Anda di halaman 1dari 51

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARU HI PRODUKSI USAHA

TANI PADI BANDOWATI DI DESA SRIKUNCORO

KECEMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PROPOSAL

Oleh :

KIKI FITRI YANI


NPM : 1850090016

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETENAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2022
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA
TANI PADI DI DESA SRIKUNCORO KECEMATAN PONDOK KELAPA
KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PROPOSAL
Diajukan untuk melaksanakan penelitian guna menulis skripsi
Oleh:
KIKI FITRI YANI
NPM: 1850090016

Pembimbing 1 Pembimbing II

Elni Mutmainnah, SP., MP. Anton Feriady, SP., MP.


NIDN. 0221037301 NIDN. 129986684
Penguji I Penguji II

Dr.Edi Efrita,SP.,MP. Maheran Mulyadi,SP.MP


NIP.196904271994031002 NIDN.0207097901

Mengetahui
Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Dan Peternakan
Universitas Muhammadiyah Bengkulu

ii
Dr. Edi Efrita, SP., MP.
NIP. 196904271994031002

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
I. PENDAHULUAN............................................................................1
I.1 Latar Belakang............................................................................1
I.2 Rumusan Masalah......................................................................5
I.3 Maksud dan Tujuan Peneliti........................................................5
I.4 Manfaat Hasil Dari Peneliti........................................................5
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................7
II.1Kajian Pustaka.............................................................................7
2.1.1 Padi Sawah......................................................................7
2.1.2 Faktor Produksi Padi.....................................................14
2.1.3 Fungsi Produksi Cobb Douglas.....................................17
2.2 Kerangka Pemikiran..................................................................20
2.3 Hipotesis....................................................................................23
III. METODE PENELITIAN ............................................................24
III.1...............................................................Metode Dasar Penelitian
...................................................................................................24
III.2....................................................... Lokasi dan Waktu Penelitian
...................................................................................................24
III.3........................................................ Teknik Pengambilan sampel
...................................................................................................24
III.4..................................................... Definisi Operasional Variabel
...................................................................................................25

iii
III.5................................... Teknik Pengumpulan Data dan Informasi
...................................................................................................27
III.6.................................................................... Teknik Analisa Data
...................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
Uraian

Tabel 1 Luas Panen Padi di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2019...............2

Tabel 2 Produk Padi di Kecamatan Pondok Kelapa Tahun 2021 Berdasarkan


Desa Sri Kuncoro ...................................................................................3

Tabel 3 Data Mata Pencarian Penduduk di Kecamatan Pondok Kelapa...............4

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kurva Fungsi Produksi ....................................................................12

Gambar 2 Skema Fungsi Produksi Cobb-Douglass, Pertanian Padi Sawah di


Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu
Tengah...............................................................................................23

vi
I. PENDAHULUAN

I.I. Latar belakang

Indonesia sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan dan pere

konomian nasional. Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian seba

gai petani. Peranan sektor pertanian sangatlah penting yaitu sebagai penyedia baha

n pangan, penyedia bahan baku bagi industri-industri, penyedia kesempatan berus

aha serta merupakan sumber pendapatan bagi para petani (Hamdan,2013).

Salah satu komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan masyrakat adalah padi.

Padi merupakan komoditi penghasil beras yang menjadi tanaman pangan utama b

agi penduduk Indonesia. Beberapa alasan penting perlu ditingkatkan produksi pad

i secara keberlanjutan yaitu beras merupakan bahan pangan pokok bagi masyaraka

t Indonesia, merupakan komoditas penting umtuk menjaga ketahanan pangan, usa

ha tani padi sudah merupakan bagian hidup dari petani Indonesia sehingga mencip

takan lapangan kerja yang besar dan kontribusi dari usaha tani padi terhadap pend

apatan rumah tangga cukup besar (Hamdan, 2013). Indonesia merupakan salah sa

tu negara konsumen beras terbesar di dunia. Semakin meningkatnya jumlah pendu

duk berarti kebutuhan pangan juga akan semakin meningkat (Srirande, 2012). Den

gan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun maka, berbagai upaya dil

akukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pangan khususnya beras dal

am hal memenuhi kebutuhan penduduk. Peningkatan produksi inilah yang menjad

i target dan tujuan kegiatan pertanian (Pongoh, 2014).

1
2

Tanaman padi mampu memberikan kesempatan kerja, peningkatan lebih d

ari 18 juta kesejahteraan petani seiring meningkatnya produksi dan telah dijadikan

makanan pokok bagi berbagai lapisan masyarakat.selain itu, padi juga dijadikan se

bagai komoditas ekpor sebagai suatu keberhasilan di sektor pertanian dan pangan

yang dilaksanakan bersamaan dengan pemilu guna untuk melestarikan kekuasaan

penguasa.(Anonim, 2006). karena itu padi mampu dipandang sebagai komoditas y

anga setrategis karena dapt dijadikan sebagai komoditas ekonomi, sosial, dan polit

ik oleh penduduk indonesia.

Sedangkan luas panen padi sawah dan padi ladang Menurut Kecamatan

di Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Luas Panen Padi di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2019 (Ha)
Padi Sawah Padi Ladang Jumlah
Kecamatan
(ha) (ha) (ha)
Talang Empat 752 - 752
Karang Tinggi 1.120 66 1.186
Taba Penanjung 965 - 965
Merigi Kelindang 815 728 1.543
Pagar Jati 297 327 624
Merigi Sakti 307 275 582
Pondok Kelapa 1.434 557 1.991
Pondok Kubang 849 375 1.224
Pematang Tiga 520 684 1.204
Bang Haji 108 108 216
Jumlah/Total 7.167 3.120 10.287
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah

Bedasarkan data diatas,diketahui bahwa luas lahan sawah 1.434 ha di Keca

matan Pondok Kelapa .tahun 2019 di ladang memiliki luas panen 557 Ha dari

tahun ketahun luas lahan menjadi fluktuasi di kecematan pondok kelapa total
3

jumlah luas lahan tahun 2019 sebanyak 1.991 ha petani mayoritas bersawah padi.

di kecematan pondok kelapa kabupaten Bengkulu Tengah .seperti yang di jelaskan

dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI SAWAH DI KECEMATAN


PONDOK KELAPA TAHUN 2021 BERDASARKAN DESA
SRIKUNCORO.

NO DESA LUAS PANEN(HA) RATA -RATA(TON)


1 Pekik nyaring 142 6,7
2 Srikuncoro 224 6,7
3 Sunda kelapa 0 0
4 Abusakim 0 0
5 Sidodadi 70 6,5
6 Sidarjo 149 6,5
7 Bintang selatan 0 0
8 Talang boseng 0 0
9 Pagar dewa 0 0
10 Kembang ayun 20 6,4
11 Talang pauh 5 6,7
12 Pasar pedati 0 0
13 Panca mukti 68 6,7
Sumber:BPP Dinas Kecematan Pondok Kelapa

Tabel 2. Produksi padi di Kcematan Pondok Kelapa naik turun di ketahui

dari BPP dan sesuai dengan tebel 2 di atas jumlah produksi padi di Desa Pekik

nyaring berjumlah 951,4 dan rata-rata produksi padi 6,7/ ha.di Desa Srikuncoro

berjumlah 1500,8 dan rata-rata produksi padi 6,7/ ha ,di Desa Sunda kelapa tidak

aktif usatani padi karena pengasilnya menurun Desa Abusaki tidak aktif usaha

padi Desa Sidodadi berjumlah 455 dan rata- rata produksi padi 6,5/ha, di Desa

Siderjo berjumlah 968,5/ha, di Desa bintang selatan tidak aktif usatani padi ,di
4

Desa Talang boseng tidak atif lagi ,di desa Pagar dewa tidak aktif lagi,di Desa

Kembang ayun berjumlah 128 dan rata-rata 6,4/ha, di Desa Talang pauh

berjumlah 33,5 dan rata-rata produksi padi 6,5/ha,di Desa Pasar pedati tidak aktif

lagi,di Desa Panca mukti jumlah 455,6 dan rata-rata 6,7/ha,Srikaton tidak atif lagi

uasatani padi, Desa Pondok kelapa jumlah 6,7 dan rata-rata 6,7/ha, Desa Padang

betuah tidak aktif lagi usatani padi,Desa Harapan berjumlah 65 dan rata-rata

6,5/ha.yang di jelaskan pada tabel berikut:


NO DESA MATA PECARIAN JUMLAH O RAN G
1 Pekik nyaring Buruh 39
2 Srikuncoro petani 300
3 Sunda kelapa pertukangan 50

DATA MATA PENCARIAN PENDUDUK DI KECEMATAN PONDOK


4
5
Abusakim
Sidodadi
belum bekerja
petani
19
6

KELAPA
6 Sidorjo PNS 5
7 Bintang selatan TNI/ PO LRI 4
8 Talang boseng buruh 10
9 Pagar dewa kariawan suwasta 20
10 K embang ayun petani 15
11 Talang pauh Bidan 3
12 Pasar pedati pedagang 8
13 Panca mukti petani karet 10
14 Srikaton Buruh 20
15 Pondok kelapa pedagang 25
16 Padang betuah pertukangan 10
17 Desa harapan Buruh 20

SUMBER: BPP DINAS KECEMTAN PONDOK KELAPA.


Dari data BPP diatas dilihat bahwa Desa pekik nyaring bermata

pencarian sebagai buru sebanyak 39 orang, Desa Srikuncoro bermata pencarian

sebagai petani sebanyak 300 orang, Desa Sunda Kelapa, Padang Talang Boseng

pencarian sebagai pertukangan dengan jumlah di Desa Sunda Kelapa 50 orang,

Desa Talang Boseng 20 orang. Pondok Kelapa sebanyak 10 orang dan Desa

Harapan 10 orang bermata pencarian pedagang, Desa Sidodadi dan Desa panca

mukti bermata pencarian sebagai petani,di Desa Sidodadi berjumlah 6 orang

petani dan di Desa Pancamukti dengan jumlah orang sebanyak 25 orang, Desa

Kembang Ayun bermata pencarian sebagai bidan 10 orang, Desa Sidorejo bermata
5

pencarian sebagai PNS sebanyak 5 orang, Bintang Selatan bermata pencarian TNI

atau POLRI berjumlah 4 orang. Rata-rata masyarakat di Kecamatan Pondok

Kelapa bermata pencarian petani dan pedagang. Selain m asyarakat yang sudah

bekerja, terdapat beberapa Desa yang masyarakatnya belum bekerja seperti di

Desa Abu Sakim dan Desa Srikaton.

I.2. Rumusan Masalah

Apa yang mempengaruhi produksi usaha padi di Desa Srikuncoro Kecematan

Pondok Kelapa?

I.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor apakah

yang mempengaruhi produksi usaha tani padi di Desa Srikuncoro Bengkulu

Tengah.

I.4. Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan penelitian ini antara lain :

1. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya sebagai pertimbangan dalam hal p

engambilan kebijakan terutama dalam hal upaya untuk meningkatkan prod

uksi padi di Desa Srikuncoro Bengkulu Tengah.

2. Semoga dapat berguna sebagai rujukan atau referensi untuk mahasiswa lai

n yang berhubungan dengan materi atau mata kuliah.


II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Padi Sawah

Tanaman padi (Oryza sativa L). Adalah tanaman penghasil beras yang mer

upakan sumber karbohidrat bagi sebagian penduduk dunia. Penduduk Indonesia, h

ampir 95% mengonsumsi beras sebagai bahan pangan pokok, sehingga pada setia

p tahunnya permintaan akan kebutuhan beras semakin meningkat seiiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk (Pratiwi, 2016).

Tanaman padi merupakan tanaman pangan penting yang menjadi makanan

pokok lebih dari setengah penduduk dunia karena mengandung nutrisi yang diperl

ukan tubuh. Menurut Poedjiadi (1994). kandungan karbohidrat padi giling sebesar

78,9 %, protein 6,8 %, lemak 0,7 % dan lain-lain 0,6 %. Indonesia sebagai negara

dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan dalam memenuhi keb

utuhan pangan tersebut (Pratiwi, 2016).

Tanah sawah didefinikan sebagai tanah yang digunakan untuk bertanam

padi sawah yang digenangi, baik terus-menerus menerus maupun bergiliran de

ngan tanaman palawija. Istilah tanah sawah bukan merupakan istilah taksonomi,

tetapi merupakan istilah umum seperti halnya tanah hutan , tanah perkebunan,

tanah pertanian, dan sebagainya.

Segala macam jenis tanah dapat dipergunakan sebagai sawah asalkan air

cukup tersedia. Padi sawah juga ditemukan pada berbagai macam iklim yang jauh

lebih beragam dibandingkan dengan jenis tanaman lain, sehinga tidak

7
8

mengherankan apabila sifat tanah sawah sangat beragam sesuai dengan sifat tanah

asalnya (Hardjowigeno et al, 2004).

Taksonomi tanaman padi secara lengkap menurut Tjitrosoepomo, (1994) adalah s

ebagai berikut :

Divisio : Spermatophyta;
Sub Divisio : Angiospermae;
Kelas : Monocotyledoneae;
Ordo : Poales;
Famili : Graminae;
Genus : Oryza;
Spesies : Oryza sativa.

Menurut Yoshida (1981), pada umumnya tanman padi memerlukan waktu

3-6 bulan dari fase perkecambahan hingga pemasakan, tergantung pada varietas d

an lingkungan tempat padi itu tumbuh. Sehingga pertumbuhan tanaman padi terba

gi dalam tiga fase diantaranya :

1. Fase vegetatif (awal pertumbuhan sampai pembentukan bakal malai/primordia).

Fase vegetatif merupakan fase pertumbuhan organ-organ vegetatif seperti,

pertambahan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah, bobot dan luas daun.

2. Fase reproduksi (primordia sampai pembungaan).

Fase reproduksi ditandai dengan memanjangnya beberapa ruas teratas bata

ng tanaman, berkurangnya jumlah anakan(matinya jumlah anakan yang tidak prod

uktif), munculnya daun bendera, bunting dan pembungaan. Dalam suatu rumpun,

fase pembungaan memerlukan waktu 10-14 hari. Antesis telah mulai setelah pemb

ungaan atau 25 hari setelah bunting.


9

3. Fase pematangan (pembungaan sampai gabah matang).

Ditandai dengan bobot jerami mulai turun, bobot gabah meningkat dengan

cepat dan terjadi penuaan daun. Fase pemasakan terdiri dari dari beberapa hal

yaitu masak bertepung, 10 menguning, dan masak panen. Periode yang dibutuhka

n untuk fase ini sekitar 30 hari.

2.1.3 Teori produksi

Teori produksi adalah salah satu aktivitas ekonomi yang menghasilkan a

khir hari suatu proses yang membutuhkan beberapa masukan atau input.Habib Ak

bar (2013) menyatakan : Produksi dalam usahatani adalah hasil atau banyaknya pr

oduk usahatani yang diperoleh atau dihasilkan dari suatu persawahan dalam renta

ng waktu tertentu tergantung dengan jenis usahatani yang diusahakan. Faktor-fakt

or produksi juga dikenal pula dengan input yang digunakan dalam berusahatani da

n jumlah produksi yang dihasilkan dalam berusahatani disebut dengan output. Dal

am usahatani, tentu para petani memerlukan sejumlah input seperti tenaga kerja, te

knologi, sarana produksi dan sejumlah input lainya agar produksi yang dihasilkan

maksimal. Produksi yang maksimal bergantung pada input tertentu yang digunaka

n. Dapat dikatakan bahwa output maksimal yang dihasilkan dengan penggunaan i

nput tertentu disebut dengan fungsi produksi .

produksi pertanian modal dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu modal

bergerak (modal tetap) dan modal tidak tetap. Faktor produksi seperti tanah, bang

unan dan mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap. Sebaliknya modal
10

tidak tetap atau modal variabel, adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses prod

uk dan habis dalam satu kali dalam proses produksi, misalnya biaya produksi untu

k membeli benih (bibit), pupuk, obat-obatan atau upah yang dibayarkan untuk pe

mbayaran tenaga kerja. Dalam ilmu pertanian, produk atau produksi itu sangat ber

beda hasil yang didapatkan oleh para petani bergantung pada input yang diberikan.

