1. hubungan antara radiasi matahari dengan sirkulasi atmosfir khususnya
pembentukan tekanan udara dan angina yaitu: Sirkulasi atmosfir sangat berhubungan dengan radiasi matahari dimana sirkulasi atmosfer merupakan suatu pola gerakan angin dan tekanan dalam skala besar yang tetap sepanjang tahun atau bersifat musiman. Sirkulasi ini terjadi akibat adanya perbedaan intensitas radiasi matahari, tekanan dan kelembaban di daerah lintang tinggi dengan daerah lintang rendah. Perbedaan suhu menjadi factor utama penyebab perbedaan tekanan udara antara dua tempat. Hal ini dikarenakan udara memiliki sifat memuai ketika suhu tinggi maka tekanan udara menjadi rendah demikian pula sebaliknya, oleh karena itu terjadi perbedaan massa antara suhu udara yang lebih tinggi dengan suhu udara yang lebih rendah. Secara horisontal tekanan udara yang berbeda berdasarkan letak lintang disebabkan oleh perbedaan penyinaran yang terkait dengan perbedaan intensitas akibat perbedaan sudut datang matahari. Sedangkan secara vertikal berarti pada ketinggian tekanan udara mengalami penurunan dengan bertambahnya ketinggian disuatu tempat. Selain itu saat matahari berada di sebelah utara dan selatan, maka posisi matahari itu relatif tetapi yang berubah hanyalah sudut datangnya yang diakibatkan oleh 2 faktor yaitu gerakan semu matahari dan rotasi bumi. 2. pentingnya informasi meteorologi dalam pengelolaan dan konservasi wilayah pesisir dan laut yaitu: Proses dan mekanisme perubahan iklim dan cuaca dapat mempengaruhi dinamika ekosistem pesisir dan laut seperti kondisi fisik, kimia dan biologi di ekosistem pantai dan laut. Pengaruh meteorologi terhadap pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut dapat berpengaruh terhadap budidaya, penangkapan, konservasi/rehabilitasi dan pariwisata. Dalam informasi meteorogi dapat memeberikan informasi mengenai suhu permukaan laut, Tekanan udara, kecepatan & arah angin dan gelombang, perkiraan hujan, pasang surut dan gelombang, arus, serta Informasi dari Pengindraan Jauh. Masing-masing informasi tentang kondisi fisik, biologi atau kimia di atas memberi kemudahan dalam memilih lokasi dan melihat keadaan tempat sekitar sebelum melakukan kegiatan budidaya, penangkapan, konservasi/rehabilitasi dan pariwisata. Informasi suhu dalam bermanfaat dalam pemanfaatan dalam pendugaan potensi daerah penangkapan ikan dan Pola dan peta sebaran jenis ikan yg sensitif terhadap perubahan suhu. Selain itu apabila ada potensi badai atau potensi gelombang tinggi yang menyebabkan kerusakan wialyah pesisir dan keamanan pelayaran laut maka informasi meteorologi dapat membantu dalam menginfokan kepada masyarakat sekitar pesisir.
3. mekanisme terjadinya peningkatan tinggi rata-rata muka air laut terkait
dengan pemanasan global yaitu: perubahan iklim ini terkait dengan pemanasan global yakni indikasi naiknya suhu muka bumi secara global pada kurun waktu standard. Pemanasan global dan perubahan iklim tersebut menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan, naiknya permukaan air laut, banjir, meningkatnya intensitas badai tropis, meningkatnya suhu udara, kekeringan, gelombang panas, dan kebakaran hutan sehingga sangat berdampak pada penggenangan kawasan budidaya, kehilangan aset ekonomi dan infraksruktur, meningkatnya erosi dan rusaknya situs budaya di wilayah pesisir serta keanekaragaman hayati.
4. tujuan dan manfaat adaptasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi yaitu:
Perubahan iklim menjadi dasar dari potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi dan sangat berdampak pada masyarakat. Sehingga adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sangat penting untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Adaptasi pada perubahan iklim untuk menyesuaikan diri dengan adanya perubahan iklim dengan mengurangi kerusakan yang ditimbulkan, mengambil manfaat atau mengatasi perubahan dengan segala akibatnya. Sedangkan mitigasi sebagai upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Adaptasi dan mitigasi bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim sebagai salah satu pembangunan berkelanjutan.
5. proses dan terjadinya munson di Indonesia yaitu:
Angin Munson adalah angin yang secara periodik berubah arah dan kecepatannya yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara akibat gerak semu matahari Angin Munson di Indonesia terdiri dari dua yaitu angin munson barat dan angin munson timur. Angin muson di Indonesia dipengaruhi Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Angin Muson barat merupakan angin muson yang bertiup pada kurun waktu bulan Oktober hingga April. Pada saat itu kedudukan semu matahari di belahan bumi selatan sehingga menyebabkan tekanan udara tinggi di kawasan benua Asia dan tekanan udara menjadi rendah di kawasan benua Australia sehingga angin bertiup dari kawasan benua Asia ke kawasan benua Australia. Karena hal tersebut melalui samudera Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober hingga Maret ini Indonesia mengalami musim penghujan. Angin muson barat akan membawa dampak bagi Indonesia mengalami musim penghujan. Hal ini karena pergerakannya, angin ini melalui wiayah samudera sehingga menyebabkan angin tersebut membawa uap air. Angin muson timur merupakan angin muson yang bertiup antara bulan April hingga bulan Oktober di Indinesia. Angin muson timur ini bertiup ketika matahari sedang berada di di belahan bumi utara. Hal ini akan menyebabkan kawasan benua Australia akan mengalami musim dingin sehingga mempunyai tekanan maksimum, dan pada saat itu benua Asia akan bersuhu lebih panas sehingga mempunyai tekanan minimum. Angin akan bertiup dari daerah yang mempunyai tekanan maksimum ke daerah yang mengalami tekanan minimum, sehingga akan menyebabkan angin bertiup dari kawasan benua Australia menuju ke kawasan benua Asia. Dan karena menuju utara equator atau khatulistiwa, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan.