Halaman ini terisi oleh tulisan-tulisan yang dibuat dengan hati dan
cinta,,,,
Terminologi
Berbagai istilah penting yang diberikan disini adalah istilah-istilah yang di ambil dari standar
International. Istilah-istilah tersebut kebanyakan mempunyai pengertian dan aplikasi khusus
dibandingkan dengan difinisi umum yang terdapat dalam kamus,dengan demikian berbagai
difinisi yang diberikan lebih ditekankan untuk memperjelas penggunaan atau memperlancar
komunikasi dan kesamaan pengertian.
Metrologi ( Metrology )
Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengukuran
Instrumentasi
Bidang ilmu dan teknilogi yang mencakup perancangan, pembuatan, penggunaan instrumen/alat
fisika atau sistem instrumen untuk keperluan deteksi, penelitian, pengukuran serta pengolahan
data.
Pengukuran ( measurement )
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka
(kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif
pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur.
Ketelitian (accuracy)
Kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya
dari obyek yang diukur.
Ketepatan (precision)
Kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar nilai rata-ratanya atau
penyebaran nilai pengukuran individual dari nilai rata-ratanya.
Alat ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa alat ukur tersebut
mempunyai akurasi yang bagus.
Repeatabilitas (repeatability)
Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang sama dari proses pengukuran yang
dilakukan berulang-ulang dan identik.
Kesalahan ( error )
Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai“sebenarnya “ dari obyek yang diukur.
Perubahan pada reaksi alat ukur dibagi oleh hubungan perubahan aksinya.
Resolusi (resolution)
Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti
dari dua tanda harga atau skala yang paling berdekatan dari
besaran yang ditunjukkan.
Kalibrasi ( calibration )
Serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau
menujukkan nilai yang diabadikan bahan ukur dengan cara membadingkannya dengan standar
ukur yang tertelusuri ke standar nasional dan/atau international.
Koreksi ( correction )
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur untuk mengkompensasi
penambahan kesalahan sistematik.
Ketertelusuran ( traceability )
Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional/internasional melalui peralatan ukur yang
kinerjanya diketahui, standar-standar yang dimiliki laboratorium tempat pengukuran dilakukan
dan kemampuan personil lab. tersebut.
Kehandalan ( reliability )
Kesanggupan alat ukur untuk melaksanakan fungsi yang disyratkan untuk suatu periode yang
ditetapkan.
Transduser
Bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu bentuk energi atau besaran
fisik yang diterimanya ( sensing elemen ) kedalam bentuk energi yang lain, sehingga mudah
diolah oleh peralatan berikutnya.
Sensor
Bagian/elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan dengan obyek yang terukur
(elemen perasa).
Jangkauan (span)
Beda modulus antara dua batas rentang nominal dari alat ukur.
Contoh :
Rentang nominal – 10V sampai 10 Volt. Jangkauan 20V
Yang lain.
Setiap unit mempunyai kontribusi terisah dengan batas tertentu. Jika ± a1, = a2 dan ± a3 adalah
batas akurasi individual, maka akurasi total dari sistem dapat diekspresikan dalam bentuk bawah
akurasi seperti berikut : A = ± ( a1+ a2 + a3 ) ………………..
Dalam hal tertentu nilai batas bawah akurasi total diatas mempunyai kelemahan, maka dalam
praktek orang lebih sering menggunakan nilai akar kuadrat rata-rata untuk mendefinisikan nilai
akurasi dari sebuah sistem, yaitu :
A = ± √ ( a1² + a2² + a3² ),,,……………………
A. SATUAN SI
Eksperimen-eksperimen dalam bidang Fisika melibatkan berbagai macam pengukuran.
Suatu pengukuran harus diusahakan seakurat mungkin dan reproducible. Langkah pertama agar
pengukuran menghasilkan data yang akurat dan data itu tetap sama walaupun diukur oleh orang
yang berbeda adalah menentukan satuan besaran yang diukur. Satuan yang digunakan oleh setiap
pengukur tentu saja harus sama. Oleh karena itu perlu memperhatikan standar sistem satuan yang
telah disepakati secara internasional..
Saat ini kita telah memiliki sistem satuan yang berlaku secara internasional, yaitu satuan
SI. SI adalah kependekan dari frase Système International d'Unités, bahasa Perancis. Satuan SI
ini diadopsi dari sistem metrik yang sudah digunakan oleh para ilmuwan Perancis sejak tahun
1795. Satuan SI diatur oleh Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The International Bureau
of Weights and Measures) di Sevres, Perancis. Sebelum ada standar internasional setiap negara
menetapkan sistem satuannya masing - masing. Sebagai contoh, satuan panjang di Indonesia
dikenal hasta, jengkal dan tumbak, di Inggris dikenal inci danfeet, dan di Perancis adalah meter.
Dalam satuan SI ditetapkan bahwa meter (m) sebagai satuan panjang, kilogram sebagai satuan
massa dan sekon sebagai satuan waktu.Satuan – satuan tersebut dikenal sebagai sistem MKS.
Selain sistem MKS dikenal juga sistem CGS, yaitu centimeter (cm), gram (g), dan sekon (s),
masing-masing untuk satuan panjang, massa, dan waktu.
Saat ini satuan SI secara resmi digunakan di semua negara di dunia, namun dalam
praktek sehari-hari beberapa negara (misalnya Amerika Serikat) masih menggunakan sistem
satuan non-SI.
Dalam ilmu fisika besaran pokok yang sering digunakan di tingkat SMA adalah besaran
panjang, massa, waktu, suhu dan kuat arus. Pada bagian ini kita akan melakukan diskusi hanya
tentang lima besaran pokok saja dari tujuh besaran pokok tersebut.
1. Panjang
a. Pengertian Panjang
Pada awalnya panjang 1 meter didefinisikan sebagai jarak dari kutub utara ke garis kathulistiwwa melalui
Paris dibagi menjadi 10 juta meter. Kemudian dibuat suatu meter standar dari batang yang terbuat dari
campuran platina-iridium.
Tetapi, meter standar ini sangat susah dibuat ulang dan sangat rentan terhadap kerusakan. Oleh karena itu,
dibuat suatu definisi baru dari satu meter, yaitu, sama dengan 1 650 761.73 kali panjang gelombang sinar
jingga yang dipancarkan oleh atom-atom krypton-86 dalam ruang hampa pada satu loncatan listrik
Pada perkembangan berikutnya, panjang satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh
cahaya tampak (dalam ruang vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon
Meter adalah satuan dasar untuk ukuran panjang dalam sistem SI. Satuan meter disingkat
menggunakan simbol m. Meter biasa ditulis sebagai metre dalam bahasa Inggris,
atau meter dengan ejaan Amerika
1) Penggaris
Pada umumnya, mistar yang biasa digunakan adalah untuk mengukur panjang benda yang berskala cm
atau mm. Satu bagian terkecil dari mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm oleh karena itu mistar dikatakan
mempunyai ketelitian pengukuran sampai dengan 0,1 cm atau 1 mm.
Angka yang ditunjukan oleh skala utama sebelum angka 0 nonius adalah 1,2 cm = 12 mm
Garis yang berhimpit antara skala utama dan nonius berada di angka 8 nonius setelah dikalikan
0,01 diperoleh 0,08
Tambahkan angka utama dengan angka nonius : 1,2 + 0,08 = 1,28 cm atau 12,80 mm
Hasil pengukuran yang dilaporkan adalah
Pengukuran tunggal= (12,80 ± 0,5 NST) =(12,80 ± (0,5.0,01) = ( 2,80 ± 0,005)cm
Jika pengukuran berulang = Cari dulu angka ketidakpastian
3) Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup disebut juga mikrometer ulir. Alat ini mempunyai ketelitian pengukuran
sampai 0,01 mm, biasanya alat ini digunakan untuk mengukur tebal lempengan plat, kertas, dan
diameter kawat. Jadi tingkat ketelitian hasil pengukuran besaran panjang dengan mikrometer jauh lebih
teliti dibandingkan dengan menggunakan jangka sorong. Tetapi mikrometer hanya dapat digunakan untuk
mengukur ketebalan dan diameter luar bola atau silinder.
