Anda di halaman 1dari 26

OUTLINE

PENDAHULUAN
SITUASI TBC JAWA TENGAH TAHUN 2021
83.076
Estimasi Kasus TB

44.176
Ternotifikasi
Kasus TB

53%
Treatment
Coverage (TC)

745
Terkonfirmasi
TB RR/MDR

593
Kasus
Enroll TB
RR/MDR

5.112 735 86% 1.530


Kasus TB Kasus TB Treatment Kematian Kasus
Anak HIV success rate TB
(Kohort 2020)
Capaian Treatment Coverage di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 – 2022
Data : TB 03 SITB per 16/04/2022

Target : 85%

Target
Target :: 90%
90%
Capaian Treatment Success Rate di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 – 2022
Data : TB 03 SITB per 16/04/2022
Treatment Success Rate Layanan Pemerintah dan Layanan Swasta di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 – 2022
Data : TB 03 SITB per 16/04/2022
Jmlh DPM/Klinik Lapor Terduga dan Pasien TBC di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 – 2022
Data : TB 03 SITB per 16/04/2022 & Laporan Manual per April 2022

Jawa Tengah :
Jmlh Lapor Terduga 2021 : 29
Jmlh Lapor Kasus 2021 : 16
Jmlh Lapor Manual Kasus 2021 : 62

Jawa Tengah :
Jmlh Lapor Terduga 2022 : 18
Jmlh Lapor Kasus 2022 : 8
Jmlh Lapor Zero Report : 219
Jumlah Notifikasi Kasus TBC DPM/ Klinik Swasta per 2021 Kab/Kota
Gambaran RS Swasta Mengakses Pemeriksaan TCM di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2021 - 2022
Data : TB 06 SITB per 16/04/2022
HASIL SURVEI NASIONAL
Konsep District-Public Private Mix
• Melibatkan seluruh fasilitas
Kesehatan pemerintah dan swasta
dalam jejaring layanan TBC yang
dikoordinasikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota (Tim
DPPM).

• Meningkatkan komitmen dan


dukungan pemda terhadap program
penangulangan TBC di Kabupaten/
Kota.

• Meningkatkan peran organisasi


Tujuan PPM profesi (KOPI TB)
Pengorganisasian DPPM TB
(Unsur-unsur dalam TIM DPPM)
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT
KAB/KOTA
1.Mengidentifikasi dan mengembangkan
mekanisme koordinasi dengan stakeholder
2.Memfasilitasi, mendorong, membina,
memantau dan mengevaluasi pembentukan
struktur DPPM dan implementasi intervensi
DPPM
3.Mengidentifikasi, mengembangkan,
membina, memantau dan mengevaluasi
jejaring PPM/jejaring eksternal layanan TB
yang melibatkan seluruh fasyankes di
kabupaten/kota;
4.Memastikan terbentuknya jejaring internal
layanan TB yang melibatkan seluruh unit/poli
terkait pada tingkat fasyankes;
5.Membangun dan memperkuat jejaring
termasuk kerjas ama lintas batas wilayah;
6.Memastikan ketersediaan regulasi dan
anggaran untuk ntervensi PPM.
STRATEGI IMPLEMENTASI
PPM 2020-2024

Meningkatkan keterlibatan dan menguatkan Menguatkan implementasi wajib notifikasi TBC


mekanisme jejaring antara seluruh
Menguatkan kolaborasi DPPM
Fasilitas pelayanan kesehatan melalui skema pembiayaan kesehatan

Memperluas dukungan akses pasien TBC dari


Meningkatkan kualitas layanan TBC layanan swasta

Menguatkan peran lintas program, lintas Membangun jejaring antara layanan


sektor dan komunitas dalam penerapan kesehatan swasta dengan organisasi
PPM masyarakat
Mekanisme Jejaring
Layanan TBC
JEJARING LAYANAN TBC
Baik jejaring internal maupun jejaring eksternal TBC
dengan kompleksitas yang berbeda, mencakup :
1) Alur Diagnosis TBC
Jejaring Layanan TBC 2) Alur Rujukan Pasien Pindah Pengobatan dan
Pasien Mangkir
3) Pengelolaan Logistik
4) Pencatatan dan Pelaporan TBC
Jejaring Internal TBC
Jejaring internal TBC adalah jejaring di dalam fasyankes yang
•FKTP meliputi seluruh unit yang menangani pasien tuberkulosis, semakin
•FKRTL besar fasyankes maka semakin besar jejaring internal antar unit layanan
di dalamnya

