Anda di halaman 1dari 26

KOLOID TANAH:

SIFAT DAN ARTI


PRAKTIKALNYA
(Ukuran partikel mineral yang tergolong koloidal
< 0,001 mm); partikel liat < 0,002 mm.
Ada 2 golongan liat: Liat silikat, dan liat besi serta
aluminium hidrus-oksida

LIAT SILIKAT
BENTUK LIAT SILIKAT
 Koloid berbentuk laminar dan terdiri dari beberapa lapisan lempeng atau “serpih”.
 Bentuk dari masing-masing unit bergantung dari susunan mineralogiknya
 Ada yang mempunyai bentuk spt mika dan heksagonal, yg lainnya tdk menentu
 umumnya ukuran horizontal > ukuran vertikalnya.
 Tiap zarah liat terdiri dari beberapa unit struktur lempeng
LUAS PERMUKAAN
 Karena ukurannya sangat kecil sekali, maka koloid liat mempunyai
permukaan yang luas sekali.
 Beberapa liat disamping mempunyai permukaan luar, juga mempunyai
permukaan dalam.
 Permukaan dalam terdapat diantara unit-unit lempeng tadi.

MUATAN ELEKTRONEGATIF DAN KATION YANG DIJERAP


Liat yang berukuran sangat kecil itu biasanya bermuatan negatif, shg kation akan
tertarik pada liat, dan menciptakan suatu lapisan ganda (double layers). Zarah
bermuatan negatif itu disebut misel.
Bersama dengan kation, di permukaan misel itu juga terdapat air.
Sebagian dari molekul air juga terbawa oleh kation karena kation ada yang bersifat
menarik air.

KATION YANG DIJERAP


 Kation-kation yang mengitari misel mudah dipergantikan, karena itu dinamakan
kation-katon dapat dipertukarkan. Kejadiannnya disebut pertukaran kation.
 Susunan kation-kation yang dijerap mengindikasikan asal tanah itu:
 Tanah daerah humid: akan menjerap H+ dan Ca2+ - Mg2+ - K+ dan Na+
 Tanah berdrainase baik di daerah kering: Ca2+ dan Mg2+ - Na+ dan K+ - H+
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 2
Terbatasnya drainase di daerah kering, akan mengakibatkan garam alkalin
diakumulasikan, Na yang dijerap > Ca yang dijerap, kondisi demikian akan tercipta
kompleks Na-Ca.
Digantinya ion logam oleh ion hidrogen pada tanah-tanah di daerah basah
mengakibatkan terbentuknya liat-hidrogen atau liat masam.
Kation-kation yang dijerap berpengaruh thd sifat fisik dan kimia tanah, dan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman – mempunyai arti praktikal penting.

PENGERTIAN DASAR STRUKTUR LIAT SILIKAT


 Liat silikat mempunyai struktur kristalin
 Susunan mineralogik dari unit-unit mineral liat itu berbeda-beda
 Hampir semua liat silikat adalah aluminosilikat – yaitu merupakan komponen
alumunium dan silikon dari struktur liat.
 1 atom Si dikelilingi oleh 4 atom O yang menyusun silika tetrahedron.
 Alumina oktahedron merup bentuk bersisi 8 yang disusun dari 1 atom Al yang
dikelilingi oleh 6 hidroksil atau oksigen.
 Silika tetrahedron dan alumina oktahedron merupakan unit struktural dasar dari
liat silikat.
 Lempeng-lempeng itu terikat satu sama lain dalam kristal liat melalui atom O.
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 3
Oksigen Silika Aluminium Oksigen atau
hidroksil
Tetrahedron silika tunggal Oktahedron aluminium tunggal

Gambar: Bagan dari dua komponen dasar molekuler liat silikat


Bila beberapa tetrahedron silika bersatu dalam satu bidang maka terbentuk suatu
lempeng silika. Satu lempeng alumina terdiri dari sejumlah unit-unit molekuler
bersisi delapan yang diikat oleh atom oksigen. Pada bagan ini ukuran atom
okgigen disamakan dengan atom silikon atau alumunium, padahal yang sebenarnya
atom oksigen mempunyai jari-jari lebih besar.

