h ke
ulia
K
Akan tetapi, dari sekian banyak masalah, yang paling menonjol adalah
masalah keracunan Al dan kahat P.
PEMBENTUKAN TANAH MASAM
CURAH HUJAN MELEBIHI
KEBUTUHAN TANAH DAN TANAMAN
EVAPORASI+TRANSPIRASI
Al2Si2O5(OH)4+Al2Si4O10(OH)2+Al(OH)3+2Fe(OH)3+Ca2++K++Mg2++7HCO3+5H4SiO4
kaolinit smectit gibsit ferihidrit kation basa asam silisik
2.Hidrolisis Aluminium
Al_ _ Al _Al + Al 3+
Penggunaan pupuk ZA
3 4 5 6 7 8 9 10 11
* Sumber. Manrique, jones, dan Dyke (1991 cit Foth dan Ellis, 1996)
. Hubungan pH dengan Ketersediaan Hara
Tabel 2.3. Hasil relatif beragai jenis tanaman pada berbagai pH*
* Sumber : Ohio Agr.Exp.Sta.Spec.Cir. 53. (1938, cit Foth dan Ellis, 1996).
KERACUNAN Al PENYEBAB PTBH BURUK
UTP 7 10 10 14
ATP 19 29 37 56
ADP 4 6 11 9
Heksosa P 58 21 161 66
Total P-organik 101 79 271 180
Total P inorganik 237 804 524 1304
3.Menghambat serapan O2 dan unsur hara umumnya
b0 b1 Koefisien
Y X
Korelasi (r)
Bobot Kering Akar 2.7331 - 0.1040 Al-dd - 0.98 **
Bobot Kering Total 6.3399 - 0.2383 Al-dd - 0.97 **
Serapan P Total 3.4399 - 0.0987 Al-dd - 0.94 **
Bobot Kering 0.0719 + 1.3045 Bobot Akar + 0.997 **
Bagian Atas 0.0721 + 2.3053 Bobot Akar + 0.999 **
Bobot Kering Total 0.8217 + 0.9644 Bobot Akar + 0.97 **
4.Menghambat ptbh akar dan bulu akar
Akar menebal dan pendek,shg menghambat serapan hara
PENGAPURAN
OBAT TANAH MASAM
Pengapuran dinyatakan sebagai teknologi yang
paling tepat dalam pemanfaatan tanah masam
didasarkan atas beberapa pertimbangan.
Faktor tanah
pH tanah, kemudian jumlah Al-dd dan kejenuhan Al.
nilah pH 6, tidak perlu diberi kapur, karena Al-dd sangat rendah nilai
pH < 6, mungkin tanah tersebut perlu dikapur, ukur Al-dd dulu
Jika Al-dd tanah 2 me 100g-1 tanah, maka dapat dipastikan bahwa
tanah tersebut perlu diberi kapur.
jika kandungan Al-dd tanah < 2 me 100g-1, hitung kejenuhan Al (me
Al-dd/ me Al+H+Ca+Mg+K+Na) dahulu.
Sekiranya kejenuhan Al 60%, tanah tersebut perlu dikapur
bila kejenuhan Al < 60%, maka kebutuhan kapur tergantung pada
jenis tanaman yang akan diusahakan.
Jenis tanaman
1. Padi gogo dan ubi kayu relatif toleran kejenuhan Al hingga 60%.
Perlu kapur bila kejenuhan Al > 60 %.
Angka tersebut perlu dikoreksi dengan kadar air tanah yang dianalisis.
Penentuan kebutuhan kapur berdasarkan pH tanah dengan
larutan TSK untuk mencapai pH 5.5 (Balitbang Pertanian Bogor, 1985)
3 CaCO3 3 Ca2+
+ 3 CO32-
Al Al + 6 OH-
+ 2 Al (OH)3
koloid koloid
+ 3 Ca 2+
Ca
Ca + 2 Al (OH)3
Ca
Reaksi kapur dalam tanah
2 CaCO3 2 Ca2+
+ 2 CO32-
H
H H + 2 CO32-
+ 2 H2CO3
H koloid
+ 2 Ca 2+
Ca
Ca + 2 H2CO3
Tabel 5.1. Manfaat kapur bagi peningkatan pH
dan penurunan kejenuhan Al tanah ( Kamprath, 1970)
Tanah Norfolk
0,5 4,9 52
1,0 5,4 27
1,5 5,6 13
2,0 5,9 6
Tanah Dunbar
0,5 4,9 48
1,0 5,3 23
1,5 5,7 6
2,0 6,0 3
Tabel 5.2. Peningkatan pH serta penurunan Al-dd dan kejenuhan Al
akibat pemberian kapur dan pupuk P pada Ultisol Jasinga Jawa Barat
(Nurhajati Hakim, 1982)
Kapur + P
Kapur tanpa
P
DIBERI KAPUR
TANPA KAPUR
DIBERI KAPUR
TANPA KAPUR
Tabel 5.10. Produksi Pipilan Kering Jagung Empat Kali Panen dan Satu kali
Panen Sorghum (panen III) Sebagai Pengaruh Sisa Pengapuran pada tanah masam
di Cerrado Brazil (Salinas et. al., 1978)
Pa n en ke
Kapur diaduk
0 15 cm I II III IV V Jumla
h
5 kali
panen
(ton/ha) ( ton/ha )
(ton/ha) (ton/ha)
0 2,2 2,0 2,0 0,4
2 3,6 3,6 3,2 1,9
4 3,6 3,4 3,3 1,9
6 3,4 2,8 - -
8 3,4 3,2 - -
Al-dd
1,1 0,9 1,6 3,8
(me Al/100 g)
Tabel 5.13. Dampak pengapuran terhadap pH, Al-dd dan kejenuhan Al pada Ultisol
di Sitiung II Sumatera Barat sampai 4 tahun setelah aplikasi (Nurhajati Hakim, 1985)
Tahun
TSP Tahun I Tahun II Tahun III
Kapur IV
kedelai
ton ha-1 kg ha-1 Jagung (ton ha-1)
ton ha-1
2 250 1,590 4,458 3,212 2,035 0,467 0,021 0,078
(0.5xAl) 500 1,650 4,578 3,331 3,300 0,765 0,889 0,106
750 1,705 4,703 3,847 3,486 1,027 1,277 0,142