2. Kilogram
Standar internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina-iridium yang disebut
kilogram standar. Kilogram standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional,
Sevres dekat Paris, dan berdasarkan perjanjian internasional memiliki massa satu kilogram. Satu
kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di The International Bureau of
Weighs and Measures.
PENGUKURAN
A. Besaran Dan Satuan
Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengkaitkan suatu bilangan pada suatu sifat
fisis dengan membandingkannya dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu
satuan. Sedangkan mengukur kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data secara kuantitatif
maupun kualitatif. Di dalam mengukur suatu besaran tentunya kita perlu memilih alat ukur yang
sesuai dengan besaran yang diukur.
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan dengan besaran dan satuan. Ketika
menyebutkan tinggi badan seseorang 175 cm dan berat badannya 60 kg, maka kita sedang berhubungan
dengan besaran panjang dan satuannya cm, dan besaran massa dengan satuan kg.
Nah, apa itu besaran dan satuan?
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta mempunyai
satuan.
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran, atau
pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.
Ada banyak besaran fisika, oleh karena itu perlu dipilih beberapa besaran yang menjadi besaran
dasar dan besaran-besaran lain dapat diturunkan daripadanya.
Besaran Pokok
Berdasarkan hasil-hasil pertemuan sebelumnya dan hasil-hasil panitia internasional, maka dalam
Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 (1971) di Perancis, berhasil menetapkan tujuh
besaran sebagai dasar (besaran pokok) seperti pada tabel 1.1. dan merupakan dasar bagi Sistem Satuan
Internasional yang biasa disingkat SI (dari bahasa Perancis “Le Systeme Internasional d’Unites.”)
Berdasarkan satuan-satuan di atas, jika kita akan menentukan jari-jari bumi (6,37 x 106 m ) atau periode
garputala (2,3 x 10-3 s) maka akan di dapatkan bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil.
Agar bilangan-bilngan tersebut lebih sederhana maka dalam konferensi tersebut juga dianjurkan
penggunaan awalan seperti tebel 1.2.
Jadi, jari-jari bumi seperti di atas dapat ditulis sebagai 6,37 Mm dan periode garputala sebagai2,3 ms.
3. Satuan waktu
- Satu sekon adalah waktu yang diperlukan oleh atom cesium (Cs – 133) untuk melakukan getaran
sebanyak 9.192.631.770 kali.
- 1 sekon (disingkat s) adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium – 133 untuk
melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi
dasarnya (CGIPM ke – XIII; 1967). Sekon yang diutamakan ini dapat ditentukan dan diproduksi
ulang dengan ketelitian 1:
4. satuan suhu
- Satu kelvin adalah 1/273,16 suhu titik tripel air.
- 1 Kelvin (K) adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke – 13, 1967.
Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273, 16 K. Titik tripel air adalah
suhu dimana air murni berada dalam keadaan bertimbang dengan es dan uap jenuhnya. Bila
diukur dengan termometer gas yang berisi dan , suhu ini memiliki ketelitian 1: .
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya merupakan gabungan dari satuan-satuan dasar (pokok).
Contoh:
- Luas ( m2 )
- Massa jenis ( kg/m3)
- Kecepatan (m/s)
Beberapa besaran turunan dapat dilihat pada tabel berikut!
Disamping besaran pokok dan besaran turunan, masih ada satuan besaran tambahan sebagai berikut:
- Pengukuran langsung adalah pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang mana hasil
pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala yang telah dikalibrasi yang terdapat pada alat
ukur tersebut.
- Pengukuran tidak langsung adalah pengukuran yang hasil ukurannya tidak dapat langsung
dibaca, tetapi harus menggunakan alat ukur lain untuk membacanya.
