Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Mata Kuliah : Pest Control

Dosen : Arif Widyanto,S.pd.,M.Si

Kelompok 5

1. Moh.Afif Azmi (P1337433115055)


2. Ade Prastomo (P1337433115056)
3. Mayliani Istiqomah (P1337433115066)
4. Mahardian Puspa Dewi (P1337433115073)
Kelas : 3B(B1)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN

2017
PRAKTIKUM IDENTIFIKASI PESTISIDA DAN PERACIKAN PESTISIDA

Materi : Praktikum Identifikasi Pestisida dan Peracikan Pestisida

Waktu : Selasa,26 September 2017

1. Golongan Organofosfat
 Merk Dagang : SUMITHION L100
 Nama Pestisida : Malathion
 Bahan Aktif : Malation 95 %
 Penggolongan : Organofosfat
 Fungsi : mengendalikan nyamuk dewasa, larva dan
serangga terbang lainnya.
 Dosisnya :
 Cabai besar : kutu daun Myzus persicae, hama Thrips sp.,
tungau Tetranychus sp. (Penyemprotan volume tinggi : 1 -
2 ml/l)
 Kakao : hama penggerek buah Canopomorha cramerella
(Penyemprotan volume tinggi : 2 - 3 ml/l)
 Kakao : pengisap buah Helopeltis spp. (Penyemprotan
volume tinggi : 0,75 - 1,50 ml/l)
 Kedelai : perusak daun Phaedonia inclusa, Plusia chalcites,
penggulung daun Lamprosema indicata, perusak polong
Etiella zinckenella, pengisap polong Riptortus linearis
(Penyemprotan volume tinggi : 1 - 1,5 l/ha)
 Mangga : lalat buah Bactrocera sp. (Penyemprotan volume
tinggi : 1 - 2 ml/l).
 Aturan pakai :
Upaya pengendalian serangga sebagai vektor penyakit terutama
lalat dan nyamuk dapat dilakukan dengan menghilangkan tempat
(habitat) sebagai sarang dan perlindungan lingkungan manusia
dengan mencegah keberadaan vektor.
1. Fogging Focus
Merupakan kegiatan pengendalian nyamuk Aedes aegypti pada
areal Kasus DBD dalam radius ± 100 m dari titik kasus (Rumah
Penderita) dengan 2 kali siklus fogging antara ( 7 – 14 hari) biasanya
diikuti dengan abatisasi.
2. Fogging Massal
Merupakan fogging yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
pengendalian lainnya yaitu Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
dan Gerakan menguras, menutup, dan menimbun (3M plus). Fogging
untuk nyamuk Anopheles dilakukan pada kasus Malaria yang tinggi
dengan sasaran adalah rumah-rumah dalam areal tertentu.
1. Indikasi Daerah Pengasapan
 Adanya kasus/penderita terutama penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD), yang shock ataupun meninggal
 Jumlah kasus meningkat dalam periode waktu tertentu
2. Waktu Pengasapan
Waktu yang baik dilakukan pengasapan untuk pengendalian nyamuk
Aedes aegypti dan Ae. Albopictus adalah :
 Pagi hari antara jam 06.00 sampai jam 11.00
 Sore hari antara jam 16.00 sampai matahari terbenam.
 Pengasapan harus memperhatikan keadaan sebagai berikut :
 Jangan dilakukan pengasapan saat angin berhembus dengan
kencang
 Jangan dilakukan pengasapan saat akan turun hujan
 Jangan dilakukan pengasapan saat Suhu udara tinggi
(kondisi panas terik).
3. Persiapan Pengasapan
 Pemetaan Wilayah operasional Fogging (Denah dan Alur
Transportasi)
 Penentuan Jadwal Pengasapan Siklus I maupun Siklus II
 Persiapan Petugas, Peralatan dan Bahan Pengasapan
 Penentuan Formulasi dan Konsentrasi serta besarnya Nozzle
mesin aplikator
 Persiapan Rumah-rumah (Pintu dan Jendela dibuka terlebih
dahulu) Penduduk keluar dari rumah, makanan dan hewan
peliharaan dilindungi dengan baik
 Penentuan Route dan alur pengasapan
4. Operasional Pengasapan.
 Tentukan petugas operator dan pemandu/-pendamping saat
fogging
 Peracikan dan Formulasi insektisida yang digunakan.
Penggunaan malathion merupakan bahan terbesar, ada juga
menggunakan Merk Vectron Solution, Cynoff dalam bentuk
tepung dan Icon 25 EC dll.
 Malathion murni Technical Grade Insecticides (TGI) dengan
Dosis murni 438 gr sama dengan 500 ml setiap hektar dengan
cara sebagai berikut : 1 liter malathion 96 % Emulsi
Concentrate (EC) ditambahkan dengan 19 Liter solar
(Menjadi 20 Liter larutan) campuran malathion 4,8 % untuk
aplikasi ( 1 Berbanding 20 ) atau 1 liter malathion 50 % EC +
10 Liter Solar menjadi 11 Liter Malathion 4,5 %. Dengan
prediksi Perhitungan Insektisida Bahan :
* Untuk kapasitas Tangki 5-6 Liter
* Asap yang keluar untuk Ukuran Nozzle :
1. 0,8 mm à 10 liter/jam
2. 0,9 mm à 14 liter/jam
3. 1,0 mm à 17 liter/jam
4. 1,1 mm à 20 liter/jam
5. 1,2 mm à 24 liter/jam
6. 1,4 mm à 30 liter/jam
Peralatan utama yang digunakan adalah mesin aplikator/ mesin
fogging (Swingfog)Peralatan lain seperti Corong, Jerican, Literan,
Ember dan Pengaduk. Peralatan Proteksi antara lain. Masker, sarung
tangan,Topi,Sepatu dan Pelindung mata (Goggles) dan kain
Lap/Serbet
 Bahan
* Insektisida Malathion, Vectron, Cynoff, Icon 25 EC dll.
* Pelarut (solar ataupun minyak tanah)
* Bahan Bakar (Premium)
* Sabun dan Air untuk cuci dan kebersihan
 Kenali dan pastikan peralatan aplikasi dengan baik dan pelajari
bagian dan fungsi dari peralatan. Periksa kelengkapan peralatan
pendukung dan peralatan proteksi untuk keselamatan
 Tentukan operator dan pendamping penunjuk alur fogging.
 Personil lain melakukan persiapan space pengasapan rumah dan
lingkungannya dengan perhatian makhluk hidup lain yang terkena
(Ikan, Burung dan Ternak).
 Untuk Rumah yang telah difogging personil lain segera menutup
pintu dan memberi penjelasan kepada penghuni :Tidak perlu
membersihkan sisa pengasapan di dinding dan lantai, anjuran
PSN & 3 M plus untuk menghilangkan sarang dan tempat
istirahat nyamuk vektor.
5. Operator fogging dan pendamping menghidupkan mesin menuju
bagian belakang rumah/ruangan pengasapan dengan posisi
cerobong / knalpot mesing fogging selalu datar untuk mencegah
percikan api.
6. Pengasapan dilakukan dengan berjalan mundur keluar menuju
pintu utama dibantu pendamping sebagai pemandu alur dan
sekaligus menutup pintu untuk memberikan waktu yang cukup
bagi bahan aktif membunuh nyamuk vektor ± 30 – 60 menit baru
masuk ruangan rumah.
7. Perhatikan kran asap dan cerobong jangan timbul percikan api
