Anda di halaman 1dari 33

DASAR ILMU TANAH

2010

Materi 02: Komponen


Tanah
Penyusun/ Komponen Tanah

Bahan Padat (50%) :


bahan mineral (45%),
bahan organik (5%)
Ruang antar bahan padat (50%):
air (25%),
udara (25%)
Penyusun/ Komponen Tanah
Komponen
Bahan
Organik
Tanah

Komponen
Biomasa
Hidup
dalam
Tanah
Bahan Mineral
Bahan mineral berasal dari
Pelapukan in situ bahan geologi (utama)
Bahan yang diangkut dari luar (kadang-kadang)
Bahan terbawa aktivitas angin (kadang-
kadang).
Mineral primer berasal dari bahan induk
dan biasanya telah mengalami 1 siklus
pelapukan
Pelapukan mineral menghasilkan unsur hara
tersedia bagi tanaman
Mineral tanah dan unsur
penyusun utamanya
Mineral Unsur Mineral Unsur hara
hara
Kuarsa Si amfibol ((hornbelnde)) Ca, Mg, Fe,
Na
Kalsit Ca Piroksin (hiperstin, Ca, Mg, Fe
augit)

dolomit Ca, Mg Olivin Mg, Fe


feldspar: ortoklas K Apatit P
plagioklas Na, Ca
mika: muskovit K Leusit K
biotit Mg, Fe
Mineral Primer
Pasir (sand) dan Debu (silt)
Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan
tingkat pelapukan (mineral primer)
Mineral yang paling umum: kuarsa (Si02)
Pada tanah tua (sangat terlapuk) feldspar dan mika
dominan banyak dijumpai ilmenit, zirkon dan
haematit.
Pengaruh utama pada sifat fisik tanah retentsi air
rendah dan drainase cepat jika pasir kasar dominan;
ruang pori sedikit, aliran air terhamat, akar
terhambat, tergenang jika jika debu dominan
Sedikit pengaruhnya terhadap sifat kimia, walau
feldspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K
akibat pelapukan.
Liat (clay)
Mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah jerapan
kation, anion dan pestisida
Karena ukurannya kecil ( < 2 m) penyifatan
dengan XRD atau mikroskop elektron
Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer
atau sintesis dari beberapa hasil pelapukan mineral
primer
Mineral Sekunder
Mineral sekunder Non SIlikat - kalsit, hematit
Mineral Sekunder Silikat (mineral liat) Kaolinit
(1:1), montmorilonit /smektit (2:1 memuai), Illite
(2:1 tidak memuai
Mineral sekunder Non
silikat
MINERAL Ukuran liat 2 mikron
Ukuran partikel koloid 1 mikron
LIAT Tidak semua liat bersifat koloidal
LIAT SILIKAT:
Berbentuk pipih-laminer, lapisan lempengan
Berstruktur kristal = kristalin
Umumnya bersifat koloidal
Luas permukaannya sangat besar
Permukaannya bermuatan elektronegatif shg
mampu menjerap kation-kation

Liat Fe dan Al-hidrous-oksida:


Tidak mempunyai struktur kristal, amorf
Banyak dijumpai di daerah tropika

ALOFAN: Si dan Al seskui-oksida


Al2O3.2SiO2.H2O
STRUKTUR Ukuran kecil , KRISTALIN
Tersusun atas unit-unit kristal
LIAT SILIKAT Susunan mineralogik dari unit kristal ini
tgt pada tipe liat

Struktur Dasar LIAT SILIKAT:


Silikat-alumina = alumino-silikat:
Lempengan tetrahedra-silika bertumpukan dg
lempengan oktahedra alumina

Tetrahedra silika
Oktahedra alumina
Kedua lempengan ini berikatan satu-sama lain dalam
kristal liat melalui atom oksigen .. Jembatan
oksigen

Tetrahedra Oktahedra
SiO4
Berdasar susunan lempeng dlm unit kristal:
Tipe 1. Tipe mineral 1:1 (Silika : Alumina)
2. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya memuai
3. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya tdk memuai
4. Tipe mineral 2:2

