PROPOSAL
Oleh :
2022
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA
TANI PADI DI DESA SRIKUNCORO KECEMATAN PONDOK KELAPA
KABUPATEN BENGKULU TENGAH
PROPOSAL
Diajukan untuk melaksanakan penelitian guna menulis skripsi
Oleh:
KIKI FITRI YANI
NPM: 1850090016
Pembimbing 1 Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Dan Peternakan
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
ii
Dr. Edi Efrita, SP., MP.
NIP. 196904271994031002
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v
I. PENDAHULUAN............................................................................1
I.1 Latar Belakang............................................................................1
I.2 Rumusan Masalah......................................................................5
I.3 Maksud dan Tujuan Peneliti........................................................5
I.4 Manfaat Hasil Dari Peneliti........................................................5
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................7
II.1Kajian Pustaka.............................................................................7
2.1.1 Padi Sawah......................................................................7
2.1.2 Faktor Produksi Padi.....................................................14
2.1.3 Fungsi Produksi Cobb Douglas.....................................17
2.2 Kerangka Pemikiran..................................................................20
2.3 Hipotesis....................................................................................23
III. METODE PENELITIAN ............................................................24
III.1...............................................................Metode Dasar Penelitian
...................................................................................................24
III.2....................................................... Lokasi dan Waktu Penelitian
...................................................................................................24
III.3........................................................ Teknik Pengambilan sampel
...................................................................................................24
III.4..................................................... Definisi Operasional Variabel
...................................................................................................25
iii
III.5................................... Teknik Pengumpulan Data dan Informasi
...................................................................................................27
III.6.................................................................... Teknik Analisa Data
...................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Uraian
v
DAFTAR GAMBAR
vi
I. PENDAHULUAN
gai petani. Peranan sektor pertanian sangatlah penting yaitu sebagai penyedia baha
Salah satu komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan masyrakat adalah padi.
Padi merupakan komoditi penghasil beras yang menjadi tanaman pangan utama b
agi penduduk Indonesia. Beberapa alasan penting perlu ditingkatkan produksi pad
i secara keberlanjutan yaitu beras merupakan bahan pangan pokok bagi masyaraka
ha tani padi sudah merupakan bagian hidup dari petani Indonesia sehingga mencip
takan lapangan kerja yang besar dan kontribusi dari usaha tani padi terhadap pend
apatan rumah tangga cukup besar (Hamdan, 2013). Indonesia merupakan salah sa
duk berarti kebutuhan pangan juga akan semakin meningkat (Srirande, 2012). Den
gan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun maka, berbagai upaya dil
1
2
ari 18 juta kesejahteraan petani seiring meningkatnya produksi dan telah dijadikan
makanan pokok bagi berbagai lapisan masyarakat.selain itu, padi juga dijadikan se
bagai komoditas ekpor sebagai suatu keberhasilan di sektor pertanian dan pangan
anga setrategis karena dapt dijadikan sebagai komoditas ekonomi, sosial, dan polit
Sedangkan luas panen padi sawah dan padi ladang Menurut Kecamatan
di Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Luas Panen Padi di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2019 (Ha)
Padi Sawah Padi Ladang Jumlah
Kecamatan
(ha) (ha) (ha)
Talang Empat 752 - 752
Karang Tinggi 1.120 66 1.186
Taba Penanjung 965 - 965
Merigi Kelindang 815 728 1.543
Pagar Jati 297 327 624
Merigi Sakti 307 275 582
Pondok Kelapa 1.434 557 1.991
Pondok Kubang 849 375 1.224
Pematang Tiga 520 684 1.204
Bang Haji 108 108 216
Jumlah/Total 7.167 3.120 10.287
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah
matan Pondok Kelapa .tahun 2019 di ladang memiliki luas panen 557 Ha dari
tahun ketahun luas lahan menjadi fluktuasi di kecematan pondok kelapa total
3
jumlah luas lahan tahun 2019 sebanyak 1.991 ha petani mayoritas bersawah padi.