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 4


Jari-jari beberapa Ion yang umum dijumpai dalam liat silikat dan petunjuk di
mana ion-ion itu ditemukan dalam lempeng Tetrahedron dan Oktahedron

Ion Jari-jari (10-8 Ditemukan di


cm)
Si4+ 0,41 Tetrahedron silika
Al3+ 0,50
Fe3+ 0,64 Oktahedron
Mg2+ 0,65 alumina
Zn2+ 0,70
Fe2+ 0,75
Ca2+ 0,94 Titik pertukaran
Na+ 0,98
K+ 1,33
O2- 0,45 Kedua lempeng

PERGANTIAN TANPA MERUBAH BENTUK


Si dalam lempeng tetrahedron dan Al dalam lempeng oktahedron dapat digantikan
oleh atom lain yang berukuran sama. Karena Al mempunyai ukuran yang hampir
sama dengan Si, maka Al3+ dapat menggantikan Si4+ tepat di pusat tetrahedron.
Pergantian ini dinamakan Substitusi isomorfik. Karena Si yang digantikan bervalensi
+4 dan Al yang mnenggantikan bervalensi +3, maka akibatnya timbul muatan -1
(negatif satu) pada lempeng silikat yang semula netral. Berapa banyaknya
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 5
pergantian demikian menentukan jumlah muatan negatif liat.
Jari-jari Fe, Zn, dan Mg juga hampir sama dengan jari-jari Al. Akibatnya ion-ion
Fe, Zn, dan Mg dapat menggantikan posisi Al pada pusat unit-unit pembentuk
lempeng oktahedral. Substitusi isomorfik Al3+ oleh Mg2+ ini meninggalkan 1
muatan negatif (-1) yang berasal dari muatan negatif oksigen yang tdk
terimbangi dalam lempeng.
SUSUNAN MINERALOGIK LIAT
SILIKAT
Atas dasar jumlah dan susunan dari lempeng tetrahedron (silika) dan oktahedron
(alumina) yang terdapat dalam satu unit kristal, liat silikat dapat
dikalasifikasikan ke dalam 4 kelompok berbeda:
1) Tipe mineral liat 1:1 (silika:alumina)
2) Tipe mineral liat 2:1 (2 silika:alumina) yang unit kristalnya memuai
3) Tipe mineral liat 2:1 (2 silika:alumina) yang unit kristalnya tdk memuai
4) Tipe mineral liat 2:2 (2 silika:2 alumina).
TIPE MINERAL 1:1
Dikenal sebagai kisi kristal 1:1, kaolinit merupakan anggota utamanya, yang
lainnya haloysit, anauksit, dan dikit.
Kedua kisi dalam unit kristal kaolinit diikat oleh atom oksigen yang dipegang
bersamaan oleh atom silikon dan aluminium dari masing-masing kisi. Unit-unit
tsb disatukan secara kuat oleh ikatan hidrogen, shg mantap dan tdk terjadi
pengembangan bila dibasahi. Sifat plastisitas, kohesi, mengerut-mengembang
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 6
sgt rendah.
TIPE MINERAL 2:1
Unit-unit kristal mineral ini dicirikan oleh lempeng alumina (oktahedron) yang dijepit
diantara 2 lempeng silika (tetrahedron). Monmorilonit dan vermikulit merupakan
kelompok umum dari mineral liat yang mempunyai kisi dasar struktur demikian.
Kelompok lainnya adalah beidelit, nontronit, dan saponit. Monmorilonit merupakan
mineral liat terpenting dalam tanah.
Unit kristal satu sama lain diikat oleh ikatan oksigen-oksigen yang lemah shg kisi
kristal tsb mudah sekali mengembang bila basah. Akibatnya, liat monmorilonit
mudah hancur. Gerakan air diantara unit kristal monmorilonit menguakan suatu
permukaan dalam yang luas sekali (> permukaan luarnya).
Substitusi isomorfik yang terjadi pada beberapa unit lempeng tetrahedron dan
oktahedron mengakibatkan kristal monmorilonit mempunyai muatan negatif yang
tinggi. Muatan negatif ini dipenuhi oleh kation-kation (H+, Al3+, Ca2+, K+, dll) yang
terjerap. Sifat plastisitas dan kohesi monmorilonit tinggi, menciut secara nyata bila
kering dan mudah berdispersi, shg sulit mempertahankan sifat olah yang mantap.
Vermikulit mempunyai ciri struktural spt monmorilonit, tetapi lempeng
oktahedronnya didominasi oleh magnesium dari pada aluminium. Dlm lempeng
tetrahedronnya terjadi pergantian silikon oleh aluminium, shg bermuatan tinggi
sekali. Molekul-molekul air bersama dg ion magnesium dijerap kuat diantara unit
kristal. Oleh karenanya, derajat memuai vermikulit jauh kurang dari monmorilonit.
Karena alasan ini vermikulit dianggap mineral liat yang memuai terbatas.
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 7
TIPE MINERAL 2:1 TIDAK MEMUAI
Hidrus mika merupakan mineral liat yang berubah-ubah, dan ilit sebagai anggota
terpentingnya dalamtanah. Ilit mempunyai kisi 2:1, dengan ukuran lebih besar dari
monmorilonit, dan sumber muatannya terdapat dlm lempeng tetrahedron dari pada
dlm lempeng oktahedron. Kelebihan muatan negatif yang terjadi dari substitusi
isomorfik diimbangi oleh K, yang berada diantara inti kristal dan memantapkan
ikatan unit-unit tsb, shg ilit tidak mudah mengembang spt monmorilonit.

