buat agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "lingkungan tumbuh tanaman
budidaya", Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
Medan 21
oktober 2019.
Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
pengaruhi oleh cuaca dan iklim.Unsur-unsur yang termasuk dari cuaca dan iklim
produksi pertanian, kita perlu mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekitar
Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu
perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman,
iklim berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal.
Untuk menghasilkan data iklim dan menganalisa resiko iklim yang efektif dan
untuk pengembangan pertanian. Data iklim yang jelas akan membuka kejelasan
PEMBAHASAN
A. IKLIM
untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam
klimatologi.
Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi
tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi
menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain.
· Suhu Udara.
Matahari adalah sumber panas utama bagi bumi dan atmosfernya. Namun,
berikut:
o Sudut Datang Sinar Matahari
Kita tentu sudah mengetahui bahwa bumi itu berbentuk bulat. Dalam
bentuk yang demikian sudut datang sinar matahari ke setiap daerah di bumi tidak
sama karena terkait dengan letak lintang suatu wilayah. Sudut datang sinar
wilayah yang berada di lintang tinggi. Oleh karena itu, di daerah khatulistiwa
suhunya lebih tinggi daripada di daerah subtropis dan kutub. Sudut datang sinar
matahari adalah sudut yang dibentuk oleh arah datangnya sinar matahari pada
permukaan bumi.
antara daerah yang satu dengan yang lain. Karena suhu udara berkaitan dengan
lintang bumi, fluktuasi suhu udara di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi
mempunyai dua maksimum dan dua minimum, yaitu poda saat matahari berada di
atas suatu daerah dan pada saat berada di garis balik.Pola Daerah SedangFluktuasi
temperatur tahunan di daerah ini besar, lebih besar daripada fluktuasi temperatur
harian.
Fluktuasi temperatur ini akan lebih besar jika suatu daerah terletak di tengah
benua dan akan lebih kecil jika berdekatan dengan laut. Dalam pola ini ada satu
minimum.
jam sejak matahari terbit hingga terbenam. Namun, dengan adanya faktor
penghalang misalnya pohon dan bangunan tinggi, pengukuran tersebut sulit untuk
dilakukan.
Oleh karena itu, di Indonesia lamanya penyinaran matahari diukur selama 8 jam
persen (%). Dengan demikian lamanya penyinaran matahari = 100% jika matahari
menyinari suatu daerah selama 8 jam dan berarti di daerah tersebut langit cerah
di atas permukaan tanah. Campbell Stokes/Heliograf terdiri atas bola gekas padat
dengan diameter 4 inchi (10,1 cm) yang dipasang di dalam bidang lengkung.
Dengan demikian sinar matahari dapat dikumpulkan pada satu titik. Sinar
itu akan membakar kertas pias yang dipasang pada alat tersebut sehingga
· Ketinggian Tempat
Kita tentu pernah merasakan perbedaan suhu udara di daerah dataran rendah
dengan daerah dataran tinggi atau pegunungan. Suhu udara di daerah dataran
rendah lebih tinggi daripada di daerah dataran tinggi atau pegunungan. Keadaan
yaitu setiap kenaikan 100 meter suhu udaranya turun 0,5 °C.
· Kejernihan Atmosfer
atmosfernya kotor hanya menerima panas secara langsung dalam jumlah sedikit,
sedangkan di daerah yang tidak berawan akan menerima panas secara langsung
· Jarak Ke Laut
Suatu tempat yang dekat dengan laut atau danau suhu udara rata-rata
hariannya tinggi, sedangkan tempat yang jauh dengan laut atau danau suhu udara
rata-rata hariannya rendah keadaan tersebut dipengaruhi oleh sifat air dan tanah
(daratan) dalam menerima panas. Air lebih lambat menerima dan melepaskan
panas, sedangkan daratan lebih cepat dalam menerima dan melepaskan panas.
Pengukuran suhu udara pada saat tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan
termometer, sedangkan suhu rata-rata harian diukur selama satu hari (siang dan
· Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara setiap satuan luas bidang
datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Makin tingi suatu tempat
makin rendah tingkat kerapatan udaranya. Oleh karena itu, tekanan udara makin
ke atas makin rendah. Sebaran tekanan udara suatu daerah dapat digambarkan
dalam tampilan peta yang ditunjukan oleh garis isobar. Isobar adalah garis yang
· Angin
tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Adapun penyebab
perbedaan tekanan udara adalah intensitas panas matahari. Udara yng terkena
sedangkan daerah yang tidak mendapat sinar matahari tekanan udaranya tinggi.