dari BPP dan sesuai dengan tebel 2 di atas jumlah produksi padi di Desa Pekik
nyaring berjumlah 951,4 dan rata-rata produksi padi 6,7/ ha.di Desa Srikuncoro
berjumlah 1500,8 dan rata-rata produksi padi 6,7/ ha ,di Desa Sunda kelapa tidak
aktif usatani padi karena pengasilnya menurun Desa Abusaki tidak aktif usaha
padi Desa Sidodadi berjumlah 455 dan rata- rata produksi padi 6,5/ha, di Desa
Siderjo berjumlah 968,5/ha, di Desa bintang selatan tidak aktif usatani padi ,di
4
Desa Talang boseng tidak atif lagi ,di desa Pagar dewa tidak aktif lagi,di Desa
Kembang ayun berjumlah 128 dan rata-rata 6,4/ha, di Desa Talang pauh
berjumlah 33,5 dan rata-rata produksi padi 6,5/ha,di Desa Pasar pedati tidak aktif
lagi,di Desa Panca mukti jumlah 455,6 dan rata-rata 6,7/ha,Srikaton tidak atif lagi
uasatani padi, Desa Pondok kelapa jumlah 6,7 dan rata-rata 6,7/ha, Desa Padang
betuah tidak aktif lagi usatani padi,Desa Harapan berjumlah 65 dan rata-rata
KELAPA
6 Sidorjo PNS 5
7 Bintang selatan TNI/ PO LRI 4
8 Talang boseng buruh 10
9 Pagar dewa kariawan suwasta 20
10 K embang ayun petani 15
11 Talang pauh Bidan 3
12 Pasar pedati pedagang 8
13 Panca mukti petani karet 10
14 Srikaton Buruh 20
15 Pondok kelapa pedagang 25
16 Padang betuah pertukangan 10
17 Desa harapan Buruh 20
sebagai petani sebanyak 300 orang, Desa Sunda Kelapa, Padang Talang Boseng
Desa Talang Boseng 20 orang. Pondok Kelapa sebanyak 10 orang dan Desa
Harapan 10 orang bermata pencarian pedagang, Desa Sidodadi dan Desa panca
petani dan di Desa Pancamukti dengan jumlah orang sebanyak 25 orang, Desa
Kembang Ayun bermata pencarian sebagai bidan 10 orang, Desa Sidorejo bermata
5
pencarian sebagai PNS sebanyak 5 orang, Bintang Selatan bermata pencarian TNI
Kelapa bermata pencarian petani dan pedagang. Selain m asyarakat yang sudah
Pondok Kelapa?
Tengah.
2. Semoga dapat berguna sebagai rujukan atau referensi untuk mahasiswa lai
Tanaman padi (Oryza sativa L). Adalah tanaman penghasil beras yang mer
ampir 95% mengonsumsi beras sebagai bahan pangan pokok, sehingga pada setia
pokok lebih dari setengah penduduk dunia karena mengandung nutrisi yang diperl
ukan tubuh. Menurut Poedjiadi (1994). kandungan karbohidrat padi giling sebesar
78,9 %, protein 6,8 %, lemak 0,7 % dan lain-lain 0,6 %. Indonesia sebagai negara
dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan dalam memenuhi keb
ngan tanaman palawija. Istilah tanah sawah bukan merupakan istilah taksonomi,
tetapi merupakan istilah umum seperti halnya tanah hutan , tanah perkebunan,
Segala macam jenis tanah dapat dipergunakan sebagai sawah asalkan air
cukup tersedia. Padi sawah juga ditemukan pada berbagai macam iklim yang jauh
7
8
mengherankan apabila sifat tanah sawah sangat beragam sesuai dengan sifat tanah
ebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta;
Sub Divisio : Angiospermae;
Kelas : Monocotyledoneae;
Ordo : Poales;
Famili : Graminae;
Genus : Oryza;
Spesies : Oryza sativa.
3-6 bulan dari fase perkecambahan hingga pemasakan, tergantung pada varietas d
an lingkungan tempat padi itu tumbuh. Sehingga pertumbuhan tanaman padi terba
pertambahan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah, bobot dan luas daun.