- Angka penting terdiri dari angka pasti dan angka perkiraaan yang sesuai dengan tingkat
ketelitian alat ukur yang digunakan.
- Notasi ilmiah adalah penyajian angka kelipatan puluhan ke dalam bentuk angka eksponen pada
puluhan. Dalam notasi ilmiah, angka – angka hasil pengukuran dinyatakan dalam bentuk
:
dengan menggunakan 1< a <10 menyatakan bilangan penting, n adalah bilangan bulat (boleh
positif atau negatif) dan menyatakan orde.
Tujuan penulisan hasil pengukuran dalam notasi ilmiah adalah untuk menyinkat penulisan.
3 mamfaat dengan notasi ilmiah :
1) Mudah menentukan banyaknya angka – angka penting dari besaran yang diukur.
2) Mudah menentukan orde besaran yang diukur.
3) Mudah melaksanakan perhitungan aljabar.
Jika ditinjau dari sifat / perinciannya maka besaran – besaran fisika dapat dibagi atas dua jenis
yaitu :
a) Besaran yang hanya memiliki besar / nilai. Contoh : panjang, massa, waktu (skalar).
b) Besaran yang memiliki besar / nilai dan arah. Contoh : vektor posisi, kecepatan, perpindahan,
gaya dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
a. Mistar
Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.
Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm)
Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak lurus dengan
obyek dan mistar.
Contoh pengukuran dengan mistar:
Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar, misalnya
karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.
c. Jangka sorong (mistar geser)
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,1 mmdengan
ketelitian yang lebih baik dari mistar. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar
suatu tabung, kawat, atau tebal sebuah buku. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter bagian dalam tabung atau botol dan juga kedalamannya. Perhatikan
gambar :
Jangka sorong terdiri atas rahang tetap yang memiliki skala tetap , rahang geser yang
memiliki skala nonius (vernier) , rahang bawah, rahang atas dan pengukur kedalaman. Pada
Jangka sorong, rahang bawah digunakan untuk mengukur diameter luar tabung dan rahang atas
digunakan untuk mengukur diamater bagian daiam tabung. Adapun bagian ujung digunakan
untuk mengukur kedalaman tabung.
Rahang geser jangka sorong dapat digeser secara bebas disesuaikan dengan ukuran
benda. Pada rahang geser terdapat skala nonius, yaitu skala yang menentukan ketelitian
pengukuran pada jangka sorong. Pada saat keadaan kedua rahang tertutup, yaitu angka 0 skala
utama dalam sentimeter berhimpit dengan angka 0 skala nonius, saat diamati ternyata panjang
10 skala nonius = 9 mm, ini berarti panjang 1 skala nonius = 0,9 mm. Sehingga selisih antara
skala utama pada rahang tetap dengan skala nonius adalah (1 – 0,9) = 0,1 mm.
Hasil pengukuran dengan jangka sorong akan memuat angka pasti dari skala utama dan
angka taksiran dari skala nonius yang segaris (berhimpit) dengan skala utama. Penjumlahan dari
keduanya merupakan angka penting. Hasil pengukuran itu dapat dituliskan dengan persamaan
sebagai berikut :
X =( Xo + ∆X. 0,1 ) mm
atau X = hasil skala utama + hasil skala nonius
Kegunaan jangka sorong adalah:
Untuk mengukur suatu benda bagian luar dengan cara diapit, contoh : mengukur
tebal buku
Untuk mengukur bagian dalam atau diameter lubang suatu benda, contoh besar
diameter lubang pipa, botol atau tabung
Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
“menancapkan/menusukkan” bagian pengukur pengukur kedalaman.
d. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup atau disebut juga Mikrometer adalah alat ukur yang lebih cermat dari
jangka sorong. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur benda-benda yang tergolong kecil dan tipis,
misalnya diameter pensil, diameter kawat/ kabel listrik, tebal karton, tebal sehelai kertas hingga
diameter rambut. Mikrometer memiliki ketelitian ukur0,01 mm (Mikrometer analog), bahkan pada
Mikrometer elektronik digital, dapat mencapai ketlitian hingga 0,002 mm (2µm). Berikut disajikan
bagian-bagian dari Mikrometer.
