Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Moh.

Taufik Hidayat

NIM : L011181509

METEOROLOGI LAUT A

Ujian Final Meteorologi Laut

1. hubungan antara radiasi matahari dengan sirkulasi atmosfir khususnya


pembentukan tekanan udara dan angina yaitu:
Sirkulasi atmosfir sangat berhubungan dengan radiasi matahari dimana
sirkulasi atmosfer merupakan suatu pola gerakan angin dan tekanan dalam skala
besar yang tetap sepanjang tahun atau bersifat musiman. Sirkulasi ini terjadi
akibat adanya perbedaan intensitas radiasi matahari, tekanan dan kelembaban di
daerah lintang tinggi dengan daerah lintang rendah. Perbedaan suhu menjadi
factor utama penyebab perbedaan tekanan udara antara dua tempat. Hal ini
dikarenakan udara memiliki sifat memuai ketika suhu tinggi maka tekanan udara
menjadi rendah demikian pula sebaliknya, oleh karena itu terjadi perbedaan
massa antara suhu udara yang lebih tinggi dengan suhu udara yang lebih
rendah. Secara horisontal tekanan udara yang berbeda berdasarkan letak lintang
disebabkan oleh perbedaan penyinaran yang terkait dengan perbedaan
intensitas akibat perbedaan sudut datang matahari. Sedangkan secara vertikal
berarti pada ketinggian tekanan udara mengalami penurunan dengan
bertambahnya ketinggian disuatu tempat. Selain itu saat matahari berada di
sebelah utara dan selatan, maka posisi matahari itu relatif tetapi yang berubah
hanyalah sudut datangnya yang diakibatkan oleh 2 faktor yaitu gerakan semu
matahari dan rotasi bumi.
2. pentingnya informasi meteorologi dalam pengelolaan dan konservasi
wilayah pesisir dan laut yaitu:
Proses dan mekanisme perubahan iklim dan cuaca dapat mempengaruhi
dinamika ekosistem pesisir dan laut seperti kondisi fisik, kimia dan biologi di
ekosistem pantai dan laut. Pengaruh meteorologi terhadap pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut dapat berpengaruh terhadap budidaya,
penangkapan, konservasi/rehabilitasi dan pariwisata. Dalam informasi meteorogi
dapat memeberikan informasi mengenai suhu permukaan laut, Tekanan udara,
kecepatan & arah angin dan gelombang, perkiraan hujan, pasang surut dan
gelombang, arus, serta Informasi dari Pengindraan Jauh. Masing-masing
informasi tentang kondisi fisik, biologi atau kimia di atas memberi kemudahan
dalam memilih lokasi dan melihat keadaan tempat sekitar sebelum melakukan
kegiatan budidaya, penangkapan, konservasi/rehabilitasi dan pariwisata.
Informasi suhu dalam bermanfaat dalam pemanfaatan dalam pendugaan potensi
daerah penangkapan ikan dan Pola dan peta sebaran jenis ikan yg sensitif
terhadap perubahan suhu. Selain itu apabila ada potensi badai atau potensi
gelombang tinggi yang menyebabkan kerusakan wialyah pesisir dan keamanan
pelayaran laut maka informasi meteorologi dapat membantu dalam menginfokan
kepada masyarakat sekitar pesisir.

3. mekanisme terjadinya peningkatan tinggi rata-rata muka air laut terkait


dengan pemanasan global yaitu:
perubahan iklim ini terkait dengan pemanasan global yakni indikasi naiknya
suhu muka bumi secara global pada kurun waktu standard. Pemanasan global
dan perubahan iklim tersebut menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan
selatan, naiknya permukaan air laut, banjir, meningkatnya intensitas badai tropis,
meningkatnya suhu udara, kekeringan, gelombang panas, dan kebakaran hutan
sehingga sangat berdampak pada penggenangan kawasan budidaya, kehilangan
aset ekonomi dan infraksruktur, meningkatnya erosi dan rusaknya situs budaya di
wilayah pesisir serta keanekaragaman hayati.

4. tujuan dan manfaat adaptasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi yaitu:


Perubahan iklim menjadi dasar dari potensi bencana hidrometeorologi yang
terjadi dan sangat berdampak pada masyarakat. Sehingga adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim sangat penting untuk mengurangi dampak bencana
hidrometeorologi dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Adaptasi pada
perubahan iklim untuk menyesuaikan diri dengan adanya perubahan iklim dengan
mengurangi kerusakan yang ditimbulkan, mengambil manfaat atau mengatasi
perubahan dengan segala akibatnya. Sedangkan mitigasi sebagai upaya
mengurangi dampak kerusakan lingkungan.  Adaptasi dan mitigasi bertujuan
untuk mengatasi perubahan iklim sebagai salah satu pembangunan
berkelanjutan.

5. proses dan terjadinya munson di Indonesia yaitu:


Angin Munson adalah angin yang secara periodik berubah arah dan
kecepatannya yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara akibat gerak
semu matahari Angin Munson di Indonesia terdiri dari dua yaitu angin munson
barat dan angin munson timur. Angin muson di Indonesia dipengaruhi Benua
Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Angin Muson barat merupakan angin muson yang bertiup pada kurun waktu
bulan Oktober hingga April. Pada saat itu kedudukan semu matahari di belahan
bumi selatan sehingga menyebabkan tekanan udara tinggi di kawasan benua
Asia dan tekanan udara menjadi rendah di kawasan benua Australia sehingga
angin bertiup dari kawasan benua Asia ke kawasan benua Australia. Karena hal
tersebut melalui samudera Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air
yang banyak, sehingga pada bulan Oktober hingga Maret ini Indonesia
mengalami musim penghujan. Angin muson barat akan membawa dampak bagi
Indonesia mengalami musim penghujan. Hal ini karena pergerakannya, angin ini
melalui wiayah samudera sehingga menyebabkan angin tersebut membawa uap
air.
Angin muson timur merupakan angin muson yang bertiup antara bulan April
hingga bulan Oktober di Indinesia. Angin muson timur ini bertiup ketika matahari
sedang berada di di belahan bumi utara. Hal ini akan menyebabkan kawasan
benua Australia akan mengalami musim dingin sehingga mempunyai tekanan
maksimum, dan pada saat itu benua Asia akan bersuhu lebih panas sehingga
mempunyai tekanan minimum. Angin akan bertiup dari daerah yang mempunyai
tekanan maksimum ke daerah yang mengalami tekanan minimum, sehingga
akan menyebabkan angin bertiup dari kawasan benua Australia menuju ke
kawasan benua Asia. Dan karena menuju utara equator atau khatulistiwa, maka
angin akan dibelokkan ke arah kanan.

Anda mungkin juga menyukai