Dosen
Dosen : Dr. H. M. Ibrahim Danuwikarsa, Ms.
Fakultas Pertanian
Pengertian Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi
di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi. Iklim di suatu tempat
di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif
matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan
iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi
iklim.Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal
kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan
suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5LU-23,5LS), subtropika (23,5LU-40LU dan
23LS-40LS), sedang (40LU-66,5LU dan 40LS-66,5LS), dan kutub (66,5LU-90LU dan
66,5LS-90LS).
Iklim meliputi statistik suhu , kelembaban, tekanan udara, angin, curah hujan, jumlah
partikel atmosfer dan meteorologi pengukuran unsur di dalam wilayah tertentu dalam waktu
relatif lama. Iklim dapat dibandingkan dengan cuaca , yang merupakan kondisi sekarang dari
unsur-unsur dan variasi mereka selama masa pendek. Sebuah iklim daerah yang dihasilkan oleh
sistem iklim, yang memiliki lima komponen: atmosfer , hidrosfer , kriosfer , permukaan tanah,
dan biosfer. Iklim lokasi dipengaruhi oleh nya lintang , medan , dan ketinggian , serta dekat
badan air dan arus mereka. Iklim dapat diklasifikasikan sesuai dengan rata-rata dan kisaran
khas variabel yang berbeda, paling sering suhu dan curah hujan. Skema klasifikasi yang paling
umum digunakan pada awalnya dikembangkan oleh Wladimir Koppen .
Berikut ini beberapa hal-hal yang menyebabkan pemanasan global, antara lain:
Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan
bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke
atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika
Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha penggunaan
energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang
enggan untuk melakukan ini.
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi,
keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap
tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat.
Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.
Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab
terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh
bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat
terjadi pada usus hewan ternak, dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak,
mengakibatkan peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.
Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah pohon kita makin
berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita tumbuh semakin sempit akibat beralih
fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting
sebagai paru-paru dunia dan dapat digunakan untuk mendaur ulang karbondioksida yang
terlepas di atmosfer bumi.
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian
meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih
kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat
lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-
sumber air minum kita.
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil
secara geologi.Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga
akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak
volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi)
selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4
- 35 inchi) pada abad ke-21.
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih
banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat.
Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih
tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi
kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum
puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4. Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global,
hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-
spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan
pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah
menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Melihat luasnya dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh isu pemanasan global ini,
maka ada baiknya manusia mulai memikirkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi pemanasan global. Baik secara individu, kelompok maupun masyarakat.Ada
beberapa cara ampuh mengurangi dan mengatasi pemanasan global yaitu :
Kampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, perusahaan besar
pun sudah mengalokasikan dana Corporate Social Responsibiliy (CSR)- nya untuk menanam
pohon. Tidak sampai di situ saja, banyak gerakan organisasi masyarakat yang gemar
menggalakan menaman pohon, bahkan ada yang dengan suka rela membagi pohon gratis untuk
di tanam setiap rumah. Kini banyak pihak yang sepakat bahwa menanam pohon adalah satu
cara untuk mencegah pemanasan global. Hanya saja, perlu lebih baik lagi dalam perencanaan
dan pelaksanaannya.
Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat beberapa
derajat celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan pemerintah yang tegas
tentang pembangunan gedung-gedung yang mencoba mencakar langit (walau tida bisa).
Aspirasi ini harus terus di sampaikan, kalau bisa pemerintah memberikan denda kepada
pengembang properti (developer) yang membangun rumah tanpa menganalisa tentang dampak
lingkungan dalam proyek mereka.
Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara dengan cerdas
sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir khusus sepeda yang di tata dengan
rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda untuk berpergian, seperti ke kantor atau ke
sekolah.
Sebenarnya, hal tersebut di Indonesia sudah mulai ada geliatnya, tapi belum mendapat
respon yang baik dari pemerintah. Seharunya pemereintah membuat jalan khusus penaik
sepeda, tapi tidak. Dengan kendaraan ini. Disamping sehat. kita juga bisa mengurangi dari
dampak Polusi yang telah tercemar.
Selain itu, transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal ini bisa
mengurangi pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor yang kita naiki. Dengan
menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa menghemat polusi dan juga bisa
meminimalisir kemacetan.
Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki,
maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah menaiki mobil. Sama sama
kita ketahui bahwa sebab pemanasan global karena CO2 yang di keluarkan dari bahan bakar
kendaraan bermotor.
4. Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian alangkah
bijaknya untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika siang hari mematikan alat
listrik yang tidak digunakan lagi.
Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja. Sangat
disayangkan masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di siang hari. Dalam hal
ini pemerintah belum menjadi contoh bagi masyarakat.
Tapi tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga, tetangga dan seterusnya.
Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas dan hemat dalam pnggunaaan listrik.
Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang Anda lakukan
selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di rumah. Supaya angin bisa
masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan. Dan supaya angin tetap banyak masuk
kerumah Anda, maka jangan lupa Anda menanam pohon di pekarangan rumah Anda.
Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat setiap tahun
berapa hektar lahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan yang tandus. Tidak terhitung
lagi kerugian negara karena hutan yang habis di bakar oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Anda bisa bayangkan butuh berapa lama untuk menunggu pohon untuk tinggi? Ya, butuh
bertahun tahun, bahkan puluhan tahun. Yang anehnya, tindakan ilegal loging tersebut juga di
dukung oleh oknum aparat negara. Jadi para perlaku dengan bebas bertindak perbuatan tidak
bermoral itu.Bagi pohon yang di jalanan banyak hidup segan mati tak mau, karena tidak di
rawat dengan baik, apatah lagi di musim pemilu, banyak pohon yang di paku dengan
sembarangan. Kampanye tentang menolak dan menentang ilegal loging atau menolak
penebangan pohon sembaranga harus terus di galakkan. Ini demi kemaslahatan bersama,
jangan hanya karena kepentingan seelompok orang, membuat masalah bagi bangsa dan negara.
Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda
juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali. Lebih baik bawa tas
yang bisa dipakai ulang untuk mengurangi penggunaan plastik.
Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim
dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan jejak karbon yang besar.
Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari yang
masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali
ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi
menjadi hangat pada suhu yang tepat (60F/16C) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk
bisa bertahan hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas
rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18C. Sayangnya, karena sekarang ini terlalu
banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi
menjadi semakin panas.
Daftar Pustaka
http://www.rijalhabibulloh.com/2015/05/makalah-pemanasan-global-global-warming.html
Lynde, Carlenton John. 1977. Mempraktekkan Ilmu Alam dengan Alat Sederhana. Jakarta : PT
Kinta Bekerjasama dengan Yayasan Dana buku Franklin Jakarta Newyork.
Nasoetion, A.H.dkk.1986. Manusia dan Alam Sekitarnya Jilid 1,2 dan 3. Jakarta :
Setyaningsih Puput, Indah Purnamaasri & Tri Haryanto. 2014. Geografi Peminatan Ilmu Ilmu
Sosial SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: PT Intan Pariwara A