“ ANGIN ‘’
Disusun Oleh :
Npm : E1D021008
Shift : B2
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada saat ini menuntut kita untuk dapat lebih
mengembangkan kemampuan agar tidak ketinggalan zaman. Dapat menggunakan
teknologi, berarti kita sudah bisa melihat masa depan bahwa layak mendapatkan
pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, pengembangan kemampuan keilmuan dibidang
IPTEK sangatlah penting, terutama bagi seorang pendidik dan peserta didik.
Anemometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Sudah
banyak sekali orang atau perusahaan yang mengembangkan anemometer. Anemometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Satuan
meteorologi dari kecepatan angin adalah knots (Skala Beaufort). Sedangkan satuan
meteorologi dari arah angin adalah dari 0° – 360° dan dapat juga digunakan arah mata
angin. Konsep dari anemometer ini adalah, angin atau aliran massa udara dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah mempunyai energi kinetik, apabila menumbuk penghalang
bebas dan penghalang bebas tersebut akan bergerak (tergantung gesekan penghalang).
Sebagai penghalang bebas pada perancangan alat ukur kecepatan angin ini digunakan
kincir ( Salim, 2018). Dalam kehidupan sehari-hari keadaan cuaca dan iklim sangat
mempengaruhi segala aktivitas manusia. Mmanusia dapat bertahan sampai satu hari
tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa atmosfir manusia hanya dapat
bertahan beberapa menit saja. Atmosfir terutama biosfir yang berada di sekeliling
manusia mempunyai karakteristik tertentu dalam hal suhu, kelembaban, kecepatan dan
arah angin, curah hujan dan sebagainya. angin merupakan gerakan atau perpindahan
massa udara dari satu tempat ke tempat lain secara horizontal. Massa udara adalah udara
dalam ukuran yang sangat besar yang mempunyai sifat fisik (temperatur dan
kelembaban) seragam dalam arah yang horizontal. Gerakan angin berasal dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Kecepatan angin dibagi atas kelas atau
tingkatan berdasarkan kerusakan yang diakibatkan angin dan kecepatan angin. Angin
mempunyai arah yaitu arah dari mana angin bertiup biasanya dinyatakan dalam 16 titik
kompas (U, UTL, TL, TTL dan sebagainya) untuk angin-angin permukaan, untuk angin
di atas dinyatakan derajat atau 1/10 derajat dari utara, searah jarum jam. Kecepatan angin
km/jam, mil/jam, m/det, knot, dimana 1km/jam = 0.621mil/jam = 0.278 knot, 1knot =
1.852km/jam = 1.151mil/jam = 0.514m/det ( Miftahudin, 2019).
Angin merupakan energi yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan suhu antara
udara dingin dan panas yang mengalir. Angin adalah udara yang bergerak sehingga
memiliki kecepatan, tenaga, dan arah. Penyebab dari pergerakan ini adalah pemanasan
bumi oleh radiasi matahari. Pergerakan angin ini memiliki energi kinetik, oleh karena itu
energi angin dapat dikonversi menjadi energi lainnya seperti energi listrik dengan
menggunakan kincir angin atau turbin angin. Angin seperti fluida yang lain pada
umumnya mempunyai profil geseran atau profil kecepatan ketika mengalir melewati
benda padat, misalnya permukaan bumi. Pada tepat di permukaan bumi, kecepatan relatif
angin terhadap permukaan bumi sama dengan nol. Kemudian kecepatan ini menjadi
semakin tinggi sebanding ketinggian dari permukaan bumi. Ada dua jenis profil geseran
angin yang biasa digunakan untuk menghitung energi: profil geseran angin eksponensial
(exponential wind shear profile) dan profil geseran angin kekasaran permukaan (surface
roughness wind shear stress).Terjadinya angin dikarenakan adanya perbedaan tekanan
udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energi panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu daerah yang
menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih
panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadinya
perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih
rendah dengan yang menerima energi panas yang besar, akibatnya akan terjadinya aliran
udara pada daerah tersebut yang menghasilkan angin. Kondisi aliran angin dipengaruhi
oleh permukaan bumi yang dilalui oleh aliran dan perbedaan temperatur permukaan
bumi ( Alifiah et al, 2020). Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan secara spasial disebabkan oleh berbagai macam faktor, namun
diantara faktor-faktor tersebut, perbedaan temperatur merupakan faktor yang sangat
dominan. Matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam mendistribusikan
temperatur ke seluruh permukaan bumi. Bentuk bumi yang bulat, gerak bumi terhadap
matahari baik rotasi maupun evolusi memodifikasi pola angin sedemikian rupa sehingga
kita mengenal pola angin yang ada di permukaan bumi hingga sekarang ini. Variasi baik
secara spasial maupun temporal membentuk pola angin menjadi siklus-siklus seperti
harian, bulanan, dan lain-lain. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi angin
sehingga angin bervariasi, diantaranya ada perbedaan musim, gaya Coriolis, dan lain-
lain. Dari pengaruh gaya-gaya tersebut sehingga terjadi beberapa formasi angin
diantaranya yang relatif dominan adalah angin pasat dan angin muson. Selain angin
pasat, kita juga mengenal angin yang terjadi dalam skala lebih kecil yaitu angin muson.