Oleh karena itu, udara bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi
menuju daerah yang bertekanan udara rendah.Di permukaan bumi daerah yang
mendapatkan sinar matahari. Adapun di daerah kutub utara dan kutub selatan
tekanan udaranya lebih tinggi. Oleh karena itu, aliran udara bergerak dari daerah
Hukum Boys Ballot “Bahwa udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke
Gaya gradien barometrik adalah besarnya perbedaan tekanan udara antara 2 isobar
yang berjarak 11 km dan dinyatakan dalam milibar (mb). Makin besar perbedaan
tekanan udara tersebut, maka akan makin cepat angin itu bergerak.
· Kelembaban Udara
dalam udara. Sebenarnya jumlah uap air di dalam udara hanya sekitar 2 % dari
massa atmosfer. Akan tetapi, uap air merupakan komponen utama yang sangat
kehilangan panas.
Dengan demikian uap air ikut mengatur temperatur.Makin besar uap air di dalam
udara, makin besar jumlah energi potensial yang tersedia di dalam atmosfer dan
uap air di udara dapat dinyatakan delam dua cara, yaitu kelembapan relatif dan
kelembapan absolut.
o Kelembaban Relatif
o Kelembapan relatif adalah perbandingan antara jumlah uap air yang
terkandung udara dan jumlah uap air maksimum (jenuh) di dalam udara pada
Curah hujan adalah partikel hydrometeor yang jatuh dari atmosfer yang sampai
ke permukaan bumi dalam bentuk air, salju ataupun es Satuan yang dipakai untuk
curah hujan adalah milimeter (mm)Curah Hujan 1 mm?“Air hujan yang yang
tertampung (tidak Menguap, Mengalir, dan Meresap) pada suatu wilayah dengan
luasan 1 m² pada tempat yang datar dengan tinggi air 1 mm atau tertampung air
sebanyak 1 liter”
Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya curah
hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian bulan dalam kurun
waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila curah hujan
>100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar antara 100 – 60
Membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang
dirumuskan sebagai berikut : 3. Iklim Schmidt dan Ferguson Tipe hujan Rasio Q
Klasf iklim A 0 ≤ Q < 0,143 sangat basah B 0,143 ≤ Q < 0,333 basah C 0,333 ≤ Q
< 0,6 agak basah D 0,6 ≤ Q < 1,0 sedang E 1,0 ≤ Q < 1,67 agak kering F 1,67 ≤ Q
< 3,0 kering G 3,0 ≤ Q < 7,0 sangat kering H Q ≥ 7,0 luar biasa kering Rata-rata
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu : Iklim A. Iklim yang
memiliki bulan basah > 9 kali berturut-turut Iklim B. Iklim yang memiliki bulan
basah 7-9 kali berturut-turut Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali
berturut-turut Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketentuan tertentu diurutkan
sebagai berikut: a.Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm b.Bulan
lembab bila curah hujan 100 – 200 mm c.Bulan kering bila curah hujan kurang
Klasifikasi iklim Koppen adalah salah satu istem klassifikasi iklim yang
Köppen, seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa
perubahan oleh Köppen, tahun 1918 dan 1936). Kemudian, seorang ahli iklim
Jerman yang bernama Rudolf Geiger bekerjasama dengan Köppen untuk merubah
sistem klasifikasi, sehingga sistem ini terkadang disebut sebagai sistem klasifikasi
adalah ekspresi terbaik iklim; dan, lingkaran zona iklim telah dipilih dengan
ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama
presipitasi dan suhu. Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan
petani,
Suhu menurun sekitar 0.6 oC setiap 100 meter kenaikan ketinggian tempat.
gejolak perubahan suhu udara yang mungkin timbul (Lakitan, 2002). Menurut
Hidayati (2001) karena Indonesia berada di wilayah tropis maka selisih suhu siang
dan suhu malam hari lebih besar dari pada selisih suhu musiman (antara musim
kemarau dan musim hujan), sedangkan di daerah sub tropis hingga kutub selisih
suhu musim panas dan musim dingin lebih besar dari pada suhu harian.