8. Setelah pengasapan tutup semua kran asap maupun kran cairan dan
peralatan di dingin kan pada tempat yang jauh dari benda dan
bahan yang dapat menimbulkan ledakan.
 Penyemprotan (Spraying)
1. Peracikan dan Formulasi insektisida yang digunakan.
malathion, Vectron Solution, Cynoff dalam bentuk tepung dan
Icon 25 EC, lebacyde dll. Biasanya digunakan dalam
pengendalian Lalat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah dan
Kecoak serta Residual Effect pada pemberantasan Malaria.
2. Peralatan utama yang digunakan adalah mesin aplikator /mesin
spaying (Knapsack Sraying dan Sprayier Hudson)
3. Peralatan lain seperti Corong, Jerican, Literan, Ember dan
Pengaduk Sudder Fly Grill, Cone trap/Fly Trap serta Counter dan
Perangkap Kecoak .
4. Peralatan Proteksi antara lain. Masker, sarung tangan Topi,
Sepatu dan Pelindung mata (Goggles) dan kain Lap/Serbet
 Bahan
* Insektisida Malathion, Icon, dll
* Pelarut (air dan goloongan alkohol)
* Sabun dan Air untuk cuci dan kebersihan operator
 spraying
Operasional Penyemprotan
 Waktu pelaksanaan pada areal spraying harus dikonfirmasi
dengan pengelola lokasi penghuni dan dan perangkat
wilayah setempat (TPA, TPS Kantor dan perumahan)
 Kenali dan pastikan peralatan aplikasi dengan baik dan
pelajari bagian dan fungsi dari peralatan. Periksa
kelengkapan peralatan pendukung dan peralatan proteksi
untuk keselamatan.
 Siapkan dan buat formulasi bahan untuk penyemprotan
sesuai dosis dan kebutuhan.
 Mapping areal spraying dan sketsa /alur.
 Tentukan operator dan luas areal yang akan disemprot
 Untuk Rumah yang telah disemprot personil lain segera
menutup pintu dan memebri penjelasan tentang :
 Tidak perlu membersihkan sisa pengasapan di dinding dan
lantai, anjuran PSN & 3 M plus untuk menghilangkan
sarang dan tempat istirahat nyamuk vektor.
 Operator spraying memompa alat sesuai tekanan yang
dibutuh sesuai space yang akan disemprot dan luas bidang
semprot dengan posisi semburan (nozzle) bisa secara
horizontal pada bidang maupun vertikal dengan jarak
bidang semprot dengan operator memperhatikan pantulan
bahan insektisida dan kecepatan angin untuk
mengantisipasi bahan insektisida mengenai tubuh
operator.
 Perhatikan sempburan alat semprot jangan sampai macet
dan tersendat untuk mencgah bocornya tangkai nozzle
yang bisa mengenai tubuh operator.
 Setelah berakhir penyempotan bersihkan seluruh peralatan
yang digunakan dengan air bersih mengalir dan sabun lalu
dikeringkan baru disimpan.
 Cara Peracikan
Dosis yang dipakai untuk malathion murni adalah 438
gr/hektar. Namun untuk pelaksanaan fogging dengan fog machine
malathion harus diencerkan dengan penambahan solar atau minyak
tanah sehingga menjadi larutan dengan konsentrasi 4-5%. Cara
pembuatan larutan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1. 1 liter malathion 96% EC + 19 liter solar = 20 liter malathion
4,8%;
2. 1 liter malathion 50% EC + 10 liter solar = 11 liter
malathion 4,5 %.
2. Golongan Organoklorin
