Buah 3.500 105.000
b. Note book 30 Buah 5.000 150.000
c. Penggandaan Materi 2500 Lembar 200 500.000
3 Study Banding KPA Ke KPA Kota Semarang 84.255.994
Tujuan KPA Kota Semarang
(Sekretaris I KPA, Sekretariat KPA, KPA Provinsi Banten,
Dinas Kesehatan, Bappeda, BPMPKB, Dinas Sosial,GF
Dinkes, LSM ,WPA, KDS dan Komunitas)
a. Transport Pesawat PP (17 org x 2 kali ) 17 OH 1.572.000 26.724.000
b. Penginapan (17 org x 2 Malam 3 hari) 34 OH 302.191 10.274.494
c. Transport harian (11 org x 3 hari) 33 OH 200.000 6.600.000
d. Uang saku (11 org x 3 hari) 33 OH 250.000 8.250.000
e. Uang Saku PNS (6 org x 3 hari) 18 OH 600.000 10.800.000
f. Transport Harian PNS (6 Org x 3 hari) 18 OH 300.000 5.400.000
g. Belanja Makan (17 Org x 6 kali) 102 OH 47.500 4.845.000
h. Sewa kendaraan Mini bus (1 x 3 hari) 3 Hari 2.000.000 6.000.000
i. Souvenir (Plakat) 6 Tempat 500.000 3.000.000
Pertemuan Kegiatan dengan KPA Kota Semarang
1. Belanja Makan Minum 35 OH 47.500 1.662.500
2. Pembicara Non PNS (KPA Kota Semarang) 1 OK 500.000 500.000
3. Pembawa acara 1 OK 200.000 200.000
4 Pembentukan WPA 70.125.000
1. Belanja Snack dan makan (15 kel x 30 Org) 450 OH 47.500 21.375.000
2. Pembicara PNS dalam Pemda Kota Tangerang 15 OK 500.000 7.500.000
3. Pembicara Non PNS 15 OK 500.000 7.500.000
3. Transport Peserta 450 OK 75.000 33.750.000

Pertemuan Koordinasi pada Kalangan Pendidikan dan


Agama (Bekerjasama dengan Dinkes, Dindik dan kantor
5 Kementrian Agama Kota Tangerang) 22.875.000
1. Belanja Snack dan makan (3 kegiatan x 50 Org) 150 OH 47.500 7.125.000
2. Pembicara Non PNS (3 Org x 3 Keg) 9 OK 500.000 4.500.000
3. Transport Peserta (3 Kegiatan x 50 Org) 150 OK 75.000 11.250.000
5 Pelatihan Peer Educator Populasi Resti dan remaja 78.700.000
1. Belanja Transportasi (57 Orang)
a. Peserta Kegiatan (1kl x 2 hari) 1 Keg 8.500.000 8.500.000
2. Belanja Sewa Penginapan
a. Peserta (1 kl x 50 Org x 2 malam 3 hari) 100 OK 200.000 20.000.000
b. Panitia (1 kl x 5 Org x 2 Malam 3 hari) 10 Ok 200.000 2.000.000
c. Fasilitator (1 kl x 2 Org x 2 Malam 3 hari) 4 Ok 200.000 800.000
3. Training KIT
a. Tas Ransel 50 Buah 100.000 5.000.000
b. Bolpoint Faster 50 Buah 3.000 150.000
c. Note book 50 Buah 5.000 250.000
d. Penggandaan Materi 50 paket 20.000 1.000.000
4. Honorarium
a. Pembina Kegiatan 1 OK 3.000.000 3.000.000
b. Pembuka/ Penutup Kegiatan 1 OK 4.000.000 4.000.000
c. Fasilitator Non PNS (1 kl x2 Org x 2 hari) 4 OK 1.500.000 6.000.000
d. Pembicara PNS (1 kl x 2 Org x 1 hari ) 2 OK 1.500.000 3.000.000
e. Transport Pembicara PNS (1 kl x 2 Org) 2 OK 500.000 1.000.000
f. Pembicara Non PNS (1 kl x 2 Org x 1 hr) 2 OK 1.500.000 3.000.000
g. Transport Pembicara Non PNS ( 1 kl x 2 Org) 2 OK 500.000 1.000.000
5. Uang Saku Peserta
(1 kl x 50 Org x 2 hari) 100 OH 150.000 15.000.000
6. Transport Peserta -
(1 kl x 50 Org ) 50 OK 100.000 5.000.000
Koordinasi Mitra KPAD (SKPD, Layanan, LSM dan
6 WPA) 51.900.000
1. Belanja Snack dan Makan (12 Kl x 30 Org) 360 OH 47.500 17.100.000
2. Uang Transport (12 Kl x 30 Org) 360 OH 75.000 27.000.000
3. Narasumber Non PNS (12 Kl x 1 Org) 12 OH 500.000 6.000.000
4. Penggandaan (12kl x 30 Org) 360 Paket 5.000 1.800.000
Koordinasi Populasi Kunci (IDU,Waria, WPS,LSL ,HRM
7 dan Remaja) 100.500.000
1. Belanja Snack dan Makan (6 kel x 4 keg x 25 Org) 600 OH 47.500 28.500.000
2. Uang Transport Non PNS (6 Kel x 4 keg x 25 Org) 600 OH 75.000 45.000.000
3. Narasumber Non PNS (6 Kel x 4 keg x 1 Org) 24 OH 500.000 12.000.000
4. Pembicara PNS dalam Pemda Kota Tangerang (6
Kel x 4 Keg x 1 Org) 24 OK 500.000 12.000.000
4. Penggandaan (6 kel x 4 keg x 25 Org) 600 Paket 5.000 3.000.000
8 Peringatan Hari AIDS Sedunia 2018 113.572.000
Kegiatan :
1. Pemilihan Duta Remaja Peduli AIDS
2. Musik
3. Bazar
4. Stand Informasi

