Anda di halaman 1dari 6

Jawaban Ujian Tengah Semester (UTS)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Tengah Semester (UTS)
Mata Kuliah Umum Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: 1. Dr. Syarip Hidayat, MA., M.Pd.

2. Prof. Dr. Evan Pramudya, S.H M.BA

Disusun Oleh :
Taufik Ajie Nugraha
1909452
1A

PROGRAM STUDI S1-BISNIS DIGITAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

TAHUN 2019
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
Jl. Dadaha No. 18 Tasikmalaya Tlp. (0262) 331860fax. (0262) 331860
-----------------------------------------------------------------------------------
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2018/2019
MATA KULIAH : PAI
JURUSAN/PROGRAM : SEMUA JURUSAN / PROGRAM
HARI/TANGGAL : OKTOBER 2019
PUKUL : TENTATIF
JENIS : TAKEN HOME EXAMINATION
-------------------------------------------------------------------------------------------------
A. PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas sesuai dengan


perintah dalam tiap butir soal
2. Jawaban ditulis pada kertas folio
3. Jawaban diserahkan pada hari sesuai jadwal kuliah masing-masing
4. Sertakan referensi di setiap jawaban

B. BUTIR SOAL

1. Apa yang anda ketahui tentang metode memahami Islam? Jelaskan secara
detail dan berikan contoh :
a. metode tafsir tahlili
b. metode tafsir ijmali
c. metode tafsir mukaran
d. metode tafsir maudhu’i
2. jelaskan arti dari agama secara global! Apa itu agama samawi? Bagaimana
sejarahnya? Apa alasan anda memeluk agama Islam?
3. Paparkan pokok dan inti kandungan Al-Quran! Buktikan keautentikannya! Apa
perbedaan Al-Quran, Injil, dan Taurat? Berikan ayat dari masing-masing kitab
tersebut!
4. Jelaskan secara analitik bagaimana hadits dari Nabi Muhammad SAW sampai
kepada ummat secara akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kesahihannya,
jelaskan dan berikan contoh hadits dari
-hadits mutawatir,
-hadits masyhur dan
-hadits hasan
5. Jelaskan sebab-sebab terjadinya perbedaan dalam hukum fiqih.,
bagaimana sikap anda sebagai mahasiswa ketika menemukan perbedaan
(masalah ibadah)? Apa sikap anda ketika menemukan hukum syariat islam
bertentangan dengan hukum Negara?

GOOD LUCK
C. JAWABAN
1. a) Metode Tafsir Tahlili
Metode ini berusaha menjelaskan ayat-ayat Al quran dengan cara meneliti
semua aspeknya dan menyingkap seluruh maksudnya, dimulai dari uraian
makna kosakata, makna kalimat, maksud setiap ungkapan, kaitan antar
pemisah (munasabah) sampai sisi-sisi keterkaitan antar pemisah itu (wajh al-
munasabah) dengan bantuan asbab nuzul dan riwayat-riwayat yang berasal
dari Nabi SAW, sahabat, dan tabi’in.
Contoh:
b) Metode Tafsir Ijmali
Metode ini berusaha menafsirkan Al quran secara global, di mana mufasir
langsung menjelaskan kandungan ayat secara singkat dengan bahasa yang
mudah, tidak didahului dengan berbagai analisis, sehingga mudah dipahami
oleh semua kalangan.
Contoh:
c) Metode Tafsir Muqaran
Metode ini berusaha menjelaskan ayat-ayat Al quran dengan cara merujuk dan
membandingkan penjelasan-penjelasan yang telah dikembangkan oleh para
penafsir terdahulu.
Contoh:
e) Metode Tafsir Maudhu’i
Metode ini berusaha memahami Al quran secara lebih komprehensif tentang
suatu masalah atau tema dengan mengumpulkan dan menghubungkan ayat
atau konsep yang sama dalam Al quran.
Contoh:
(Universitas Pendidikan Indonesia, Tim Dosen PAI. 2017. PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM. DPU FPIPS UPI. Bandung).
2. Agama adalah undang-undang ketuhanan yang (berfungsi untuk) menuntun orang-
orang yang berakal sehat untuk memilih kebaikan di dunia dan keberuntungan di
akhirat (Muh. Abdullah Daraz, 33).
Agama Samawi (samawi artinya langit, disebut demikian karena mengklaim
ajarannya turun dari langit/Tuhan melalui wahyu).
Agama Samawi lahir dari wahyu yang di turunkan Tuhan dengan memiliki
keterkaitan yang sangat erat dan tidak terpisahkan dimana agama nabi sebelumnya
disempurnakan oleh risalah nabi selanjutnya.
(Universitas Pendidikan Indonesia, Tim Dosen PAI. 2017. PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM. DPU FPIPS UPI. Bandung).
3. Pokok inti kandungan dalam Al quran antara lain: Aqidah, Ibadah, Muamalah,
Akhlaq, Hukum, Kisah Ummat-ummat Terdahulu, dan Dasar-dasar Ilmu
Pengetahuan tentang Alam Semesta.
a) Aqidah adalah sistem keyakinan yang mengangkat pada kebenaran mutlak
tentang pokok-pokok keimanan dan cara pandang yang benar tentang segala
hal dengan menempatkan Allah sebagai satu-satunya sentral. (Al-Ikhlas ayat
1-4 dan Al-Baqarah ayat 163).
b) Ibadah adalah tata cara hubungan antara manusia dengan Tuhannya. (An-Nisa
ayat 103, Al-Baqarah ayat 183, At-Taubah ayat 103, dan Al-Hajj ayat 7).
c) Muamalah adalah tata cara hubungan antara manusia dengan manusia. (Al-
Baqarah ayat 278).
d) Akhlaq adalah pola perilaku manusia, baik yang lahir ataupun yang batin.
(An-Nahl ayat 90).
e) Hukum adalah aturan yang ditetapkan Allah dalam Al quran untuk
menjalankan kehidupan. (Al-Maidah ayat 90).
f) Kisah Ummat-ummat Terdahulu adalah cerita ummat terdahulu yang Allah
ceritakan dalam ayat Al quran sebagai pelajaran bagi umat yang akan datang.
(Al-Furqan ayat 37-39).
g) Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan tentang Alam Semesta adalah keterangan-
keterangan yang terdapat dalam ayat Al quran tentang kejadian alam yang
dapat dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan. (Al-Anbiya
ayat 33).

Perbedaan Al-Quran, Injil, dan Taurat., Perbedaannya kitab taurat dan injil
diturunkan bagi ummat pada masanya karena pada zaman sekarang isinya tidak
murni lagi, sedangkan Al quran diturunkan bagi seluruh ummat manusia dan
kemurniannya terjaga dari awal turun hingga sekarang. Dalilnya “Dia
menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil”. (QS.
Ali 'Imran: 3).

(Universitas Pendidikan Indonesia, Tim Dosen PAI. 2017. PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM. DPU FPIPS UPI. Bandung).

4. Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, hadits merupakan ucapan rasul yang
didengar langsung oleh para sahabat atau perbuatan rasul yang disaksikan
langsung oleh para sahabat. Hadits-hadits ini disampaikan secara lisan oleh para
sahabat ke sahabat yang lain , yang tidak mengetahui. Hal ini, dalam rangka
melaksanakan perintah Rasulullah SAW: “fa_l-yuballigi_l-hadhiruna_l-
gha‘ibiin” artinya “Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada mereka yang
tidak hadir”. Hal ini terus berlanjut dari para sahabat, kemudian kepada para
tabi’in hingga sampai kepada imam-imam yang meriwayatkan hadits.
a. Hadits Mutawatir: adalah suatu hadits hasil tanggapan dari panca indera,
yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adat dan
kebiasaaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk melakukan
dusta.
Contoh:
b. Hadits Masyhur: adalah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau
lebih, tapi tidak mecapai derajat mutawatir.
Contoh:
c. Hadits Hasan: adalah hadits yang sanadnya berkesinambungan tanpa
putus, disampaikan oleh para periwayat (Rawi) yang adil, tetapi ada di
antara periwayat (Rawi) yang kurang kedhabitan (Kekuatan hafalan) nya.
Contoh :

(Universitas Pendidikan Indonesia, Tim Dosen PAI. 2017. PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM. DPU FPIPS UPI. Bandung).

5. Ada beberapa sebab terjadinya perbedaan pendapat dalam hukum fiqih, antara
lain:
a. Beragam arti dalam lafadz bahasa Arab
b. Perbedaan dalam masalah hadits
c. Perbedaan dalam masalah penggunaan metode penggalian hukum

(Universitas Pendidikan Indonesia, Tim Dosen PAI. 2017. PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM. DPU FPIPS UPI. Bandung).

Anda mungkin juga menyukai