Tipe Mineral 1:1


Kaolinit, Haloisit, Anauksit, Dikit
Unit kristal terdiri atas satu lempeng silika & satu alumina Kisi
kristalnya 1:1
Kedua kisi dlm unit kristal diikat oleh atom oksigen yg dipegang
bersamaan oleh atom Si dan Al dlm masing-masing kisi
Unit-unit kristal diikat bersama secara kuat oleh ikatan hidrogen
sehingga tidak dapat memuai (mengembang-mengkerut)
Permukaan efektif terbatas di permukaan luar saja
Hampir tidak ada substitusi isomorfik
Nilai KTK-nya rendah
Kristal Kaolinit berbentuk heksagonal, diameternya 0.1-5 mikron
Sifat plastisitas dan kohesinya rendah
Sifat koloidalnya tidak terlalu intensif
1. Paket lapisan mineral tersusun atas lempeng
KAOLINIT aluminium-hidroksida yg bergabung dg
lempeng silika
(1:1) 2. Salah satu ion oksigen menjadi mata rantai
(jembatan) di antara kedua lempengan
3. Seluruh kristal merupakan tumpukan dari
paket-paket lapisan seperti di atas

O
3O
tetra- 2 Si
Si hedra
O-OH-O
Al
2 Al Okta-
OH hedra
3 OH

Pd kondisi kemasaman alamiah (pH 4 - 8), kaolinit tdk begitu aktif.


Hidroksil permukaan yang terikat pada Al, bersifat asidoid pd pH > 8.1,
bersifat basidoid pd pH < 8.1. Shg pd kondisi pH tinggi, permukaan liat
ini akan bermuatan negatif, KTK nya tinggi
1. Seringkali mengiringi kaolinit, formulanya
HALOISIT Al2O3.2SiO2.4H2O
2. Lempeng-lempeng Si dan Al tidak diikat oleh ion-
(1:1) ion oksigen milik bersama
3. Seluruh kristal terdiri atas lempeng Si2O5H2
bergantian dg lempeng Al2(OH)6

O
3O
Si tetra- 2 Si
hedra 2 OH
Al
3 OH
2 Al Oktahedra
OH 3 OH

Kisi kristal tidak tahan terhadap pemanasan


Pada suhu 40oC air telah lenyap dan lambat laun terbentuk suatu
persenyawaan meta-haloisit
Tipe mineral Memuai 2:1
Tipe 2:1 Unit kristalnya tersusun atas lempeng alumina
yang dijepit oleh dua lempeng silika
Dua Kelompok yang terkenal:
1. Montmorilonit : Montmorilonit, Beidelit,
Nontronit, Saponit
2. Vermikulit

MONTMORILONIT
Unit-UNIT kristal diikat bersama melalui ikatan oksigen yang
lemah, sehingga kisi kristal mudah mengembang bila basah
Diameter montmorilonit 0.01 - 1 mikron
Permukaannya sangat luas: Permukaan luar dan permukaan
dalam
Muatan listrik negatif pada permuakaannya sangat besar, terdiri
atas muatan permanen dan muatan yang tergantung pH.
Muatan permanen terbentuk melalui proses substitusi isomorfik
Mg menggantikan sebagian Al dalam lempeng Oktahedron
Al menggantikan sebagian Si dalam lempeng Tetrahedron
Sifat plastisitas dan kohesinya tinggi, mengembang & mengkerut
Sifat koloidalnya sangat intensif
1. Muskovit yg bersisik halus dg formulanya K2O.
SERISIT 3Al2O3. 6SiO2. 2H2O atau KAl2(AlSi3)O10(OH)2
(2:1) 2. Mg mengganti sebagian Al (Substitusi isomorfik)
3. Paket Al2(AlSi3)O10(OH)2 dirangkaikan bersama
oleh ion kalium
6O
K . K ...
6O
Si tetra- Al, 3Si
hedra
OH 2O-2OH-2O

4 Al oktahedra
Al
2O-2OH-2O

O Al, 3Si tetrahedra


6O
. K .
Tipe 2:1 VERMIKULIT
struktur serupa Montmorilonit
Mg dominan, mengganti Al dlm lempeng alumina.
Pd lempeng silika sbgian Si diganti Al timbul
MUATAN NEGATIF sangat besar
Kapasitas jerapan (KTK) sangat besar.
Molekul air bersama dg kation Mg dijerap kuat di
antara unit kristal, sehingga derajat memuainya
tidak terlalu intensif (MEMUAI TERBATAS)

Tipe mineral 2:1 Tidak Memuai (ILLIT)


Ukurannya berada di antara montmorilonit dan kaolinit
Muatan negatifnya terutama pd lempeng silika
tetrahedra, karena sekitar 15% dari Si diganti oleh Al.
Kalium diikat kuat di antara unit-unit kristal, sehingga
tidak mudah mengembang
Liat KLORIT: Tipe mineral 2:2
Mineral liat Magnesium-silikat yg mengandung Fe
Silikat dan Al.
Satu unit kristal tersusun atas LAPISAN TALK (spt
montmorilonit) dan LAPISAN BRUSIT [ Mg(OH)2 ]
Atom Mg mendominasi lempeng oktahedron lapisan
TALK.
Sehingga unit kristal terusun atas dua lempeng
tetrahedron silika dan dua lempeng oktahedron
magnesium (Tipe 2:2)
Mineral liat ini bersifat mudah memuai

CAMPURAN LIAT SILIKAT


Susunan unit kristalnya berbeda-beda, spt
misalnya:
1. Klorit - Illit
2. Ilit-Montmorilonit
Ciri-ciri Tipe Liat
Montmorilonit Ilit Kaolinit

Ukuran (mikron) 0.01 - 1 0.1 - 2 0.1 - 5


Bentuk Serpih tak menentu Serpih tak menentu Heksagonal
Permukaan jenis (m2/g) 700-800 100-200 5 - 20
Permukaan luar Luas Sedang Sempit
Permukaan dalam Sgt luas Sedang Tdk ada
Kohesi / Plastisitas Tinggi Sedang Rendah
Kapasitas Memuai Tinggi Sedang Rendah
KTK (me/100 g) 80-100 15 - 40 3 - 15

Sumber: Sifat dan Ciri Tanah (Soepardi, 1983)


Mineral HIDRUS OKSIDA BESI & ALUMINIUM
Penting karena Sangat dominan di daerah tropika
Koloidal Molekul air berasosiasi dengan oksida :
selain Fe2O3.xH2O : Limonit dan Goetit
Silikat Al2O3.xH2O : Gibsit
Muatan negatifnya sedikit
Sifat plastisitas, lengket, dan kohesinya rendah
Tanah yg kaya mineral ini sifat fisiknya baik

ALOFAN & MINERAL AMORF


Bersifat koloidal non-kristalin
Alofan:
Gabungan antara silikon dan aluminium seskuioksida
Susunannya mendekati Al2O3.2SiO2.H2O
Banyak ditemukan pada tanah-tanah Abu volkan
SIFAT Koloidal MINERAL LIAT
Karakteristik bahan koloid: penyebaran cahaya, osmotik
dan muatan listrik
Bersifat amfotir, diduga terkait dg gel-gel Fe, Al, Mn yang
menyelimuti inti kristalin.
Menjerap kation dengan kekuatan yang berbeda-beda,
tergantung pada ukuran, muatan (valensi) dan hidratasi
kation.
Penjerapan kation oleh mineral liat berhubungan erat
dengan tipe mineral liat
Kaolinit dan Haloisit: muatan listrik terdapat pd ikatan yg patah di
tepi kristal, dan disosiasi H dari gugusan OH permukaan
Ilit dan Khlorit; muatan listrik pd ikatan yg patah di tepi kristal,
dan muatan permanen akibat substitusi atom inti kristal
Montmorilonit dan Vermikulit: muatan listriknya terutama akibat
dari substitusi atom inti kristal.
PINGGIRAN KRISTAL YANG TERBUKA
Sumber Dua mekanisme:
muatan 1. Ada valensi dari atom inti (Si atau Al) yg tidak
negatif liat dijenuhi yg terdapat pd pinggiran patahan lempeng
silika dan alumina
Silikat 2. Permukaan luar yg datar (pd Kaolinit) mempunyai
gugusan oksigen dan hidroksil (OH-) yg tersembul
dan merupakan titik-titik yg bermuatan negatif.
Muatan ini sifat dan besarannya tergantung pH

SUBSTITUSI ISOMORFIK = Penggantian atom inti kristal

O = Si = O O = Al - O -
(tidak bermuatan) (bermuatan negatif satu)

