I. PENDAHULUAN
produk dalam negeri baik untuk barang produksi maupun konsumsi, terutama
memiliki beberapa jenis, seperti : serealia (padi, gandum, sorghum), biji – bijian
(jagung, kacang kedelai, kacang hijau), umbi – umbian (ubi jalar, talas, singkong,
kentang dan ganyong). Tanaman pangan yang termasuk jenis biji – bijian adalah
tanaman jagung. Jagung termasuk dalam salah satu jenis tanaman pangan yang
jagung juga ditanam sebagai pakan ternak hijauan maupun tongkolnya, diambil
minyaknya dari bulir, dibuat tepung dari bulir, dikenal dengan istilah tepung
jagung atau maizena, dan bahan baku industri dari tepung bulir dan tepung
tahun 2020 sebesar 15.025 hektar dari 12.960 hektar pada tahun 2019. Adapun
luas panen jagung juga mengalami peningkatan sebesar 9.749 hektar tahun 2019
2
menjadi 12.893 hektar pada tahun 2020. Sedangkan untuk produksi jagung
Provinsi Jambi pada tahun 2019 sebesar 58.918 ton meningkat pada tahun 2020
tanaman jagung dengan luas tanam tahun 2019 sebesar 467 hektar, pada tahun
2020 meningkat menjadi 628 hektar dan terus meningkat pada tahun 2021 yaitu
sebesar 735 hektar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
kecamtan lain yang ada di Kabupaten Tebo dengan luas tanam tahun 2019 sebesar
220 hektar, pada tahun 2020 turun menjadi 163 hektar dan pada tahun 2021
meningkat sebesar 252 hektar. Ini dapat disimpulakan bahawa Kecamatan Sumay
Produksi Produktivitas
No Desa Luas Panen (Ha)
(Ton) (Ton/Ha)
1 Teluk Singkawang 7,6 4 6,77
2 Suo – Suo 294,7 127,43 91,20
3 Muaro Sekalo 54 25,74 21,2
4 Semambu 19,8 23,81 19,13
5 Tuo Sumay 19,3 21,28 17,38
6 Teriti 27 32,03 21,52
7 Lembak Bungur 15,80 13,71 10,26
8 Tambun Arang 19,1 11,05 9,69
9 Jati Belarik 38 13,11 11,58
10 Punti Kalo 15,5 10,56 7,85
11 Teluk Langkap 7,5 4,88 7,72
12 Pemayungan 117,6 43,79 34,51
Jumlah 635,9 331,39 167,61
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamtan Sumay tahun 2022
Tabel 2. Menunjukkan untuk luas panen yang terendah yaitu Desa Teluk
Langkap dengan luas hanaya 7,5 hektar, sedangkan produksinya sebesar 4,88 ton,
dan produktivitasnya sebesar 7,72 ton/hektar. Desa Suo – Suo merupakan desa
terluas dalam membudidayakan tanaman jagung yaitu 294,7 hektar luas panen,
sedangkan produksi jagung Desa Suo – Suo sebanyak 127,43 ton dengan
produktivitas sebesar 91,20 ton/hektar. Dari data tersebut terlihat bahwa masih
diduga adanya kesalahan perilaku petani dalam Budidaya Jagung yang tidak
totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama atau
resultan antara berbagai faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal.
4
masih tergantung pada kondisi alam. Salah satu upaya yang dilakukan dalam
Penyiapan bahan tanaman (benih), (2). Penyiapan lahan, (3). Penanaman, (4).
Kabupaten Tebo ?
2. Untuk mengetahui tingkat perilaku petani budidaya jagung di Desa Suo – Suo
2. Bagi petani, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan agar
Budidaya jagung.
6
penghayatan dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama atau resultan
antara berbagai faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Perilaku dapat
berbentuk reaksi sikap positif atau negatif terhadap objek yang ditunjukkan oleh
lebih baik dari sebelumnya sedangkan perilaku bersifat negatif merupakan bentuk
tertentu. Perubahan perilaku dapat melalui faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang bersangkutan atau
faktor pribadi orang tersebut seperti umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, minat
dan sikap individu terhadap objek tertentu. Faktor eksternal yaitu faktor luar
membentuk kecendrungan individu untuk berperilaku, faktor ini dapat berasal dari
(Soekartawi,1984).
objek, dapat dilihat dari sikap orang tersebut terhadap objek. Lebih lanjut
dikatakan sikap itu adalah pengaruh atau penolakan penilalan suka atau tidak
(2009), menyatakan bahwa perilaku terdiri dari tiga komponen yaitu pengetahuan,
sikap, keterampilan.