Kadaan suhu yang demikian tersebut membuat para ahli membagi klasifikasi suhu
produksi tanaman yang penting, tetapi sangat sulit dikendalikan sehingga resiko
berbagai gatra tadi bersama-sama karena kemungkinan tidak ada lagi lahan yang
aspek kehidupan manusia dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh
budidaya yang dilakukan petani, pengetahuan tentang iklim penting artinya dalam
sektor pertanian.
Pengaruh iklim terhadap tanaman diawali oleh pengaruh langsung cuaca, terutama
pengaruh radiasi dan suhu terhadap fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan proses-
katalisator sebagai proses kimia fisik. Kecepatan proses tergantung pada aktivitas
katalisator yang diatur oleh suhu. Pada kisaran suhu toleransi, semakin tinggi suhu
(pertanian):
Supaya hasil yang diperoleh optimum, maka ketiga faktor tersebut juga harus
dalam keadaan optimum seimbang. Jika penguasaan kita terhadap ketiga faktor
tersebut tidaklah seimbang, maka jika kita menanam modal untuk mempertinggi
Hal ini mengingat setiap hasil usaha juga akan ditentukan oleh faktor yang berada
dalam keadaan minimum. Jadi bila dari ketiga faktor tadi, penguasaan kita
terhadap iklim masih sangat kurang, maka faktor itulah yang merupakan faktor
pembatas.
kawasannya ditandai oleh adanya iklim musim, yaitu musim hujan dan musim
Untuk kawasan semacam ini pada umumnya dalam musim hujan air berlimpah,
tetapi sebaliknya pada musim kemarau air tetap merupakan faktor pembatas.
Dengan hal semacam ini, negara yang dikatakan subur makmur akhirnya hanya
dapat bertanam satu kali walaupun sebenarnya alam memungkinkan untuk dapat
Kalau air tersedia, mungkin kita dapat bertanam dua atau tiga kali. Sudah barang
tentu supaya kita dapat menguasai dan memanfaatkan hujan tersebut sebaik-
Iklim merupakan salah satu faktor lingkungan yang peranannya dalam pertanian
seolah-olah tidak pasti. Jika terjadi kesan semacam itu sebenarnya hanya sebagai
Peranan iklim dalam budidaya tanaman sampai saat ini jelas cukup besar.
Hampir tidak ada tanaman di alam terbuka di bumi ini yang hasilnya tidak
ditentukan oleh iklim. Pada waktu unsur-unsur iklim dalam kondisi normal,
Kebanggaan yang sebenarnya secara tidak sadar menipu diri sendiri itu
akan terlihat ketika seseorang atau mereka terkejut karena walaupun sudah
mungkin akibat hujan tidak datang atau datang tetapi tidak cukup, karena banjir
atau adanya night frost, angin ribut atau yang lain. Sikap seperti itu ditemukan
karena teknologi yang mereka gunakan. Seperti misalnya produksi naik karena
tidak dilarang, tetapi harus adil. Jika keberhasilan semata-mata hasil jerih
payahnya, manusia juga harus bertanggung jawab jika ada kegagalan sebagai
dampak perbuatannya.
Hal ini perlu diungkapkan karena umumnya jika ada kegagalan, iklim
sangat sering dijadikan kambing hitam. Masalah yang sebenarnya adalah faktor
iklim memang merupakan faktor produksi yang sukar dikendalikan. Oleh sebab
itu, kita harus pandai mengelola supaya produksi tanaman di samping tinggi, juga
stabil atau setidaknya jika terjadi risiko karena iklim, jangan berpengaruh terlalu
kondisi suhu udara dan tanah akan menentukan pertumbuhan, perkembangan serta
hampir selalu disebutkan tentang iklim yang cocok untuk jenis tanaman tertentu.
Sebagai contoh tanaman tebu menghendaki curah hujan cukup, periode kering
cukup, suhu udara yang relatif tinggi, dan sebagainya. Wilayah yang keadaan
iklimnya cukup ideal untuk suatu jenis tanaman semacam itu umumnya tidak luas
dan ini pun bukannya tanpa risiko iklim. Untuk hal tersebut sering timbul
pertanyaan, mengapa meskipun iklimnya sudah ideal, masih dapat terjadi resiko
karena iklim.