uktif), munculnya daun bendera, bunting dan pembungaan. Dalam suatu rumpun,
fase pembungaan memerlukan waktu 10-14 hari. Antesis telah mulai setelah pemb
Ditandai dengan bobot jerami mulai turun, bobot gabah meningkat dengan
cepat dan terjadi penuaan daun. Fase pemasakan terdiri dari dari beberapa hal
yaitu masak bertepung, 10 menguning, dan masak panen. Periode yang dibutuhka
khir hari suatu proses yang membutuhkan beberapa masukan atau input.Habib Ak
bar (2013) menyatakan : Produksi dalam usahatani adalah hasil atau banyaknya pr
oduk usahatani yang diperoleh atau dihasilkan dari suatu persawahan dalam renta
or produksi juga dikenal pula dengan input yang digunakan dalam berusahatani da
n jumlah produksi yang dihasilkan dalam berusahatani disebut dengan output. Dal
am usahatani, tentu para petani memerlukan sejumlah input seperti tenaga kerja, te
knologi, sarana produksi dan sejumlah input lainya agar produksi yang dihasilkan
maksimal. Produksi yang maksimal bergantung pada input tertentu yang digunaka
bergerak (modal tetap) dan modal tidak tetap. Faktor produksi seperti tanah, bang
unan dan mesin sering dimasukkan dalam kategori modal tetap. Sebaliknya modal
10
tidak tetap atau modal variabel, adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses prod
uk dan habis dalam satu kali dalam proses produksi, misalnya biaya produksi untu
k membeli benih (bibit), pupuk, obat-obatan atau upah yang dibayarkan untuk pe
mbayaran tenaga kerja. Dalam ilmu pertanian, produk atau produksi itu sangat ber
beda hasil yang didapatkan oleh para petani bergantung pada input yang diberikan.
maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggun
aan input produksi meliputi luas lahan, benih, pupuk NPK, dan tenaga kerja terha
dap produksi tanaman padi Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input
menjadi output, biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fung
si produksi menunjukan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pem
akaian sejumlah input dengan teknologi tertentu. Segala bentuk perubahan input
pertanian produk atau produksi itu sangat berbeda hasil yang didapatkan o
leh para petani bergantung pada input yang diberikan. Berdasarkan uraian tentang
produksi dan input produksi yang mempengaruhinya, maka penelitian ini dilakuka
luas lahan, benih, pupuk NPK Phoska,Pestisida Amistartop dan tenaga kerja terha
dap produksi tanaman padi. Produksi juga dapat dikatakan suatu kegiatan yang me
ngubah input menjadi output , biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi p
roduksi. Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat diha
silkan dari pemakaian sejumlah input dengan teknologi tertentu. Segala bentuk pe
Q = f ( K, L, M,.... )
arang-barang tertentu sesuai jenisnya selama satu priode, K adalah input modal ya
ng digunakan dan M adalah input bahan mentah yang digunakan. Dapat dikatakan
bahwa jumlah output tergantung dari kombinasi penggunaan modal, tenaga kerja
dan bahan mentah. Dalam teori ekonomi diambil pula satu asumsi dasar mengenai f
ungsi produksi dari semua produksi di mana semua produsen dianggap tunduk pa
da suatu hukum yang Hukum ini mengatakan bahwa bila satu macam input ditam
bah penggunaanya ,sedang input-input lain tetap maka tambahan output yang diha
silkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula men
aik, tetapi kemudian seterusnya menurun bila input tersebut terus ditambah. Tamb
ahan output yang dihasilkan dari penambahan 1 (satu) unit input variabel tersebut
Marginal Pysical Product (MPP) dari input tersebut. Kurva Total Physical Product
(TPP) adalah kurva yang menunjukkan tingkat produksi total (= Q) pada berbagai
tingkat penggunaan input variabel (input-input lain dianggap tetap). TPP = f (X) atau
Q = f (X).
Faktor produksi disebut dengan input. Input merupakan hal yang mutlak, k
aktor produksi tertentu. Misalnya untuk menghasilkan padi dibutuhkan luas lahan,
pupuk, pestisida, tenaga kerja dan benih. Proses produksi menuntut seorang pengu
cam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu seefisien mung
kin.
produksi padi .Adapun faktor produksi yang di sebut di dalam buku yaitu: luas la
han, pupuk NPK Phoska, pestisida Amistartop, benih, dan tenaga kerja .
Y: Produksi Padi
Produksi padi merupakan hasil panen padi yang diperoleh selama jangka
dalam satu kali musim tanam yang di nyatakan dalam hektar ,bahwa lahan
merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki kontribusi yang relatif besar
menyatakan bahwa luas lahan merupakan input kunci yang penting dalam bidang
X2: Benih
Penggunaan benih jumlah beni yang di gunakan dalam satu kali musim
tanam yang di nyatakn dalam satu gram, yang bermutu tinggi dan berasal dari
varietas unggul merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan tinggi
mutu benih yang digunakan oleh petani relatif baik. Jika mutu benih tidak baik,
maka penambahan benih tidak akan diikuti peningkatan produksi, atau bahkan bias
berpengaruh negatif.