7
2.1.1 Pengetahuan
adanya suatu bentuk bekal berupa pengetahuan mengenal objek dari yang akan dia
terhadap objek dari penggunaan panca indra karena adanya unsur yang mengisi
lebih tinggi dari pada itu, orang tersebut mampu menganalisis, mensintesa,
yang dimiliki.
penggunaan panca indra karena adanya unsur yang mengisi akal secara nyata,
prakteknya. Bahkan lebih tinggi dari itu. orang tersebut mampu menganalisis,
8
2.1.2 Sikap
Istilah sikap yang dalam bahasa inggris disebut "Attitude" pertama kali
digunakan oleh Herbert Spencer (1982) dalam Ahmadi (1988) yang menggunakan
kata ini untuk menunjuk suatu status mental seseorang. Kesadaran individu yang
diterjemahkan dengan kata sikap terhadap objek tertentu yang dapat merupakan
sikap mana disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap
objek tadi itu. Jadi attitude itu lebih diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan
sebagai kecenderungan yang bersifat negatif dan positif terhadap objek psikologis.
Objek psikologi disini meliputi : simbol, kata-kata. slogan orang, lembaga, ide
dan sebagainya. Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap objek psikologi
apabila ia suka (like) atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang
dikatakan memiliki sikap negatif terhadap objek psikologi bila la tidak suka
menyatakan bahwa sikap ialah suatu hal yang menentukan sifat, hakekat, baik
2.1.3 Keterampilan
khusus, yang mana beberapa diantaranya diperoleh selama bekerja ada pula yang
pekerjaan itu dan bagaimana caranya kita dapat melakukan lebih baik (Mosher,
1991).
melakukan sesuatu dengan baik dan cermat dengan keahlian. Menurur Mosher
dengan latihan. Taraf kemahiran tergantung dari cara melatih dan ketekunan
seseorang dalam melatih diri. Cara melatih tidak kurang pentingnya daripada
digelutinya.
bidang pertanian, yang mencakup usaha hulu, usahatani, usaha hilir dan usaha jasa
tentang petani yaitu petani sebagai manusia, maksudnya petani juga rasional ,
memiliki harapan- harapan, keinginan- keinginan dan kemauan untuk hidup lebih
baik.
10
pengalaman dan telah belajar dari pengalamanya, hasil belajarnya tercermin dari
kebiasaan- kebiasaan yang mereka terapkan dalam kegiatan beratani dan petani
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Genus : Zea
Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L. adalah
salah satu jenis tanaman biji-bijian yang menurut sejarahnya berasal dari Amerika.
negaranya. Melalui Eropa tanaman jagung terus menyebar ke Asia dan Afrika.
Baru sekitar abad ke-16 tanaman jagung ini oleh orang Portugis dibawa ke
11
(Wahab, 2007).
iklim yang sesuai. Disamping itu tanaman jagung tidak banyak menuntut
persyaratan tumbuh serta pemeliharaannya lebih mudah, maka wajar jika banyak
petani yang selalu mengusahakan lahannya dengan tanaman jagung (AAK, 2012).
(morfologi) tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.
Perakaran tanaman jagung terdiri atas empat macam akar, yaitu akar utama, akar
rendah (<1.000m DPL) sampai dataran tinggi (>1.600 m DPL). Namun, wilayah
jagung pada ketinggian <800 m DPL dapat berproduksi dengan baik dan >800 m
DPL juga masih memberikan hasil yang baik pula. Pada dataran rendah, umur
jagung berkisar antara 3-4 bulan, tetapi di dataran tinggi di atas 1.000 m DPL
berumur 4-5 bulan. Setiap kenaikan tinggi tempat 50 m DPL maka umur panen
jagung akan mundur satu hari, karena dipengaruhi oleh suhu. Suhu optimum
daun dan terlepasnya serbuk sari. Sedangkan suhu tanah mempengaruhi titik
Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
perilaku petani kedelai, Untuk mengetahui tingkat budidaya kedelai, dan untuk
perilaku petani dengan budidaya kedelai dilakukan analisis Chi Square dengan
kedelai di Kecamatan Tebo Ilir memiliki perilaku negatif baik itu dari
kedelai dan budidaya kedelai di Kecamatan Tebo Ilir tergolong rendah dari
hanya panen yang tergolong tinggi. Sedangkan hubungan perilaku petani dengan
mengetahui (1) kinerja penyuluh, (2) perilaku petani kakao terhadap kinerja
Kabupaten Wajo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey
Tukan, dkk. 2019. Perilaku petani terhadap agribisnis jagung lamuru di Desa
Kupang telah dilaksanakan dari bulan Desember hingga Januari 2019. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku petani terhadap agribisnis jagung
petani dalam agribisnis jagung lamuru. Penelitian ini dilakukan dengan metode
jagung lamuru berada pada kategori moderasi dengan pencapaian skor rata-rata
2,67 dan pencapaian skor maksimum 53,49 %, artinya perilaku petani dalam
tidak sesuai dan juga akan mempengaruhi tingkat penghasilan serta kesejahteraan
menjadi tantangan utama bagi petani di Desa Uiasa dalam menjalankan agribisnis
jagung lamuru.
(benih) dilakukan dengan cara memilih varietas jagung yang sesuai yang bebas
dari hama dan penyakit yang ditanam secara langsung pada lahan ataupun melalui
sifat fisik tanah yang baik atau sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Selanjutnya
di lakukan penanaman dengan jarak yang sesuai anjuran dan waktu tanam juga
budidaya yang ada dimana orang tersebut mampu menganalisis, mensintesa, dan
atau negatif terhadap objek psikologis. Objek disini meliputi : simbol, kata-kata,
slogan orang, lembaga, ide dan sebagainya. Sikap dalam budidaya disini yang
menentukan sifat, hakekat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan
datang sebagai kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap
budidaya jagung.
dalam melakukan sesuatu dengan baik dan cermat dalam budidaya usahatani.
Keterampilan yang dimiliki harus terus dikembangkan serta diasah sehingga dapat
pemikiran perilaku petani dalam budidaya Jagung di Desa Suo – Suo Kecamatan
Petani
Tinggi Rendah
2.6 Hipotesis
Tebo, dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan salah satu daerah yang
Desa Suo – Suo merupakan desa luas panen tanaman jagung terluas, produksi dan
penelitian ini adalah mengkaji perilaku petani dalam budidaya jagung. Penelitian
September 2022.
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden
diperoleh dari studi literatur, laporan penelitian dan hasil publikasi, ataupun
berdasarkan data, sehingga penelitian ini juga menyajikan data, menganalisis, dan
teknik survey, yaitu penelitian dengan cara pengambilan sampel dari suatu
Unit sampel dalam penelitian ini adalah petani Jagung di Kecamatan Sumay
Kabupaten Tebo. Dari informasi yang diperoleh dari Balai Penyuluhan Pertanian
yaitu Suka Jaya dan Usaha Mandiri dengan jumlah anggota yaitu 30 petani pada
kelompok tani Suka Jaya dan 20 petani pada kelompok tani Usaha Mandiri.
Menurut Arikunto (2006), menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
Tetapi, jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100, dapat diambil sampel
maka populasi sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang petani Jagung.
Sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang petani Jagung di Desa
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk
dan ntuk mengetahui tingkat perilaku petani budidaya jagung di Desa Suo – Suo
Amirin (2010) Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan
dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset
berupa survey, penelitian yang sering menggunakan skala ini adalah bila
Skor Rendah 49 - 98
Tinggi 99 – 147
keseluruhan
aktivitas petani yang merupakan hasil bersama atau resultan antara berbagai
4. Sikap adalah segala aspek yang berhubungan dengan sikap petani dalam
budidaya jagung
dan panen.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2019. Laporan Tahunan Dinas Peratanian Tanaman Pangan
Provinsi Jambi. Provinsi Jambi.
Badan Pusat Statistik . 2017. Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Tebo. Tebo
Budiman, H. 2012. Budidaya Jagung Organik. Varietas Baru yang kian. Diburu.
Pustaka Baru Putra. Yogyakarta.
Jakarta.
Tukan, dkk. 2019. Perilaku Petani Terhadap Agribisnis Jagung Lamuru Di Desa
Uiasa Kecamatan Semau Kabupaten Kupang. Buletin Ilmiah IMPAS
Volume: 20 Nomor: 03. Kupang
Warisno, 2007. Cara Budidaya Tanama Jagung. Jurnal Pertanian