kembali pengetahuan yang sangat elementer tentang iklim. Iklim merupakan rata-
rata cuaca. Dalam harga rata-rata ini secara implisit terdapat keadaan yang
ekstrem. Misalnya jika disebutkan rata-rata jumlah bulan basah atau bulan kering,
berarti ada jumlah bulan basah atau bulan kering yang terkecil atau terbesar. Jika
seandainya suatu jenis tanaman memerlukan keadaan iklim ideal dengan empat
bulan kering berturut-turut, tetapi sewaktu-waktu bulan keringnya lebih besar atau
lebih kecil dari empat, berarti pada waktu itu tidak ideal. Keadaan yang kadang-
kadang tidak ideal inilah yang tadi disebut risiko karena iklim.
berpengaruh secara bersama, tetapi sampai batas tertentu dapat diketahui unsur
daerah tropis seperti Indonesia, unsur hujan dianggap menonjol. Khusus dalam
bidang pertanian untuk berbagai wilayah, suhu dan curah hujan dianggap paling
menonjol. Sekali lagi perlu diingat bahwa hal penonjolan ini tidak boleh
suatu wilayah. Misalnya, di daerah tropis kehadiran radiasi, panjang hari, suhu
udara yang relatif tinggi dan stabil menyebabkan peranan unsur-unsur tadi
dianggap tidak menonjol sehingga unsur curah hujan dianggap paling menonjol.
Curah hujan ini di suatu wilayah memang cukup besar variasinya.Dalam hal
klasifikasi Schmidt dan Fergusson (1951), untuk tanaman semusim (padi dan
Dalam memanfaatkan berbagai klasifikasi iklim tadi tetap diingat bahwa berbagai
bersama-sama dengan faktor lain misalnya tanah, tanaman, dan teknologi. Jika
kita memilih tipe iklim yang sesuai untuk suatu komoditas tertentu, tujuan
utamanya supaya risiko kegagalan relatif kecil yang berarti produksi tanaman
relatif stabil. Semakin tinggi tingkat kesesuaian iklim untuk suatu jenis tanaman
tertentu, berarti makin tahan terhadap dampak negatif dan faktor-faktor lain
seperti terjadi kenaikan biaya produksi atau penurunan nilai jual produksi.
Budidaya tanaman konvensional tidak akan berhasil jika ada salah satu
unsur iklim tidak hadir atau hadir tidak mencukupi. Dari beberapa unsur iklim
yang dikenal, unsur curah hujan sering tidak hadir, baik untuk periode panjang
atau pendek. Tidak hadirnya hujan ini dapat diganti atau disubstitusi dengan
setiap waktu dan memilih waktu yang tepat, juga mempunyai keuntungan lain,
yaitu kepastian panen yang lebih besar dan umumnya hasilnya pun lebih tinggi
Di samping itu, ada jenis tanaman tertentu yang hasilnya lebih baik justru
jika hujan tidak turun, tetapi ada pengairan, misalnya berbagai jenis tanaman
belum pasti ada cadangan air di suatu wilayah. Peranan subtitusi hujan dalam
bentuk pengairan di Indonesia cukup besar. Cuaca dan iklim juga berpengaruh
terhadap penanganan pascapanen. Pengelolaan terhadap produksi tanaman
angin, dan curah hujan. Unsur-unsur iklim tersebut dapat mempengaruhi tinggi
B. TANAH
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang ada di planet
bumi serta merupakan kunci kerberhasilan makhluk hidup. Tanah adalah lapisan
tipis kulit bumi dan terletak paling luar. Tanah merupakan hasil pelapukan atau
erosi batuan induk (anorganik) yang bercampur dengan bahan organik. Tanah
mengandung partikel batuan atau mineral, bahan organik ( senyawa organik dan
Mineral merupakan unsur utama tanah. Pada umumnya mineral terbentuk dari
- Bahan induk
- Curah hujan
- Penyinaran matahari
Selain itu kegiatan manusia juga berpengaruh penting dalam pembentukan tanah.
menjadi perkotaan.
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi
yang tersusun dari mineral dan bahan organik.Tanah sangat vital peranannya bagi
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan
Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan
penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat
tererosi.Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain.
Air dan udara merupakan bagian dari tanah.Karakteristik tanahTubuh tanah
(solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses
pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut
dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman
mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan
makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur
keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas
ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan
lempung.
lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang
dikenal sebagai geluh (loam).Warna tanah merupakan ciri utama yang paling
mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam,
coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki
lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia
organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan
besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi
anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang
terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat.
Tanah tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas.
Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari
Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik
bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori
Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan
makropori.
Dengan metode ini setiap kualitas lahan atau sifat-sifat lahan diurutkan
dari yang terbaik sampai yang terburuk atau dari yang paling kecil hambatan atau
Dengan metode ini setiap kualitas lahan atau sifat-sifat lahan diurutkan
dari yang terbaik sampai yang terburuk atau dari yang paling kecil hambatan atau
ancamanya sampai yang terbesar. Kemudian disusun tabel kriteria untuk setiap
kelas; penghambat yang terkecil untukkelas yang terbaik dan berurutan semakin
dikelompokan dalam tiga kategori umum yaitu Kelas, Subkelas dan Satuan
penghambat. Jadi kelas kemampuan adalah kelompok unit lahan yang memiliki
digunakan untuk pertanian yang umum (Sys et al., 1991). Tanah dikelompokan
dalam delapan kelas yang ditandai dengan huruf Romawi dari I sampai VIII
Pengolahan/Penggunaan Tanah
bentuk tersebut dapat didasarkan dari sistem klasifikasi penggunaan lahan yang
kurang disosialisasikan.
bentuk penggunaan lahan dan skala peta, membedakan daerah desa dan kota.
Klasifikasi ini digunakan secara formal di Indonesia oleh Badan Pertanahan
Nasional (BPN).
pedesaan bercampur kebun dan tanaman keras, dan lahan non-pertanian lain.
2. Kebun ditanami sayuran, buah-buahan kecil dan bunga. Kelas ini sangat
lainnya.
4. Lahan untuk tanaman semusim, antara lain padi, jagung, ketela pohon,
tanaman perdagangan.
7. Lahan hutan, dikelaskan hutan lebat, hutan terbuka, pohon jarang merupakan
sabana tropis, hutan belukar, hutan rawa, hutan sudah dibuka atau dibakar, hutan
8. Bentuk-bentuk tubuh perairan, adalah rawa air tawar, rawa pasang surut,
beberapa sub-kategori :
b. Tanah pertanian berupa sawah ditanami padi dua kali setahun, sawah padi
satu kali setahun, sawah ditanami setiap tahun bergantian, yaitu padi sekali
perkebunan lainnya.
d. Kebun dapat berupa sawah ditanami sayuran dan tidak pernah ditanami padi,
kebun kering dengan berbagai tanaman, hutan dibedakan hutan lebat; belukar;
e. Kolam ikan.
h. Hutan penggembalaan.
berbagai sumber tenaga, seperti tenaga manusia, tenaga hewan, dan mesin
pertanian (traktor). Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan
kerja, dan biaya. Selain itu, pengolahan tanah konservasi berarti semakin sedikit
pula cahaya matahari dan udara yang menyentuh tanah bagian dalam, sehingga
menghambat penanaman di awal musim semi karena tanah masih dingin setelah
erosi karena memperlambat aliran air permukaan, dan mampu menjadi kompos
Pengolahan tanah intensif meninggalkan kurang dari 15% residu tanaman untuk
banyak implemen (bajak singkal, bajak piring, dan/atau bajak pahat, ditambah
Tanpa pengolahan tanah berarti sama sekali tidak menggunakan bajak. Residu
tanaman yang ditanam pada periode sebeumnya dibiarkan mengering. Pada lahan
yang luas, sistem ini membutuhkan mesin penanam yang tidak biasa, yang
PENUTUP
1. Kesimpulan
topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat
yang bercampur dengan bahan organik. Tanah mengandung partikel batuan atau
mineral, bahan organik ( senyawa organik dan organisme ) air dan udara.
berbagai sumber tenaga, seperti tenaga manusia, tenaga hewan, dan mesin
Edmond, J.B., T.L. Senn, F.S. Andrew and R.G. Halfacre, 1975. Fundamentals of
Horticulture. Tata McGraw Hill Publ. Co. Ltd. New Delhi. 560 pp.
Fordham, R., and A.G. Biggs, 1985. Principles of Vegetable Crop Production.
Hartmann, T.H., A.M. Kofranek, V.E. Rubatzky, W.J. Flocker, 1988. Plant
674 pp
Janick, J., 1972. Horticultural Science. W.H. Freeman and Co. San Francisco. 586
pp.
Sumeru Ashari, 1995. Hortikultura, Aspek Budidaya. UI Press, Jakarta. 485 hal.
Yogi Sugito, 1996. Ekologi Tanaman. Diktat Kuliah. Program Pasca Sarjana,