Anda di halaman 1dari 4

Beta Ray Attenuation

Ketika sinar beta mengenai suatu benda, mereka dapat diserap, dipantulkan atau
dilewatkan secara langsung. Pelemahan intensitas dalam sinar beta sebanding dengan jumlah
materi yang ada. Beta ray attenuation adalah metode pengukuran konsentrasi partikulat dengan
mengukur kehilangan sinar beta yang mengenai material. Prinsip di balik redaman sinar beta
(pengukur beta) adalah energi sinar beta diserap partikel ketika mereka melewati partikel (PM)
yang dikumpulkan pada media filter. Jumlah beta awal yang melalui filter harus ditetapkan
sebelum pengambilan sampel. Perbedaan antara jumlah beta awal dan jumlah beta setelah
pengambilan sampel berbanding lurus dengan massa PM dalam sampel.
Contoh alat yang menerapkan beta ray attenuation adalah Beta Attenuation Mass Monitor Model
1020 (BAM 1020).

Pada tahun 2008, EPA menetapkan BAM sebagai metode yang ditetapkan pemerintah
untuk menghitung konsentrasi partikel baik PM2,5 maupun PM10. BAM 1020 menggunakan
pelemahan sinar beta untuk menghitung konsentrasi massa partikel di udara ambien dalam satuan
mg/m3 atau 𝜇g/ m3 dengan partikel beta yang digunakan adalah 14C.
Prinsip kerjanya sebagai berikut:
1. Sebuah pompa eksternal menarik udara ambien dengan laju 16,7 liter per menit (lpm)
terlebih dahulu melalui sebuah inlet PM10.
2. Kemudian melalui pemisah ukuran partikel VSCC untuk menghilangkan partikel yang lebih
besar dari 2,5 µm (untuk pemantauan PM2,5).
3. Unsur karbon-14 (14C) di atas pita filter secara konstan memancarkan partikel beta, yang
dideteksi dan dihitung oleh detektor kilau di bawah pita filter.
4. Di setiap awal jam, BAM menghitung sinar beta yang dilemahkan oleh pita filter yang baru
sebelum dialiri sampel selama 8 menit.
5. Aliran sampel kemudian disaring melalui tempat pita filter selama 42 menit.
6. Di akhir periode sampel, BAM menghitung sinar beta yang dilemahkan oleh tempat pita
sampel. Perbedaan tingkat pelemahan antara pita filter baru dan pasca sampel sebanding
dengan massa PM di sampel udara.
Tabel Aturan Peletakan BAM 1020

Sumber: Ewart, D. L. and Vaughn, 2009


Hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja BAM 1020:
1. Suhu
BAM sensitif dengan fluktuasi suhu yang cepat. Tempat perlindungan BAM harus
dilengkapi dengan pamanas dan pendingin udara untuk memastikan suhu tidak bervariasi lebih
dari ±2°C/jam. Kisaran suhu yang disarankan adalah 20-30°C.
2. Getaran
Getaran berlebih dapat mengganggu operasi BAM dan menimbulkan pengukuran
kebisingan. BAM harus diletakkan di atas tempat tertentu atau meja untuk meminimalkan
gangguan dari getaran instrumen lain. Contohnya yaitu pompa BAM yang merupakan sumber
getaran, sehingga harus ditempatkan sejauh mungkin dari BAM seperti diletakkan diluar ruangan
BAM.
Pemeliharaan BAM dilakukan dengan Preventative Maintenance seperti pada tabel di bawah ini
Tabel Preventative Maintenance BAM 1020
Prosedur Waktu
Pengecekan kebocoran yang ditemukan Setiap 14 hari
Pemerikasaan pita filter Setiap 30 hari
Pembersihan nozzle dan baling-baling Setiap 30 hari
Pembersihan inlet PM10 Setiap 30 hari
Pembersihan VSCC Setiap 30 hari
Verifikasi suhu, tekanan, dan aliran Setiap 14 hari
Kalibrasi suhu dan tekanan Setiap 30 hari
Verifikasi jam Setiap 30 hari
Swa uji Setiap 30 hari

Kelemahan utamanya adalah BAM adalah teknologi pemantauan yang tidak berkelanjutan.
Teknologi ini juga cukup mahal. Sumber radioaktifnya juga menghalangi penerimaan.

DAFTAR PUSTAKA
Ewart, D. L. and Vaughn. 2009. Indonesian Coal. Review The Indonesia Thermal Coal Industry.
World Coal Asia Spesial . Marston and Marston Inc. U.S. 4 pp.
Polk County Air Quality Assurance Officer. 2015. Personnel Standard Operation Procedures for
Beta Attenuation Mass Monitor.
Washington State Department of Ecology. 2017. PM2.5 and PM10 Beta Attenuation Monitor
Operating Procedure. Washington DC.

Anda mungkin juga menyukai