B. Persiapan Patogen
1) Pembuatan media PSA
PSA singkatan dari Potato Sukrose Agar merupakan media
tumbuh untuk bakteri dan cendawan patogen dan non patogen bagi
tanaman. PSA dibuat dengan kentang 300 gram direbus
menggunakan air sebanyak 1 liter. Kentang direbus hingga lunak
dan pisahkan kentang dari airnya, mencampurkan ekstrak kentang
dengan gula sebanyak 15 gram dan agar bacteriological sebanyak
24 gram, kemudian diaduk hingga merata, setelah merata menuang
larutan ke dalam erlenmayer dan ditutup dengan kapas dan
alumunium foil kemudian disterilisasikan dengan autoklaf (suhu
121oC selama 30 menit). Media PSA dibagi menjadi dua yaitu:
c. Agar miring berfungsi untuk perbanyakan pengendali
hayati. Larutan PSA sebelum disterilkan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi sebanyak 10 ml menggunakan soborex
dan ditutup dengan kapas dan alumunium foil kemudian
disterilisasikan menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC
selama 30 menit. Tabung reaksi dimiringkan 45o setelah
disterilisasi dan didiamkan hingga konsisten.
d. Agar blok berfungsi untuk menghitung kerapatan koloni
bakteri agen hayati. Larutan PSA yang steril dimasukkan ke
dalam cawan petri sebagai wadah. Penuangan media
dilakukan di dalam laminar air flow cabinet. Larutan PSA
yang dimasukkan ke dalam cawan petri kurang lebih
sebanyak 10 ml dan mendiamkan media hingga membeku
kemudian membalikkan cawan petri untuk menghindari
kontaminasi.
2) Inokulasi atau Perbanyakan Patogen
Perbanyakan patogen menggunakan media agar miring.
Cawan petri berisi hasil isolasi bakteri Xanthomonas oryzae
dipindahkan ke media agar miring menggunakan jarum ose
dilakukan di laminar air flow cabinet. Pemindahan koloni bakteri
dilakukan secara pengolesan zig zag kemudian ditutup kembali
dengan kapas dan disimpan di suhu ruang.
3) Perbanyakan Patogen pada Media TSB (Tryptone Soya Broth)
Media TSB digunakan untuk perbanyakan isolat bakteri
aerob. Pembuatan media TSB membutuhkan 100 ml aquades dan 3
gram Tryptone Soya Broth. Media tersebut dilarutkan dalam
erlenmayer kemudian menggoyangkan erlenmayer hingga larutan
tercampur. Erlemayer ditutup menggunakan kapas dan alumunium
foil kemudian disterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu
121oC selama 15 menit. Media yang telah disterilkan didiamkan
hingga dingin, jika sudah dingin isolat bakteri diinokulasikan ke
dalam media media Tryptone Soya Broth menggunakan jarum ose
dilakukan di laminar air flow cabinet untuk menghindari
kontaminasi kemudian ditutup dengan kapas. Media TSB berisi
bakteri Xanthomonas oryzae didiamkan selama 48 jam.
Pertumbuhan bakteri dilihat dari keruhnya media TSB pada
erlenmayer.
Perhitungan koloni dapat dilihat setelah dilakukan
pengenceran bertingkat. Pengenceran bertingkat membutuhkan
tujuh tabung reaksi berisi 9 ml air steril. Media TSB berisi bakteri
dipindahkan sebanyak 1 ml ke tabung reaksi berisi 9 ml air steril
sebagai larutan pertama atau 10-1 kemudian dicampur
menggunakan alat vortex. Larutan 10-1 yang telah di vortex
dipindahkan 0.2 ml ke dalam media agar blok menggunakan mikro
pipet dan diratakan menggunakan batang perata. Media agar blok
yang telah diratakan ditutup erat menggunakan plastik wrap dan
diberi label. Mengulangi langkah pengenceran hingga 10-7 dan
semua kegiatan dilakukan di laminar air flow cabinet. Hasil
pengenceran dapat dilihat setelah didiamkan selama 24 jam.
Perhitungan kerapatan koloni dilakukan setelah 24 jam hasil
pengenceran didiamkan. Perhitungan kerapatan koloni
menggunakan metode total plate count. Hasil perhitungan
kerapatan koloni untuk Paenibacillus polymyxa sebesar 15 x 108.
C. Persiapan Tanam
1) Pembibitan
Alat yang digunakan berupa nampan, penggaris, spidol, dan
pengaduk. Bahan yang digunakan berupa isolat bakteri Xanthomonas
oryzae dan Paenibacillus polymyxa, air steril, media tanam (lumpur),
dan benih ciherang.
Metode pembibitan yaitu merendam benih selama satu hari,
memeram benih dibalut dengan kain atau lap yang lembab selama satu
hari, menyiapkan isolat bakteri patogen Xanthomonas oryzae diberikan
air steril dan diaduk hingga bakteri terlepas dari media padat,
kemudian memasukkan isolat yang sudah dicampur air steril ke dalam
nampan yang berisi benih, memasukkan air steril hingga benih
terendam, mendiamkan benih terendam dalam bakteri patogen selama
8 jam, setelah benih direndam dengan bakteri patogen, benih dibagi
menjadi 4 antara lain 100 benih untuk kontrol, 100 benih untuk
direndam bakteri paeni 2.5 ml/l, 100 benih untuk direndam bakteri
paeni 5 ml/l, dan 100 benih untuk direndam bakteri paeni 7.5 ml/l
masing- masing perendaman selama 15 menit, setelah melakukan
perendaman benih ditanam dengan media lumpur dinampan pada
masing – masing perlakuan dan ulangan, benih yang ditanam disiram,
melakukan pengamatan selama 15 hari.
2) Penanaman
Penanaman atau pindah tanam dilakukan pada umur 15 HST. Metode
penanaman yaitu mengukur jarak tanam 20 cm x 20 cm menggunakan
penggaris, menanam benih sesuai tempat perlakuan dan ulangan
menurut Rangkaian Kelompok Lengkap Teracak.
3) Pengamatan
Pengamatan pertumbuhan dan intensitas penyakit dilakukan seminggu
sekali pada hari selasa. Pengamatan pertumbuhan berupa tinggi
tanaman yang diukur dari permukaan tanah hingga daun tertinggi, dan
jumlah anakan. Pengamatan intensitas penyakit