13
penggunaan benih sebanyak 25-30 kg/ ha, hasil penelitian ini sejalan dengan
cara bercocok tanam, pengairan yang baik, pemupukan yang berimbang serta
apabila disertai dengan penggunaan benih yang bermutu dari varietas unggul, karena
benih yang bersifat kualitatif memegang peran penting dalam peningkatan produksi.
makro (N, P dan K) menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl
NPK yang telah beredar di pasaran dengan kandungan Nitrogen (N) 15 %, Fosfor
(P2O5) 15%, Kalium (K2O) 15 %, Sulfur (S) 10% dan kadar air maksimal 2%.
Pupuk majemuk ini hampir seluruhnya larut dalam air, sehingga unsur hara yang
dikandungnya dapat segera diserap dan digunakan oleh tanaman dengan efektif
(Kaya, 2013).
Amistar Top 325SC. Adalah pestisida semua bahan kimia yang berpungsi
untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit pada tanman padi
yang di nyatakan dalam satu liter, akan mempengaruhi kualitas hasil panen. dari
jenis Fungisida + zat pengatur tumbuh (ZPT), yang di produksi dengan berbahan
di gunakan sealama satu kali musim tanam,baik tenaga kerja laki-laki ,perempuan
maupun tenaga kerja anak-anak, diukur dalam satuan hari kerja (HOK) .berpengaruh
positif dan signifikan terhadap jumlah produksi. Tenaga kerja menjadi salah satu
faktor produksi yang penting pada usahatani padi sawah, kekurangan tenaga kerja
pada kegiatan tertentu akan mengakibatkan akan menurunya jumlah produksi padi
yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang
cukup, bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja akan tetapi juga kualitas
b0: Intersev
b1-b3: Koefisien regresi
μ : Residu
Fungsi produksi Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variable independen dan variable dependen. Variabel in
15
dependen yang dimaksud adalah input dari proses produksi (tenaga kerja, bahan b
aku, mesin), dan varibel dependen yang dimaksud adalah output dari proses produ
ksi yang berupa barang. Soekartawi (2002) mendefinisikan bahwa fungsi produksi
Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih
variabel yaitu variabel X dan variabel Y dimana variabel yang satu disebut denga
n variabel dependent (Y) dan yang lain disebut variabel independent (X).
produksi terdapat dua jenis faktor produksi yakni faktor produksi tetap (input
tetap) dan faktor produksi variable (input variable). Secara sistematis, persamaan
Q = f (Xi, Zj)
Dimana :
Q = Produksi (output)
Y= A LaKb…
Dimana :
Y : Output
L : Labour
A : Konstanta
K : Kapital
a.b : Elastisitas input faktor produksi
Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :
Y = b0 X1 b1. X2b2. X3 b3. X4 b4. X5 b5 e
16
Dimana :
Y : Produksi
X1, X2, Xn….: Faktor produksi
b1,b2, : Koefesien regresi faktor produksi tidak tetap (I = 1, 2, 3, 4, …)
a : Intersep
e : Kasalahan (disturbance term)
u : Unsur Sisa
Adapun 3 analisa mengenai pendekatan Cobb Douglas :
yang tersedia.
2. Return to Scale
dalam input (Ep > 1), maka tingkat pengembalian dalam skala
yaitu
lain, karena fungsi produksi Cobb Douglas dapat dengan mudah ditransfer
Luas lahan merupakan suatu faktor produksi yang sangat penting dalam
usah pertanian. Penambahan luas lahan yang maksimal tentu akan menambah
produksi yang di hasilkan nantinya .hasil produksi padi di Desa srikuncoro naik
penenlitian menyatakan bahwa luas lahan merupakan saah satu faktor yang bisa di
bilang penting dalam sektor petanian ,karena semakin luas lahan di usakan makan
akan tentu meningkat produksi yang di proleh dan begitu pula sebaliknya ,perluh
menyediakan pangan dan hasil melimpah atau tidak, dengan demikian maka
petani akan menjaga dan mengolah lahan sebaik mungkin agar hasil atau produksi
dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah, lahan/tempat usaha, sewa
lahan dan peralatan yang digunakan dalam pertanian, sedangkan biaya variabel
Selain luas lahan, dalam penelitian yang dilakukan oleh Dila (2021) meny
atakan bahwa terdapat beberapa sarana produksi yang bisa meningkatkan faktor –
faktor produksi usahatani padi yang meliputi Benih, pupuk Npk Phonska,Pestisida
Amistartop, luas lahan,dan tenaga kerja bahan kimia formula senyawa untuk
membasmi dengan mengunakan pestisida hasil panen akan meningkat hama dari
tenaga kerja yang sesuai dengan luas usahatani yang diusahakan akan mendapatka
dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan maka akan mengurangi prod
uksi usahatani.