1. Pemilihan Duta Remaja Peduli AIDS


Sosialisasi Kegiatan
Belanja Snack dan Makan (50 Org ) 50 OH 47.500 2.375.000
Transport Peserta (50 Org) 50 OK 50.000 2.500.000
Pelaksanaan Kegiatan
1. Snack (50 org x 5 hari) 250 OK 17.500 4.375.000
2. Honorarium Juri (3 Org x 6 hari) 18 OH 1.500.000 27.000.000
3. Belanja Hadiah -
a. Juara 1 1 Paket 2.000.000 2.000.000
b. Juara 2 1 Paket 1.750.000 1.750.000
c. Juara 3 1 Paket 1.250.000 1.250.000
4. Belanja Piala Juara 1 Paket 850.000 850.000
5. Kaos Panitia 24 Buah 75.000 1.800.000
6. Uang Saku Panitia (11 Org x 6 hari) 66 OH 100.000 6.600.000
8. Cetak Spanduk 5m x 1 m x Rp. 29.800/m 3 Buah 149.000 447.000
Penutupan (Acara Puncak Final pemilihan Duta Remaja Peduli AIDS)
1. Pembina Kegiatan 1 OK 4.000.000 4.000.000

2. Talk Show tema "Remaja Sehat Peduli HIV No Narkoba"


a. Narasumber Non PNS (Publick Figure) 1 OK 5.000.000 5.000.000
b. Narasumber PNS diluar Kota Tangerang (1 Org) 1 OK 2.000.000 2.000.000
c. Moderator 1 OK 1.250.000 1.250.000
c. Belanja Makan dan Snack 250 OH 47.500 11.875.000
e. Uang saku peserta 250 OH 50.000 12.500.000
3. Sewa Tempat dan Sound System 2 Hari 5.000.000 10.000.000
4. Sewa Stand (10 Stand x 2 hari) 20 Stand 300.000 6.000.000
5. Sewa Group Musik dan pengisi acara (4 group) 4 Group 2.500.000 10.000.000
10 Koordinasi KPAD 12.960.000
− Koordinasi ke Anggota KPAD
(2 Or x 4 Tempat x 12 Bln) 96 OH 60.000 5.760.000
− Koordinasi Kelompok Dampingan Sebaya
(2 Or x 1 Tempat x 12 Bln) 24 OH 60.000 1.440.000
Koordinasi dengan LSM Penjangkau dan Pendamping

