Anda di halaman 1dari 4

NOTA PEMBELAAN

H. ZAKARIA ANSORY

Yang Mulia Majelis Hakim yang saya hormati,


Bapak/Ibu Jaksa Penuntut Umum yang saya hormati,
Tim Penasihat Hukum yang saya hormati dan hadirin sidang yang saya
muliakan.

Sebelum nota pembelaan pribadi ini saya kemukakan, izinkan saya untuk
mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
Hidayahnya, sehingga hari ini saya dapat membacakan dan menyampaikan
pembelaan pribadi saya di dalam sidang yang terhormat ini.

Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jambi, Saya mohon agar dalam
memeriksa perkara ini dapat dengan cermat dan tetap menjunjung tinggi Asas
Praduga Tak Bersalah (presumption of innocence) dan bukan dengan Asas Praduga
Bersalah (presumption of guilty).

Harapan saya, dengan pembacaan pembelaan pribadi yang saya sampaikan


kepada Majelis Hakim Yang Mulia ini, kiranya dalam memberi putusan nanti, Majelis
Hakim Yang Mulia akan terketuk hati nurani sehingga dapat memberikan putusan
yang seadil-adilnya dan yang terbaik bagi saya.

Saya yakin dengan dilandasi oleh semangat kita bersama maka Majelis Hakim,
Jaksa Penuntut Umum, dan Kuasa Hukum saya dapat menjalankan proses
persidangan ini berdasarkan prinsip-prinsip peradilan yang bersih, jujur (fair), demi
tegaknya hukum dan keadilan.

Bahwa berdasarkan tuntutan Jaksa Penutut Umum tentulah hal itu sangat
berlebihan dan sangat bertentangan dengan Rasa keadilan,
Faktanya bahwa perkara yang di dakwakan dan di tuntut kepada saya, sangatlah di
paksakan, yang mana dapat saya jelaskan sebagai berikut :

1
1. Pembangunan Gedung kantor Desa Bernai, bahwa sejak awal saya adalah
warga Masyarakat yang beriktikat baik di mana PJ Kepala Desa Saat itu di
tahun 2016 meminta kepada saya untuk menghibahkan tanah saya yang
sudah rata di karenakan sudah saya timbun, sehingga dapat di bangun kantor
desa yang sangat bermanfaat dan masih di gunakan sampai saat ini, yang
mana atas permintaan PJ tersebut sy bermusyawarah dengan istri saya, baru
setelah 3 (tiga ) hari kami bersepakat menghibahkan tanah kami ke desa
Bernai 16 x 18,20 dengan luas 291,2 M. dan kemudian pak PJ kades Saat itu
Menawarkan kepada saya untuk di tukar dengan tanah milik pak kitang yang
saat itu di gunanakan untuk kontor desa Lama desa Bernai. Seluas 189 M.
dan sy pun menyetujui nya maka di buatlah surat2 nya oleh Pak PJ kepala
desa saat itu di tahun 2016.
Bahwa surat hibah telas dibuat dan telah saya tanda tangani dan sudah di
serahkan oleh oleh PJ kepala Desa bernai saat itu ke kantor dinas PMD
kabupaten Sarolangun. Tapi setelah perkara ini di naikan baru lah saya di
kasih tau bahwa surat hibah yang sudah saya tanda tanggani tersebut hilang
di dinas PMD. Maka dari pada itu saya buatkan lagi surat hibah tanah pribadi
saya kedesa bernai yang telah dibangun kantor Desa bernai tersebut.
Dengan bukti terlampir dan menjadi satu kesatuan dalam nota pe,belaan
pribadi say aini.

2. Bahwa terkait dengan pimjam pakai tanah sebagai mana dakwaan dan
tuntutan jaksa penuntut umum, yang menyatakan salah sehingga Gedung
serba guna yang telah di bangun dan masih berdiri kokoh sampai saat ini dan
tetap termanfaatkan dengan baik, dan Ketika Gedung serba guna tersebut
saya bangun dan saya laporkan kepada pak camat, para pendamping desa,
tin monitoring dari Inspektorat kabupaten Saroalngun dan kepada Dinas PMD
(Pemerintahan Desa) kabupaten sarolangun tidak satupun dari mereka
tersebut menegur, memperingati atau memberi tahu kepada saya bahwa
pinjam pakai tanah tersebut TIDAK BOLEH atau menyalahi aturan yang ada.
Tetapi mereka menyampaikan kepada saya bahwa bahwa dana desa tidak
boleh digunakan untuk membeli Tanah untyuk Pembangunan Gedung serba
guna Desa tersebut. lalu jaksa penuntut umum menganggap Gedung serba
guna tersebut sebagai kerugian Negara dan harus saya ganti. Tentu lah itu
2
sangat menzalimi saya dan keluarga kami, majlis hakim yang Mulya, saya
mengakui kehilapan dan kealpaan saya terkait aturan aturan hukum yang
ternyata belakangan saya di beritahu oleh Jaksa penumtut umum bahwa itun
tidak boleh, dan saya dari awal sudah menyampaikan bahwa saya dan
keluarga bersedia menghibahkan tanah yang saya pinjam pakai kan tersebut
kepada desa bernai dan itu saya bukti dengan surat HIBAH yang sudah saya
tanda tanggani dengan semua keluarga saya. Dan ini pun terlampir dan
menjadi satu kesatuan dengan dengan nota pembelaan saya pribadi ini.

3. Bahwa terkait dengan pembagunan turap yang telah terbangun dan itu sangat
bermanfaat untuk menahan tanah yang telah dibangun kantor Desa bernai
dan Kantor serba guna dan dengan dengan telah saya hibahkan tanah kantor
Desa dan tanah kantor balai desa/ kantor serba Guna tentulah itu akan
menjadi ASET DESA Bernai, dengan bukti poto terlampir dan menjadi satu
kesatuan dalam nota pembelaan pribadi saya ini.

4. Bahwa terkait dengan tanah milik alm. Pak kitang yang telah tukarkan oleh
PJ kepala Desa saat itu kepada saya yg luas tanah nya 189 M yang saat itu
menurut PJ kepala Desa Saat itu sudah dilakukan muyawarah desa telah di
sepakati dilakukan tukar tanah denga tanah saya, maka atas dasar itulah
saya meminta kepada PJ Kepala Desa saat itu untuk melengkapi surat surat
nya dan bi buatkan sertifikat nya menjadi milik saya dan atas nama saya.

maka dengan segala kerendahan hati saya memita kepada MAJLIS HAKIM
yang merupakan perwakilan Tuhan, dan tentu berdasar kan fakta fakta
persidangan, berupa ketrangan saksi saksi dan lain nya bahwa, kesalahan saya
memang ada, tetapi itu dalam bentuk ADMINISTRASI, tidak ada keuangan
Negara atau dana Desa yang saya nikmati, tetapi saya telah beriktikat baik
dengan menghibahkan tanah saya seluas 16 x 18,20M untuk kantor Desa dan
tanah seluas 12 x 13M dengan total luas tanah 447, M dan dengan kesadaran
dan keiklasan saya menghibahkan tanah tersebut, dan demi RASA KEADILAN
bagi saya, agar saya di bebaskan dari segala dakwaan dan tuntutan Jaksa
penuntut Umum. Atau jika majlis hakim mengangap atau berpendapat ada

3
kesalahan dan kekhilapan saya, saya mohon hukuman yang seringan ringan
nya.

Anda mungkin juga menyukai