TIPE MINERAL 2:2


Kelompok mileral liat silikat ini diwakili oleh Klorit, yang umum dijumpai dalam
tanah. Satu unit kristal klorit disusun secara bergantian oleh lapisan talk dan
lapisan brusit Mg(OH)2 . Unit kristal terdiri 2 lempeng tetrahedron silika dan 2
lempeng oktahedron magnesium. Kapasitas tukar kation klorit jauh lebih rendah
dibandingkan monmorilonit.

PEMBENTUKAN LIAT SILIKAT


Pada umumnya liat silikat dibentuk dari mineral-mineral:
 Feldspart
 Mika
 Ampibol
piroksin
 7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 8
Perubahan mineral primer tadi menjadi mineral silikat terjadi melalui 2 proses :
1) Alterasi fisik dan kimia dari mineral primer
2) Pelapukan dari mineral asal yang segera diikuti penghabluran kembali bahan-
bahan yang telah dilapuk menjadi mineral silikat.

Sebagai contoh alterasi pada muskovit yang menghasilkan hidrus mika. Pada saat
hancuran, sejumlah K dalam struktur kristal digantikan molekul air, dan akibatnya
kisi-kisi kurang mantap. Reaksi berikut menggambarkan secara sederhana apa
yang terjadi.

K2Al4(Al2Si6)O20(OH)4 +Si4+ (K0,2)K0,8)Al4(AlSi7)O20(OH)4 + K+ + Al3+


(Muskovit kisinya kaku) (Ilit kisinya kurang kaku)

(K0,2) merupakan kalium yang dapat dipertukarkan, sedangkan K0,8) merupakan


kalium yang terikat kurang kuat di antara unit kristal.

PENGHABLURAN KEMBALI liat silikat dari hancuran mineral lain merupakan kejadian
yang sgt penting, dan lebih penting dari alterasi. Proses penghabluran kembali
melibatkan perubahan lengkap dari struktur.

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 9


MINERAL KOLOID SELAIN
SILIKAT
HIDRUS OKSIDA BESI DAN ALUMINIUM :
Liat hidrus oksida ini penting, terutama ditinjau dari:
 Mereka dijumpai di daerah beriklim sedang bercampur dengan liat silikat
 Liat ini sangat dominan di daerah tropik dan semi-tropik.

Hidrus oksida dituliskan sebagai hidroksida besi atau aluminium: Al(OH)3 dan
Fe(OH)3.
Rumus umumnya : Fe2O3.xH2O
Gibsit: Al2O3.3H2O merupakan oksida aluminium yang dominan di dalam tanah
Goetit: Fe2O3.H2O dan limonit: Fe2O3.xH2O merupakan oksida besi yang dominan.

ALOFAN DAN MINERAL AMORF LAINNYA.


Dalam beberapa tanah dijumpai bahan-bahan koloidal non-kristalin (Amorf),
terutama dalam tanah yang terbentuk dari abu volkan.
Alofan merupakan mineral amorf yang paling nyata dalam tanah, yang merupakan
gabungan antara silikon dan aluminium seskuioksida, dengan susunan mendekati:
Al2O3.2SiO2O.2H2O, bahan ini merupakan penyusun tanah yag terbentuk dari abu
volkan.
Alofan mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi, yang tergantung pH. Alofan
juga7/18/2019
memiliki kapasitas tukar anion. Dasar Ilmu Tanah 10
PERTUKARAN ANION
Di bawah keadaan tertentu hidrus oksida besi dan lauminium, alofan, dan juga
kaolinit terbukti mempunyai muatan positif pada permukaannya. Muatan itu
berasal dari:
1) Protonasi atau penambahan ion hidrogen pada grup hidroksil yang terdapat
pada pinggiran minral;
2) Pertukaran grup hidroksil oleh anion lain, spt fosfat
Reaksi protonasi: Al – O ........... H + H Al - OH2+
Permukaan mineral Permukaan mineral
pada pH tinggi pada pH rendah
Dengan adanya muatan positif, mineral liat akan menarik anion-anion spt H2PO4-,
SO42-, NO3-, dan Cl-.
Reaksi pertukaran hidroksil: Al – OH + H2PO4- Al - H2PO4 + OH-
Reaksi ini terutama terjadi pada pH rendah, ion hidroksil negatif digantikan dari ion
aluminium bermuatan positif yang ada dalam kristal.
Dengan salah satu dari mekanisme pertukaran anion itu, anion-anion dijerap oleh
alofan, hidrusmika, dan hingga batas tertentu oleh kaolinit.

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 11


SUMBER MUATAN NEGATIF LIAT SILIKAT

Sedikitnya ada 2 sumber muatan negatif liat silikat :


1) Valensi yang tidak dijenuhi yg terdpt pd pinggiran patah lempeng silikat dan
aluminium
2) Pinggiran luar yang mempunyai grup oksigen dan hidroksil yang tersembul.
Pada pH tinggi hidrohen dari hidroksil berdisosiasi shg pinggiran koloidal itu
bermuatan negatif.
Hidrogen yang diikat lemah mudah dipertukarkan, sering terjadi pada tipe 1:1 :
Muatan tergantung pH
Pinggiran kristal
OH OH O ----------- H+

Al Al

O OH O----------- H+

Si
O H
Dalam tanah bereaksi agak masam sd
7/18/2019
sangat masam, ion H diikat kuat dan tidak12
Dasar Ilmu Tanah
mudah digantikan kation lain.
PENGGANTIAN ION
Kejadian penggantian ion tanpoa mengubah bentuk (substitusi isomorfik)
merupakan sumber sumber kedua muatan negatif dalam kristal liat.

Lempeng tetrahedron Lempeng oktahedron


(tanpa penggantian) (Si diganti Al)
O-2Si+4O-2 O-2Al+3O-2

Tanpa muatan Tercipta 1 muatan negatif

OH OH OH OH OH OH

Al Al Mg Al

O O OH O O OH

Tanpa penggantian Alo3+ diganti oleh Mg2+


Muatan tetap
Kejadian ini terjadi pada monmorilonit dan beberapa vermikulit
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 13
SUSUNAN KIMIA LIAT SILIKAT

Rumus Kimia Beberapa Mineral Liat Penting dimana Terjadi Penggantian dalam
Lempeng Oktahedron dan Tetrahedron dan Molekul yang Terdapat antar Unit
Kristal. Ion yang mudah dipertukarkan dinyatakan Dalam kurunga.
Kation Dominan dlm lempeng Jumlah Antara Unit Unit muatan
Mineral liat
Oktahedron Tetrahedron O dan OH Kristal Lempeng
Kaolinit Al4 Si4 O10(OH)8 - 0
Piripilit Si8 O20(OH)4 - 0
Monmorilonit Al3,5Mg0,5 Si8 O20(OH)4 - 0,5
Vermikulit Mg6 Si7Al(Mg0,5) O20(OH)4 xH2O, Mg2+ 1,0
Klorit Mg6 Si6Al2 O20(OH)4 Mg6(OH)12 2,0
Ilit Al4 Si7Al(K0,2) O20(OH)4 K0,8 1,0
Muskovit Al4 Si6Al2 O20(OH)4 K2 2,0
aPerhatikan bahwa penggantian Al oleh Mg atau Si oleh Al diimbangi unit-unit ion dapat
dipertukarkan atau antar-kristal (spt. Na) (Dalam beberapa vermikulit dan klorit, lempeng
oktahedron terisi oleh 4 atom aluminium dari pada oleh 6 magnesium).

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 14


KOLOID ORGANIK – HUMUS
SUSUNAN HUMUS KOLOIDAL

- Ca2+
O
COO H+
- -
UNIT PUSAT KOLOID O Mg2+
HUMUS COO H+
- -
O NH4+
(Sebagain besar C dan H) COO
- - H+
O
COO Na+
-
Muatan Kation
Negatif terjerap
Bagan Jerapan kation oleh koloid humus. Kelompok hidroksil fenolik ( O-)
terikat pada gusus aromatik; kelompok karboksil (-COO-) melekat pada atom karbon
lainnya. Pada kasus ini hanya jerapan permukaan yang diperlihatkan, sesungguhnya
jerapan juga terjadi di dalam misel.

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 15


Beberapa perbedaan antara misel humus dan misel liat:
 Misel humus terdiri dari karbon, oksigen, dan hidrogen
 Misel liat terdiri dari silikon, aluminium, dan oksigen
 Daya jerap misel humus jauh lebih besar dari pada liat
 Ukuran misel humus lebih kecil atau menyamai liat monmorilonit
 Humus tidak semantap liat, dg demikian bersifat dinamik – mudah
dihancurkan dan dibentuk kembali.
Muatan dari koloid humus bergantung pH, dalam suasana
sangat masam hidrogen terikat kuat sekali dan tidak mudah
digantikan kation-kation lain. Dengan demikian koloid humus
mempunyai muatan negatif rendah pada pH sangat masam.

Atas dasar kelarutan dalam asam dan alkali, humus tersusun dari 3 klas:
1) Asam sulfik, paling ringan bobot molekulnya, dan termuda warnanya,
larut dalam asam maupun alkali
2) Asam humik, bobot molekular dan warnanya sedang, larut dalam
alkali tetapi tidak larut dalam asam;
3) Humin, terberat bobot molekulnya, tergelap warnanya, dan tidak
larut dalam asam maupun alkali.

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 16


KOLOID – SUATU GARAM YANG BERSIFAT MASAM

Partikel koloidal terdiri dari gugus kompleks bermuatan negatif (misel) dan sejumlah
kation yang dijerap. Di daerah basah kation kalsium, aluminium, dan hidrogen
merupakan yang terbanyak. Oleh karena itu, liat dan ion-ion yang dapat
diperukarkan dapat dianggap sebagai garam kompleks yang bersifat masam. Ini
dapat disepadankan dengan CaHPO4 yang juga merupakan garam bereaksi masam.

Mengapa Ion Ca, Al, dan H yang terjerap sangat penting ?


Kation-kation Ca, Mg, K, dan Na yang dilepas pada saat mineral silikat dilapuk tidak
diikat sama kuatnya oleh koloid liat. Ukuran kekuatan jerapan bila dijumpai dalam
jumlah yang setara adalah: Al > Ca > Mg > K > Na.
Dengan adanya penimbunan bahan organik dan terjadinya proses tanah lainnya,
maka asam karbonat dan asam lainnya akan terbentuk. Suplai ion hidrogen akan
mempengaruhi jerapan kation melalui 2 cara:
1) Membantu melarutkan atau mempertahankan ion Al dalam larutan yang cepat
skl dijerap kolid-koloid.
2) Ion H dijerap kuat oleh misel organik maupun anorganik.
Oleh karena itu ion H dan Al sgt penting karena kedua-duanya mencirikan
kemasaman tanah, dan menentukan kebutuhan kapur untuk memperbaiki
kesuburan tanah.

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 17


PERTUKARAN KATION

Pertukaran kation merupakan salah satu reaksi terpenting dalam tanah, yang dapat
disajikan secara sederhana:
H
Ca Misel + 2 H+ Misel + Ca2+
H
Pertukaran kalsium oleh hidrogen berlangsung secara ekivalen. Bila terjadi
penambahan ion kalsium (mis. krn pengapuran), maka reaksi akan bergeser ke kiri.

PERTUKARAN KATION DI ALAM.


Bila diumpamakan kita mempunyai Ca, Al, H, dan logam lainnya (L) berbanding
40:20:20:20 tiap misel; dan L kita umpamakan bervalensi 1:
40 38
Ca Ca
20 Al Misel + 5 H2CO3 20 Al Misel + 2 Ca(HCO3)2 + L(HCO3)
20 H 25 H
20 L 19 L Peka thd pencucian
Bila terjadi cukup hujan kalsium akan tercuci dan reaksi bergeser ke kanan, yakni ion
hidrogen memasuki kompleks jerapan, sedangkan ion kalsium dan basa lain
memasuki larutan tanah.

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 18


KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
Daya koloid tanah menjerap hara dapat ditentukan dengan cara menukar unsur
hara yang terjerap dengan barium atau amonium.
PENGARUH pH
Pertukaran kation pada kebanyakan tanah berubah dengan pH. Pada pH sgt
rendah, hanya muatan permanen liat dan sebagian kecil dari muatan koloid
organik memegang ion yang dapat digantikan melalui pertukaran kation.

200
Koloid
160 organik
Kapasitas Tukar Kation

12
0 Muatan bergantung pH
(me/100 g)

8
0

40 Muatan
permanen
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 19
4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 pH
Dengan naiknya pH, hidrogen yang diikat sisa koloid organik dan anorganik
berionisasi dan dpt digantikan. Ion hidroksi aluminium yang terjerap juga akan
keluar dan membentuk Al(OH)3. Dg demikian tercipta tapak pertukaran baru pada
koloid mineral, dan hasil akhirnya adalah naiknya KTK.

CARA MENYATAKAN
Satuan yang dipakai dalam reaksi dan kapasitas tukar kation adalah miliekuivalen.
1 me = 1 mg hidrogen, atau sejumlah ion lain yang dpt menggantikan ion H tsb.
Jadi, bila liat mempunyau KTK 1 miliekuivalen tiap 100 gram (1 me/100 g), berarti
liat tsb dapat menjerap 1 mg hidrogen tiap 100 gram bahan.
1 me H/100 g = 10 ppm
Contoh perhitungan:
Ca mempunyai bobot atom 40; sedangkan H bobot atomnya 1. Tiap ion Ca2+
mempunyai 2 muatan dan ekuivalen dengan 2 ion H+. Dengan demikian untuk
menggantikan 1 mg hidrogen diperlukan 40/2 = 20 mg Ca = 1 me Ca.
Bila suatu liat mampu menjerap 250 mg Ca, maka KTK liat tsb = 250/20 = 12,5
me/100 g.

KTK BERBAGAI KOLOID TANAH


KTK humus, vermikulit, monmorilonit, hidrusmika dan klorit, kaolinit, dan hidrus
oksida berturut-turut adalah: 200, 150,
7/18/2019
100, 8, dan 4 me/100 g.
Dasar Ilmu Tanah 20
KTK tanah sangat beragam, faktor yang mempengaruhi KTK
 Tekstur tanah: makin halus KTK makin tinggi
 Kandungan humus tanah: semakin tinggi kandungan humus KTK semakin
tinggi.
PERSENTASE KEJENUHAN BASA TANAH
Ada dua kelompok kation terjerap yang memiliki pengaruh berlawanan thd
keasaman dan kealkalinan tanah:
 Hidrogen dan aluminium cenderung mendominasi tanah masam, kedua-
duanya merupakan penyumbang ion H+ dalam larutan tanah. Hidrogen
terjerap menymbang langsung konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah; ion Al3+
secara tdk langsung menyumbangkan ion H+ melalui hidrolisis.

Al3+ + H2O Al(OH)2+ + H+

Al(OH)2+ + H2O Al(OH)2+ + H+

Sebagian besar dari kation-kation lain disebut basa-basa dapat dipertukarkan, dan
menetralkan kemasaman tanah. Perbandingan dari KTK yang ditempati basa-basa
ini disebut persentase kejenuhan basa (KB). Jadi, bila persentase KB = 80%,
artinya bahwa 4/5 dari seluruh KTK tanah ditempati basa dan 1/5 oleh hidrogen
dan aluminium.
KB tanah berbeda-beda. Tanah di daerah kering umumnya jenuh dengan basa,
sedangkan tanah di daerah humid kurang akan basa-basa, dan akan lebih banyak
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 21
ion hidrogen dan aluminium.
 Terdapat korelasi yang nyata antara KB dengan pH.
 Dengan menurunnya KB karena hilangnya Ca atau kation basa lain,
maka pH tanah itu akan menurun.

Tanah Daerah Humid vs Kering


 Agar kita dpt membandingkan jumlah Ca, Mg, K, atau kation lain
yang dapat menggantikan H+, maka jumlah masing-masing harus
dinyatakan dalam miliekuivalen (me).

KTK dan %-tase KB Tanah dari Daerah Basah dan Kering


Ciri-ciri Tanah Basah Tanah Kering
Ca yang dpt dipertukarkan (Ca) 6 – 9 me 13 – 16 me
Basa lain yang dpt dipertukarkan (B) 2 – 3 me 6 – 8 me
H dpt dipertukarkan (H) 4 – 6 me 1 – 2 me
Kapasitas tukar kation 12 – 18 me 20 – 26 me
%-tase Kejenuhan Basa 66.6 95 - 92
pH 5,6 – 5,8 ~7
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 22
 Dari tabel di atas terlihat bhw basa yang menduduki kompleks
jerapan hanya 66,6%, selebihnya diduduki oleh ion H+.
 pH tanah tsb berkisar antara 5,6 – 5,8.
 Jumlah ion H+ yang dijerap pada tanah daerah kering lebih sedikit
dari pada di daerah basah, dg demikian KB-nya berkisar di sekitar
90%. pH tanahnya berkisar 7,0 atau lebih.

Pertukaran Kation dan Tersedianya Unsur Hara


 Kation-kation yang terjerap mudah tersedia bagi tanaman dan jazad
mikro.
 Bila koloid tanah dan akar tanaman sgt berdekatan maka akan
terjadi pertukaran langsung.

Kejenuhan Kation dan Serapan Hara ol Tanaman


 Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi pembebasan kation
 Adanya nisbah tertentu antar kation pada kompleks jerapan
(Umumnya, bila %-tase kejenuhan Ca tinggi, biasanya pertukaran
kation relatif sgt mudah).
 Pada pengapuran, kejenuhan Ca 90% harus dipenuhi dulu sebelum Ca
tersedia bagi tanaman.
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 23
Pengaruh Ion-ion Lain
 Merupakan faktor kedua yang mempengaruhi serapan unsur hara.
 Ingat bhw ion H+ diikat lebih kuat dari pada ion-ion Ca2+, Mg2+ > K+
atau Na+.
 Bila ada 2 tanah, keduanya mengandung Ca; tanah yang satu
mengandung ion H+ cukup banyak, sedangkan yang satunya lagi
mengandung ion Na+, maka kita harapkan bhw pada tanah pertama
Ca akan lebih banyak ditemukan dlm larutan tanah dari pada tanah
kedua. Pada tanah kedua, Ca diikat kompleks jerapan lebih kuat
dari pada Na.

Pengaruh Tipe Koloid


 Merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi serapan hara
 Berbagai koloid mempunyai daya ikat kation yang berbeda.
 Ca akan diikat lebih kuat oleh monmorilonit dari pada oleh kaolinit.
Oleh karena itu, suatu tnh yg mengandung banyak monmorilonit
harus dikapur hingga 70% jenuh agar pembebasan Ca mengimbangi
kebutuhan serapan tanaman.
 Liat kaolinit, akan membebaskan Ca lebih cepat dan dicapai pada
tingkat kejenuhan yang lebihDasar
7/18/2019 rendah
Ilmu Tanah 24
SIFAT LAIN DARI KOLOID
 Plastisitas
 Kohesi
 Menciut-mengembang
 Flokulasi
 Dispersi
Plastisitas
 Tanah yang mengandung liat silikat dari daerah humid bersifat sgt
plastis (sifat mudah dibentuk di bawah tekanan)
 Sifat plastisitas hanya terlihat bila tanah lembab atau basah.
 Batas plastisitas bawah ad batas kadar air dimana tanah tdk bisa
dibentuk.
 Batas plastisitas atas ad kadar air dimana tanah tdk bisa lagi
dibentuk, dan tanah mulai mengalir spt lumpur
 Kisaran monmorilonit lebih lebar dari pada kaolinit; illit mempunyai
ciri diantara keduanya.
 Penjenuhan mempengaruhi had tsb; Na menghasilkan had dan
kisaran yang jauh lebih lebar unt liat monmorilonit dari pada Ca.
 Pada umumnya tanah dengan kisaran lebar antara kedua had tsb
sukar dikendalikan di lapangan.
7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 25
Had Plastik Tiga Tipe Liat Silikat Dijenuhi Ca atau Na

Tipe Liat Kejenuhan Ca (%) Kejenuhan Na (%)

Had Bawah Had Atas Had Bawah Had Atas

Monmorilonit 63 177 97 700

Illit 40 90 34 61

Kaoliniy 36 73 26 52

Kohesi
 Dengan berkurangnya kadar air terjadi daya tarik antar partikel-
partikel liat yang lebih kuat.
 Kohesi terjadi karena tarikan partikel liat untuk molekul air

7/18/2019 Dasar Ilmu Tanah 26

Anda mungkin juga menyukai