KULIAH-10
POTENSI DAN
MASALAH TANAH MASAM
Tabel 3.2. Penyebaran tanah masam dunia berdasarkan
Ordo Soil Taxonomy (Uexkull and Mutert, 1995)
Al2Si2O5(OH)4+Al2Si4O10(OH)2+Al(OH)3+2Fe(OH)3+Ca2++K++Mg2++7HCO3+5H4SiO4
kaolinit smectit gibsit ferihidrit kation basa asam silisik
2.Hidrolisis Aluminium
Al_ _ Al _Al + Al 3+
Penggunaan pupuk ZA
3 4 5 6 7 8 9 10 11
* Sumber. Manrique, jones, dan Dyke (1991 cit Foth dan Ellis, 1996)
. Hubungan pH dengan Ketersediaan Hara
KERACUNAN Al PENYEBAB PTBH BURUK
Faktor tanah
pH tanah, kemudian jumlah Al-dd dan kejenuhan Al.
• nilah pH ≥ 6, tidak perlu diberi kapur, karena Al-dd sangat
rendah nilai pH < 6, mungkin tanah tersebut perlu dikapur,
ukur Al-dd dulu
• Jika Al-dd tanah ≥ 2 me 100g-1 tanah, maka dapat dipastikan
bahwa tanah tersebut perlu diberi kapur.
• jika kandungan Al-dd tanah < 2 me 100g-1, hitung kejenuhan
Al (me Al-dd/ me Al+H+Ca+Mg+K+Na) dahulu.
• Sekiranya kejenuhan Al ≥ 60%, tanah tersebut perlu dikapur
• bila kejenuhan Al < 60%, maka kebutuhan kapur tergantung
pada jenis tanaman yang akan diusahakan.
Jenis tanaman
1. Padi gogo dan ubi kayu relatif toleran kejenuhan Al hingga 60%.
Perlu kapur bila kejenuhan Al > 60 %.
• Kej (%) Al :
∑ meq (Al-dd) X 100%
KTK efektif
Angka tersebut perlu dikoreksi dengan kadar air tanah yang dianalisis.
APLIKASI KAPUR
1. Tanah diolah satu kali
2. Kapur ditabur merata diatas permukaan tanah
3. Kapur diaduk dengan tanah sedalam 10-20cm
4. Dibiarkan selama 2 minggu, baru ditanami
5. Kapur ditaburkan dalam petak-petak kecil, jika jumlah kapur 2
ton /ha = 40 karung ( 50kg/karung)
6. Lahan 1 ha dibagi 40 petak (5mx5m), taruh 1 karung/petak
7. Petak tsb dibagi 5 petak kecil (5mx1m). 1 ember 10kg/petak
kecil
Jika jumlah kapur sedikit, aplikasi boleh dalam larikan tanam
PROSES PEMBUATAN KAPTAN
Bukit
kapur
ditambang
Digiling
dipecah
disaring
dipaking
PROSES PEMBUATAN KAPUR BAKAR
Tungku
pembakaran
Pondok
pembakaran
Digiling
disaring Setelah dibakar
dipaking
CARA MENGGUNAKAN KAPUR ??
Tanah diolah 1 kali Kapur ditabur merata
Al Al + 6 OH- + 2 Al (OH)3
koloid koloid
+ 3 Ca 2+ Ca Ca + 2 Al (OH)3
Ca
Reaksi kapur dalam tanah
H
H H + 2 CO32- + 2 H2CO3
H koloid
+ 2 Ca 2+ Ca Ca + 2 H2CO3
Tabel 5.2. Peningkatan pH serta penurunan Al-dd dan kejenuhan Al
akibat pemberian kapur dan pupuk P pada Ultisol Jasinga Jawa Barat
(Nurhajati Hakim, 1982)
Kapur + P
Kapur tanpa P
DIBERI KAPUR
TANPA KAPUR
DIBERI KAPUR
TANPA KAPUR
Tabel 5.10. Produksi Pipilan Kering Jagung Empat Kali Panen dan Satu kali
Panen Sorghum (panen III) Sebagai Pengaruh Sisa Pengapuran pada tanah masam
di Cerrado Brazil (Salinas et. al., 1978)
Panen ke Jumla
Kapur diaduk
0 – 15 cm h
I II III IV V
5 kali
(ton/ha) ( ton/ha ) panen
Tahun
TSP Tahun I Tahun II Tahun III
Kapur IV
kedelai
ton ha-1 kg ha-1 Jagung (ton ha-1)
ton ha-1
2 250 1,590 4,458 3,212 2,035 0,467 0,021 0,078
(0.5xAl) 500 1,650 4,578 3,331 3,300 0,765 0,889 0,106
750 1,705 4,703 3,847 3,486 1,027 1,277 0,142