Berdasarkan uraian tentang produksi dan input produksi yang mempengaruhinya,

maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggun

aan input produksi meliputi luas lahan, benih, pupuk NPK, dan tenaga kerja terha

dap produksi tanaman padi Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input

menjadi output, biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fung

si produksi menunjukan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pem

akaian sejumlah input dengan teknologi tertentu. Segala bentuk perubahan input

menjadi output dinamakan produksi. Sujarwo (2019).

pertanian produk atau produksi itu sangat berbeda hasil yang didapatkan o

leh para petani bergantung pada input yang diberikan. Berdasarkan uraian tentang

produksi dan input produksi yang mempengaruhinya, maka penelitian ini dilakuka

n untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan input produksi meliputi

luas lahan, benih, pupuk NPK Phoska,Pestisida Amistartop dan tenaga kerja terha

dap produksi tanaman padi. Produksi juga dapat dikatakan suatu kegiatan yang me

ngubah input menjadi output , biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi p

roduksi. Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat diha

silkan dari pemakaian sejumlah input dengan teknologi tertentu. Segala bentuk pe

rubahan input menjadi output dinamakan produksi. Sugiarto dkk (2000)


11

Secara sistematis fungsi produksi dapat ditulis persamaan sebagai berikut :

Q = f ( K, L, M,.... )

Berdasarkan fungsi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa Q adalah output b

arang-barang tertentu sesuai jenisnya selama satu priode, K adalah input modal ya

ng digunakan dan M adalah input bahan mentah yang digunakan. Dapat dikatakan

bahwa jumlah output tergantung dari kombinasi penggunaan modal, tenaga kerja

dan bahan mentah. Dalam teori ekonomi diambil pula satu asumsi dasar mengenai f

ungsi produksi dari semua produksi di mana semua produsen dianggap tunduk pa

da suatu hukum yang Hukum ini mengatakan bahwa bila satu macam input ditam

bah penggunaanya ,sedang input-input lain tetap maka tambahan output yang diha

silkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula men

aik, tetapi kemudian seterusnya menurun bila input tersebut terus ditambah. Tamb

ahan output yang dihasilkan dari penambahan 1 (satu) unit input variabel tersebut

Marginal Pysical Product (MPP) dari input tersebut. Kurva Total Physical Product

(TPP) adalah kurva yang menunjukkan tingkat produksi total (= Q) pada berbagai

tingkat penggunaan input variabel (input-input lain dianggap tetap). TPP = f (X) atau

Q = f (X).

2.1.2 Faktor Produksi Padi

Faktor produksi disebut dengan input. Input merupakan hal yang mutlak, k

arena proses produksi untuk menghasilkan produk tertentu dibutuhkan sejumlah f

aktor produksi tertentu. Misalnya untuk menghasilkan padi dibutuhkan luas lahan,

pupuk, pestisida, tenaga kerja dan benih. Proses produksi menuntut seorang pengu

saha mampu menganalisis teknologi tertentu dan mengkombinasikan berbagai ma


12

cam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu seefisien mung

kin.

Menurut Soekartawi (2003), terdapat lima faktor yang mempengaruhi

produksi padi .Adapun faktor produksi yang di sebut di dalam buku yaitu: luas la

han, pupuk NPK Phoska, pestisida Amistartop, benih, dan tenaga kerja .

Y: Produksi Padi

Produksi padi merupakan hasil panen padi yang diperoleh selama jangka

waktu tertentu dalam satuan ton per hektar (Hafidh, 2009).

X1: Luas Lahan

Notarianto (2011). Menjelaskan tanaman padi yang di garap oleh petani

dalam satu kali musim tanam yang di nyatakan dalam hektar ,bahwa lahan

merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki kontribusi yang relatif besar

terhadap usahatani. Othman dan Baharuddin (2015). Dalam penelitiannya juga

menyatakan bahwa luas lahan merupakan input kunci yang penting dalam bidang

pertanian sehingga sangat sulit jika digantikan oleh modal

X2: Benih
Penggunaan benih jumlah beni yang di gunakan dalam satu kali musim

tanam yang di nyatakn dalam satu gram, yang bermutu tinggi dan berasal dari

varietas unggul merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan tinggi

rendahnya produksi. Pengaruh positif dari penggunaan benih menunjukkan bahwa

mutu benih yang digunakan oleh petani relatif baik. Jika mutu benih tidak baik,

maka penambahan benih tidak akan diikuti peningkatan produksi, atau bahkan bias

berpengaruh negatif.
13

Hasil kajian penelitian Warisno (1998). Menyatakan bahwa penggunaan benih

yang bermutu yang berkualitas dapat meningkatkan produksi 5 – 15% dengan

penggunaan benih sebanyak 25-30 kg/ ha, hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Siahaan. D.S. et al (2015).

Kurniati (2015) yang menyatakan bahwa peningkatan penggunaan benih dapat

meningkatkan jumlah produksi yang di hasilkan. Usaha-usaha lain seperti perbaikan

cara bercocok tanam, pengairan yang baik, pemupukan yang berimbang serta

pengendalian hama dan penyakit hanya dapat memberikan pengaruh maksimum

apabila disertai dengan penggunaan benih yang bermutu dari varietas unggul, karena

benih yang bersifat kualitatif memegang peran penting dalam peningkatan produksi.

X3: Pupuk Npk Phonska

Pupuk majemuk (NPK), merupakan salah satu pupuk anorganik yang

dapat digunakan sangat efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara

makro (N, P dan K) menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl

yang kadang kadang susah diperoleh di pasaran dan sangat mahal.

Pupuk NPK Phonska (15;15;15). Merupakan salah satu produk pupuk

NPK yang telah beredar di pasaran dengan kandungan Nitrogen (N) 15 %, Fosfor

(P2O5) 15%, Kalium (K2O) 15 %, Sulfur (S) 10% dan kadar air maksimal 2%.

Pupuk majemuk ini hampir seluruhnya larut dalam air, sehingga unsur hara yang

dikandungnya dapat segera diserap dan digunakan oleh tanaman dengan efektif

(Kaya, 2013).

X4: Pestisida Amistartop


14

Amistar Top 325SC. Adalah pestisida semua bahan kimia yang berpungsi

untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit pada tanman padi

yang di nyatakan dalam satu liter, akan mempengaruhi kualitas hasil panen. dari

jenis Fungisida + zat pengatur tumbuh (ZPT), yang di produksi dengan berbahan

aktif Azoksistrobin 200 gram/liter, dan Difenokonazol 125 gram/liter, fungisida

ini yang bersifat sistemik.

X5: Tenaga Kerja


Laksmayanti, M. K, et al (2015) yang menyatakan bahwa tenaga kerja yang

di gunakan sealama satu kali musim tanam,baik tenaga kerja laki-laki ,perempuan

maupun tenaga kerja anak-anak, diukur dalam satuan hari kerja (HOK) .berpengaruh

positif dan signifikan terhadap jumlah produksi. Tenaga kerja menjadi salah satu

faktor produksi yang penting pada usahatani padi sawah, kekurangan tenaga kerja

pada kegiatan tertentu akan mengakibatkan akan menurunya jumlah produksi padi

sawah yang akan dihasilkan.

Soekartawi (2003). Mengemsukakan bahwa faktor produksi tenaga kerja

yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang

cukup, bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja akan tetapi juga kualitas

dan macam tenaga kerjanya.

b0: Intersev
b1-b3: Koefisien regresi
μ : Residu

2.1.3 Fungsi Produksi Cobb Douglas

Fungsi produksi Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang

melibatkan dua atau lebih variable independen dan variable dependen. Variabel in
15

dependen yang dimaksud adalah input dari proses produksi (tenaga kerja, bahan b

aku, mesin), dan varibel dependen yang dimaksud adalah output dari proses produ

ksi yang berupa barang. Soekartawi (2002) mendefinisikan bahwa fungsi produksi

Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih

variabel yaitu variabel X dan variabel Y dimana variabel yang satu disebut denga

n variabel dependent (Y) dan yang lain disebut variabel independent (X).