(2 Org x 2 Tempat x 12 bln) 48 OH 60.000 2.880.000
− Koordinasi Outlet Kondom
(2 Org x 2 Tempat x 12 bln) 48 OH 60.000 2.880.000
11 Perjalanan Dinas Staff KPA Non PNS 12.150.000
Uang Transport
(3 Org x 9 kali) 27 OH 200.000 5.400.000
Uang Harian
(3 org x 9 kali) 27 OH 250.000 6.750.000
12 Kesekretariatan 143.200.000
1. Kesekretariatan
a. THL Asisten Sekretaris 12 OK 2.300.000 27.600.000
b. THL Pengelola Program 12 OK 3.300.000 39.600.000
c. THL Pengelola Administrasi 12 OK 3.000.000 36.000.000
d. THL Pengelola Logistik 12 OK 2.500.000 30.000.000

3. Pengelolaan Website (1 tahun) 1 kl 10.000.000 10.000.000


13 Stimulan Komunitas untuk kegiatan 39.000.000
1. Proposal Kegiatan pertemuan untuk Odha (3
Komunitas x 3 bln) 9 Keg 1.000.000 9.000.000
2. Proposal Kegiatan Pertemuan Untuk WPA
(10 WPA x 3 bln) 30 Keg 1.000.000 30.000.000
IV Belanja Barang Perlengkapan Kantor 37.017.500
1 Alat Tulis Kantor 5.733.100
Kertas HVS 70 gram A4 14 Rim 40.000 560.000
Kertas HVS 70 gram F4 14 Rim 42.000 588.000
Balpoin faster 5 Dus 26.000 130.000
Map odner merk Bantex 5 Buah 27.000 135.000
Map Folder 5 Buah 17.000 85.000
Map Plastik Snelhecter 5 Pak 49.000 245.000
Map Polio 5 Pak 43.000 215.000
Amplop Putih Sedang 7 Dus 15.500 108.500
Amplop Putih Besar 7 Dus 16.000 112.000
Paper Clip 7 Lusin 26.000 182.000
Clip Binder 7 Dus 17.000 119.000
Isi Straples No.3 3 Pak 57.000 171.000
Materai 3000 30 Buah 3.500 105.000
Materai 6000 60 Buah 6.500 390.000
Tinta Stempel 1 Buah 10.600 10.600
Lakban 3 Buah 12.500 37.500
Double Tape 3 Buah 11.500 34.500
Tali rafia Gulungan Besar 3 Buah 11.000 33.000
Spidol 2 Lusin 109.000 218.000
Clear Holder 5 Buah 22.000 110.000
Tinta Refill 24 Buah 70.000 1.680.000
Kertas Post it 6 Buah 24.500 147.000
Pita Mesin Tik 1 Buah 72.000 72.000
Amplop Coklat A3 Polos 5 dus 49.000 245.000
2 Penggandaan 1.210.000
− Fotocopy Form Outlet
(100 Lembar x 12 bln) 1200 Lembar 150 180.000
− Fotocopy Form Monitoring
(50 Lembar x 12 bln) 600 Lembar 150 90.000
(2 Bundel x 2 Rangkap x 4 buah) 8 Paket 55.000 440.000
− Pembuatan Laporan tahunan (Hard Cover)
(2 Paket ) 2 Paket 250.000 500.000

3 Cetakan 26.678.400
Cetak Spanduk Flexi Korea Uk.4m x 1 m x Rp.52.500 5 Buah 210.000 1.050.000
Cetak Spanduk 4m x 1 m x Rp. 29.800/m 2 Buah 119.200 238.400
Cetak Role Banner (60 x160 cm) 4 Buah 285.000 1.140.000
Map KPA 300 Buah 4.500 1.350.000
Cetak Amplop KPA 6 Pak 125.000 750.000
HVS F4 Kop KPA 10 Rim 345.000 3.450.000
HVS A4 Kop KPA 10 Rim 300.000 3.000.000
Cetak Leaflet KPA (3 Macam) 5000 Buah 2.000 10.000.000
Kalender KPA 200 Buah 28.500 5.700.000
4 Belanja Pemeliharaan Peralatan Kantor 3.396.000
Pemeliharaan Laptop /Tahun 3 Unit 574.000 1.722.000
Pemeliharaan Printer/Tahun 2 Unit 546.000 1.092.000
Pemeliharaan AC/Tahun 1 Unit 482.000 482.000
Pemeliharaan Mesin Tik 1 Unit 100.000 100.000
TOTAL 818.060.494,00
-

Anda mungkin juga menyukai