padi karena penggunaan pupuk yang seimbang akan meningkatkan produksi. Dala
19
m proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
produk yang dihasilkan. Output (keluaran) sangat tergantung dari faktor produksi
input (masukan) dalam proses produksi tersebut. Proses produksi ada yang pendek
dan ada waktu panjang dalam menghasilkan output tergantung pada jenis komodit
i yang diusahakan. Produksi pertanian yang optimal adalah produksi pertanian yan
oduksi sangatlah baik. Hal ini di sebabkan karena tenaga kerja yang digunakan be
rkeja dengan baik sehingga dapat membantu dalam meningkatkan hasil produksi s
esuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agrimor (2016). Sedangakan tenaga
kerja ini mempengaruh produksi dan banyak yang tidak kerja sibuk ada yang jadi
secukuppnya saja . Tenaga kerja berperan penting dan ikut berkontribusi dalam m
a ksimal selama tenaga kerja disesuaikan dengan luas lahan yang diusahakan.
FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI (X)
4. Pestisida (X4)
5. Tenaga Kerja(X5)
2.3 Hipotesis
penelitian ini diduga luas lahan (X1), benih (X2), pupik kandang (X3), pu
puk NPK (X4), tenaga kerja (X5) berpengaruh terhadap produksi usahatani padi
output model teknis menggunakan sampel persatuan luas lahan sawah di Desa
Srikuncoro pondok kelapa kabupaten Bengkulu tengah.
III. METODE PENELITIAN
yang dilakukan dengan cara Menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada
responden dalam berntuk sampel dari sebuah populasi. Metode survey bermaksud
Tengah. alasan peneliti memilih tempat tersebut yaitu banyak petaninya yang
kelompok tani ada berjumlah populasi 84 Desa Srikuncoro terdiri dari 3 kelompok
tani .Besar sampel di ambil mengunakan rumus selovin 60 responden dimana tiap
anggota populasi diberikan kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel
21
22
No Nama Kelompok Anggota Kelompok Luas Lahan(ha) Panen Pertama Panen Kedua Produksi Tahun Produksi Tahun Produksi Tahun
Tani Tani(orang) (ton) (ton) 2019 2020 2021
1 maju makmur 25 20 100 100 200 198 197
2 anugrah 34 25 135 136 272 269 268
3 selatan jaya 25 14 100 100 200 202 201
Jumlah/total 672 669 666
Sumber:Data Kelompok Tani
Jumlah populasi petani padi di Desa srikuncoro adalah 71 orang (data
N
rumus sebagai berikut : n ¿
1+ N ( e ) 2
71
n=
1+71( 0,05)2
71
n=
1+71(0,0025)
71
n¿
1+ 0,17
71
n¿ = 60 Reponden
1,17
Keterangan :
n = Jumlah sampel.
N = Jumlah populasi.
e = Margine eror.
23
1. Luas Lahan (X1) adalah keseluruhan atau total dari luas lahan yang diusah
akan para petani padi untuk memproduksi padi yang dihitung dalam satuan
m2/priode produksi
2. Benih (X2) adalah jumlah biji padi yang dipakai dalam menanam demi m
bersifat sitematik.
4. Pupuk NPK Ponska (X4) adalah pupuk buatan yang berbentuk cair ataupu
n padat yang di dalamnya mengandung unsur hara nitrogen, fosfor, dan kal
ium yang juga disebut pupuk majemuk yang diberikan untuk tanaman padi
5. Tenaga Kerja (X5) adalah setiap orang yang bekerja pada masa pengolaha
/Produksi.
6. Produksi (Y) adalah hasil padi yang diusahakan oleh petani yang dapat di
7. Harga adalah harga padi yang diproduksi dan dihitung dalam satuan K
g/ton
kelapangan .
primer. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan petani dengan
kelokasi/lahan petani. Untuk data sekunder adalah sumber data penelitian yang
dan mengetahui elastisitas produksi dan tahap return to scale maka akan
Dimana:
a = Intersep/Konstanta
Desa Sri Kuncoro adalah nama suatu wilayah daerah, daerah otonom
yang memuat cerita atau riwayat para tokoh atau sesepuh masyarakat yang ada di
Desa Sri Kuncoro. Adalah karena penduduk Desa Sri Kuncoro mayoritas Petani
pangan maka dusunnya diberi nama “SRI KUNCORO”, berasal dari dua
penggabungan kata SRI yang berarti “Padi” dan KUNCORO berarti “Tersohor,
Terkenal”. Jadi, SRI KUNCORO berarti Desa Sri Kuncoro yang Terkenal
Padinya.