 Merk Dagang : Heptagran
 Nama Pestisida : Heptaklor
 Bahan Aktif : Heptachlor
 Penggolongan : Organoklorin
 Fungsi : pestisida yang dipakai untuk membunuh
serangga tanah, rayap, serangga kapas, belalang, hama
tanaman lainnya, nyamuk penyebab malaria.
 Dosis : Senyawa ini sangat toksik terhadap
mamalia dengan LD50 melalui mulut pada tikus sebesar 100
mg/kg sedangkan melalui kulit sebesar 200 mg/kg.Pestisida ini
dijual dalam dua bentuk formulasi yaitu Fezdrex 20
EC® dalam bentuk emulsi pekat dan heptaklor 10 G® dalam
bentuk butiran. Pada umumnya heptaklor digunakan sebagai
pembasmi serangga tanah.
baku mutu pestisida organoklorin di sedimen dalam
kisaran 0,01 mg/Kg, PCBs ( total ) 0,004
µg/Kg. Sedangkan MAC ( maximum aceptable concentration )
dalam kisaran 0,1 mg/m3.
pestisida ini tergolong persisten dan memliki waktu paruh
dalam kolom air lebih dari 6 bulan
 Aturan Pakai : Kandungan pestisida di dalamnya adalah
100%, adapun cara pemakaiannya juga sangat mudah, cukup
dicampur dengan air 1 liter dan dimasukkan ke dalam sprayer
maka dapat langsung dilakukan spraying pada kayu maupun
bisa juga disiramkan pada tanah .
 Cara Peracikan : heptaklor (22%), 1,2-dikloroklordane
(13.2%), transklordane (27.5%), and cis-klordane (11.9%) —
and 7 minor komponen (Tsushimoto et al., 1983).
3. Golongan Carbamat
 Merk Dagang : Baygon
 Nama Pestisida : Baygon
 Bahan Aktif :d-fenotrin 0,125%,praletrin 0.100%,
bahan tambahan 99,775%.
 Penggolongan : Carbamat
 Fungsi : Anti nyamuk Culex
quinquefasciatus, Aedes aegypti, lalat Musca
domestica, kecoa Periplante americana dan Blatela
germanica, berbentuk aerosol berwana kekuning-
kuningan untuk mengandalikan nyamuk, lalat dan
kecoa di dalam ruangan.
 Dosis :
Petunjuk Umum:
 Tuangkan Baygon Cair ke dalam tabung Pompa
Semprot Baygon. Isi minimal setengah penuh.
 Semprotkan ke dalam ruangan atau permukaan
secara merata di mana nyamuk,lalat, kecoa sering
hinggap atau lewat.
 Atur jarak semprotan sejauh 1 meter dari
dinding, kain, dan perabot.
Untuk Kecoa :
 Semprotkan langsung pada Kecoa dengan jarak
1/2 meter.
 Semprotkan pada tempat tersembunyi di mana
Kecoa sering melintas, seperti di kolong lemari,
belakang kulkas, dekat kompor, saluran pipa,
area gudang, dapur, dan kamar mandi.
Untuk Semut:
 Semprotkan langsung dengan jarang 1/2 meter
pada semut yang Anda lihat.
 Semprotkan juga ke sarang semut di tembok,
sekitar pintu dan jendela yang menjadi jalan
masuk semut.
 Untuk ruangan berukuran 20m3, semprotkan
Baygon ke seluruh area sebanyak 10-15 kali
dimulai dari tengah ruangan kemudian mundur
perlahan ke arah pintu.
 Agar efeknya tahan lama, tutup ruangan selama
15 menit setelah penyemprotan dan jangan
bersihkan sisa semprotannya. Jangan lupa atur
kembali ventilasi sebelum menggunakan
ruangan.
 Aturan Pakai : Kocok Dahulu Sebelum Digunakan !
Arahkan semprotan jauh dari wajah kemudian
kemudian tekan tombol dengan memegang kemasan
