Anda di halaman 1dari 11

Oleh :

1. Moh. Afif Azmi (P1337433115055)


2. Ade Prastomo (P1337433115056)
3. Mayliani Istiqomah (P1337433115066)
4. Mahardian Puspa D. (P1337433115073)
 Menurut PKBI (1981) pperilaku seksual adalah segala
bentuk kegiatan yang dapat memberikan penyaluran
pada dorongan seksual yang dilakukan oleh dua orang
yang berjenis kelamin berbedamulai dari bermesraan,
bercumbu, sampai dengan berhubungan kelamin
 Sarwono (2000) mengatakan bahwa perilaku seksual
adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual dengan lawan jenis mulai dari perasaan tertarik
sampai dengan tingkah laku berkencan,bercumbu
sampai bersenggama
 Menurut Kartono (1992) perilaku seksual pranikah
adalah perilaku seksual yang dilakukan sebelum
adanya ikatan perkawinan yang sah.
 Perilaku seksual pranikah (seks bebas) adalah
suatu perbuatan yang dapat diobservasi baik secara
lansung maupun tidak langsung, yang dilakukan oleh
dua individu berjenis kelamin berbeda, mulai dari
berkencan, bercumbu sampai bersenggama, tetapi
belum ada ikatan yang sah menurut norma, hukum,
ataupun agama.
Hubungan
Bermesraan Bercumbu
kelamin
Pengaruh
Pengaruh Pergaulan Pengaruh
Faktor fisik alat
orangtua bebas media
kontrasepsi
Dampak Dampak Dampak Dampak
psikologis Fisiologis sosial fisik
 Hancurnya masa depan remaja tersebut.
 Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan
selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
 Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh
perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan
karena cinta).
 Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan
sekitarnya.
 Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada
tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami
kematian.
 Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-
undang, kecuali ada indikasi medis. Baik yang meminta, pelakunya
maupun yang mengantar dapat dihukum.

 Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami


gangguan kejiwaan saat ia dewasa.
 Orangtua sebagai penanggung jawab utama terhadap
perilaku anak, harus menciptakan lingkungan keluarga
yang harmonis dalam keluarganya. Remaja akan merasa
damai di rumah yang terbangun dari keterbukaan, cinta
kasih, saling memahami di antara sesama keluarga.
Pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan pendidik
akan menghindarkan dari pergaulan bebas. Orang tua
harus terus mengawasi dan mengontrol perkembangan
perilaku remaja.
 Pendidikan seks harus diberikan sejak dini agar
mereka sadar bagaimana menjaga supaya organ-
organ reproduksinya tetap sehat.Dalam upaya
pemberian informasi mengenai masalah reproduksi
bagi remaja, khususnya di sekolah, perlu peran guru
ditingkatkan. Untuk itu ingin diketahui seberapa jauh
pengetahuan guru, khususnya guru bimbingan dan
konseling. Serta diadakan konseling seksualitas
remaja.

Anda mungkin juga menyukai