Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENYEHATAN UDARA

DESAIN ALAT BIOFILTER KAIZ

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4

1. Dinan Fadiati NIM : P07133318002


2. Rahmad Suhendra NIM : P07133318004
3. Asep Susanto NIM : P07133318006
4. Zurorotul Munashifah NIM : P071333180010
5. Kurnia Isa NIM : P071333180017

SARJANA TERAPAN (ALIH JENJANG)


SANITASI LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cemaran udara telah lama menjadi masalah akan tetapi belum menyadarkan
masyarakat untuk ikut dalam upaya penanggulangannya. Saat ini, cemaran udara
telah berada pada taraf yang mengkhawatirkan, khususnya cemaran yang dihasilkan
oleh industri. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Bapedal DKI Jakarta
tentang sumber cemaran udara, disebutkan bahwa sumber tetap (industri)
merupakan penyumbang terbesar nitrogen dioksida (NO2) yang setiap tahun
memberi beban sebesar 59.421 ton (Yusiono 2003).
Asap pabrik merupakan salah satu penyumbang polutan penyebab
pencemaran udara yang dikeluarkan oleh cerobong asap. Kandungan asap pabrik
suatu industri seperti gas karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), Sulfur
Oksida (SO) dan partikulat polutan lainnya menyebabkan degradasi lingkungan
yang memicu terjadinya hujan asam dan global warming. Dampak buruk polutan
bagi kesehatan manusia jika konsentrasinya melebihi ambang batas antara lain
dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti bronitis, emfisema, kanker kulit
dan penurunan kesehatan pada umumnya sedangkan pada konsentrasi tinggi,
senyawa (SO) ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan
(Soedomo 2001).
Cemaran udara adalah terdapatnya bahan kontaminan di atmosfer karena ulah
manusia yang dikeluarkan oleh industri maupun pembangkit listrik antara lain
partikel debu, gas SO2 (sulfur dioksida), NO2 (nitrogen dioksida), CO (karbon
monoksida), H2S (dihidrogen sulfida), dan gas hidrokarbon (Supriyono 1999).
Cerobong pabrik mengeluarkan asap hitam tebal, dan yang paling berbahaya adalah
partikel-partikel halus butiran-butiran yang begitu kecil sehingga dapat menembus
bagian terdalam paru-paru. Sebagian besar partikel halus ini terbentuk dengan
polutan lain, terutama sulfur dioksida dan oksida nitrogen, dan secara kimiawi
berubah dan membentuk zat-zat nitrat dan sulfat (www.keluargasehat.com 2008).
Sementara itu, hasil penelitian WHO di pusat-pusat lokasi industri terjadi
penurunan mutu udara ambien tiga kali lebih buruk dari baku mutu yang telah
ditetapkan (Ariyanto 2003).
Senyawa organik yang mudah-menguap mudah bereaksi dengan nitrogen
monoksida dengan bantuan sinar matahari menghasilkan ozon pada lapisan bawah
atmosfer dan senyawa organik lainnya yang juga dianggap sebagai sumber
pencemar udara. Cemaran tersebut meliputi senyawa hidrokarbon aromatik yang
beracun dan hidrokarbon aromatik poliinti (Bhattacharjee et al. 2002).
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta
memberikan laporan terhadap mutu udara ibu kota melalui indeks standar
pencemaran udara (ISPU) selama tahun 2001 sebesar 72,05% atau tergolong
kategori sedang. Fakta di atas menunjukkan perlu adanya pencegahan cemaran
udara, karena tanpa pencegahan, cemaran akan semakin terakumulasi.
Selama ini komposit kompos dan serpihan kayu telah digunakan sebagai
media penjerap bahan organik yang mudah-menguap sebagai biofilter. Hasil
penelitian Nicolai dan Janni (2007) menyatakan komposit kompos dan serpihan
kayu telah digunakan sebagai bahan biofilter yang efektif untuk menghilangkan bau
sebesar 78%, mereduksi gas H2S sebesar 86%, dan reduksi amonia mencapai 50%
pada cemaran hasil industri.
Cemaran lain yang dikeluarkan oleh industri dan kendaraan bermotor ialah
logam berat seperti timbal, raksa, dan tembaga. Berdasarkan Pyrzynska (2007)
arang aktif mampu menyerap logam-logam berat tersebut. Lain halnya dengan
kompos dan arang aktif, zeolit mampu menjerap molekul-molekul dengan berbagai
macam ukuran (Nor 2006).
Penggabungan keempat komponen komposit kompos, arang aktif, serpihan
kayu, dan zeolit merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak cemaran
yang dihasilkan industri. Hal ini didasarkan pada cemaran yang dikeluarkan oleh
industri tidak hanya mengandung bahan organik mudah-menguap (atsiri), tetapi
juga mengandung logam berat dengan ukuran yang beragam. Selain itu, keempat
komponen tersedia dalam jumlah yang berlimpah sehingga mudah didapat dan
harganya terjangkau.