setegah mungkin .semprotkan baygon secara merata
selama 8-10 detik mulai dari tengah ruangan dan
mundur perlahan ke arah pintu .jaga jarak semprotan
sejauh 1meter dari dinding ,kain perabot .keluar dari
ruangan dan tutup ruangan selama 15-20 menit .atur
kembali ventilasi sebelum masuk .untuk perlindungan
terbaik ,bersihkan tempat persembunyian dan tempat
berkembang biaknya nyamuk,lalat dan kecoa. Untuk
memutus siklus perkembang biakan kecoa , semprotkan
langsung pada sarang kecoa yang biasanya berada pada
tempat gelap dan lembab.
 Cara Peracikan :
 Racun/obat pembasmi => 25 cc
 Tener super => 3 liter
 Kamper kristal => 5 gram
 Farfum/bibit minyak wangi => secukupnya
 Colour oil => secukupnya
cara pembuatannya :
 Racun/obat pembasmi dilarutkan kedalam tiner
Kamper kristal ditumbuk sampai halus lalu
masukan kelarutan a.
 Setelah itu masukan farfum dan colour oil.
CATATAN :
 racun/obat pembasmi ini jenisnya ada
bermacam-macam :
 Baygon 20 e2.Produksi bayer
 Agration ambition
 Anodryn bayrusil
 Diazinon,demecron,defetrex,toxphene,thiodan,s
umithion,enderin.
 Selain baygon produk ini rata-rata dari UNION
CARBIDE
4. Golongan Piretroid Sintetis
 Merk Dagang :CHIX 25 EC
 Nama Pestisida : 5% Beta –cypermethrin SC
 Bahan Aktif : Beta- sipermetrin ,5%
 Penggolongan : piretroid sintetis
 Fungsinya : pengendalian hama di lingkungan
hotel,rumah sakit ,sekolah ,toko ,gudang,ternak unggas dll
spektrum kontrol termasuk nyamuk, lalat ,kecoa dan
hama kebersihan lainnya.
 Dosisnya :
Cabai : ulat grayak Spodoptera litura (Penyemprotan
volume tinggi : 0,5 - 1 l/ha)
Kakao : pengisap buah Helopeltis spp. (Penyemprotan
volume tinggi : 0,25 - 0,5 ml/l)
Kedelai : ulat grayak Spodoptera litura (Penyemprotan
volume tinggi : 0,5 - 1 l/ha)
Kelapa sawit : ulat api Setora nitens (Penyemprotan
volume tinggi : 0,25 - 0,5 l/ha)
Kentang : kutu daun Myzus persicae, hama Thrips palmi
(Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 ml/l)
Kubis : perusak daun Plutella xylostella, ulat krop
Crocidolomia binotalis (Penyemprotan volume tinggi : 0,5
- 1 l/ha)
 Aturan Pakai : penyemprotan residual .pencampuran
produk sesuai dengan arah dan label dan aplikasi harus
berada di area target hama tinggal permukaan seperti
dinding ,tanah ,atap pintu dan jendela.permukaan
diperlakukan harus sepenuhnya diserap larutan
insektisida dalam aplikasi.untuk daerah yang paling
diperlakukan ,volume disarankan sekitar 50 Ml per meter
persegi volume diterapkan harus ditingkatkan ketika
permukaan kering dan kasar diperlakukan .untuk
informasi lebih lanjut ,silahkan cek arah dan label
 Cara Peracikan : Beta- Cypermethrin teknis putih bubuk
kekuningan .titik lebur63-65OC.
Kelarutan : 0.01mg/L dalam air ,terus larut dalam xylene
.hal ini stabil dalam kondisi asam netral dan lemah ,itu
akan mudah menghidrolisis di alkaline .hal ini stabil
terhadap suhu tinggi ,penurunan berat badan 220oC
PRAKTIKUM PEMBUATAN OVITRAP,PEMASANGAN
OVITRAP,PENGAMBILAN OVITRAP

