Anda di halaman 1dari 30

Sistem Pemrosesan Akhir

Sampah

Dosen:
Ir. Yenni Ruslinda, MT

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana


sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak
mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan atau
pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.

Berdasarkan data SLHI tahun 2007 tentang kondisi TPA di


Indonesia, sebagian besar merupakan tempat penimbunan
sampah terbuka (open dumping) sehingga menimbulkan
masalah pencemaran pada lingkungan.

Perbaikan kondisi TPA sangat diperlukan dalam pengelolaan


sampah pada skala kota
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

TPA yang dulu merupakan tempat pembuangan akhir,


berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2008 menjadi tempat
pemrosesan akhir didefinisikan sebagai pemrosesan akhir
sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu
hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara
aman.
Lokasi pemrosesan akhir tidak hanya ada proses penimbunan
sampah tetapi juga wajib terdapat 4 aktivitas utama
penanganan sampah di lokasi TPA:
Pemilahan sampah
Daur-ulang sampah non-hayati (anorganik)
Pengomposan sampah hayati (organik)
Pengurugan/penimbunan sampah residu dari proses di atas
di lokasi pengurugan atau penimbunan (landfill)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

Pemilihan lokasi TPA harus mengacu pada SNI 03-3241-1994


tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA.
Metode pembuangan akhir minimal harus dilakukan dengan
controlled landfill (untuk kota sedang dan kecil) dan sanitary
landfill (untuk kota besar dan metropolitan) dengan sistem sel.
controlled landfill, metode ini merupakan peningkatan dari
open dumping dimana secara periodik (3-7 hari) sampah yang
telah tertimbun ditutup dengan lapisan tanah untuk mengurangi
potensi gangguan lingkungan yang ditimbulkan.
sanitary landfill, metode ini merupakan metode standar yang
dipakai secara internasional dimana penutupan sampah
dilakukan setiap hari sehingga potensi gangguan yang timbul
dapat diminimalkan
Kelebihan dan Kekurangan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

Controlled Landfill
Kelebihan dan Kekurangan Controlled Landfil
Kelebihan Kekurangan
Dampak lingkungan dapat Operasi lapangan lebih sulit
diperkecil
Lahan dapat digunakan Biaya investasi dan OM
kembali cukup besar
Estetika lingkungan cukup Memerlukan personalia
baik lapangan yang cukup
terlatih
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

Kelebihan dan Kekurangan Sanitary Landill


Kelebihan Kekurangan
Biaya investasi lebih rendah Ketersediaan lahan
dibanding metode pengolahan terbatas
lain
Metode pembuangan akhir yang Jika operasi tidak
lengkap berjalan semestinya
dapat menjadi open
dumping
Dapat menerima berbagai tipe
sampah
Fleksibel terhadap fluktuasi
kuantitas sampah
Dapat digunakan kembali sbg
areal parkir, lapangan golf dll
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

Agar keberadaan TPA tidak mencemari lingkungan,


maka:
jarak TPA ke badan air penerima > 100 m, ke
perumahan terdekat > 500 m, ke airport 1500 m
(untuk pesawat propeler) dan 3000 m (untuk
pesawat jet).
Selain itu muka air tanah harus > 4 m, jenis tanah
lempung dengan nilai K < 10-6 cm/det.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

kebutuhan lahan LPA dapat ditentukan dengan persamaan:


A (LPA) = (365 x VT x To x D)/H
dimana:
365 = jumlah hari dalam satu tahun
VT = volume timbulan sampah total (m3/hari)
To = lifetime atau waktu/lama operasi LPA (tahun)
D = faktor pemadatan
H = kedalaman lahan atau ketinggian sampah dari dasar (m)

TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

METODE PENGURUGAN SAMPAH

Metode trench atau ditch


metode diterapkan apabila
air tanah cukup rendah
sehingga zona non-aerasi
dibawah landfill cukup tinggi
(1,5 m).
Diterapkan di tanah yang
datar
Penggalian tanah secara
berkala untuk membuat
parit sedalam 2-3 m
Tanah disimpan sebagai
bahan penutup
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

METODE PENGURUGAN SAMPAH

Metode area
Metode ini terutama
diterapkan bila kondisi
permukaan air tanah
relatif dangkal
sehingga dikhawatirkan
dapat terjadi
pencemaran
lingkungan bila
dilakukan penggalian
kondisi topografi lahan
TPA yang datar
umumnya menerapkan
metode ini
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

METODE PENGURUGAN SAMPAH

Kombinasi kedua metode


Keduanya dapat
dikombinasikan agar
pemanfaatan tanah
dan bahan penutup
yang baik serta
meningkatkan kinerja
operasi
Reaksi yang terjadi
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
dalam landfill
REAKSI YANG TERJADI DALAM LANDFILL
Reaksi biologi
Dekomposisi material organik secara biologis (degradasi
oleh mikroba) menghasilkan gas-gas dan cairan.
Proses terjadi secara aerobik dan menghasilkan CO2,
jika konsentrasi O2 habis, proses akan menjadi
anaerobik dan menghasilkan CO2, CH4, NH3 dan H2S

Reaksi kimia
Penguapan senyawa kimia menjadi gas landfill.

