PROPOSAL
OLEH :
DAFTAR ISI.......................................................................................................i
I. PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................6
1.4 Hipotesis Penelitian................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................................7
1.6 Kerangka Pemikiran...............................................................................7
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................10
2.1 Usaha Tani............................................................................................10
2.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Produksi....................................11
2.3 Produktivitas.........................................................................................14
2.4 Pendapatan............................................................................................15
2.5 Penelitian Terdahulu.............................................................................16
III. METODE PENELITIAN.........................................................................21
3.1 Metode Penelitian.................................................................................21
3.2 Lokasi Penelitian..................................................................................21
3.3 Populasi dan Sampel............................................................................21
3.4 Teknik Pengumpulan Data...................................................................24
3.5 Teknik Analisis Data............................................................................25
3.6 Definisi Operasional Variabel..............................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29
i
BAB 1
PENDAHULUAN
setelah padi. Produksi jagung meningkat dengan laju rata-rata 7,6% selama kurun
waktu 2004-2008, akan tetapi produksi jagung masih belum dapat memenuhi
kebutuhan dalam negeri, terutama untukbahan baku industri pakan, makanan dan
domestik sekitar 12juta ton per tahun, sehingga masih harus mengimpor dalam
jumlah yang besar sekitar 1 juta ton per tahun. Komoditas jagung tergolong
terhadap harga komoditas pangan lainnya, memiliki prospek yang cerah, memiliki
Indonesia, hal ini dapat dilihat dari aspek kontribusinya terhadap produk domestik
dengan titik berat pada sektor pertanian. Pembangunan pertanian diarahkan untuk
1
meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan
kebutuhan industri
(Soekartawi, 2013).
Jagung merupakankomoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau
jagung akan terus meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan peningkatan taraf
hidup ekonomi masyarakat dan kemajuan industri pakan ternak sehingga perlu
upaya peningkatan produksi melalui sumber daya manusia dan sumber daya alam,
ketersediaan lahan maupun potensi hasil dan teknologi. Jagung menjadisalah satu
komoditas pertanian yang sangat penting dan saling terkait dengan industri besar.
2
2021 55,08 86.699,00 15.741,00
meningkat mulai dari tahun (2017-2021). Akan tetapi, produksi jagung yang ada
di Kabupaten Deli Serdang mengalami fluktasi dan kenaikan yang tidak menentu
dari 5 tahun terakhir mulai daritahun (2017) hingga tahun (2021). Produksi
terendah terjadi pada tahun (2021) yaitu sebesar 86.699,00 dan produksi tertinggi
terjadi pada tahun (2020) yaitu sebesar 156.273,00. Dan rata-rata hasil panen
jagung ikut mengalami fluktasi atau turun. Rata-rata panen produksi jagung
tertinggi terjadi pada tahun (2017) yaitu sekitar 60,59 dan rata-rata jagung
memiliki kualitas pertanian jagung yang lebih baik di bandingkan dengan wilayah
lain. Saat ini skala tiap usaha tanimasih kecil dan belum terintegrasi, sehingga
Desa Sampe Cita merupakan suatu desa yang memiliki petani jagung, di desa
tersebut masih banyak ditemukan petani yang memiliki pola pikir yang labil
jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan jagung. Hal ini juga di pengaruhi juga
oleh luas lahan pertanian yang di gunakan petani untuk menanam jagung.
3
Tabel 1.2: Data Luas Lahan
2. S. T. M. Hulu 223,38 -
4
14. Sunggal 92,52 5065
mempunyai luas lahan untuk di tanami jagung khususnya di Desa Sampe Cita
dengan jumlah masa tanam sebanyak 3 (Tiga) kali dalam kurun waktu satu tahun
dengan tingkat pendapatan yang berbeda setiap masa panen. Namun, setiap
peningkatan, oleh karena itu jagung bisa di jadikan sebagai komoditas unggulan
sector pertanian Kabupaten Deli Serdang. Jika tingkat produktivitas jagung terus
5
produktivitas jagung
6
diakibatkan banyak faktor-faktor, seperti luas lahan yang semakin berkurang
berkualitas, tidak hanya itu setiap tahun harga meningkat tinggi bagi petani
sehingga benih yang bagus sulit untuk didapatkan oleh petani. Dan biaya pupuk
dan pestisida yang semakin mahal harganya hal tersebut juga menjadi salah satu
lahan dan modal untuk bibit, pupuk, obat-obatan/pestisida, tenaga kerja dan aspek
tenaga kerja dan modal. Luas lahan yang ditanami akan mempengaruhi banyaknya
tanaman yang dapat ditanam, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi banyaknya
Semakin luas lahan yang ditanami jagung. Maka, akan semakin banyak produksi
yang dihasilkan. Modal usaha yang sangat diperlkan agar semua jadwal dalam
usaha pertanian jagung dapat dilakukan secara tepat waktu. Banyaknya tenaga
kerja yang dapat terlibat dalam usaha tani juga mempengaruhi produksi jagung
yang ada. Kegiatan usaha tani seperti sebar benih, pemupukan dan pemeliharaan
tanaman, serta pekerjaan lainnya dapat dilakukan tepat waktu jika tenaga kerja
cukup/tersedia. Jika salah satu kegiatan tidaka dilakukan secara tepat waktu,
karena
7
tidak menggunakan pupuk, maka akan dapat mengurangi produksi yang
dihasilkan.
