Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN PERTANIAN MELALUI AGROINDUSTRI UNTUK

TANAMAN PANGAN

Kontribusi Agroindustri Tanaman Pangan Terhadap Perekonomian

Hilirisasi Industri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya


saing produk pertanian. Disamping itu peningkatan efisiensi produksi maupun
distribusi produk juga dapat ditempuh dengan melakukan pengembangan dan
penggunaan teknologi budidaya, konsolidasi lahan pertanian, input yang lebih
efisien, kelembagaan petani yang menunjang efisiensi produksi dan sebagainya.
Pengembangan industri hilir di kawasan diarahkan untuk mengolah komoditas
pertanian primer menjadi produk olahan baik produk antara maupun produk akhir,
guna peningkatan nilai tambah dan daya saing. Sasaran antara dari peningkatan
nilai tambah dan daya saing produk pertanian adalah berkembangnya agroindustri
terutama di pedesaan dari produk-produk unggulan pertanian serta meningkatnya
jumlah sertifikasi produk pertanian. Sedangkan sasaran akhir dari peningkatan
nilai tambah dan daya saing produk pertanian adalah meningkatnya ekspor dan
substitusi impor produk pertanian. Dalam rangka peningkatan nilai tambah dan
daya saing produk pertanian, maka upaya-upaya yang dilakukan mulai di tingkat
hulu hingga penanganan di hilir.

Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap


pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan
memberikan perhatian penuh kepada kualitas. Hal ini akan memberikan dampak
positif terhadap bisnis melalui dua cara, yaitu : dampak terhadap biaya produksi
dan dampak terhadap pendapatan. Dampak terhadap biaya produksi terjadi
melalui proses pembuatan produk yang berkualitas dan bebas dari kerusakan. Hal
itu berarti pemborosan dan inefisiensi bisa diminimalkan sehingga ongkos
produksi per unit akan menjadi rendah dan harga produk menjadi lebih kompetitif.
Dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan
atas produk berkualitas yang berharga kompetitif. Produk berkualitas yang dibuat
melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang
mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk itu. Hal ini
akan meningkatkan penjualan produk-produk tersebut yang berarti meningkatkan
pangsa pasar sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan
perusahaan.

Produk pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan
dan minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan produk pangan,
bahan baku produk pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan dari atau pembuatan makanan dan minuman.
Pengembangan konsumsi produk pangan, adalah beranekaragamnya jenis
produk pangan yang dikonsumsi penduduk mencakup produk pangan sumber
energi, protein dan zat gizi lainnya, dalam bentuk bahan mentah maupun produk
pangan olahan sehingga dapat memenuhi kebutuhan produk pangan penduduk
baik kuantitas maupun kualitas. Secara konseptual pengembangan produk
pangan dapat dilihat dari komponen-komponen sistem produk pangan, yaitu
penganekaragaman produksi, distribusi dan penyediaan produk pangan serta
konsumsi produk pangan. Dalam hal konsumsi produk pangan, permasalahan
yang dihadapi tidak hanya mencakup keseimbangan komposisi, namun juga
mengenai terpenuhinya kecukupan gizi. Selama ini produk pangan yang tersedia
baru mencukupi dari segi jumlah dan belum memenuhi keseimbangan yang
sesuai dengan norma gizi.

Salah satu agroindustri tanaman pangan yang dapat kita ambil contoh
adalah pengolahan jagung menjadi maizena. Maizena adalah nama dagang dari
pati jagung yang dihasilkan dari bahan baku biji jagung melalui proses
penggilingan basah atau kering. Tanaman jagung (Zea mays L) merupakan salah
satu tanaman pangan yang cukup dikenal di Indonesia atau di negara lain.
Tanaman jagung menghasilkan buah yang berbentuk tongkol dan tersusun dari
biji-biji jagung. Komoditi jagung merupakan sumber karbohidrat kedua setelah
beras. Jagung memiliki banyak manfaat sebagai bahan baku berbagai industri
makanan, farmasi, pakan ternak, minyak, gula, bioetanol, dan sebagainya. Di
negara kita jagung lebih dikenal sebagai bahan baku pakan ternak, karena pakan
ternak mengunakan sekitar 50% jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak.
Di negara lain yang sudah maju jagung selain dipergunakan untuk bahan baku
pakan ternak juga sebagai bahan baku industri baku berbagai industri seperti
minyak jagung, gula jagung, minuman ringan sirup glukosa, sirup fruktosa,
maltosa, sorbitol,dan industri bioethanol. Selain maizena sebagai salah satu hasil
industri jagung ternyata masih dihasilkan hasil ikutan yang lain (by product)seperti
germ/lembaga sebagai bahan baku minyak jagung dan gluten gluten meal untuk
makanan dan gluten feed untuk pakan ternak (Dwiyono K. 2004).
Daftar Pustaka

Dwiyono K. 2004. Agroindustri Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-


UNAS)

Anda mungkin juga menyukai