Anda di halaman 1dari 6

MODUL PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI
Teknik dan Manajemen Lingkungan
dimas_arpras@apps.ipb.ac.id

Pertemuan 6
Mata Kuliah Klimatologi
Pokok Bahasan Pembentukan Awan dan Hujan
Kegiatan Praktikum
Nama Ashilah
NIM J0313211163
Kelas A2

TUJUAN INSTRUSIONAL KHUSUS (TIK) :


Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, mahasiswa dapat lebih memahami berbagai
proses kestabilan atmosfer untuk pembentukan awan dan hujan, mengetahui jenis-jenis
pengangkatan massa udara, klasifikasi awan berdasarkan ketinggian dan bentuknya serta teori
pembentukan hujan.

MATERI :
Katong Udara, di permukaan bumi, kantong atau massa udara bergerak naik karena berbagai
proses termasuk diantaranya pemanasan permukaan dan konveksi. Tekanan udara yang semakin
rendah dengan bertambahnya ketinggian menyebabkan pengurangan tekanan udara dari
lingkungan sekitar kantong udara sehingga kantong udara akan meregang dan mengembang dalam
pergerakannya keatas. Dalam sistem ini tidak terjadi penambahan dan pengurangan energi panas,
tetapi mengalami perubahan suhu. Proses perubahan suhu ini akibat dari proses internal yang
disebut adiabatik.

Bertambahnya volume udara yang naik (karena mengembang) menyebabkan tumbukan antar
molekul di dalam sistem berkurang sehingga suhu udara turun dan udara menjadi dingin. Gerak
naik kantong udara yang juga membutuhkan energi yang diambil dari sistem itu sendiri sehingga
suhu kantong udara yang bergerak naik mengalami penurunan.

Sebelum mengalami kondensasi, kantong udara mengikuti laju penurunan suhu adiabatik kering
atau DALR (Dry Adiabatic Lapse Rate) yang nilainya tetap (konstan) sebesar 9.8 °C setiap naik 1
km. Lingkungan sekitar kantong udara mengikuti laju penurunan suhu lingkungan atau ELR
(Environment Lapse Rate) yang berubah menurut tempat dan waktu rata-rata sebesar 6.5 °C per
km. Walaupun kantong udara tetap bergerak naik pada saat masih memiliki energi dan suhu tetap
turun, tetapi laju penurunannya tidak sebesar pada DALR karena adanya pelepasan panas hasil
kondensasi. Laju penurunan kantong udara pada keadaan ini, disebut laju penurunan suhu
adiabatik jenuh atau SALR (Saturated Adiabatik Lapse Rate) yang besarnya tidak kostan namun
rata-rata sekitar 4.7 °C per km.

Stabilitas atmosfer membahas hubungan antara penurunan suhu kantong udara dengan laju
penurunan suhu atmosfer lingkungan. Kondisi kestabilan atmosfer dipengaruhi oleh ELR, DALR
dan SALR. Ada 4 kondisi stabilitas atmosfer yaitu:

1. Stabil mutlak
2. Tidak stabil mutlak
3. Tidak stabil bersyarat
4. Netral

Tipe Awan Awan terdiri dari butir-butir air dan kristal es yang merupakan hasil kondensasi uap
air yang bergerak naik bersama kantong udara. Suhu, kelembaban dan gerakan kantong udara pada
tempat terbentuknya awan berbeda, menghasilkan awan dalam ketinggian level kondensasi dan
bentuk yang beragam. Awan dapat diklasifikasikan berdasarkan ketinggian yaitu : 1. Awan rendah.
Adalah awan-awan yang berada dibawah ketinggian 2000 m dan berpotensi menjadi hujan. 2.
Awan sedang. Terdiri dari awan yang ketinggiannya antara 2000 – 6000 m di atas permukaan laut.
Awan ini merupakan campuran titik-titik air dan kristal-kristal es 3. Awan tinggi. Adalah awan-
awan yang mempunyai ketinggian lebih dari 6000 meter dengan suhu yang sangat rendah. Pada
umumnya terdiri dari kristal-kristal es, berwarna putih atau mendekati transparan

TUGAS PRAKTIKUM
• Penurunan Suhu Kantong Udara

Jika sebuah kantong udara dipermukaan memiliki suhu 30 °C dan naik mengalami dengan DALR
sebesar 10 °C per km.
a. Berapa suhu kantong udara pada ketinggian 600 meter dan 1200 meter di atas permukaan
600 meter =…
Dik : To = 30°C
DALR = 10°C/km
Dit : T600 = …?
Jawab :
600 m = 0,6 km
T600 = 30°C – (0,6 km × 10°C/km)
T600 = 24°C