Angin muson terjadi di berbagai belahan dunia tetapi tidak di semua wilayah. Arah dan
intensitas angin muson selalu berubah setiap enam bulan sekali mengikuti perubahan
temperatur di berbagai belahan dunia akibat dari perbedaan musim (musim panas dan
musim dingin). Angin muson juga terbentuk di Indonesia yang merupakan daerah tropis
walaupun tidak ada perubahan musim panas dan dingin tetapi disebabkan oleh keadaan
atmosfir wilayah sekitar ( Wahid, 2020).
Angin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti berlayar,menggerakkan
kincir, dan mengeringkan jemuran. Tetapi, jika angin memiliki kecepatan tinggi, maka
tiupan bisa memorakporandakan daerah yang dilaluinya. Angin bertiup dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Hal-hal yang berkaitan dengan
angin antara lain kecepatan, arah, dan sistem angin.Angin adalah udara yang bergerak
dari tekanan maksimum ke tekanan minimum. Sesuai dengan hukum Buys Ballot,
“Angin bergerak dari daerah maksimum ke daerah minimum dan di belahan bumi utara
berbelok ke kanan, serta di belahan bumi selatan berbelok ke kiri”. Apabila gerakan
angin itu terjadi
secara vertikal disebut current, sedangkan gerakan angin yang tidak teratur disebut
turbulensi. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin dinamakan
anemometer, satuan yang digunakan adalah knot per jam. Kecepatan angin mempunyai
kekuatan yang berbeda, makin besar kekuatan angin, makin tinggi kecepatannya. Faktor-
faktor yang dapat memengaruhi kecepatan arah angin adalah sebagai berikut :
1. Gradien Barometer
Gradien barometer adalah perbedaan tekanan udara antara dua isobar pada jarak lurus
111 km. Makin besar nilai gradien barometer, makin besar kekuatan angin bertiup.
2. Ketinggian Tempat
Makin tinggi kedudukan suatu tempat, maka kecepatan angin akan semakin cepat
pula, sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat maka kecepatan anginnya
semakin lambat.
3. Letak Tempat di Bumi
Letak tempat di bumi yang dimaksud adalah letak suatu tempat terhadap garis lintang
di bumi. Kecepatan arah angin di sekitar daerah ekuator lebih besar bila
dibandingkan dengan daerah yang terletak jauh dari daerah ekuator. Hal ini
disebabkan adanya rotasi bumi, di mana saat bumi berotasi menimbulkan gaya
dorong keluar lebih besar dari gaya dorong ke dalam ( Sofyan, 2018).
Indonesia yang berada pada garis katulistiwa merupakan daerah lintasan pergerakan
udara sebagai akibat dari perbedaan tekanan udara pada kedua belahan bumi ini yang
dikenal sebagai angin muson. Angin muson secara bergantian bergerak melintasi wilayah
Indonesia sepanjang tahun dengan periode enam bulan yakni bulan April hingga
September (angin muson timur) dan Oktober hingga maret (angin muson barat). Akibat
dari angin muson ini wilayah Indonesia mengalami dua musim dalam satu tahun yaitu
musim hujan pada saat muson barat dan musim kemarau pada saat muson timur.
Fenomena angin muson yang kemudian ditunjang dengan letak wilayah Indonesia pada
daerah khatulistiwa serta keadaan geografis yang terdiri dari 70% wilayah perairan
menyebabkan Indonesia memiliki potensi energi angin yang besar. Energi angin dapat
dikatakan sebagai bentuk lain dari energi matahari, hal ini karena angin terbentuk dari
perbedaan tekanan udara akibat proses pemanasan permukaan bumi oleh matahari yang
tidak merata. Saat ini energi angin juga dikenal sebagai energi terbarukan yang
pemanfaatannya di Indonesia belum maksimal, salah satu kendalanya adalah informasi
mengenai potensi energi angin yang minim untuk keseluruhan wilayah Indonesia ( Dida
et al, 2019).