Mata Kuliah : Pest Control

Waktu Dan Lokasi :Minggu, 22 Oktober 2017

Kelurahan Teluk Rt.03/Rw.15,Jl HOS.Notosuwiryo No.48


Kode pos 53143,Purwokerto Selatan,Purwokerto

A. MATERI PRAKTIKUM

- JENIS PRAKTIKUM : penangkapan nyamuk menggunakan Ovitrap dan


Lethal Ovitrap

- TUJUAN : Untuk mengetahui telur nyamuk dan jentik


nyamuk pada perangkap yang menggunakan air
rendaman jerami (atraktan)

B. DASAR TEORI

Dalam bidang kesehatan, serangga mempunyai arti yang sangat penting


karena perannya sebagai vektor (perantara) dari berbagai penyakit. Penyakit yang
di tularkan oleh vektor ini antara lain penyakit demam berdarah, malaria, dan
filariasis. Ketiga penyakit ini ditularka dari orang satu ke orang yang lain melalui
perantara nyamuk.Nyamuk sering kali berkembang biak ditempat penampungan
air seperti bak mandi, tempayan, drum, barang bekas, pot tanaman air dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi segala dampak yang bisa
ditimbulkan nyamuk, masyarakat umum perlu mengetahui jenis, kehidupan,
permasalahan, yang disebabkan oleh nyamuk sebagai langkah awal pencegahan
terhadap dampak buruk akibat serangga (khususnya nyamuk) bagi kesehatan.
Kegiatan pemantauan jentik nyamuk untuk mengetahui kepadatan jentik
merupakansalah satu upaya yang harus dilakukan guna menurunkan kejadian
pnyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Dengan berbekal pengetahuan inilah
masyarakat secara mandiri dapat melakukan upaya pengendalian jentik nyamuk.
Terdapat beberapa indikator yang mengindikasikan salah satu kepadatan jentik
nyamuk. Indikator-indikator tersebut antara lain :
House index (HI), Kontainer index (CI) dan Breteau index (BI). Cara
memperkembangbiakan jentik juga bisa dengan alat sedaerhana seperti ovitrap.
Apa itu ovitrap?
Ovitrap merupakan sebuah perangkat yang di buat untuk merangkap telur dan
nyamuk dewasa. Nyamuk harus meletakkan telurnya di permukaan atau didalam
air sehingga dapat berkembang menjadi larva, pupa dan nyamuk dewasa. Ovitrap
berupa wadah berisi air yang di tutupi jaring, sehingga telur-telur yang di letakkan
oleh nyamuk di permukaan air saat menetas dan menjadi nyamuk dewasa tidak
mampu keluar dari wadah tersebut, sehingga tidak dapat mencari makan sehingga
mati.Pemasangan ovitrap di lingkungan sekitar rumah penduduk daerah-daerah
endemis yang dapat mengurangi laju pertumbuhan populasi nyamuk. Populasi
yang berkurang juga akan berdampak pada penurunan angka infeksi malaria dan
DBD di suatu wilayah. Pembuatan ovitrap dapat meunggunakan bahan-bahan
bekas yang mudah ditemukan dilingkungan sekitar seperti ember atau wadah dan
plastik bekas.
Penggunaan Ovitrap
1. Pengertian Ovitrap
Ovitrap (singkatan dari oviposition trap) adalah peralatan untuk mendeteksi
keberadaan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus jika kepadatan nyamuk
rendah dan survei larva menunjukkan hasil yang tidak produktif (misal BI kurang
dari 5), seperti dalam kondisi yang normal. Secara khusus, ovitrap digunakan
untuk mendeteksi infestasi nyamuk ke area baru yang sebelumnya pernah
dibasmi. Ovitrap yang standar berupa tabung gelas kecil bermulut lebar yang dicat
hitam dibagian luarnya. Tabung gelas tersebut dilengkapi dengan tongkat kayu
yang dijepit vertikal dibagian kasarnya menghadap ke arah dalam. Tabung diisi
air sampai setengahnya dan ditempatkan dilokasi yang diduga menjadi habitat
nyamuk, biasanya di dalam atau di sekitar lingkungan rumah.
2. Modifikasi Ovitrap
