Anda di halaman 1dari 9

TUGAS GEOMEKANIKA

STRUKTUR MINERAL LEMPUNG SERTA SIFAT SWELLING DAN


SHRINKING

DISUSUN OLEH:
Bimo Ario P
270110120117
GEOLOGI D

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
A. Pengertian

Mineral lempung merupakan material hasil pelapukan akibat reaksi kimia yang
menghasilkan susunan kelompok partikel berukuran koloid dengan diameter butiran
lebih kecil dari 0,002 mm. Mineral lempung berukuran sangat kecil (kurang dari 2m)
dan merupakan partikel yang aktif secara elektrokimiawi yang hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron.
Mineral-mineral lempung terutama terdiri dari silikat alumunium dan/ atau besi dan
magnesium. Beberapa diantaranya juga mengandung alkali dan/ atau tanah alkalin
sebagai komponen dasarnya. Mineral-mineral ini terdiri dari kristalin dimana atom-atom
yang membentuknya tersusun dalam suatu pola geometrik tertentu, dimana sebagian
besar mineral lempung mempunyai struktur berlapis. Partikel lempung dapat berbentuk
seperti lembaran yang mempunyai permukaan khusus. Karena itu, tanah lempung
mempunyai sifat sangat dipengaruhi oleh gaya-gaya permukaan.
B. Struktur Mineral Lempung
Menurut Holtz & Kovacs (1981) satuan struktur dasar dari mineral lempung terdiri
dari Silica Tetrahedron dan Alumina Oktahedron. Satuan-satuan dasar tersebut bersatu
membentuk struktur lembaran . Jenis-jenis mineral lempung tergantung dari kombinasi
susunan satuan struktur dasar atau tumpukan lembaran serta macam ikatan antara
masing-masing lembaranTerdapat dua blok bangunan fundamental untuk struktur
mineral lempung.
1. satuan silica
Silika Tetrahedron pada dasarnya merupakan kombinasi dari satuan Silika
Tetrahedron yang terdiri dari satu atom silicon yang dikelilingi pada sudutnya oleh
empat buah atom Oksigen

2. satuan di mana
sebuah atom
alumunium atau
magnesium
Aluminium
Oktahedron merupakan
kombinasi dari satuan
yang terdiri dari satu atom Alumina yang dikelilingi oleh atom Hidroksil pada keenam
sisinya. Silika dan aluminium secara parsial dapat digantikan oleh elemen yang lain
dalam kesatuannya, keadaan ini dikenal sebagai substansi isomorf. Kombinasi dari
susunan kesatuan dalam bentuk susunan lempeng terbentuk oleh kombinasi tumpukan
dari susunan lempeng dasarnya dengan
bentuk yang berbeda-beda

C. Jenis Jenis Mineral Lempung


1. Kaolinite OH8Al4Si4O10

Kaolinite merupakan mineral dari kelompok kaolin, terdiri dari susunan satu lembaran
silika tetrahedra dengan lembaran aluminium oktahedra, dengan satuan susunan setebal
7,2 . Kedua lembaran terikat bersama-sama, sedemikian rupa sehingga ujung dari
lembaran silika dan satu dari lepisan lembaran oktahedra membentuk sebuah lapisan
tunggal. Dalam kombinasi lembaran silika dan aluminium, keduanya terikat oleh ikatan
hidrogen. Pada keadaan tertentu, partikel kaolinite mungkin lebih dari seratus tumpukan
yang sukar dipisahkan. Karena itu, mineral ini stabil dan air tidak dapat masuk di antara
lempengannya untuk menghasilkan pengembangan atau penyusutan pada sel satuannya.

2. Montmorillonite (OH)4Si8Al4O20nH2O
Montmorillonite, disebut juga dengan smectit, adalah mineral yang dibentuk oleh
dua buah lembaran silika dan satu lembaran aluminium (gibbsite) lembaran oktahedra
terletak di antara dua lembaran silika dengan ujung tetrahedra tercampur dengan
hidroksil dari lembaran oktahedra untuk membentuk satu lapisan tunggal. Dalam
lembaran oktahedra terdapat substitusi parsial aluminium oleh magnesium. Karena
adanya gaya ikatan van der Waals yang lemah di antara ujung lembaran silica dan
terdapat kekurangan muatan negatif dalam lembaran oktahedra, air dan ion-ion yang
berpindah-pindah

dapat

masuk

dan

memisahkan

lapisannya.

Jadi,

kristal

montmorillonite sangat kecil, tapi pada waktu tertentu mempunyai gaya tarik yang kuat
terhadap air.

Tanah-tanah yang mengandung montmorillonite sangat mudah mengembang oleh


tambahan kadar air, yang selanjutnya tekanan pengembangannya dapat merusak struktur
ringan dan perkerasan jalan raya.

3. Illite (OH)4Ky(Si8-yAly)(Al4 Mg6 Fe4 Fe6)O20


Illite adalah bentuk mineral lempung yang terdiri dari mineral-mineral kelompok
illite. Bentuk susunan dasarnya terdiri dari sebuah lembaran aluminium oktahedra yang
terikat di antara dua lembaran silika tetrahedra. Dalam lembaran oktahedra, terdapat
substitusi parsial aluminium oleh magnesium dan besi, dan dalam lembaran tetrahedra
terdapat pula substitusi silikon oleh aluminium. Lembaran-lembaran terikat besama sama oleh ikatan lemah ion-ion kalium yang terdapat di antara lembaran-lembarannya.
Ikatan-ikatan dengan ion kalium (K+) lebih lemah daripada ikatan hidrogen yang
mengikat satuan kristal kaolinite, tapi sangat lebih kuat daripada ikatan ionik yang

membentuk kristal montmorillonite. Susunan Illite tidak mengembang oleh gerakan air
di antara lembaran-lembarannya

4. Halloysite (OH)8Al4Si4O10 4H2O


Halloysite, hampir sama dengan kaolinite, tetapi kesatuan yang berturutan lebih
acak ikatannya dan dapat dipisahkan oleh lapisan tunggal molekul air. Jika lapisan
tunggal air menghilang oleh karena proses penguapan, mineral ini akan berkelakuan
lain. Maka, sifat tanah berbutir halus yang mengandung halloysite akan berubah secara
tajam jika tanah dipanasi sampai menghilangkan lapisan tunggal molekul airnya. Sifat
khusus lainnya adalah bahwa bentuk partikelnya menyerupai silinder-silinder
memanjang, tidak seperti kaolinite yang berbentuk pelat-pelat.
D. Pengaruh Air terhadap Mineral Lempung & Angka Aktivitas

Air biasanya tidak banyak mempengaruhi kelakuan tanah nonkohesif. Sebagai


contoh, kuat geser tanah pasir mendekati sama pada kondisi kering maupun jenuh air.
Tetapi, jika air berada pada lapisan pasir yang tidak padat, beban dinamis seperti gempa
bumi dan getaran lainnya sangat mempengaruhl kuat gesernya. Sebaliknya, tanah
butiran halus khususnya tanah lempung akan banyak dipengaruhi oleh air. Karena pada
tanah berbutir halus, luas permukaan spesifik menjadi lebih besar, variasi kadar air akan
mempengaruhi plastisitas tanahnya. Distribusi ukuran butiran jarang-jarang sebagai
faktor yang mempengaruhi kelakuan tanah butiran halus. Batas-batas Atterberg
digunakan untuk keperluan identifikasi tanah ini.
Tepi-tepi mineral lempung mempunya muatan negatif netto. Ini mengakibatkan
terjadinya usaha untuk menyeimbangkan muatan ini dengan tarikan kation. Tarikan ini
akan sebanding dengan kekurangna muatan netto dan dapat dihubungkan dengan
aktivitas lempung tersebut.
Aktivitas ini dapat didefinisikan sebagai
A = IP/%lempung
di mana persentase lempung diambil sebagai fraksi tanahyang < 2m. Aktivitas juga
berhubungan dengan kadar air potensial relatif.

Seperti yang sudah dikatakan di atas, partikel-partikel lempung, mempunyai


muatan listrik negatif. Dalam suatu kristal yang ideal, muatan-muatan negatif dan positif
seimbang. Akan tetapi, akibat substitusi isomorf dan kontinuitas perpecahan
susunannya, terjadi muatan negatif pada permukaan partikel lempungnva. Untuk
mengimbangi muatan negatif tersebut, partikel lempung menarik ion muatan positif
(kation) dari garam yang ada di dalam air porinya. Hal ini disebut dengan pertukaran
ion-ion. Selanjutnya, kation-kation dapat disusun dalam urutan menurut kekuatan daya
tarik menariknya, sebagai berikut:

Al3+ > Ca2+ > Mg2+ > NH 4+ > K+ > H+ > Na+ > Li+
Mineral

aktivitas

Smectite

1-7

Illite

0,5-1

kaolinite

0,5

Halloysite

0,5

(2H20)
Halloysite

0,1

(4H20)
Attapulgite

0,5-1,2

Allophane

0,5-1,2

Tabel Nilai Angka Aktivitas


Aktivitas digunakan sebagi indeks
untuk

mengidentifikasikan

kemampuan

mengembang dari suatu tanah lempung.


Harga dari aktivitas untuk berbagai mineral
lempung diberikan dalam tabel disamping.

Ikatan antara partikel tanah yang disusun oleh mineral lempung akan sangat
besar dipengaruhi oleh besarnya jaringan muatan negatif pada mineral, tipe, konsentrasi,
dan distribusi kation-kation yang berfungsi untuk mengimbangkan muatannya.
Schofield dan Samson (1954) dalam penyelidikan pada kaolinite, Olphen (1951) dalam
penyelidikan pada montmorillonite, menemukan bahwa jumlah dan distribusi muatan
residu jaringan mineral, bergantung pada pH airnya. Dalam lingkungan dengan pH yang
rendah, ujung partikel kaolinite dapat menjadi bermuatan positif dan selanjutnya dapat
menghasilkan gaya tarik ujung ke permukaan antara partikel yang berdekatan.Gaya tarik
ini menimbulkan sifat kohesifnya.

Daftra Pustaka

GENESA BATU LEMPUNG, MELALUI :

http://www.academia.edu/5196895/ganesa_batu_lempung

STRUKTUR TANAH DAN MINERAL LEMPUNG, MELALUI :

http://www.academia.edu/6627322/STRUKTUR_TANAH_DAN_MINERAL_LEMPUNG

Anda mungkin juga menyukai