1200 meter =…
Dik : To = 30°C
DALR = 10°C/km
Dit : 12600 = …?
Jawab :
1200 m = 1,2 km
T1200 = 30°C – (1,2 km × 10°C/km)
T1200 = 18°C

b. Jika ELR sebesar 5.0 °C per km maka stabilitas atmosfer saat itu masuk kategori : Tidak
Stabil Mutlak
c. Jika titik embun uap air sebesar 18 °C maka pada ketinggian berapa uap air pada kantong
udara akan berkondensasi : pada ketinggian 1200 m

• Stabilitas atmosfer
Pelajari kembali penjelasan dalam kuliah dan lakukan diskusi dalam kelompok syarat-syarat
stabilitas atmosfer. Kemudian lengkapi diagram dibawah ini.

➢ Tidak Stabil Mutlak


DALR < ELR
Tkantong > Tlingkungan
Awan : Cumulonimbus

➢ Tidak Stabil Bersyarat


DALR > ELR >SALR
Kantong udara : stabil pada udara tak jenuh dan tidak stabil pada udara jenuh
Awan : Cirrus

➢ Stabil Mutlak
DALR > ELR
Tkantong < Tlingkungan
Awan : Stratus, Altostratus

➢ Netral
DALR = ELR
Tkantong = Tlingkungan
Kantong : tidak naik dan tidak turun

• Pengangkatan kantong udara


Jenis atau mekanisme pengangkatan kantong udara akan menentukan jenis hujan yang
terjadi. Jenis hujan akan menentukan karakter hujan yang sampai di permukaan bumi. Lihat
kembali penjelasan dalam kuliah dan lakukan diskusi dalam kelompok masing-masing 3
ciri atau karakter hujan berdasarkan pengangkatan kantong udara.
Orografis Konveksi Front Konvergen

Gerakan udara Gerakan udara yang Gerakan udara yang Gerakan udara yang
yang dipaksa naik naik karena naik karena naik karena
karena halangan mekanisme konvergensi massa mekanismegerakan
topografi pengangkatan udara udara hangat & massa udara secara
lembab dan hangat lembab horizontal terisolasi

Hujan
Hujan
Hujan Hujan siklon
orografik
konvektif frontal

Terjadi di
Terjadi di
Terjadi di Terjadi di daerah iklim
pegununga
daerah daerah iklim tropis
n
sedang
ekuator
Diakibatkan oleh
Diakibatkan pertemuan dua
Diakibatkan oleh
udara
• Klasifikasi
oleh angin Awan Diakibatkan oleh udara hangat
fohn yang terangkat
pemanasan
Pelajari kembali penjelasan dalam kuliah
diatas awandan lakukan diskusi klasifikasi awan berdasarkan
ketinggian dan bentuknya. Kemudian lengkapi diagram dibawah ini dengan mengisi nama jenis
awan pada box yang ditandai dengan garis putus-putus.
Cumulonimbus Cirrostratus

Cirroscumulus Cirrus

Altostratus

Cumulus
Lenticural Altocumulus Nimbostratus

Stratocumulus
Stratus

• Pengamatan Sinoptik
Lakukan pengamatan atmosfer di luar ruangan. Buat sketsa awan yang ada pada saat pengamatan
dan tentukan jenis-jenis awan yang ada saat pengamatan dilakukan (lokasi dan waktu). Tentukan
apakah awan yang ada saat pengamatan berpotensi hujan! (Foto dan tempelkan pada bagian bawah
ini)

Lokasi dan waktu : Jl. Lolongok No. 10, Empang – Minggu, 25 September 2022 pukul 10:01 WIB
Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa jenis awan yang difoto adalah awan Cirrus. Awan Cirrus
terbentuk dari pendakian udara kering menuju tingkatan atmsofer atas yang lebih dingin, sehingga
hanya sedikit jumlah uap air yang berubah menjadi kristal-kristal es. Awan Cirrus tampil di
ketinggian antara 5-13 km. Kalau tampil sendirian, maka langit akan terlihat cerah. Jika mereka
menumpuk dari waktu ke waktu dan dibuntuti oleh Cirrostratus, mungkin mereka sedang
berhadapan dengan udara hangat.

Anda mungkin juga menyukai