Dalam perkembangannya, penggunaan ovitrap meningkat menjadi salah satu
metode pengendalian vektor. Modifikasi juga dilakukan untuk meningkatkan
produktifitas ovitrap dengan diisi zat penarik penciuman (attractant) yang dapat
mempengaruhi perilaku nyamuk dalam memilih tempat bertelur. Peneliti di
Kamboja menyebutkan adanya perbedaan jumlah telur pada ovitrap menggunakan
10% air rendaman jerami dengan ovitrap yang menggunakan air biasa. Jumlah
telur yang dihasilkan lebih banyak pada 10% air rendaman jerami daripada
menggunakan air biasa.Modifikasi bentuk dan ukuran antara lain dengan
menggunakan gelas plastik berukuran
200, 350 dan 470 mililiter. Modifikasi bentuk juga dilakukan dengan
menggunakan kaleng susu bekas berukuran 240 milimeter yang dicat hitam
bagian luar dan dalam. Selain modifikasi bentuk modifikasi bahan juga dilakukan
terhadap lapisan tempat meletakkan telur dari panel kayu, bambu dan kertas
saring.Modifikasi warna kasa nylon tetapi tidak mempengaruhi jumlah larva aedes
yang terperangkap. Penelitian tentang ovitrap yaitu dengan air rendaman jerami
10%, 30%, 50%, 70% dan 90 %. Hasil menunjukan ada hubungan bermakna air
rendaman jerami pada ovitrap terhadap jumlah telur Aedes sp yang terperangkap,
sedangkan pada letak penempatan didalam dan diluar rumah tidak ada hubungan
yang bermakna dan penelitian tentang autocidal ovitrap (lethal ovitrap/LO)
dengan air rendaman jerami dan rumput Panicum maximum, air rendaman udang
dan kerang. Hasilnya menunjukan bahwa penggunaan lethal ovitrap dapat
menurunkan indeks ovitrap.
Atraktan
1. Pengertian
Atraktan adalah sesuatu yang memiliki daya tarik terhadap serangga (nyamuk)
baik secara kimiawi maupun visual (fisik). Atraktan dari bahan kimia dapat
berupa senyawa ammonia, CO2, asam laktat, octenol dan asam lemak. Zat atau
senyawa tersebut berasal dari bahan organik atau merupakan hasil proses
metabolisme mahluk hidup, termasuk manusia.Atraktan fisika dapat berupa
getaran suara dan warna, baik warna tempat atau cahaya.Atraktan dapat
digunakan untuk mempengaruhi perilaku, memonitor atau menurunkan populasi
nyamuk secara langsung, tanpa menyebabkan cedera bagi binatang lain dan
manusia dan tidak meninggalkan residu pada makanan atau bahan pangan.
Efektifitas penggunaannya membutuhkan pengetahuan prinsip-prinsip dasar
biologi serangga. Serangga menggunakan petanda kimia (semiochemicals) yang
berbeda untuk mengirim pesan. Hal ini analog dengan rasa atau bau yang diterima
manusia. Penggunaan zat tersebut ditandai dengan tingkat sensitivitas dan
spesifisitas yang tinggi. Sistem reseptor yang mengabaikan atau menyaring pesan-
pesan kimia yang tidak relevan disisi lain dapat mendeteksi pembawa zat dalam
konsentrasi yang sangat rendah. Deteksi suatu pesan kimia merangsang perilaku-
perilaku tak teramati yang sangat spesifik atau proses perkembangan.
2. Air Rendaman Jerami
Air rendaman jerami (hay infusion) dibuat dari satu kilogram jerami kering,
dipotong dan direndam dalam satu liter air selama 7 hari. Air rendaman disaring
agar bersih kemudian satu liter air rendaman jerami ditambah dengan sembilan
liter aquades untuk mendapatkan air rendaman jerami dengan konsentrasi 10%.
Air rendaman jerami menghasilkan CO2 dan ammonia, suatu senyawa yang
terbukti mempengaruhi saraf penciuman nyamuk Aedes.Air rendaman jerami
mengandung ammonia 3,74 mg/l, CO2 total 23,5 mg/l, asam laktat 18,2 mg/l,
octenol 1,6 mg/l dan asam lemak 17,1 mg/l.