Dehalogenasi dan dekomposisi senyawa organik

Reaksi reduksi dan oksidasi senyawa logam


TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

REAKSI YANG TERJADI DALAM LANDFILL

Reaksi fisik
Difusi gas dan emisi gas, pergerakan leachate.

Pengedapan yang disebabkan dekomposisi


material.
Komposisi dan stabilisasi dalam landfill tergantung
pada komposisi sampah, tingkat kompaksi,
kelembaban sedianya oksigen, temperatur, populasi
mikroba
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

SARANA DAN PRASARANA TPA


Fasilitas umum

Fasilitas perlindungan lingkungan

Fasilitas penunjang

Fasilitas operasional
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS UMUM
Jalan masuk
Dapat dilalui kendaraan truk sampah dan 2 arah;
Lebar jalan 8 m, kemiringan permukaan jalan 2 3 % ke
arah saluran drainase, tipe jalan kelas 3 dan mampu
menahan beban perlintasan dengan tekanan 10 ton dan
kecepatan kendaraan 30 km/jam

Jalan Operasi
Jalan operasi yang dibutuhkan dalam pengoperasian LPA
terdiri dari 2 jenis, yaitu:
Jalan operasi penimbunan sampah, jenis jalan bersifat
temporer, setiap saat dapat ditimbun dengan sampah;
Jalan penghubung antar fasilitas, yaitu kantor/pos jaga,
bengkel, tempat parkir, tempat cuci kendaraan. Jenis jalan
bersifat permanen
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS UMUM
Kantor/pos jaga (fasilitas penerima)
Luas bangunan kantor tergantung pada lahan yang tersedia
dengan mempertimbangkan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan antara lain pencatatan sampah, tampilan rencana
tapak dan rencana pengoperasian LPA, tempat cuci
kendaraan, kamar mandi/wc dan gudang.

Saluran drainase
Sistem drainase di lokasi LPA mempunyai tujuan utama untuk
menyalurkan air hujan, baik dari sekeliling landfill maupun dari
permukaan landfill agar tidak masuk ke dalam area
pembuangan sampah.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS UMUM
Pagar
Pagar berfungsi untuk melindungi lokasi landfill dari segala
macam gangguan yang datang dari luar area operasi seperti
gangguan dari binatang-binatang liar. Pagar biasanya dibuat
mengelilingi lokasi dengan menggunakan bahan dari besi yang
dilengkapi dengan kawat berduri. Selain itu pagar dapat
berupa pagar tanaman sehingga sekaligus dapat juga
berfungsi sebagai daerah penyangga.
Papan nama
Papan nama berisi nama LPA, pengelola, jenis sampah dan
waktu kerja
Bengkel
Garasi
Fasilitas pengolah sampah: daur ulang, pengomposan,
insinerasi
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


Dasar landfill (lapisan kedap air)
Lapisan dasar LPA harus kedap air sehingga lindi terhambat
meresap ke dalam tanah dan tidak mencemari air tanah,
koefisien permeabilitas lapisan dasar LPA harus lebih kecil dari
10-6 cm/det;
Pelapisan dasar kedap air dapat dilakukan dengan cara
melapisi dasar TPA dengan tanah lempung yang dipadatkan
(25 cm x 2) atau geomembran setebal 5 mm
Dasar LPA harus dilengkapi saluran pipa pengumpul lindi dan
kemiringan minimal 2 % ke arah saluran pengumpul maupun
penampung lindi.
Pembentukan dasar LPA harus dilakukan secara bertahap
sesuai dengan urutan zona/blok dengan urutan pertama
sedekat mungkin ke kolam pengolahan lindi.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


Pengelolaan lindi
Lindi adalah limbah cair yang timbul akibat masuknya air
eksternal ke dalam timbunan sampah, melarutkan dan
membilas materi-materi terlarut atau tersuspensi. Komposisi
lindi berasal dari beberapa sumber seperti air hujan, drainase
permukaan, air tanah, mata air dan termasuk juga materi
organik hasil proses dekomposisi biologis
Sistim pengumpul lindi terdiri dari pipa primer dan sekunder
dengan kemiringan tertentu dan ditampung dalam bak
penampung
Alternatif pengolahan lindi diantaranya, mengisolasi lahan
urug, mensirkulasi lindi, mengalirkan lindi ke BPAB kota,
membuat unit pengolahan lindi
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

Pengelolaan gas
Unsur-unsur gas yang
dihasilkan dari
dekomposisi materi
organik di LPA antara lain
ammonia (NH3),
karbondioksida (CO2),
karbon monoksida (CO),
hidrogen (H2), hidrogen
sulfida (H2S), metan
(CH4), nitrogen (N2), dan
oksigen (O2).
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