Bagian utama Mikrometer adalah poros ukur yang dapat bergerak, dipasang padaSilinder
pemutar ( Bidal). Pada Bidal terdapat skala Nonius yang memiliki 50 bagian skala. Jika skala Nonius
diputar satu kali putaran (50 skala), maka bidal akan bergerak maju 0,5 mm, yang dapat diamati pada
skala Utama (pada gambar 3.1 (Bidal bergerak maju kearah kiri) Berarti, jika Bidal diputar satu
skala, maka akan bergeser sejauh 0,5 mm dibagi 50 = 0,01 mm . Hasil pengukuran Mikrometer terhadap
sebuah benda, dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :
X =( Xo + ∆X. 0,01 ) mm
Yaitu :
X0 = hasil skala utama
ΔX = hasil skala nonius ( Skala bidal yang berimpit dengan skala utama)
X = hasil pengukuran Mikrometer terhadap sebuah benda
Berikut ini adalah Mikrometer
elektronik digital yang ketelitian ukurnya dapat mencapai 0,002 mm ( 2 mikrometer)
e. Spherometer
Pada umumnya spherometer memiliki NST skala vertikal (skala utama) 0,5 mm dan
jumlah skala putar (nonius) sebanyak 50 skala.
NST alat ini dapat ditentukan dengan cara seperti mikrometer sekrup. Hasil
pengukuran dari suatu spherometer dapat ditentukan dengan cara membaca penunjukkan bagian
ujung skala putar terhdap skala utama dan garis vertical (yang membagi skala utama menjadi
skala bagian kiri dan kanan) terhadap skala putar. Berikut ini adalah gambar spherometer :
2. Alat Ukur Massa
Neraca yang digunakan di laboratorium fisika pada umumnya berbeda neraca yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa contoh neraca berbagai bentuk.
Dan di bawah ini adalah contoh neraca yang sering ditemukan di laboratarium
Sebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding, jam bandul dan
sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch. Ada banyak jenis stopwatch
dengan berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik, 1/10 detik, sampai 1/100 detik. Ada juga stopwatch digital
dengan ketelitian yang sangat tinggi, misalnya fasilitas stopwatch di handphone.
b. Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah
alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic
tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin
besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.
Cara lain untuk mengukur volume benda adalah dengan memasukkan benda langsung ke dalam gelas
ukur.
Contoh:
Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah benda dimasukkan pada
gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml.
Jadi volume benda tersebut adalah 20,2 ml – 12,4 ml atau 7,8 ml
c. Neraca Ohauss
Neraca ohauss terdiri dari 3 jenis yaitu masing-masing ohauss 310 gram, 311 gram
dan 2610 gram. Cara menentukan hasil pengukuran dari neraca ohauss 311 dan 2610 gram sama
saja yaitu dengan menjumlahkan masing-masing lengannya. Oleh karena itu, sebalum
menggunakannya, terlebih dahulu ditentukan NST masing-masing lengannya. Neraca ohauss 310
gram ada;lah neraca yang berlengan dua dan dilengkapi dengan skala berputar sebgai skala
nonius . oleh karena itu neraca ini jauh lebih teliti dari neraca 2610 dan 311 gram. Cara
menentukannya adalah dengan menjumlahkan pengukuran msing-masing lengan, skala berputar
dan penunjukkan nonius. Cara menentukan NST-nya sama dengan mistar geser dan mikrometer.
Dan di bawah
ini adalah contoh neraca yang sering ditemukan di laboratarium
3 komentar:
1.
BalasHapus
2.
Suci Fitriani10 September 2015 01.48
BalasHapus
3.
BalasHapus
TRANSLATE
PATNER
KALENDER
JAM
DAFTAR LINK
AdhyeL
AdhyeL D'Change Makers
AdhyeL D'Ekspansi Of Friends
^_^
^_^