B. Tujuan
Untuk membuat alat tepat guna untuk mengendalikan Pencemaran Udara
BAB II
ISI
A. Bahan yang digunakan dan harga
1. Pipa Paralon ukuran 5’’ = Rp 228.000
2. Kawat kasa = Rp 20.000
3. Slang Plastik = Rp 13.500
4. Kompos = Rp 15.000
5. Serpihan kayu = Rp 5000
6. Arang aktif ketebalan = Rp 6000
7. Zeloit = Rp 17.000

Gambar 1. Pipa paralon, kawat kasa, slang plastik


Gambar 2. Wujud kompos, serpihan kayu, arang aktif, dan zeolit.

B. Desain dan Mekanisme kerja alat


Biofilter KAIZ dibuat dari stainless steel yang berbentuk menyerupai tabung
dengan menggunakan paralon. Pada bagian dalam tabung diberi tiga sekat filter. Sekat
filter terbuat dari kassa kasar dan halus. Pada bagian atas dan bawah tabung memiliki
lubang-lubang kecil tempat keluar masuknya udara (Gambar 3). Aliran pembuangan
gas masuk melalui bagian bawah tabung dan melewati biofilter dari komposit kompos,
arang aktif, serpihan kayu, dan zeolit kemudian gas yang telah tersaring keluar melalui
bagian atas tabung. Pada bagian atas tabung diberi slang plastik sebagai alat keluarnya
udara yang dihasilkan.

Zeolit ketebalan 10 cm

Arang aktif ketebalan10cm

Serpihan kayu 10 cm

2m

Kompos ketebalan 5cm

5“
C. Keunggulan biofilter koiz
1. Mudah dibuat
2. Bahan-bahannya mudah didapat
3. Ramah Lingkungan
4. Proses penyisihan gas pencemar dengan memanfaatkan aktifitas
mikroorganisme
5. Penggunaan mengurangi pencemaran udara yang disebabkan gas buang oleh
aktifitas pabrik

D. Manfaat kompos, serpihan kayu, arang aktif, zeolit


Di hutan alam, salah satu faktor menyegarkan adalah lapisan tanah yang
paling atas berbentuk lapukan bahan organik, semakin tebal lapisan tersebut maka
wilayah tersebut semakin sejuk (Juju 2007). Serpihan kayu merupakan runtuhan
kayu yang berasal dari pohon. Hasil penelitian Mann et al (2002) menunjukkan
bahwa serpihan kayu cemara mampu mengurangi bau mencapai 76%. Manfaat
kompos dan serpihan kayu yaitu untuk menyerap karbon monoksida. Arang aktif
adalah arang yang telah mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimianya karena
dilakukan aktivasi dengan aktivator bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan
pada suhu 500˚C sehingga daya serapnya lebih dari 20% dan luar permukaan
partikel serta kemampuan arang tersebut lebih tinggi. Sedangkan zeolit merupakan
kelompok mineral aluminosilikat yang mempunyai struktur yang khas, permukaan
yang luas dan muatan negatif yang tinggi. Bahan ini dapat digunakan sebagai
penjerap unsure atau senyawa yang tidak diinginkan seperti logam-logam berat,
diantaranya Pb, Hg, dan Cu (Mulyanto dan Suwardi 2006).

E. Efektivitas Biofilter
Biofilter yang bekerja dengan cara melewatkan udara yang tercemar melalui
pori-porinya, biasanya merupakan campuran kompos dan serpihan kayu (Deshusses
2000). Berdasarkan penelitian Nicolai dan Janni (2007), komposisi yang tepat
untuk kompos dan sepihan kayu adalah 70:30 berdasarkan persentase bobot.
Menurut Stewart dan Thom (1996), pembuatan biofilter relatif membutuhkan
modal dan dana operasional yang rendah, membutuhkan energi yang rendah ketika
dioperasikan, memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, dan tidak menghasilkan
produk pembakaran yang berbahaya. Polusi udara dapat diatasi dengan baik
menggunakan biofiltrasi ketika laju alir udara lebih rendah dari 0,45 m3/jam,
biofillter dapat membersihkan 230 gram metanol/m3volume media/jam dan 181
gram toluena/m3volume media/jam (Chetpattananondh et al. 2005). Dari
sekumpulan percobaan, biofilter yang berisi kompos dan batu kerikil secara
eksponensial dapat mengurangi karbon monoksida sepanjang waktu dengan
kompos mampu membersihkan 90% dari 1000 ppm CO dan batu kerikil dapat
membersihkan CO dalam 24 jam (Ganeshann 2005).
BAB III
KESIMPULAN

Biofilter KAIZ adalah alat untuk penyaring pencemaran udara. Alat ini terbuat dari
Paralon dan memiliki bahan- bahan didalamnya yang disekat, berupa Kompos,
Serpihan kayu , Arang aktif dan Zeloit. Alat ini bisa digunakan untuk alternatif
pengendalian pencemaran udara.

Anda mungkin juga menyukai