OH OH OH OH OH OH -1

Al Al Mg Al

O O OH O O OH
Bahan Organik Tanah
Definisi
Bahan tanaman atau hewan yang hidup atau mati di dalam tanah. Berkisar dari
bahan yang belum terdekomposisi sampai yang sudah sangat terdekomposisi
Komponen
Biomasa (sisa tanaman, akar tanaman, organisme)
Residu (mati tetapi tidak teridentidikasi)
Bahan lain: terlapuk dan resintesis, Humus, terlarut (fase liquid), 0 - 6% (berat) di
horizon A, <1% (berat) di horizon bawah
Fungsi
sebagai granulator-membentuk struktur
sebagai sumber unsur hara, N, P dan S
tanah dapat menahan air
tanah dapat menahan unsur hara
sumber energi bagi mikroorganisme tanah
Bahan Organik Tanah (BOT)

Fraksi Aktif
Humus (Fraksi ringan)

Stabil Labil
(Fraksi berat) (Fraksi sedang)

Asam fulvik
Asam Humik
Humin
Karakterisasi bahan
organik tanah
analisis kimia, total C dan total N
(metode termudah),
fraksionasi fisik, berdasar ukuran
dan berat jenis, atau
penggunaan isotop: 13C (isotop
stabil, bukan radioaktif) dan 14C
(radioaktif).
Air Tanah
Air tanah bukan air murni, tetapi larutan
(solution), jumlahnya bervariasi dengan jumlah
udara tanah
Perubahan air/udara tanah penting untuk sifat fisik
tanah dan aliran air
Ada di dalam tanah karena
ditahan oleh gaya adesi, kohesi dan kapilaritas
tertahan oleh lapisan kedap air, atau
keadaan drainase yang kurang baik

Kegunaan bagi tanaman


sebagai unsur hara tanaman
sebagai pelarut unsur hara
bagian sel tanaman (bagian dari protoplasma)
AIR berada di dalam ruangan PORI
(diantara MATRIKS tanah)

Partikel Tanah

Ruangan Pori

Air Tanah
Tipe Air Tanah
Air Gravitasi: air bebas yang bergerak dalam tanah
akibat gaya gravitasi
Bergerak cepat pada tanah berdrainase baik, dan bukan air
tersedia bagi tanaman.
Tekuras dari tanah dalam 2-3 hari
Air Kapiler: air dalam pori-pori mikro, larutan tanah.
Sebagian besar tersedia untuk tanaman
Air Higroskopik: air yang membentuk film tipis menyelimuti
partikel tanah
Sangat kuat ditahan tanah oleh gaya adesi, tidak tersedia

bagi tanaman.
Potensial Air Tanah
Air di dalam tanah mengalir dari
daerah berenergi tinggi ke daerah
berenergi lebih rendah, aliran ini
diukur sebagai potensial air , (psi).
Tiga potensial air
potensial osmotik ()
potensial matrik (m)

potensial gravitasi (g).


Potensial Air Tanah
Potensial osmotik: penarikan molekul air
dalam larutan tanah;u bernilai negatif.
Potensial matrik: jumlah serapan air pada
permukaan partikel tanah, dan gaya-gaya
kapiler muncul dari air yang terjebak dalam
pori-pori sangat halus; bernilai negatif.
Potensial gravitasi: gaya gravitasi yang
menarik air ke pusat bumi; dapat bernilai
positif atau negatif tergantung tinggi
permukaan air dalam tanah.
Potensial Air Tanah
Potensial air pada kapasitas
lapangan kira-kira 0,33 Mpa (-33
kPa; -0,33 bar), tetapi pada tanah-
tanah berpasir kira-kira 0,01 Mpa (-
10kPa; -0,10 bar)
titik layu permanen dengan
potensial air sekitar 1,5 Mpa (-500
kPa; -15 bar.
Udara
Mengisi pori-pori tanah (bersama air)
Dibandingkan udara di atmosfer:
uap air lebih tinggi.
karbon dioksida lebih besar (>0.03%)
oksigen lebih kecil (10-12%, di atm 20%), karena
ada dekomposisi BO, respirasi org tanah dan akar
tanaman
Berperan dalam transport senyawa organik
yang volatile dan uap air

Anda mungkin juga menyukai