Ventilasi gas berfungsi untuk mengalirkan dan mengurangi
akumulasi tekanan gas;
Pipa ventilasi gas dipasang dari dasar TPA secara bertahap pada
setiap lapisan sampah dan dapat dihubungkan dengan pipa
pengumpul lindi;
Pipa ventilasi gas berupa pipa PVC diameter 150 mm (diameter
lubang maksimum 1,5 cm) dan berlubang yang dikelilingi oleh
saluran bronjong berdiameter 400 mm dan diisi batu pecah
diameter 50 100 mm;
Pipa ventilasi pada akhir timbunan harus ditambah dengan pipa
besi diameter 150 mm;
Gas yang keluar dari ujung pipa besi harus dibakar atau
dimanfaatkan sebagai energi alternatif;
Jarak antara pipa ventilasi gas 50 100 m.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

Tanah penutup
Tanah Penutup Harian dan Tanah Penutup Antara
Tanah penutup harian memiliki ketebalan 15 20 cm yang
digunakan untuk mengontrol sampah agar tidak terbang,
vektor penyakit seperti tikus dan lalat tidak masuk atau
keluar dari landfill dan juga untuk mencegah masuknya air
kedalam landfill. Jenis material yang biasanya digunakan
sebagai penutup harian adalah geocyntetic clay, sisa
konstruksi, sisa-sisa hasil pertanian dan material hasil
komposting
Pada Sanitary Landfill pemasangan tanah penutup harian
dilakukan setiap kali selesai melakukan operasi landfill setiap
harinya sedangkan Controlled Landfill setiap 5 7 hari.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

Kemiringan tanah penutup harian harus cukup untuk dapat


mengalirkan air hujan keluar dari atas lapisan penutup
tersebut .
Selain penutup harian juga dilakukan penutupan antara
(lapisan intermediate) setebal 30 40 cm
Tanah penutup akhir
Ketebalan penutup akhir ini berkisar 50 100 cm tergantung
rencana peruntukkan bekas LPA nantinya.
Kemiringan tanah penutup akhir hendaknya tidak lebih dari
30o (perbandingan 1:3) untuk menghindari erosi.
Diatas tanah penutup akhir harus dilapisi dengan tanah
media tanam (top soil/vegetable earth).
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

Sumur Monitoring
Konstruksi dari sumur monitoring harus didasarkan pada
data ketinggian muka air.
Selain itu sumur monitoring juga harus memperhatikan
komposisi dari material yang akan dipergunakan, material
yang biasa digunakan untuk pemasangan dan konstruksi
adalah PVC, teflon, lapisan seng, stainless stell dan beton.
Pemilihan material konstruksi harus didasarkan pada
kekuatan, kemudahan dalam pemasangan, biaya dan
karakteristik geofisika.
Buffer zona (daerah penyangga)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PERLINDUNGAN LINGKUNGAN


TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

FASILITAS PENUNJANG
Jembatan timbang untuk jumlah sampah > 50
ton/hari
Lokasi jembatan timbang harus dekat dengan kantor/pos jaga
dan terletak pada jalan masuk LPA;
Jembatan timbang harus dapat menahan beban minimal 5 ton;
Lebar jembatan timbang minimal 3,5 m .

Sarana air bersih dan air buangan


Alat pemadam kebakaran

Listrik dan alat komunikasi

Cadangan bahan bakar

Cadangan insektisida
FASILITAS OPERASIONAL
EXCAVATOR Alat berat (bulldozer, excavator,
landfill compactor, loader)
Bulldozer, sangat efisien dalam operasi
perataan dan pemadatan tetapi kurang
dalam kemampuan penggalian;
Excavator, sangat efisien dalam
BULLDOZER operasi penggalian tetapi kurang
dalam perataan sampah;
Loader, sangat efisien dalam
pemindahan baik tanah maupun
sampah namun kurang dalam
kemampuan pemadatan
Truk pengangkut tanah (dump truck)
Stok tanah penutup

LOADER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

PENGOPERASIAN LANDFILL

Sampah diurug dlm bentuk sel-sel timbunan. Ukuran sel


tergantung laju harian sampah yang masuk. Biasanya
tinggi sel 2-3 m atau lebih.

Sampah disebarkan dalam sel dgn ketebalan lapisan 0,6-


0,9 m, lalu dipadatkan dgn alat berat (kepadatan
mencapai 0,6-0,8 ton/m3)

Pada akhir operasi, diberi tanah penutup harian setebal


0,1-0,3 m, dipadatkan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

LANDFILL CLOSURE DAN POSTCLOSURE

Kegiatan pemantauan lingkungan harus tetap


dilakukan meskipun TPA telah ditutup terutama
untuk gas dan efluen leachate, karena proses
dekomposisi sampah menjadi gas dan leahate
masih terus terjadi sampai 25 tahun setelah
penutupan TPA. Lahan bekas TPA
direkomendasikan untuk digunakan sebagai
lahan terbuka hijau
Mari kita
jadikan sampah
sebagai kawan
dan bukanlah
lawan..

Anda mungkin juga menyukai