Anda di halaman 1dari 2

Nama: Zuliyan Hamzah Dani R

NIM : 1522303038

Hukum Acara Perdata

Anlisis Kasus Pada Kehidupan Sehari-hari

Kurang lebih sepuluh tahun yang lalu orang tua saya membeli sebidang tanah beserta
rumah, tetapi pada saat itu orang tua saya hanya di beri surat perjanjian pembelian sebidang
tanah beserta rumah, dalam perjanjiannya oaring itu akan memeberikan surat rumah apabila
keluarga yang di Kalimantan pulang ke jawa, pada saat itu kondisi orang yang memilik rumah
sedang sakit parah dan biyaya pengobatan menggunakan uang hasil menjual rumah ke orang tua
saya, ayah saya yang dekat dengan pemilik rumah serta sempat merawatnya pada saat dia sakit,
tidak lama kemudian orang yang memilliki rumah tersebut meninggal dunia, tidak lama
kemudian keluarganya dari Kalimantan pulang ke Jawa untuk mengurus semua urusan yang
dimiliki oleh orang yang meninggal tersebut, tidak terkecuali dengan sertifikat tanah yang sudah
di janjikan sebelumnya tidak di bahas sama sekali mungkin lupa atau bahkan tidak tau
perjanjiannya, tidak lama kemudian keluarga itu kembali lagi ke Kalimantan. Tetapi pada akhir-
akhir ini orang tua saya membutuhkan sertifikat tanah tersebut, akan tetapi pihak keluarga dari
Kalimantan tidak memberikan surat tanah dengan dalih mereka tidak mengetahui uang yang di
berikan dan bukti perjanjian yang ada. Padahal uang yang dibayarkan orang tua saya sudah di
gunakan untuk membiyayai pengobatan almarhum dulu pada saat dia sakit. Akan tetapi
kesalahan orang tua saya lupa menaruh dokumen surat perjanjian pembelian pada saat pertama
membeli rumah tersebut.

 Pada kasus diatas menurut saya terjadi Perbuatan Melawan Hukum karena pada awalnya sudah
adanya perjanjian antara orang tua saya dan almarhum atau pemilik rumah dan merugikan orang
tua saya mengambat proses pembalik namaan surat sertifikat tanah. Itu sudah masuk dalam Pasal
1365 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa “tiap perbuatan melawan hukum yang membawa
kerugaian pada orang lain, mewajibkan orang karena salahnya menertibkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut”
 Menurut saya proses penyelesain diatas ialah dengan cara kita menyewa atau menggunakan jasa
notaris yang berwenang untuk membuat Akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan
ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehndaki oleh
yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal
pembutan akta, memberkan gorse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembatan
akta-akta itu tidak juga di tegaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang
ditetapkan oleh Undang- undang. (pasal 1 JO 15 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris).

Anda mungkin juga menyukai