C. PROSEDUR KERJA

Alat dan Bahan

1. Gelas plastik bekas


2. Cat hitam
3. Kasa nilon/kawat nyamuk
5. Perekat
7. Air rendaman jerami(Atraktan)
8. Kuas cat

Cara Kerja:
Pembuatan Ovitrap
1. Gelas plastik bekas apabila berwarna terlebih dahulu dicat warna hitam
karena nyamuk menyukai tempat yang gelap.
2. setelah gelas dicat keringkan dan diamkan selama 1 minggu agar bau cat
tidak menyengat.
3. kemudian pasang Kasa nilon/kawat nyamuk pada gelas ovitrap yang akan
digunakan.
4. kemudian pasang kasa nilon di gelas ovitrap menggunakan perekat dan
pasang kawat nyamuk di gelas ovitrap
Pembuatan Air Rendaman Jerami(atraktan)
1. Jerami dikeringkan dan dipotong kecil-kecil, lalu direndam selama 1
minggu
2. perbandingan 1 kg jerami : 1 liter aquades. Air rendaman disaring agar
bersih
3. kemudian satu liter air rendaman jerami ditambah dengan sembilan liter
aquades untuk
4. mendapatkan air rendaman jerami dengan konsentrasi 10%.
Pemasangan Ovitrap

Ovitrap yang telah siap dipasang di rumah-rumah yang ditentukan sebagai


sampel,serta memberi penjelasan kepada pemilik rumah tentang ovitrap mengenai
cara kerja ovitrap.Ovitrap dipasang di dalam dan diluar rumah pada tempat-
tempat yang disukai nyamuk didalam rumah seperti tempat yang dekat dengan
penampungan air, diluar rumah tempat yang disukai nyamuk biasanya tempat
yang dekat dengan tumbuh-tumbuhan dan tempat yang teduh masing-masing 1
buah dengan atraktan air rendaman Ovitrap dipasang selama 1minggu Setelah ada
hasilnya kemudian dihitung menggunakan kaca pembesar atau mikroskop.

1. Tuangkan atraktan ke gelas ovitrap sampai kasa nilon basah dan tuangkan
atraktan pada gelas ovitrap sampai menyentuh kawat nyamuk untuk lethal
ovitrap.
2. Letakkan ovitrap di tempat-tempat yang habitat-habitat bagi nyamuk
seperti tempat yang lembab, sedikit cahaya matahari atau memiliki
intensitas cahaya yang rendah.
3. Tunggu selama 1-2 minggu, awasi agar tidak tumpah.
4. Ambil ovitrap, kemudian tuangkan airnya kedalam wadah bening atau
berwarna terang.
5. Amati jika terdapat telur atau larva nyamuk.

D. HASIL

Pada praktikum penangkapan nyamuk menggunakan Ovitrap dan Lethal


Ovitrap yang kami lakukan pada:

Hari/ tanggal : Minggu,22 Oktober 2017

Lokasi : Kelurahan Teluk Rt.03/Rw.15,Jl HOS.Notosuwiryo No.48


Kode pos 53143,Purwokerto Selatan,Purwokerto
HASIL PENGAMATAN
Tabet Pengamatan
No Tempat Hari Pengamatan Jumlah Keterangan
Meletakkan
ovitrap 3 6 9 12
1 Samping rumah - - - - 0 Tidak ada
telur, jentik,
larva,
maupun
nyamuk.
2 Di kamar mandi - - - √ 1-2 Nyamuk
dewasa mati
3 Di dalam gudang. - - - - 0 Tidak ada
telur, jentik,
larva, pupa,
maupun
nyamuk.
4 Di belakang - √ √ √ ± 20 Jentik
rumah nyamuk,
larva &
pupa.

E. KESIMPULAN

Dari praktikum bio assay kontak yang kami lakukan mendapatkan hasil
kematian nyamuk sebesar 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa daya bunuh
nyamuk menggunakan insektisida jenis aerosol pada bio assay kontak sangat
efektif untuk membunuh nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai