PENCEMARAN UDARA
PENGUKURAN KECEPATAN ANGIN DAN PEMBUATAN WINDROSE
DIAGRAM
DISUSUN OLEH :
NIM : 205100901111005
KELOMPOK : O1
ASISTEN :
FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN UNIVERSITAS
BRAWIJAYA MALANG
2022
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa dapat membuat cakra angin (windrose) dengan data yang ada
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan aplikasi WRPLOT View dalam membuat
windrose diagram
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
b. Anemometer Baling-baling
Anemometer baling-baling adalah jenis anemometer yang menggunakan angin untuk
menggerakkan poros yang terhubung ke generator AC dan DC. Alat ini menggunakan
aplikasi energi angin untuk mengubah data kecepatan angin. Pada kondisi horizontal, baling-
baling dipertahankan dalam posisi menghadap arah angin pada bagian ekor baling-baling.
Adapun keakuratan sistem ini sebesar 2%.
c. Anemometer Sonic
Anenometer sonic adalah jenis anemometer yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk
mengukur kecepatan dan arah angin. Kecepatan angin diukur berdasarkan waktu terbang
pulsa sonik antara pasangan transduser. Aliran satu, dua, atau tiga dimensi dapat diukur
melalui pasangan sinyal transduser. Penentuan resolusi ruang didasarkan pada Panjang
jalur antara transduser.
3.2 Gambar Alat dan Bahan Beserta Fungsinya (Tabel + Sertakan Gambar)
Tabel 3. 1 Gambar Alat dan Bahan beserta Fungsi
No. Alat dan Bahan Fungsi Gambar
1. Anemometer Untuk mengukur kecepatan angin
Gambar 3. 1 Anemometer
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3. 2 Kompas
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3. 3 GPS
Sumber : Dokumen Pribadi
4. Jam Untuk menentukan jam
pengukuran
Gambar 3. 4 Jam
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3. 6 Kertas
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3. 7 Laptop
Sumber : Dokumen Pribadi
4.4 Hubungan Kecepatan dan Arah Angin dengan Cuaca pada Wilayah yang Dipilih
Berdasarkan windrose yang telah dibuat pada praktikum, angin pada bulan Oktober di
Jakarta Utara memiliki kecenderungan ke arah utara dengan frekuensi sebesar 16% dan
kecepatan sebesar 11 – 17 knots. Menurut Seto et al. (2013), secara umum pada musim
hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya, angin bertiup dari barat daya ke barat laut. Pada
wilayah ini juga terjadi perubahan arah angin yaitu angin timur laut ke tenggara. Hal tersebut
disebabkan karena adanya gangguan tropis berupa tekanan rendah di Samudera Hindia
sebelah Jawa bagian barat. Akan tetapi hasil pada praktikum sesuai dengan penelitian yang
dilakukan pada bulan Januari 2016 hingga Desember 2017. Menurut Gusnita dan
Cholianawati (2019), pada musim hujan tahun 2016, arah polutan menuju ke wilayah timur
dan laut utara Kota Jakarta. Hal tersebut menunjukkan polutan cenderung mengarah ke laut.
Arah angin pada musim hujan cenderung bertiup dari barat menyebabkan trayektori polutan
mengarah ke arah timur Laut Jakarta. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecepatan dan arah
angin dapat berbeda-beda pada tiap tahunnya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh
perubahan iklim yang menyebabkan kecepatan dan arah angin menjadi berbeda dari tahun-
tahun sebelumnya sehingga sulit untuk diprediksi.
5.1 Kesimpulan
Praktikum materi satu bertujuan agar Mahasiswa dapat membuat cakra angin
(windrose) dengan data yang ada dan agar Mahasiswa dapat mengoperasikan aplikasi
WRPLOT View dalam membuat windrose diagram. Pembuatan windrose dilakukan dengan
menggunakan data wilayah Jakarta Utara pada bulan Oktober yang didapatkan dari BMKG.
Hal tersebut dikarenakan pembuatan windrose membutuhkan waktu selama satu bulan. Dari
windrose yang telah dibuat didapatkan beberapa variasi kecepatan yaitu 4 – 7 knots, 7 – 11
knots, dan 11 – 17 knots. Sementara variasi arah angin diantaranya adalah ke utara, utara
timur laut, timur laut, timur timur laut, timur, timur tenggara, tenggara, selatan, barat daya,
barat, barat barat laut, dan barat laut. Dari variasi kecepatan dan arah angin tersebut,
kecepatan dan arah angin yang dominan adalah ke arah utara dengan frekuensi 16% yang
memiliki kecepatan sebesar 11 – 17 knots. Adapun untuk kecepatan angin rata-rata pada
bulan Oktober di Jakarta Utara sebesar 9,53 knots. Adanya ketidaksesuaian dengan literatur
dapat disebabkan karena adanya perubahan iklim sehingga terjadi perubahan pola angin.
5.2 Saran
Praktikum telah dilakukan dengan kondusif dan sangat baik karena mampu memenuhi
tujuan dari praktikum. Penjelasan dan praktik yang dilakukan telah menunjang pemahaman
dan kemampuan mahasiswa dalam pembuatan windrose untuk memetakan arah dan
kecepatan angin. Harapannya, praktikum dapat berjalan dengan kondusif hingga materi
terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
A’yun AQ. 2019. Angin dalam Perspektif Al-Qur’an. Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir, Fakultas Usuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.
Derek O, Allo EK, Tulung NM. 2016. Rancang Bangun Alat Monitoring Kecepatan Angin
dengan Koneksi Wireless Menggunakan Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro, 5(4) : 1
- 7.
Latif M, Alfarizi, Muharam M, Laksono HD, Yunus S, Rajab A, Fitrilina. 2022. Prototipe Turbin
Angin Savonius Empat Sudu pada Kecepatan Angin Rendah untuk Pengisian
Baterai. Jurnal Amplifier, 22 (1): 19 – 24.
Nurhayati dan Aminuddin J. 2016. Pengaruh Kecepatan Angin terhadap Evapotranspirasi
berdasarkan Metode Penman di Kebun Stroberi Purbalingga. Journal of Islamic
Science and Technology, 2(1) : 21 – 28.
Pramono A, Sutaryani A, Qothrunada DT, Satria H. 2022. Analisis Kondisi Angin Wilayah
Pesisir dengan Diagram Windrose di Kota Kendari Tahun 2021. Prosiding Seminar
Nasional Trend. Kendari, 25 Juni.
Qothrunada DT, Satria H, Putra YRW, Putra AMMB, Prakoso B, Anggara CM. 2022. Analisis
Diagram Windrose di Konawe Selatan. Jurnal Sains Riset, 12(1) : 22 – 26.
Saputra M, Darsan H, Munawir A. 2019. Kecepatan Angin: Menggunakan Mawar Angin
sebagai Prediktor. Jurnal Mekanova, 5(2) : 91 – 103.
Sujalu AP, Pulihasih AY, Biantary MP. 2020. Instrumentasi Klimatologi dan Meteorologi.
Zahir Publishing, Yogyakarta.
Syafik A, Kunarso, Hariadi. 2013. Pengaruh Sebaran dan Gesekan Angin terhadap Sebaran
Suhu Permukaan Laut di Samudera Hindia (Wilayah Pengelolaan Perikanan
Republik Indonesia 573). Jurnal Oseanografi, 2(3) : 318 – 328.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Astuti W, Kusumawardani Y. 2018. Analisis pencemaran udara dengan box model (daya
tampung beban pencemar udara) studi kasus di Kota Tangerang. Neo Teknika, 3(1):
21–28. https://doi.org/10.37760/neoteknika.v3i1.1048.
Dida HP, Suparman S, Widhiyanuriyawan D. 2016. Pemetaan potensi energi angin di
perairan Indonesia berdasarkan data satelit QuikScat dan WindSat. Jurnal Rekayasa
Mesin, 7(2): 95–101. https://doi.org/10.21776/ub.jrm.2016.007.02.7.
Fadika U, Rifai A, Baskoro R. 2014. 16. Ulha. Arah dan kecepatan angin musiman serta
kaitannya dengan sebaran suhu permukaan laut di selatan Pangandaran Jawa Barat.
Jurnal Oseanografi, 3(3): 429–437. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose.
Gusnita D, Cholianawati N. 2019. Pola konsentrasi dan trayektori polutan PM2.5 serta faktor
meteo di Kota Jakarta. JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia), 4(3): 152-163.
https://doi.org/10.20961/jkpk.v4i3.35028.
Handriyono RE. 2017. Pembentukan fungsi pengaruh meteorologi pada persamaan gauss
menggunakaan software R. Jurnal IPTEK, 21(2): 1-8.
https://doi.org/10.31284/j.iptek.2017.v21i2.91.
Patriana R, Satria A. 2015. Pola adaptasi nelayan terhadap perubahan iklim: studi kasus
nelayan Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis,
Jawa Barat. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 8(1): 11-23.
https://doi.org/10.15578/jsekp.v8i1.1191.
Pembuain M, Pattinama MJ, Leatemia ED. 2022. Strategi adaptasi petani terhadap
perubahan iklim untuk mempertahankan produksi jagung di Desa Manuweri Kabupaten
Maluku Barat Daya. Jurnal Agribisnis Kepulauan. 10(2): 143–157.
Riyanti A, Herawati P, Pajriani NH. 2018. Pengaruh konsentrasi NO2 udara ambien pada
daerah padat kendaraan terhadap konsentrasi NO 2 udara dalam ruang (studi kasus di
Kawasan Simpang Pulai Kota Jambi). Jurnal Daur Lingkungan, 1(2): 60-64.
https://doi.org/10.33087/daurling.v1i2.12.
Seto TH, Sutrisno, Tikno S, Widodo FH. 2013. Pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca
untuk redistribusi curah hujan dalam rangka tanggap darurat banjir di Provinsi DKI
Jakarta dan Sekitarnya. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 14(1), 1-11.
https://doi.org/10.29122/jstmc.v14i1.2676.
Setyo GA, Handriyono RE. 2021. Analisis penyebaran Gas Karbon Monoksida (CO) dari
sumber transportasi di Jalan Raya Kertajaya Indah Surabaya. Envitats, 1(1): 18-26.
Wirosoedarmo R, Suharto B, Proborini DE. 2020. Analisis pengaruh jumlah kendaraan
bermotor dan kecepatan angin terhadap Karbon Monoksida di Terminal Arjosari. Jurnal
Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 7(2), 57–64.
https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2020.007.02.2.
LAMPIRAN
LAMPIRAN TAMBAHAN
LAMPIRAN DHP