Sedangkan kombinasi berbagai faktor produksi yang dimaksud adalah

sebuah proses produksi. Menurut Soekartawi (1984), dalam sebuah proses

produksi terdapat dua jenis faktor produksi yakni faktor produksi tetap (input

tetap) dan faktor produksi variable (input variable). Secara sistematis, persamaan

fungsi produksi Cobb-Douglass adalah sebagai berikut :

Q = f (Xi, Zj)

Dimana :

Q = Produksi (output)

Xi = Faktor produksi variable (i = 1, 2, 3, …..n)

Zj = Faktor produksi tetap (j = 1, 2, 3, …..n)

Secara sederhana formulasi awal fungsi produksi Cobb Douglas juga

dapat ditulis persamaan sebagai berikut :

Y= A LaKb…

Dimana :
Y : Output
L : Labour
A : Konstanta
K : Kapital
a.b : Elastisitas input faktor produksi
Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :
Y = b0 X1 b1. X2b2. X3 b3. X4 b4. X5 b5 e
16

Dimana :

Y : Produksi
X1, X2, Xn….: Faktor produksi
b1,b2, : Koefesien regresi faktor produksi tidak tetap (I = 1, 2, 3, 4, …)
a : Intersep
e : Kasalahan (disturbance term)
u : Unsur Sisa
Adapun 3 analisa mengenai pendekatan Cobb Douglas :

1. Analisa Efisiensi Proses Produksi

Efisiensi merupakan pengunaan input yang sekecil-kecilnya dengan

tujuan mendapatkan jumlah produksi sebesar-besarnya tanpa melupakan

kualitas dari produk yang dihasilkan. Rasio efisiensi akan menunjukkan

perbandingan kemampuan menghasilkan output dengan memakai input

yang tersedia.

2. Return to Scale

Berdasarkan persamaan fungsi produksi Cobb Douglas, terdapat 3 situasi

dalam tingkat pengembalian terhadap skala (Titis, L dkk 2019)

1. Jika kenaikan yang proporsional dalam semua input sama dengan

kenaikan yang proporsional dalam output (Ep = 1), maka tingkat

pengembalian terhadap skala konstan (constant return to scale)

2. Jika kenaikan proporsional dalam output lebih besar dari kenaikan

dalam input (Ep > 1), maka tingkat pengembalian dalam skala

meningkat ( increasing return to scale )

3. Jika kenaikan output lebih kecil daripada kenaikan proporsi kenaikan

input (Ep = < 1 ), maka tingkat pengembalian terhadap skala


17

menurun (decreasing return to scale )

3. Elastisitas Produksi Parsial

Elastisitas produksi parsial merupakan ukuran perubahan proporsional

pada inputnya ketika input lainnya konstan.

Soekartawi (2003) Menyatakan bahwa fungsi produksi Cobb Douglas

lebih banyak dipakai peneliti karena mempunyai kelebihan atau keunggulan

yaitu

1. Penyelesaian Cobb Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi

lain, karena fungsi produksi Cobb Douglas dapat dengan mudah ditransfer

ke bentuk linear dengan cara melogaritmakan.

2. Hasil pendugaan menghasilkan koefesien regresi yang sekaligus juga dapat

menunjukkan besaran elastisitas.

3. Koefesien intersep dari fungsi Cobb Douglas merupakan indek efisiensi

produksi yang dapat secara langsung menggambarkan efisiensi penggunaan

input dalam menghasilkan output .

4. Koefesien-koefesien fungsi Cobb Douglas secara langsung dapat

menggambarkan elastisitas produksi.

2.2 Kerangka Pemikiran

Luas lahan merupakan suatu faktor produksi yang sangat penting dalam

usah pertanian. Penambahan luas lahan yang maksimal tentu akan menambah

produksi yang di hasilkan nantinya .hasil produksi padi di Desa srikuncoro naik

turun karna adanya beragai pengaruh atau input produksi.(Moniaga,(2011). dalam


18

penenlitian menyatakan bahwa luas lahan merupakan saah satu faktor yang bisa di

bilang penting dalam sektor petanian ,karena semakin luas lahan di usakan makan

akan tentu meningkat produksi yang di proleh dan begitu pula sebaliknya ,perluh

dayah dukung lahan untuk mengetahui apakah lahan berkemampuan untuk

menyediakan pangan dan hasil melimpah atau tidak, dengan demikian maka

petani akan menjaga dan mengolah lahan sebaik mungkin agar hasil atau produksi

yang di hasilkan di lahan tersebut akan melimpah.

Biaya yang dikeluarkan dalam proses mendapatkan produksi padi terdiri

dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah, lahan/tempat usaha, sewa

lahan dan peralatan yang digunakan dalam pertanian, sedangkan biaya variabel

adalah pembelian sarana produksi (saprodi) dan biaya tenaga kerja.

Selain luas lahan, dalam penelitian yang dilakukan oleh Dila (2021) meny

atakan bahwa terdapat beberapa sarana produksi yang bisa meningkatkan faktor –

faktor produksi usahatani padi yang meliputi Benih, pupuk Npk Phonska,Pestisida

Amistartop, luas lahan,dan tenaga kerja bahan kimia formula senyawa untuk

membasmi dengan mengunakan pestisida hasil panen akan meningkat hama dari

tanaman. Juga berpenagruh terhadap produksi tananaman Penggunaan pupuk serta

tenaga kerja yang sesuai dengan luas usahatani yang diusahakan akan mendapatka

n keuntungan bagi para petani, begitupun sebaliknya. Penggunaan sarana produksi

dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan maka akan mengurangi prod

uksi usahatani.

Sri,A.A (2016) menyatakan bahwa pupuk berpengaruh terhadap produksi

padi karena penggunaan pupuk yang seimbang akan meningkatkan produksi. Dala
19

m proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

produk yang dihasilkan. Output (keluaran) sangat tergantung dari faktor produksi

input (masukan) dalam proses produksi tersebut. Proses produksi ada yang pendek

dan ada waktu panjang dalam menghasilkan output tergantung pada jenis komodit

i yang diusahakan. Produksi pertanian yang optimal adalah produksi pertanian yan

g mendatangkan hasil/produk yang menguntungkan. Faktor-faktor produksi terseb

ut saling mendukung, sehingga output yang dihasilkan berkualitas.

Tenaga Kerja juga berpengaruh terhadap produksi usahatani padi karena ji

ka usahatani menggunakan tenaga pekerja yang cukup, maka hasil peningkatan pr

oduksi sangatlah baik. Hal ini di sebabkan karena tenaga kerja yang digunakan be

rkeja dengan baik sehingga dapat membantu dalam meningkatkan hasil produksi s

esuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agrimor (2016). Sedangakan tenaga

kerja ini mempengaruh produksi dan banyak yang tidak kerja sibuk ada yang jadi

penganggur sibuk dengan diri sendiri karana tenaga kerja di butuhkan

secukuppnya saja . Tenaga kerja berperan penting dan ikut berkontribusi dalam m

endukung suatu usahatani karena akan memberikan peningkatan produksi yang m

a ksimal selama tenaga kerja disesuaikan dengan luas lahan yang diusahakan.

Dari seluruh variabel yang diduga mempengaruhi produksi usahatani padi

maka dapat dituliskan kerangka sebagai berikut :

BIAYA USAHA TANI PADI


SAWAH
20

FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI (X)

1. luas lahan (X1)

2. Benih(X2) PRODUKSI PADI


SAWAH (Y)
3. Pupuk Npk (X3)

4. Pestisida (X4)

5. Tenaga Kerja(X5)

Gambar 3 : Sekema Fungsi Produksi Cobb-Douglass, Pertanian Padi Sawah di


Desa srikuncoro pondok kelapa kebupaten Bengkulu tengah

2.3 Hipotesis
penelitian ini diduga luas lahan (X1), benih (X2), pupik kandang (X3), pu
puk NPK (X4), tenaga kerja (X5) berpengaruh terhadap produksi usahatani padi
output model teknis menggunakan sampel persatuan luas lahan sawah di Desa
Srikuncoro pondok kelapa kabupaten Bengkulu tengah.
III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode survai. Menurut

leni (2017 penelitian survey merupakan suatu Teknik pengumpulan informasi

yang dilakukan dengan cara Menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada

responden dalam berntuk sampel dari sebuah populasi. Metode survey bermaksud

untuk menggambarkan karakteristik baru suatu populasi yang diwakili oleh

sampel (Made Wirartha,2006:90

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September–November 2022

Penelitian bertempatan di Desa Srikuncoro Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu

Tengah. alasan peneliti memilih tempat tersebut yaitu banyak petaninya yang

membudidayakan tanaman padi.

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik simple random sampling ( sampel acak sederhana) misalnya : data

kelompok tani ada berjumlah populasi 84 Desa Srikuncoro terdiri dari 3 kelompok

tani .Besar sampel di ambil mengunakan rumus selovin 60 responden dimana tiap

anggota populasi diberikan kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel

(Permadina, K. Dkk, 2018)

Data Kelompok Tani Di Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten

Bengkulu Tengah Tahun 2019-2021 Terdiri 3 Kelompok:

21
22

No Nama Kelompok Anggota Kelompok Luas Lahan(ha) Panen Pertama Panen Kedua Produksi Tahun Produksi Tahun Produksi Tahun
Tani Tani(orang) (ton) (ton) 2019 2020 2021
1 maju makmur 25 20 100 100 200 198 197
2 anugrah 34 25 135 136 272 269 268
3 selatan jaya 25 14 100 100 200 202 201
Jumlah/total 672 669 666
Sumber:Data Kelompok Tani
Jumlah populasi petani padi di Desa srikuncoro adalah 71 orang (data

kelompok tani Desa, 2019). Jumlah sampel yang digunakan ditentukan

Ditentukan dengan menggunakan rumus slovin dengan margin of eror 5%

N
rumus sebagai berikut : n ¿
1+ N ( e ) 2

71
n=
1+71( 0,05)2

71
n=
1+71(0,0025)

71
n¿
1+ 0,17

71
n¿ = 60 Reponden
1,17

Keterangan :

n = Jumlah sampel.

N = Jumlah populasi.

e = Margine eror.
23

Maka dengan hasil perhitungan dengan ru mus slovin ditetapkan jumlah

sampel sebesar 60 orang. Cara pengambilan sampel mengunakan acak nomor

seperti mengunakan dadu (Sugiono,2017)

3.4 Definisi Oprasional Variabel Penelitian

1. Luas Lahan (X1) adalah keseluruhan atau total dari luas lahan yang diusah

akan para petani padi untuk memproduksi padi yang dihitung dalam satuan

m2/priode produksi

2. Benih (X2) adalah jumlah biji padi yang dipakai dalam menanam demi m

enghasikan produksi padi yang dihitung dalam satuan kg/priode produksi

3. Pestisida Amistartop (X3)pestisida dari jenis fungsida + zat pengatuh

tumbuh (ZPT,yang diprodusi dengan berbahan aktif Azoksistrobin

200( gram/liter,dan Difenokonazol 125 gram/liter,fungsuda ini yang

bersifat sitematik.

4. Pupuk NPK Ponska (X4) adalah pupuk buatan yang berbentuk cair ataupu

n padat yang di dalamnya mengandung unsur hara nitrogen, fosfor, dan kal

ium yang juga disebut pupuk majemuk yang diberikan untuk tanaman padi

yang dihitung dalam satuan kg/priode produksi

5. Tenaga Kerja (X5) adalah setiap orang yang bekerja pada masa pengolaha

n lahan, penanaman sampai panen yang diukur dalam satuan HOK

/Produksi.

6. Produksi (Y) adalah hasil padi yang diusahakan oleh petani yang dapat di

hitung dalam satuan kg/priode


24

7. Harga adalah harga padi yang diproduksi dan dihitung dalam satuan K

g/ton

8. Responden adalah orang yang diwawancarai di tempat penelitian dengan

menggunakan kuesioner dengan carat atap muka langsung atau survei

kelapangan .

3.5. Teknik Pengumpulan Data Dan Informasi

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data

primer. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan petani dengan

menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan) dan pengamatan langsung

kelokasi/lahan petani. Untuk data sekunder adalah sumber data penelitian yang

diperoleh dari buku, jurnal ilmiah.

3.6 Teknik Analisa Data

Untuk menganalisis Soekartawi ( 2003) pengaruh faktor-faktor produksi

dan mengetahui elastisitas produksi dan tahap return to scale maka akan

digunakan fungsi produksi cobb douglas diubah ke regresi linear berganda

menggunakan SPSS dengan model sebagai berikut :

Y = Lna +b1LnX1 + b2LnX2 + b3LnX3 + b4LnX4 + b5LnX5 + e

Dimana:

Y = Produksi Usahatani padi (Kg)

a = Intersep/Konstanta

X1= Luas Lahan (M2)

X2= Benih (Kg)

X3= Pupuk NPK Ponska(Kg)


25

X4= pestisida Amistartop (liter)

X5= Tenaga Kerja (HKSP)

bi = Koefisien regresi faktor produksi tidak tetap ( i = 1, 2, 3, 4)


IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

1.1.1 Sejarah Desa Sri Kuncoro

Desa Sri Kuncoro adalah nama suatu wilayah daerah, daerah otonom

yang paling kecil di Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah,

yang memuat cerita atau riwayat para tokoh atau sesepuh masyarakat yang ada di

Desa Sri Kuncoro. Adalah karena penduduk Desa Sri Kuncoro mayoritas Petani

dan wilayahnya luas areal persawahan, dan bercita-cita supaya berswasembada

pangan maka dusunnya diberi nama “SRI KUNCORO”, berasal dari dua

penggabungan kata SRI yang berarti “Padi” dan KUNCORO berarti “Tersohor,

Terkenal”. Jadi, SRI KUNCORO berarti Desa Sri Kuncoro yang Terkenal

Padinya.

Adapun asal mulanya penduduk desa dan terbentuknya Desa Sri Kuncoro

berasal dari Transmigrasi dari Pulau Jawa pada bulan Maret tahun 1973, dan juga

penduduk lokal dari daerah Kabupaten Bengkulu Selatan dan transmigrasi yang

biaya hidupnya ditanggung sendiri dari pemerintah hanya dibantu beras dan ikan

asin ala kadarnya. Pemerintah memberi lahan perumahan ¼ Ha dan peladangan 1

Ha, tapi tidak semua penduduk mendapatkan lahan peladangan. Penduduk

pertama berjumlah 70 KK, berasal dari beberapa daerah yaitu : Banyumas Jawa

Tengah, Brebes Jawa Tengah, Klaten Jawa Tengah, Yogyakarta, Tulung Agung

Jawa Timur dan Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu.

26
27

1.1.2 Demografi Desa Sri Kuncoro

Desa Sri Kuncoro terletak di dalam wilayah Kecamatan Pondok Kelapa

Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu yang berbatasan dengan :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Panca Mukti dan Kecamatan Pondok

Kelapa.

2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Linggar Galing dan Tahura Kecamatan

Pondok Kubang.

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan

Muara Bangka Hulu.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pekik Nyaring dan Srikaton dan

Kecamatan Pondok Kelapa.

Luas wilayah Desa Sri Kuncoro adalah 565 Ha dimana 45% berupa

daratan yang bertopografi berbukit-bukit, dan 20% daratan dimanfaatkan sebagai

lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk persawahan tadah hujan. Iklim Desa Sri

Kuncoro, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim

kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap

pola tanam pada lahan pertanian yang ada di Desa Sri Kuncoro Kecamatan

Pondok Kelapa.

1.1.3 Keadaan Sosial

Penduduk Desa Sri Kuncoro berasal dari berbagai daerah yang berbeda-

beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan berasal dari Provinsi

Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bengkulu Selatan dan Madura. Sehingga

tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan kearifan lokal yang
28

lain sudah dilakukan oleh masyarakat karena lebih efektif dapat menghindarkan

adanya benturan-benturan antar kelompok di masyarakat.

Desa Sri Kuncoro mempunyai jumlah penduduk 2081 jiwa, yang terdiri

dari laki-laki; 996 jiwa, perempuan 1.085 orang dan 540 KK, yang terbagi dalam

5 (lima) wilayah dusun, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Sri Kuncoro Tahun 2020

Keterangan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun Dusun V


IV
Jumlah 516 380 365 424 396
Satuan Orang Orang Orang Orang Orang
Sumber: Kantor Desa Srikuncoro, 2021

Penduduk Desa Sri Kuncoro lebih Dominan berdomisili di Dusun I dan

Dusun IV, hal ini terlihat dari tingkat kepadatan pemukiman penduduk yang

berada diwilayah kedua Dusun tersebut.

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sri Kuncoro Tahun 2020

Tidak Pra- Diploma/


SD SLTP SLTA
Sekolah Sekolah S1
58 297 232 265 180 20
Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Sumber: Kantor Desa Srikuncoro, 2021

Tingkat SDM di Desa Sri Kuncoro termasuk kategori sedang, secara rata-rata

tamatan SD dan SLTP lebih mendominasi, hal ini dikarenakan ada anak putus

sekolah pada usia remaja menginjak dewasa.

Tabel 4. Pekerjaan Penduduk Desa Sri Kuncoro Tahun 2020

Pekerjaan Jumlah (Orang)


Buruh 795
Petani 668
29

Peternak 31
Jasa / Keterampilan 15
Pedagang 26
Honorer / Kontrak 16
PNS 9
TNI/POLRI -
Swasta 8
Sumber: Kantor Desa Srikuncoro, 2021

Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai Buruh Tani dan Petani

(sebagian besar petani karet, sawit, dan padi). Hal ini sesuai dengan kondisi Desa

Sri Kuncoro yang berupa perkebunan, dan rawa-rawa.

Tabel 5. Kepemilikan Ternak Penduduk Desa Sri Kuncoro Tahun 2020

Ayam/Itik Kambing Sapi Kerbau Lain-lain


Jumlah 516 19 120 1247
Satuan Ekor Ekor Ekor Ekor
Sumber: Kantor Desa Srikuncoro, 2021

Mayoritas penduduk Desa Sri Kuncoro berternak Unggas dalam jumlah

kecil dan dipelihara dengan cara sederhana dan turun temurun, sedangkan

sebagian kecilnya lagi beternak Kambing dan Kerbau.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1.Identitas Responden

Karakteristik petani atau sample yang diamati dalam penelitian ini

meliputi umur petani, pendidikan petani, pengalaman berusahatani, jumlah

anggota keluarga, serta penggunaan faktor yang diduga mempengaruhi produksi

Padi Bandowati di Desa Srikuncoro Kecamatan Kabupaten Bengkulu Tengah.


30

4.2.2.Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Orang Presentase (%)

1. Laki-Laki 58 96.66667%

2. Perempuan 2 3.333333%

Jumlah 60 100 %

Berdasarkan diatas, diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki

berjumlah 58 responden (96.66%). Sedangkan responden yang berjenis kelamin

perempuan sebanyak 2 responden (3.33%)

4.2.3.Umur

No Umur Jumlah Presentase (%)

1. 30-35 3 5%

2. 36-41 9 15%

3. 42-47 11 18.33%

4. 48-53 18 30%

5. 54-59 8 13.33%

6. 60-65 10 16.66%

7. 66-71 1 1.66%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan diatas, diketahui bahwa minoritas responden berusia 67-71

tahun yaitu sebanyak 1 responden (1.66%). Responden berusia 30-35 sebanyak 3

responden (5%). Sementara mayoritas responden berusia 48-53 sebanyak 18


31

responden (30%). Dengan demikian dapat diketahui bahwa responden atau petani

Padi di Desa Srikuncoro dikategorikan berada diusia kurang produktif.

Petani yang menanam Padi di Desa Srikuncoro banyak yang berusia diatas 40

tahun dikatakan kurang produktif. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor

diantaranya pendidikan dan pengalaman kerja. Petani yang melakukan usahatani

Padi di Desa Srikuncoro lebih memilih berusahatani desebabkan oleh kurangnya

pengalaman kerja di bidang lain dan pendidikan yang rata-rata hanya tamat

dibangku SD. Selain itu hal yang menjadi penyebab banyaknya usia petani yang

lebih tua atau kurang produktifnya umur petani di Desa Srikuncoro karena

kebanyakan anak muda lebih memilih bekerja di bidang lain karena lokasi

Usahatani berada di pinggir kota sehingga lebih mudah untuk anak mudah

memilih pekerjaan lain selain bertani.

4.2.4.Pendidikan Terakhir

No Tingkat Presentase (%)


Jumlah
Pendidikan
1. Tidak Sekolah 12 20%

2. SD 20 33.33%

3. SMP 10 16.66%

4. SMA/SMK 18 30%

Jumlah 60 100%

Dari table di atas. Dapat diketahui bahwa responden yang tingkat

pendidikan tergolong rendah yaitu yang tidak tamat Smp ada 10 Petani dengan

persentase 16.66%, pendidikan tamat SD 20 Petani dengan presentase 33.33%,


32

tamatan SMA ada 18 petani dengan persentase 30%, dan responden yang tidak

sekolah atau tidak ada rentan pendidikan berjumlah 12 petani dengan persentase

20%.

4.2.5.Tangungan Keluarga

No Jumlah Anggota Jumlah Dalam Presentase (%)


Dalam Keluarga Keluarga
1. 1 0 0%

2. 2 0 0%

3. 3 15 25%

4. 4 15 25%

5. 5 20 33.33%

6. 6 6 10%

7. 7 4 6.66%

Jumlah 60 100%

Dari table diatas dapat dilihat jumlah tanggungan keluarga petaniPetani

Padi di Desa Srikuncoro, yang terbesar adalah 33.33% atau dengan jumlah

tanggungan keluarga 5 dengan jumlah 20 orang. Jumlah tanggungan keluarga 1

dan 2 tidak ada karena mayoritas responden sudah berumur produktif, Kemudian

jumlah tanggungan keluarga 3 dan 4 orang berjumlah 15 orang responden dengan

persentase 25% .untuk jumlah tanggungan keluarga 6 orang berjumlah 6

responden dengan tingkat presentase 10%. Terakhir jumlah anggota keluarga 7

berjumlah 4 orang responden dengan presentase 6.66%.


33

4.2.6.Pengalaman BerusahaTani

No Pengalaman Beternak Jumlah Presentase (%)

1. 5- 9 5 8.33%

2. 10-14 3 5%

3. 15-19 18 30%

4. 20-24 9 15%

5. 25-29 6 10%

6. 30-34 13 21.66%

7. 35-39 6 10%

Jumlah 60 100%

Dalam menjalankan usahatani Padi, para petani yang ada di Desa

Srikuncoro mempunyai pengalaman berusahatani atau lama berusaha yang

berbeda-beda. Ada yang sudah lama yaitu rentan 35-39 tahun berjumlah 6 petani

dengan presentasi 10%, ada yang baru berusahatani 5-9 tahun berjumlah 5 Petani

dengan presentase 8.33%, terbanyak jumlah petani yang berpengalam selama 15-

19 tahun yaitu berjumlah 18 petani dengan presentase 30%, hal ini dapat dilihat

dari tabel diatas.

4.2.7.Produksi

No Produksi (Ton) Jumlah Orang Presentase (%)

1. 1000-10000 58 96.66666667%

2. 11000-12000 2 3.333333333%

Jumlah 60 100%
34

Berusahatani tentunya pekerjaan bagi orang yang memilih untuk berusahat

ani demi menambah penghasilan atau pendapatan dalam keluarga. Dalam hal ini a

da responden yang memang berusahatani sebagai pekerjaan utama dan ada yang

memilih berusahatani Padi adalah sebagai pekerjaan sampingan. Hasil produksi p

un berbeda-beda sesuai ukuran lahan yang digarap. Untuk mengetahui jumlah pro

duksi yang dihasilkan petani dapat dilihat pada Tabel di atas.

4.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi Padi Bandowati

Para pengusahatani dalam menjalankan usahataninya tentu mempunyai

tujuan yaitu memperoleh produksi yang optimal, berbagai macam sarana produksi

yang digunakan sesuai dengan jumlah dosis yang diperlukan hingga mencapai

produksi yang diinginkan. Untuk mengetahui data rata-rata penggunaan factor

produksi didaerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

No Faktor Produksi Rata-rata


1 Luas Lahan (X1) 0.9395 Ha
2 Benih (X2) 34.16667 Kg
3 Pupuk (X3) 255.75 Kg
3 Pestisida (X4) 3.1 Liter
5 Tenaga Kerja (X5) 44.80666667 HKSP

4.4 Analisis Cobb Douglas

Analisis fungsi produksi cobb douglass berguna untuk mengestimasi atau

mengetahui pengaruh antara variabel luas lahan (X1), benih (X2), pupuk (X3),

pestisida (X4) dan tenaga kerja (X5) terhadap produksi (Y) Padi di Desa

Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, pengujian


35

tersebut terdiri dari uji R-square, Uji F dan Uji t. Untuk lebih jelasnya diuraikan

secara rinci seperti dibawah ini :

4.4.1. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani

Padi Bandowati di Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa

Kabupaten Bengkulu Tengah.

4.4.1.1. Hasil Uji Statistik R Square

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the E


Square stimate
1 .918a .843 .828 .18216
Sumber : Hasil Uji Statistik SPSS tahun 2022

Dilihat dari tabel di atas nilai R Square sebesar 0,843x100%= 84,3%

sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Variabel X yaitu, Luas Lahan,

benih/bibit, Pupuk, Pestisida, dan tenaga kerja terhadap variabel Y (Produksi)

sebesar 84.3%, adapun sisanya sebesar 15,7% dijelaskan oleh variabel lain yang ti

dak dimasukkan dalam model penelitian ini. dan dapat dilihat dari R determinan

di atas keseluruhan data hanya dapat menjelaskan sebesar 91,8%.

4.4.1.2. Hasil Uji Statistik F

Model Sum of Squar Df Mean Squa F Sig.


es re
Regressio 9.616 5 1.932 57.960 .000ᵇ
n
Residual 1.792 54 .033
Total 11.408 59
Sumber : Hasil Uji Statistik SPSS tahun 2022

Dari hasil uji F yang telah dianalisis menunjukkan bahwa F hitung 57.960

dengan nilai Signifikan 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%/(0,05) atau

0,000<0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% maka Ho ditolak dan H1 diterima.


36

Dengan demikian artinya secara bersama-sama variabel Independent (X) atau

faktor produksi Luas Lahan (X1), benih (X2), pupuk (X3), pestisida (X4) dan

tenaga kerja (X5) berpengaruh sangat nyata secara Stilmutan terhadap Variabel

dependent (Y) atau produksi usahatani padi di Desa Srikuncoro Kecamatan

Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.

4.4.1.3. Hasil Uji Statistik Terhadap Pengaruh Variabel X Terhadap

Variabel Y di Sajikan Dalam Bentuk Berikut :

Sig
No Variabel Koefesien Regresi t-Hitung
0.371 4.536 .000
1 Luas Lahan (Ln X1)
0.015 0.250 .803
2 Benih (Ln X2)
0.382 4.979 .000
3 Pupuk (Ln X3)
-0.021 -0.310 .757
4 Pestisida (Ln X4)
0.134 2.916 .005
5 Tenaga Kerja (Ln X5)
6 Constanta 5.743
Sumber : Hasil Uji Statistik SPSS tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan Regresi dan penjelasan dari

masing-masing Variabel sebagai berikut :

Ln Y = 5.743 + 0.317 LnX1 + 0.015 LnX2 + 0.382 Ln X3 - 0.021 LnX4 + 0.134

LnX5

1. Luas Lahan (X1)

Hasil uji statistik menunjukan bahwa Luas Lahan dengan nilai Sig

0.000< 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% artinya variabel luas lahan

berpengaruh sangat nyata terhadap produksi Padi Bandowati di Desa Srikuncoro

Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.


37

Nilai koefisien regresi sebesar 0.371 menunjukan bahwa apabila

penambahan luas lahan dalam 1 satuan maka akan meningkatkan Produksi sebesar

0.371. sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin luas lahan atau bertambahnya

lahan yang dimiliki oleh petani, maka akan bertambah produksi padi.

2. Benih/Bibit (X2)

Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa Benih/Bibit dengan nilai Sig

0.803> 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% artinya Benih/Bibit tidak

berpengaruh secara nyata terhadap produksi padi. Hal ini disebabkan tidak

tepatnya jumlah benih yang digunakan oleh petani terhadap usahatani Padi yang

dijalankan. Dilihat dari nilai koefisien regresi Benih sebesar 0.015. jika

Benih/Bibit ditingkatkan dalam 1 satuan maka akan meningkatkan produksi

sebesar 0.021.

Dalam berusahatani Padi tentu benih menjadi salah satu faktor produksi

yang harus ada sebagai input untuk menghasilkan produksi. Penggunaan benih

yang dipakai oleh para petani yang berusahatani di Desa Srikuncoro belum

memenuhi anjuran pakai atau bisa dikatakan belum tepat cara penggunaannya.

Keperluan pakai benih Padi adalah 60kg/ha (Guntur,2014). Sedangkan benih yang

dipakai oleh para petani Padi di daerah penelitian rata-rata 34.16666667Kg

dengan luas lahan rata-rata 0.9395/Ha. Hal ini menjadi pelajaran bagi petani Padi

di Desa Srikuncoro agar menyesuaikan jumlah penggunaan benih yang dipakai

agar hasil produksi sesuai dan meningkat.

3. Pupuk (X3)
38

Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa Pupuk dengan nilai Sig 0.000<

0.05 dengan tingkat kepercayaan 95% dapat diartikan bahwa pupuk berpengaruh

secara nyata terhadap produksi padi. Nilai koefisien regresi Pupuk sebesar 0.382

maka apabila pupuk ditingkatkan dalam 1 satuan maka akan meningkatkan

produksi sebesar 0.382.

Dalam jurnal yang dituliskan bahwa pupuk berpengaruh nyata terhadap

produksi. Menurut Dahono dkk (2020) Untuk luas lahan 1 ha membutuhkan

pupuk 400-500 Kg/ha. Sedangkan rata-rata pupuk yang digunakan oleh responden

yaitu 255.75 kg dengan luas lahan rata-rata 0.9395 Ha. Dalam hal ini artinya para

petani masih harus menambah input produksi pupuk dan dapat dikatakan bahwa

responden di daerah penelitian belum mengaplikasikan input pupuk sesuai dosis

atau rekomendasi.

4. Pestisida (X4)

Hasil uji statistik menunjukan bahwa Pestisida dengan nilai Sig 0.757>

0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% artinya tidak berpengaruh secara nyata.

Hal ini disebabkan tidak tepatnya jumlah pestisida yang digunakan oleh petani

terhadap usahatani Padi yang dijalankan. Dalam berusahatani Padi tentu benih

menjadi salah satu faktor produksi yang harus ada sebagai input untuk

menghasilkan produksi. Penggunaan pestisida yang dipakai oleh para petani yang

berusahatani di Desa Srikuncoro belum memenuhi anjuran pakai atau bisa

dikatakan belum tepat cara penggunaannya.

Dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.021, apabila pestisida

ditingkatkan dalam 1 satuan maka akan menurunkan produksi sebesar 0.021.


39

5. Variabel Tenaga Kerja (X5)

Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa Tenaga Kerja dengan nilai Sig

0.005<0.05 dengan tingkat kepercayaan 95%, Artinya berpengaruh secara nyata

terhadap produksi. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.134, apabila nilai

Tenaga kerja di tingkatkan dalam 1 satuan maka akan meningkatkan produksi

sebesar 0.134.

Penggunaan tenaga kerja yang digunakan oleh petani sudah cukup baik,

Karena untuk penggunaan input tenaga kerja harus disesuaikan dengan luas lahan

yang diusahakan. Para petani Padi di Desa Srikuncoro memakai tenaga kerja

dengan cukup maksimal. Karena Para petani menggunakan tenaga kerja keluarga

dan upah. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata tenaga kerja yaitu 44.80666667/HKSP.
40

V.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa : dengan melihat nilai R Square sebesar 84,3% dapat

disimpulkan bahwa pengaruh seluruh variabel X terhadap variabel Y sebesar

84,3%. Dan dari uji F dengan nilai sig 0,000<0,05 dapat disimpulkan bahwa

varibel X berpengaruh secara stilmutan terhadap variabel Y.

Secara uji t Parsial luas lahan , pupuk, dan tenaga kerja berpengaruh

terhadap produksi usahatani Padi di Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa

Kabupaten Bengkulu Tengah. Secara individual variabel luas lahan (X1),),

Variabel Pupuk (X3) dan Variabel Tenaga Kerja (X5) berpengaruh sangat nyata

pada taraf signifikansi<0,05 atau 95%, sedangkan variabel Benih (X2) dan

Variabel Pestisida(X4) tidak berpengaruh secara nyata pada taraf

signifikansi>0,05 dengan tingkat kepercayaan 95

5.2 Saran

Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada penggunaan factor produksi

yang digunakan oleh responden ada yang belum mencapai optimal dan ada yang

melebihi anjuran pakaiyaitu Variabel Pestisida (X4), karena hasil penelitian

menunjukan bahwa variabel X4 tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel

Produksi Padi di Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten

Bengkulu Tengah. Oleh karena itu untuk factor produksi yang belum optimal

disarankan agar petani dapat meningkatkan atau menerapkannya sesuai dengan

aturan atau anjuran pakai untuk penggunaan pestisida.


41

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, H .2013 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung. Un


iversitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Volume 18 No 1. 87 Halaman

Anita, S.S, Yusma,D dan Saidin, N. 2017. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaa
n Faktor Produksi Pada Beberapa Jenis Usahatani Sayuran Di Kecamata
n Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Universitas Jambi. Jambi. Volu
me 20 No 1
Boediono, 2008. Ekonmi Mikro. BPFE Yogyakarta.

BPS, 2019. Kecamatan Pondok Kelapa dalam Angka, Bengkulu Tengah: Badan
Pusat Statistik.

Sugiyono.(2017).Metode penelitian kuantitatif,kualitatif,Bandung Alfabeta,Cv.

Hafidh, M. 2009. Pengaruh Tenaga Kerja, Modal, dan Luas Lahan terhadap
Produksi Usahatani Padi Sawah. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, Semarang. (Skripsi Sarjana Ekonomi).

Hamdan. 2013. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani P


adi Sawah di Bengkulu. Balai Pengkaji Teknologi Pertanian. Bengkulu

Kaya, M. G., Ozkan, M., Gunebakmaz, O., Akkaya, H., Kaya, E. G., Akpek, M., ..
& Lam, Y. Y. (2013). Protective Effects Of Nebivolol Against Anthracyclin
e-Induced Cardiomyopathy: A Randomized Control Study. International jour
nal of cardiology, 167(5), 2306-2310.

Kurnianti, D. N., Rustiadi, E., & Baskoro, D. P. T. (2015). Land Use Projection fo
r Spatial Plan Consistency in Jabodetabek. The Indonesian Journal of Geog
raphy, 47(2), 124.

Laksmayani, M.K., M.N. Alam, dan Effendy, 2015. Analisis Efisiensi Teknis Pen
ggunaan Input Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa Guntarano Ke
camatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Jurnal Sains dan Teknologi T
adulako,Volume 4 Nomor 2. April 2015. Hal 41-51.

Machafudz, Masyhuri. 2007. Dasar-dasar Ekonomi Mikro. Jakarta : Prestasi


Pustakaraya.

Notarianto, D., & PUJIYONO, A. (2011). Analisis efisiensi penggunaan faktor-fa


ktor produksi pada usahatani padi organik dan padi anorganik (studi kasus:
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen) (Doctoral dissertation, Universit
as Diponegoro).
42

Othman, K. and A.H. Baharuddin. 2015. The total factor productivity in strategic
food crops industry of Malaysia. Asian Journal of Agriculture and Rural
Development. 5 (5): 124 – 136.

Pertiwi, P. R., & Yani, D. E. (2016). Keragaan Tingkat Penerapan Metode Slptt P
adi Di Kecamatan Ciawi Bogor. Jurnal Matematika Sains dan Teknologi, 17
(2), 60-67.

Pongoh, D. J., Laoh, E. O., Kapantow, G. H., & Talumingan, C. (2014, April). Efi
siensi Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Padi Sawah Di Kelura
han Tondangow Kecamatan Tomohon Selatan. In COCOS (Vol. 4, No. 4).

Satoto, Y. Widyastuti, U. Susanto, dan M.J. Mejaya. 2013. Perbedaan Hasil Padi
Antar Musim Di Lahan Sawah Irigasi. Jurnal IPTEK Tanaman Pangan. 8
(2): 55 –61.

Soekartawi 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasa Analisis Coob-
Douglas , Jakarta : PT Grafindo Persada. 238 hal.

Srirande, 2012. Pertumbuhan Provinsi Agraris. Kencana, Jakarta.

Sugiarto, D., Herlambang, T., & Rachmat Sudjana, B. (2000). Ekonomi Mikro; Su
atu Pendekatan Praktis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sujarwo. 2019.Ekonomi Produksi Teori Dan Aplikasi. Malang. UB Press

Sukirno, Sadono. 2005. Pengantar Teori Mitro Ekonomi, Edisi Kedua, Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
KUISIONER PENELITIAN SKRIPSI
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA
TANI PADI BANDOWATI DI DESA SRIKUNCORO KECEMATAN
PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH

I. IDENTITAS RESPONDEN
No Responden :
Komoditas :
Alamat Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur Responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan
a. Utama :
b. Sampingan :
6. Jumlah Anggota Keluarga :
7. Susunan Keluarga
No Hubungan Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
Nama keluarga (thn)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8. Luas Lahan Yang Diusahakan/Sewa Lahan :


9. Penglaman Berusaha Tani : Tahun
10. Penghasilan Dari Usaha Lain :
11. Priode Produksi :
A. Biaya Tetap (Fixed Cost=FC)
A,1. Nilai Sewa Tana,Pajak Atau Bunga Bank

NO Biaya Pertahun Permusim Tanam


1. Sewa Lahan
2. Pajak
3. Bunga modal
Jumlah

a.2.Nilai Penyusutan Alat


NO Jenis Alat Jumlah Nilai Beli Nilai Umur Nilai
Akhir Ekonomi Penyusutan
(unit)

B. Biaya Variabel( Variable Cost= Vc)


b.1. Saran Produksi

No Jenis Input Volume (Kg) Harga (Rp/Unit Biaya (Rp)


1. Bibit/Benih ( X2)
2. Pupuk NPK (X3)
3. Pestisida ( X4)
Jumlah

2. Tenaga Kerja
- Tenaga Kerja Laki-laki
Jenis Jam Hari Orang Jumlah HOK Upah/HOK Biaya
Kegiata Jam
n

Jumlah

-Tenaga Kerja Perempuan


Jenis Jam Hari Orang Jumlah HOK Upah/HOK Biaya
Kegiata Jam
n

Jumlah

III. PRODUKSI
Produksi Yang Dihasilkan
- Dijual = …..
- Dikonsumsi = …..
- Dijadikan bibit =…..
- Total produksi =……
Harga produk (Pq) = …..

Anda mungkin juga menyukai