petani jagung?
petani jagung
berikut:
8
1.5 Manfaat Penelitian
dan pengalamandalam penulisan ilmiah bagi penulis , dan sebagai salah satu
melalui berbagai cara, salah satu cara untuk dapat meningkatkan usahanya
dalam arti sempit adalah suatu budidaya tanaman kedalam suatu lahan untuk
seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang
barang dan/atau jasa yang berguna bagi dirinya sendiri ataupun masyarakat
9
secara umum. Peraturan tersebut juga mengatur tentang tenaga kerja asing
teknologi, pupuk, benih, dan pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinyu
meningkat.
dahulu sebelum ditanam untuk memastikan benih bermutu dan layak untuk
penggunaan benih bersertifikat oleh petani sampai saat ini masih rendah
sekitar 55%.
10
Harga faktor produksi adalah upah dan gaji untuk tenaga kerja atau
sewa untuk barangmodal dan tanah. Pada keadaan normal, makin murah
adalah selisih antara penerimaan dan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
setiap faktor produksi berupa lahan, sarana produksi, keterampilan dan modal
(Suratiyah, 2015).
kehutanan dan peternakan. Selain itu usahatani juga merupakan kegiatan ekonomi
yang memerlukan biaya produksi agar proses produksi dapat berlangsung. Jagung
merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan
padi, sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
daerah di Indonesia seperti Madura dan Nusa Tenggara juga menggunakan jagung
Pulau Jawa yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing 5 juta ton per
tahun, setelah itu menyusul beberapa daerah Sumatera antara lain Medan dan
Lampung, sehingga produksi jagung Indonesia mencapai 16 juta ton per tahun.
dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup
12
memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras, selain sebagai makanan
pokok, jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak. Jagung juga
goreng, tepung maizena, etanol, asam organic, makanan kecil dan industri pakan
sebanyak 51,4%.
oleh petani untuk mengelola suatu faktor-faktor produksi jagung (tanah, tenaga
kerja, teknologi, pupuk, benih dan pestisida) dengan efektif, efisien dan continue
a. Luas Lahan
b. Harga
13
mempengaruhi harga. Apabila harga beberapa barang meningkat para
1994).
yangditerima petani akan meningkat pula. Akan tetapi berbeda hal nya
dengan harga yang dikeluarkan untuk input produksi, jika harga input
semakin tinggi dan semakin rendah harga yang harus dibayarkan, maka
pendapatan usahatani jagung adalah variabel luas lahan, harga benih, harga
pupuk, harga pestisida, upah tenaga kerja, umur petani, pendidikan petani,
variabel harga jual, biaya lahan, biaya pestisida, biaya pupuk, upah
14
nyata terhadap pendapatusahatani jagung pada taraf kepercayaan 95%
c. Benih
kepastian hasil usahatani jagung.Tidak heran bila saat ini dengan kemajuan
teknologi yang ada bibit-bibit unggul selalu muncul dengan berbagai variasi
1. Persyaratan Benih
kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang demikian dapat
benih dan daya tumbuh benih. Syarat benih jagung yang baik adalah:
15
4) Murni atau bebas dari campuran varietas lain.
2. Penyiapan Benih
terpilih, diambil yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan penuh
tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit.
Tongkol dipetik pada saat lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji
yang sudah kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih. Biji yang
Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%, jika kurang dari itu sebaiknya
benih diganti. Benih yang dibutuhkan adalah sesuai luas lahan yang
akan ditanami.
d. Pupuk
Pupuk adalah bahan atau zat makanan yang diberikan atau ditambahkan
pada tanaman dengan maksud agar tanaman tersebut tumbuh. Pupuk yang
diperlukan tanaman untuk menambah unsur hara dalam tanah ada beberapa
16
kandungan nutrisi tanaman yang ada didalam tanah serta memperbaiki atau
pupuk yang berkaitan dengan sifat fisika tanah yaitu memperbaiki struktur
dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Selain
kehilangan nutrisi yang cepat hilang seperti N, P, K yang mudah hilang oleh
e. Pestisida
Pestisida merupakan zat kimia, bahan lain, serta jasad renik dan virus
pestisida dapat menguntungkan usaha tani namun di sisi lain pestisida dapat
merugikan petani. Pestisida dapat menjadi kerugian bagi petani jika terjadi
17
mampu menyelamatkan paling tidak sepertiga dari kehilangan hasil akibat
f. Tenaga Kerja
lebih banyak barang dan jasa, maka akan semakin banyak tenaga kerja yang
pada titik atau tingkat tertentu akan mengurangi output, artinya penggunaan
tenaga kerja yang yang bekerja banyak maka pendapatan rumah tangga
petani tanaman pangan dalam rumah tangga tersebut akan tinggi, dan
sebaliknya jika jumlah tenaga kerja yang bekerja sedikit, maka pendapatan
rumah tangga petani tanaman pangan tersebut akan rendah. Jadi hubungan
18
antara jumlah tenaga kerja dengan
Kabupaten Sragen. Hal ini disebabkan karena sistem kerja pada daerah
2.3. Produktivitas
daya langka. Sebagai petani mengadopsi teknik baru dan perbedaan dalam
banyak barang dan jasa yang akan digunakan oleh banyak manusia,
bertujuan menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi banyak manusia
19
Dalam penentuan produktivitas lahan sangatlah dipengaruhi oleh manusia
didapatkan nilai tukar uang optimal dari satuan luas lahan pertanian yang
2.4. Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara nilai produksi dengan jumlah biaya yang
nilai produksi totalusahatani baik dijual maupun tidak dijual. Pendapatan kotor
adalah semua pendapatan yang diberikan dalam suatu proses produksi dengan
petani dari hasil usahatani yang diusahakan. Dalam hal ini dibedakan atas dua
20
usahatani dalam jangka waktu tertentudikali dengan harga jual.
Persamaannya yaitu:
TR = y .H y
Di mana:
TR = Pendapatan kotor
Persamaannya yaitu:
π = TR –TC
Di mana:
π = Pendapatan (Rp)
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memounyai kualitas dan
ada pada objek atau subjek nyang dipelajari, tetapi meliputi seluruhkarakteristik
atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh petani jagung yang ada di Desa Banjar Agung Kecamatan
21
responden.Untuk mewakili populasi ini maka diperlukan sempel sebagai cerminan
pelaksanaan penelitian. Sempel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Untuk menentukan besarnya sampel ini maka jika subjeknya kurang dari 100
makalebih baik digunakan semua, akan tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil
antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti
mengambil10% dari jumlah populasi, jadi responden yang akan diambil sebanyak.
Petani jagung yang tersebar di Desa Banjar Agung Kecamatan Sekampung Udik
Kelara, Kabupaten Jeneponto)”, dibawah bimbingan Bapak Radi A GAny dan Ibu
Produktivitas, harga, sarana produksi dan luas lahan merupakan faktor-faktor yang
22
(1) Berdasarkan uji Ffaktor-faktor produktivitas, harga jual, sarana
(2) Tingkat pendapatan ratarata per responden (0,85 hektar) per satu kali
luas lahan (LL), harga benih (HrgaBNH), harga pupuk (HrgPP), upah
pendapatan usahatani jagung manis dengannilai signifikan < 0,01 pada taraf
α 1% dan untuk variabel umur petani (UP) signifikan < 0,05pada taraf α
23
(PP) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung manis.
biaya benih, tenaga kerja dan harga output tidak berpengaruh signifikan tapi
24
dilakukan untuk mengukur proporsi serta presentase dari variasi total
variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh model regersi. Dari hasil
penelitian.
jumlah modal, sumber modal dan jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan
data yang digunakan adalah analisis regresi non linier berganda yang
(gandengan), bantuan modal dari pemerintah, bantuan modal dari pihak lain
signifikan.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin kita
ketahui. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa
(1) ilmu-ilmu keras, (2) focus ‘ringkas’ dan sempit, (3) reduksionistik, (4) penalaran
logis dan deduktif, (6) basis pengetahuan : hubungan sebab akibat (7) menguji teori, (8)
kontrol atas variable, (9) instrument, (10) elemen dasar analisis : angka, (11) analisis
Metode kuantitatif digunakan apabila : 1) Bila masalah yang merupakan titik tolak
seharusnya dengan yang terjadi, antara teori dengan pelaksanaan. 2) Bila peneliti ingin
mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode ini cocok digunakan
untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. 3) Bila ingin diketahui
menguji hipotesis penelitian, 5) Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat,
berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. 6) Bila ingin menguji terhadap
adanya keragu- raguan terhadap validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.4
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul
26
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Secara umum data yang
yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan
tidak terjadi.
merupakan salah satu desa Sampe Citadi Kecamatan Kutalim Baru, Kabupaten
3.3.1 Populasi
diambil oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu semua anggota masyarakat
Berdasarkan data yang diperoleh pada kantor Desa jumlah masyarakat yang
3.3.2 Sampel
Sampel yaitu sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti.
27
Dengan melihat waktu, tenaga,luas wilayah penelitian dan dana sehingga
Slovin
ini yaitu jumlah petani jagung di Desa Sampe Cita berjumlah 470 petani.
28
dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.
𝑵
𝐧=𝟏+𝑵(𝒆)𝟐
Keter
angan
:
4𝟕𝟎
𝒏=
𝟔,𝟕𝟎
𝒏 = 𝟒𝟏
29
sekitar 15% dari seluruh jumlah populasi petani jagung di
baik.
30
3.4 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
observasi.
3. Kuisioner (angket)
31
4. Dokumentasi
1). Pendapatan
𝑇𝐶 = 𝑇𝐹𝐶 + 𝑌𝑉𝐶
Keterangan :
(Biaya Variabel)
32
total penerimaan digunakan rumus berikut:
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
Keterangan :
33
Py = Price Yields (Harga) Y = Yields (Produksi)
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
Keterangan :
𝜋 = Income (pendapatan)
TR = Total
Revenue (Total
Penerimaan) TC =
Biaya)
output.
𝑅/𝐶 = 𝑇𝑅/ 𝑇𝐶
Dimana:
34
penerimaan dengan total biaya
TR = Total
Revenue (Total
Penerimaa) TC =
Biaya)
Kriteria:
(Hipotesis diterima).
35
SPSS versi 20. Dengan demikian persamaan matematis
Dimana:
eror
36
Dari gambar kerangka pikir yang telah digambarkan, maka
berikut:
1. Responden adalah petani yang memiliki usahatani Jagung di Desa Sampe Cita
2. Usahatani Jagung adalah sebuah usaha yang dilakukan diatas sebidang lahan
3. Hasil produksi adalah jumlah jagung yang dihasilkan dari usahatani jagung
yang diukur dalam satuan kilogram per bulan per hektar (Kg/Bln/Ha)
37
4. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil produksi dengan luas lahan
5. Petani kelapa jagung rakyat adalah orang yang melaksanakan dan mengelola
6. Luas lahan adalah luas areal yang digunakan oleh petanii untuk kegiatan
7. Harga produk adalah harga jual tandan buah segar jagung pada tingkat petani
saat penelitian dilakukan yang diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg)
9. Biaya total produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk
usahatani jagung yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel yang diukur
10. Biaya tetap fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan selama proses usahtani
kelapa sawit yang sifatnya tidak habis untuk satu kali proses produksi yang
dihitung berdasarkan nilai penyusutan yang diukur dalam satuan rupiah per bulan
11. Biaya variabel atau Variabel Cost adalah semua biaya yang dikeluarkan
selama proses usahatani kelapa sawit yang sifatnya habis untuk satu kali proses
produksi yang diukur dalam satuan rupiah per bulan per hektar (Rp/Bln/Ha)
12. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang menjadi
usahatani (tahun)
14. Penerimaan adalah total hasil produksi dikalikan dengan harga jual hasil
produksi yang diukur dalam satuan rupiah per kilogram per bulan per hektar
(Rp/Bln/Ha)
38
15. Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang di
keluarkan dalam usahatani kelapa sawit yang diukur dalam satuan rupiah per
DAFTAR PUSTAKA
azhari, M. T., Bahri, A. F., Asrul, & Rafida, T. (2023). Metode Penelitian
Kualitatif.
Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
39
Meunasah Pinto Aceh Utara). Jurnal Sosiologi
Pedesaan. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin Makasar.
40
Administrasi.
Antari, N. N., & Utama, M. (2019). Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput
Laut. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas
Udayana.
Latifah, S. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Dan kesejahteraan Petani Ubi Kayu di
Desa Negara Ratu Kecamatan Sungkai Utara
Kabupaten Lampung Utara. Skripsi.
Nugrahha, I. S., & Alamsyah, A. (2019). Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Petani
Karet di Desa Sako Suban Kecamatan Batang Hari
Leko Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia (JIPI).
Ramadan Putra, A. Q. (2020). Analisis Pendapatan Petani
Jagung di Kecamatan Marpoyan Damai Kota
Pekanbaru. Skripsi.
Ramli, A. A., Madjodjo, F., & Julham, M. (2022). Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Usaha Tani Cabai Rawit di Kelurahan Folarora
Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan.
Bakari, Y. (2019). Analisis Karakteristik Biaya dan
Pendapatan Usahatani Padi Sawah. Jurnal Sosial
Ekonomi Pertanian.
41