Jejaring eksternal TBC adalah jejaring layanan tuberkulosis


yang melibatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah
Jejaring Eksternal maupun swasta di tingkat kabupaten/kota di bawah koordinasi Dinas
TBC Kesehatan Kab/Kota agar seluruh kasus TBC yang ditemukan dapat
ditatalaksana sesuai standar dan dilaporkan ke sistem informasi
nasional.
Jejaring Eksternal
• Alur Layanan dan Pengobatan
TBC
• Alur Rujukan Diagnostik TBC
• Alur Rujukan Pasien Pindah
Pengobatan dan Pasien
Mangkir
• Alur Pengelolaan Logistik
• Alur Pencatatan dan Pelaporan

Mekanisme jejaring di kab/kota,


perlu diidentifikasi dan
didokumentasikan (dalam
bentuk bagan dan SPO yang
jelas)
JEJARING INTERNAL
LAYANAN TBC
Jejaring Internal dalam hal:
1)Penemuan terduga/skrining terduga TBC
2)Alur Diagnosis TBC
3)Alur Penanganan Pasien Mangkir
4)Pengelolaan Logistik
5)Pencatatan dan Pelaporan TBC

Jejaring internal layanan TBC dapat dituangkan dalam SOP di


masing-masing faskes yang mencakup peran dari unit/poli
lain, serta mekanisme dan periode pengumpulan data dari
unit/poli terkait
Tujua
• Meningkatkan kegiatan kolaborasi layanan antar unit layanan, misalnya antara unit pelayanan umum, gigi, MTBS, KIA,
nHIV
dan unit lainnya di dalam puskesmas;
• Mengurangi terjadinya keterlambatan diagnosis TBC (delayed-diagnostic) dan kasus TBC yang tidak terlaporkan (under-
reporting);
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67/2021
TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
Pasal 2
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021
ini ditujukan untuk memberikan acuan dalam
melaksanakan Penanggulangan TBC bagi :
Kementerian/Lembaga
Pemerintah Daerah Provinsi
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Pemerintah Desa
Pemangku Kepentingan

Pemangku Kepentingan adalah orang


perseorangan, masyarakat, institusi pendidikan,
organisasi profesi atau ilmiah, asosiasi, dunia
usaha, media massa, lembaga swadaya
masyarakat, dan mitra pembangunan yang berperan
aktif dalam pelaksanaan kegiatan Penanggulangan
TBC.
DIGITAL HEALTH TOOLS/ PENCATATAN
DAN PELAPORAN TB

Too s Puskesmas SITB,


, B/BKPM,
l TOOLS
Digital RS
integrasi
SIRS/SIMRS
WiFi TB FKTP non SITB, Manual,
Sistem
Informasi Puskesmas (DPM WIFI TB
SIM-RS Terkait dan Klinik)
Komunitas
Faskes layanan SIT
TB RO dan/atau B
memiliki alat TCM
SITB NIK
Fasilitas Manual &
Penunjang elektronik dengan
P- Kesehatan format standar
CARE/
SIHA Sistem SITK, Sobat TB,
VIDI/V-
Terkai
Informasi Empati
CLAIM SIKDA tKomunitas/Pendam Client
pingan
Pasien
TANTANGAN DAN INOVASI DALAM
PROGRAM PENANGGULANGAN TBC
Pelibatan Multisektor Belum • Dalam upaya advokasi dan implementasi dengan lahirnya Peraturan Presiden tentang
Optimal Penanggulangan TB No 67 Tahun 2021
• Kasus yang undetected  intensifikasi investigasi kontak, peluasan jejaring
Penurunan angka penemuan diagnosis/akses pemeriksaan TCM, mengintegrasikan skrining TB dalam proses skrining
kasus TB Covid-19
• Kasus yang unreported  jejaring pelibatan fasyankes pemerintah dan swasta (PPM)

• Diperlukannya sosialisasi dan diseminasi kebijakan terkait TPT termasuk upaya perluasan
Upaya penemuan kasus cakupan TPT di fasyankes
TB secara aktif massif • Pendampingan pasien TB sebagai upaya mencapai kepatuhan dan keberhasilan
belum
optimal pengobatan, dapat juga dengan aplikasi Sobat TB* dan Empati Client*
• Berbagai landasan hukum terkait wajib lapor TB sudah terbit
Under-reporting Kasus • Wajib notifikasi TB menjadi poin pertimbangan dalam pemberian Dana Alokasi Khusus
TB terutama di RS dan
• Bersama BPJS Kes, dalam proses mengembangkan konsep pembayaran berbasis kinerja
Layanan
Swasta (performance-based payment)
Kualitas Layanan
dan Keberhasilan •Memperluas akses peningkatan kapasitas SDM dan faskes dalam memberikan tatalaksana
Pengobatan TB yang Belum TB (penemuan, penegakan diagnosis, pengobatan, pelaporan TB)
Optimal di
KESIMPULAN
PERAN KLINIK DAN DPM DALAM PPM
1.PENEMUAN TERDUGA TB MELAPORKAN
2.PENEMUAN KASUS TB MELAPORKAN
3.PENGOBATAN TB MELAPORKAN

Anda mungkin juga menyukai