Dalam kehidupan sehari-hari angin sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
maupun digunakan untuk sumber energi terbarukan seperti menggerakkan turbin angin
yang dapat menghasilkan listrik yang bermanfaat bagi kita semua. Angin adalah gerak
udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Udara bergerak dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekenan rendah. Angin memiliki besaran fisis kecepatan dan arah
yang diakibatkan oleh adanya perbedaan tekanan udara disuatu daerah. Kecepatan angin
adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal yang dipengaruhi oleh gradien
barometris letak tempat, tinggi tempat, dan keadaan topografi suatu tempat. Untuk satuan
kecepatan angin dalam meter per detik, kilometer per jam atau knot. Arah Angin adalah
arah dari mana angin berhembus dan dinyatakan dalam derajat arah (Direction Degree)
yang diukur searah dengan arah jarum jam mulai dari titik utara Bumi atau secara
sederhana sesuai dengan skala sudut pada kompas. Potensi angin di suatu tempat
digambarkan dalam diagram polar, yaitu diagram yang menggambarkan posisi angin
terhadap arah mata angin dan besarnya kecepatan angin serta lama bertiupnya. Diagram
seperti itu disebut dengan Wind Rose, dengan durasi dinyatakan dalam prosen selama
pengamatan harian, bulanan atau tahunan. Panjang setiap garis menyatakan frekuensi
angin dari arah tersebut ( Suwarti et al, 2020). Angin merupakan sumber energi dari alam
yang tidak akan pernah habis dan tidak memiliki resiko kimiayang sangat berbahaya.
Karena cadangan dan produksi bahan bakar minyak bumi (fosil) di Indonesia
mengalamipenurunan 10% setiap tahunnya sedangkan tingkat konsumsi minyak rata-rata
naik 6% per tahun. Maka dari itu angin adalah energi yang sangat direkomendasikan
untuk dimanfaatkan hingga ke masa depan nanti. Pemilihantempat yang memiliki angin
yang konstan membutuhkan alat untuk mengukur kecepatan angin dan arah angin. Alat
ukur kecepatan angin, arah angin, dan ketinggian bisa menjadi salah satu cara untuk
mencari tempat yang memiliki kecepatan angin yang cukup untuk dimanfaatkan
energinya. Pemanfaatan alat ukur sejenis sekarang
ini kebanyakan hanya untuk mengukur angin di suatu daerah yang berkaitan dengan
identifikasi cuaca atau hanya sekedar mengukur kecepatan angin tanpa memiliki maksud
dan tujuan untuk mencari tempat yang energi anginnya mampu dimanfaatkan dengan
maksimal ( Robby et al, 2019).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Angin dalah sebagai berikut :
1). Memberikan pengertian tentang pergerakan massa udara pada berbagai tempat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memberikan pengertian tentang pergerakan massa udara pada
berbagai tempat. Massa udara adalah udara dalam ukuran yang sangat besar yang
mempunyai sifat fisik (temperatur dan kelembaban) seragam dalam arah yang
horizontal. Angin merupakan salah satu unsur penting dalam meteorologi menentukan
kondisi cuaca dan iklim pada suatu tempat. Angin dapat ditentukan dengan
menggunakan dua parameter atau besaran yang diukur, yang pertama yaitu kelajuan
atau kecepatan angin dan yang kedua yaitu arah angin. Angin ialah aliran udara dalam
jumlah yang besar yang timbul akibat adanya rotasi bumi, perbedaan suhu dan
perbedaan tekanan udara antara dua tempat dengan kecepatan yang dinamis dan
fluktatif. faktor-faktor yang mempengaruhi angin sehingga angin bervariasi,
diantaranya ada perbedaan musim, gaya Coriolis, dan lain-lain. Alat yang digunakan
untuk mengukur arah dan kecepatan angin adalah Anemometer.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum acara tentang “ Angin ” adalah untuk Co-Ass agar
lebih bisa memberikan waktu yang cukup untuk para praktikan dalam mengerjakan
pretest nantinya, supaya para praktikan bisa lebih cermat dan teliti dalam
mengerjakannya. Dan untuk para praktikan diharapkan sebelum memulai praktikum
terlebih dahulu sudah membaca buku penuntunnya, agar nantinya sudah lebih bisa
memahami tentang apa saja yang ingin dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdy, M., & Sanusi, W. (2020). Karakteristik Kategori Kecepatan Angin di Kota Majene
dengan Pendekatan Rantai Markov. SAINTIFIK, 6(1), 85-90.
Alifiah, F., Muhammadiah, M., & Setiawati, B. (2020). Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Antara Pemerintah Daerah Dan Pt. Energi Bayu Dalam Pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Kabupaten Jenepoto. Kajian Ilmiah Mahasiswa
Administrasi Publik (KIMAP), 1(3), 1022-1037.
Amri, M. C., & Nurjani, E. (2020). Kajian angin ribut berdasarkan unsur iklim dan aspek
lahan di wilayah Bandung. Jurnal Bumi Indonesia, 4(4), 1-10.
Arifin, A. N., Halide, H., & Hasanah, N. (2018). Prediksi Probabiliitas Produktivitas
Tanaman Pangan di Kota Makassar Berbasis Iklim. Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Dida, HP, Suparman, S., & Widhiyanuriyawan, D. (2016). Pemetaan potensi energi angin di
perairan Indonesia berdasarkan data satelit QuikScat dan WindSat. Jurnal Rekayasa
Mesin , 7 (2), 95-101.
Fadholi, A. (2019). Analisis Data Arah Dan Kecepatan Angin Landas Pacu (Runway)
Menggunakan Aplikasi Windrose Plot (Wrplot). Jurnal Ilmu Komputer, 9(2), 84-91.
Ihwan, A., & Sota, I. (2018). Kajian Potensi Energi Angin untuk Perencanaan Sistem
Konversi Energi Angin (SKEA) di Kota Pontianak. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah
Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, 7(2), 130-140.
Miftahuddin, M. (2019). Analisis Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Melalui Uji Mann-Kendall
Multivariat. Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi, 13(1), 26-38.
Nurhayati, N., & Aminuddin, J. (2019). Pengaruh kecepatan angin terhadap evapotranspirasi
berdasarkan metode penman di kebun stroberi purbalingga. Elkawnie: Journal of
Islamic Science and Technology, 2(1), 21-28.
Pratama, A., Muhaimin, M., & Jamaluddin, J. (2018). Rancang Bangun Alat Instrumentasi
Menghitung Kecepatan Dan Arah Angin Berbasis Arduino. Jurnal Tektro, 2(2).
Robby, T. N., Ramdhani, M., & Ekaputri, C. (2019). Alat ukur kecepatan angin, arah angin,
dan ketinggian. eProceedings of Engineering, 4(2).
Salim, M. B. (2018). Pengembangan Alat Ukur Kecepatan Angin Berbasis Adobe Audition
1.5. JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), 2(2), 95-100.
Samsinar, R., Septian, R., & Fadliondi, F. (2020). Alat Monitoring Suhu Kelembapan dan
Kecepatan Angin dengan Akuisisi Database Berbasis Raspberry Pi. RESISTOR
(Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer), 3(1), 29-36.
Siregar, R. M., & Supani, A. (2018). Alat Ukur Kecepatan Angin dan Pengiriman Datanya
dengan SMS Gateway Berbasis Mikrokontroler. TEKNIKA, 12(1), 13-21.
Sudaryono, S. (2019). Pengaruh naungan terhadap perubahan iklim mikro pada budidaya
tanaman tembakau rakyat. Jurnal Teknologi Lingkungan , 5 (1).
Suwarti, S., Mulyono, M., & Prasetiyo, B. (2020). Pembuatan Monitoring Kecepatan Angin
Dan Arah Angin Menggunakan Mikrokontroler Arduino. In Prosiding Seminar
Nasional & Internasional.
Wahid, M. A. (2020). Mengidentifikasi besar kecepatan angin dan energinya melalui data
Ncep/Ncar Reanalysis dan 5 Stasiun BMKG di Provinsi Aceh. Jurnal Phi Jurnal
Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan, 2018(1), 1-10.
Yanti, N., Yulkifli, Y., & Kamus, Z. (2018). Pembuatan Alat Ukur Kelajuan Angin
Menggunakan Sensor Optocoupler Dengan Display Pc. Sainstek: Jurnal Sains dan
Teknologi , 7 (2), 95-108.
Yunginger, R. (2020). Analisis Potensi Energi Angin Sebagai Energi Alternatif Pembangkit
Listrik Di Kota Gorontalo. Penelitian Dasar Keilmuan, 1(1491).