Abstrak
Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) adalah bandar udara bertaraf internasional
utama di provinsi Sumatera Barat yang melayani penerbangan untuk Kota Padang. Kebisingan
pada bandar udara dapat bersumber dari mesin jet primer pesawat seperti fan, compresor, dan
sudu-sudu turbin. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan
bandar udara pada titik tertentu dan mempelajari baku mutu tingkat kebisingan pada suatu
lokasi. Intensitas kebisingan di bandara selain ditentukan oleh jumlah pesawat udara yang
beroperasi (secara kumulatif selama 24 jam) dengan segala aktifitasnya, baik waktu mendarat,
tinggal landas, pergerakan menuju landasan pacu dan uji mesin, maupun jenis mesin yang
digunakan oleh pesawat-pesawat udara tersebut. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini
berbasis Sistem Informasi Geografis menggunakan metode Buffering yaitu Multi Ring Buffer
sejauh 3 km dari sisi terluar bangunan bandara. Hasil penelitian menunjukan Tingkat
kebisingan ekivalen BIM sudah melebihi baku mutu lingkungan yaitu (68,04-84,99) dB yang
2
berdampak pada permukiman terdampak seluas yaitu 3,15 km , 4 masjid dan 7 sekolah
sehingga perlu upaya pengendalian.
Abstract
Minangkabau International Airport (BIM) is the main international airport in West Sumatra
province which serves flights for the city of Padang. Noise at airports can be sourced from
aircraft primary jet engines such as fans, compressors, and turbine blades. This study was
conducted aimed at knowing the noise level of airports at a certain point and studying the noise
level quality standards at a location. The intensity of noise at the airport is determined by the
number of aircraft operating (cumulatively for 24 hours) with all activities, both landing time,
takeoff, movement to the runway and engine tests, and the type of engine used by the aircraft.
The method used in this study is based on Geographic Information System using the Buffering
method, namely Multi Ring Buffer, 3 km from the outer side of the airport building. The results
showed that the equivalent noise level of BIM had exceeded the environmental quality standards,
namely (68.04-84.99) dB which had an impact on the affected settlements of 3.15 km2, 4
mosques and 7 schools so it was necessary to control.
PENDAHULUAN
Adanya bandara Internasional di suatu wilayah merupakan ciri perkembangan di
daerah tersebut. Bandara merupakan pintu gerbang untuk menghubungkan pusat–
pusat perekonomian, daerah wisata, dan pusat-pusat pemerintahan. Untuk
menghubungkan tempat-tempat tersebut dipergunakan sarana transportasi antara
lain pesawat terbang. Perkembangan transportasi ini sebagai bentuk dari program
1
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 1- 7)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
2
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 1- 7)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
3
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 1- 7)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
4
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 1- 7)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
5
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 1- 7)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
Dari tabel diatas terdapat permukiman dan fasilitas umum yaitu sarana ibadah
dan sarana pendidikan yang terdapat dalam zonasi kebisingan tersebut yaitu
permukiman terdampak seluas yaitu 3,15 km2, 4 masjid dan 7 sekolah.
6
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 6: Juni 2019 (Halaman: 1- 7)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
yaitu 3,15 km2, 4 masjid dan 7 sekolah yang akan mempengaruhi aktivitas masyarakat
terutama zona paling dekat dengan bandara sehingga perlu upaya pengendalian dari
pihak pemerintah, BIM dan partisipasi sadar masyarakat terkhusus dekat bandara.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, S H. 2015. Studi Analisis Tingkat Kebisingan di Sekitar Bandar Udara Internasional
Hasanuddin. Jurnal Teknik Lingkungan.
Chandra, D. 2013.Noise Influence to Employees in PLTD Sentral II PT Semen Padang.
Jurnal Geografi. 2(2), pp.86-94.
Handayani, N J. 2018. Kajian Tingkat Kebisingan di Bandara Internasional Halim
Perdana Kusuma, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Jurnal Lingkungan, 4, 565-571.
Hermon, D. 2010. Geografi Lingkungan: Perubahan Lingkungan Global. Padang: UNP
Press.
Hermon, D. 2012. Hydrometeorological Disaster Mitigation. Padang: UNP Press.
Hertanto, E. 2012. Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk Penelitian Kuantitatif.
Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2002 Tentang Penyelanggaraan
Bandar Udara Umum. Jakarta: Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 64 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2014
tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi Bandar Udara. Jakarta:
Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup Bandar Udara. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Putra, A. 2017. Evaluasi Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Pesisir Teluk
Bungus Kota Padang [Tesis]. Pascasarjana Universitas Andalas.
Yudhistira, D D. 2016. Penentuan Tingkat Kebisingan Bandar Udara Ahmad Yani,
Semarang Menggunakan Metode Weighted Equivalen Countinoes Perceived Noise
Level (WECPNL). Jurnal Lingkungan.
Indah, S H. 2006. Analisis dan Evaluasi Tingkat Kebisingan di Kawasan Bandara
Internasionasional Minangkabau. Skripsi. Padang : Universitas Andalas.