Anda di halaman 1dari 2

1. Kecepatan udara adalah pengukuran perpindahan gas atau udara di suatu tempat.

Kecepatan
udara (jarak yang ditempuh per satuan waktu) biasa dinyatakan dalam kaki per menit. Dengan
mengalikan kecepatan udara dengan luas ducting, kita dapat menentukan volume udara yang
mengalir melalui suatu titik dalam satuan waktu. Konsep kecepatan udara dapat digunakan
dalam bidang tata udara, pemanas, dan ventilasi.

2. Informasi Konsentrasi Partikulat (PM2.5)


Partikulat (PM2.5) adalah Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron
(mikrometer).
Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada
dalam udara ambien. NAB PM2.5 = 65 µgram/m3.
Pemantauan PM2.5 yang dilakukan oleh BMKG ini baru dimulai sejak tahun 2015.

3. 1) Gradien Barometris
Perbedaan tekanan udara antara dua tempat akan menghasilkan angin. Semakin besar
perbedaan tekanan udara, maka angin yang bertiup pun akan semakin kencang atau kuat.
Sebagaimana yang dirumuskan dalam hukum Stevenson. Menurut Stevenson kekuatan angin
yang bertiup berbanding lurus dengan gradien barometernya. Semakin besar gradien
barometernya, semakin kuat angin yang bertiup. Gradien barometer adalah perbedaan tekanan
udara antara dua isobar pada tiap jarak lurus 15 meridian atau 111 km.
2) Relief Permukaan Bumi
Relief yang tidak rata menjadi penghambat bagi aliran atau tiupan angin. . Di daerah
perbukitan aliran angin terhambat bukit-bukit, sehingga bertiup dengan kecepatan lebih
lambat dibanding di daerah dataran.
3) Ketinggian Tempat
Tiupan angin ditempat yang tinggi lebih kencan daripada tiupan angin di tempat yang rendah
contohnya ketika kalian naik gedung bertingkat akan merasakan tiupan angin yang kencang
ketika pada puncak yang lebuh tinggi.
4) Letak Lintang
Letak lintang berkaitan dengan posisi Matahari. Di daerah lintang rendah banyak
mendapatkan sinar Matahari, sehingga lebih panas dibandingkan di daerah lintang tinggi. Dan
sebaliknya, di daerah lintang tinggi lebih sedikit mendapatkan sinar Matahari sehingga suhu
udaranya pun lebih dingin dibanding daerah lintang rendah. Perbedaan panas ini
menimbulkan sistem angin utama di Bumi. Selain itu, atmosfer juga ikut berotasi dengan
Bumi. Molekul-molekul udara bergerak ke arah timur sesuai arah rotasi Bumi. Gerakan ini
disebut gerakan linier. Bentuk Bumi yang bulat menyebabkan kecepatan linier tertinggi di
daerah ekuator (letak lintang rendah) dan makin kecil ke arah kutub (letak lintang tinggi).
5) Panjang Siang dan Malam
Bila dirasakan, kecepatan angin pada waktu siang dan malam berbeda. Angin bertiup lebih
cepat siang hari dibanding malam hari. Panjang siang dan malam pada beberapa daerah tidak
sama sehingga menyebabkan tekanan udara maksimum dan minimum berubah-ubah.
Akibatnya, arah aliran udara tidak tetap atau tidak menentu.

4. Seperti cairan apapun, udara dapat menunjukkan pola aliran laminar dan turbulen . Aliran
laminar terjadi ketika udara dapat mengalir dengan lancar, dan menunjukkan profil kecepatan
parabola ; aliran turbulen terjadi ketika ada ketidakteraturan (seperti gangguan pada
permukaan di mana fluida mengalir), yang mengubah arah gerakan. Aliran turbulen
menunjukkan profil kecepatan datar.
The Bilangan Reynolds, rasio yang menunjukkan hubungan antara kental dan gaya inersia
dalam cairan, dapat digunakan untuk memprediksi transisi dari laminar ke aliran turbulen.
Jumlah ini dan konsep terkait dapat diterapkan untuk mempelajari aliran dalam sistem semua
skala.
Kecepatan aliran fluida melewati suatu benda bervariasi dengan jarak dari permukaan benda.
Daerah yang mengelilingi suatu objek di mana kecepatan udara mendekati nol dikenal
sebagai lapisan batas . [3] Di sinilah gesekan permukaan paling mempengaruhi aliran;
ketidakteraturan di permukaan dapat mempengaruhi ketebalan lapisan batas, dan karenanya
bertindak untuk mengganggu aliran.

Anda mungkin juga menyukai