Adapun asal mulanya penduduk desa dan terbentuknya Desa Sri Kuncoro
berasal dari Transmigrasi dari Pulau Jawa pada bulan Maret tahun 1973, dan juga
penduduk lokal dari daerah Kabupaten Bengkulu Selatan dan transmigrasi yang
biaya hidupnya ditanggung sendiri dari pemerintah hanya dibantu beras dan ikan
pertama berjumlah 70 KK, berasal dari beberapa daerah yaitu : Banyumas Jawa
Tengah, Brebes Jawa Tengah, Klaten Jawa Tengah, Yogyakarta, Tulung Agung
26
27
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Panca Mukti dan Kecamatan Pondok
Kelapa.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Linggar Galing dan Tahura Kecamatan
Pondok Kubang.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pekik Nyaring dan Srikaton dan
Luas wilayah Desa Sri Kuncoro adalah 565 Ha dimana 45% berupa
lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk persawahan tadah hujan. Iklim Desa Sri
pola tanam pada lahan pertanian yang ada di Desa Sri Kuncoro Kecamatan
Pondok Kelapa.
Penduduk Desa Sri Kuncoro berasal dari berbagai daerah yang berbeda-
beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan berasal dari Provinsi
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bengkulu Selatan dan Madura. Sehingga
tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan kearifan lokal yang
28
lain sudah dilakukan oleh masyarakat karena lebih efektif dapat menghindarkan
Desa Sri Kuncoro mempunyai jumlah penduduk 2081 jiwa, yang terdiri
dari laki-laki; 996 jiwa, perempuan 1.085 orang dan 540 KK, yang terbagi dalam
Dusun IV, hal ini terlihat dari tingkat kepadatan pemukiman penduduk yang
Tingkat SDM di Desa Sri Kuncoro termasuk kategori sedang, secara rata-rata
tamatan SD dan SLTP lebih mendominasi, hal ini dikarenakan ada anak putus
Peternak 31
Jasa / Keterampilan 15
Pedagang 26
Honorer / Kontrak 16
PNS 9
TNI/POLRI -
Swasta 8
Sumber: Kantor Desa Srikuncoro, 2021
(sebagian besar petani karet, sawit, dan padi). Hal ini sesuai dengan kondisi Desa
kecil dan dipelihara dengan cara sederhana dan turun temurun, sedangkan
4.2.1.Identitas Responden
4.2.2.Jenis Kelamin
1. Laki-Laki 58 96.66667%
2. Perempuan 2 3.333333%
Jumlah 60 100 %
4.2.3.Umur
1. 30-35 3 5%
2. 36-41 9 15%
3. 42-47 11 18.33%
4. 48-53 18 30%
5. 54-59 8 13.33%
6. 60-65 10 16.66%
7. 66-71 1 1.66%
Jumlah 60 100%
responden (30%). Dengan demikian dapat diketahui bahwa responden atau petani
Petani yang menanam Padi di Desa Srikuncoro banyak yang berusia diatas 40
tahun dikatakan kurang produktif. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor
pengalaman kerja di bidang lain dan pendidikan yang rata-rata hanya tamat
dibangku SD. Selain itu hal yang menjadi penyebab banyaknya usia petani yang
lebih tua atau kurang produktifnya umur petani di Desa Srikuncoro karena
kebanyakan anak muda lebih memilih bekerja di bidang lain karena lokasi
Usahatani berada di pinggir kota sehingga lebih mudah untuk anak mudah
4.2.4.Pendidikan Terakhir
2. SD 20 33.33%
3. SMP 10 16.66%
4. SMA/SMK 18 30%
Jumlah 60 100%
pendidikan tergolong rendah yaitu yang tidak tamat Smp ada 10 Petani dengan
tamatan SMA ada 18 petani dengan persentase 30%, dan responden yang tidak
sekolah atau tidak ada rentan pendidikan berjumlah 12 petani dengan persentase
20%.
4.2.5.Tangungan Keluarga
2. 2 0 0%
3. 3 15 25%
4. 4 15 25%
5. 5 20 33.33%
6. 6 6 10%
7. 7 4 6.66%
Jumlah 60 100%
Padi di Desa Srikuncoro, yang terbesar adalah 33.33% atau dengan jumlah
dan 2 tidak ada karena mayoritas responden sudah berumur produktif, Kemudian
4.2.6.Pengalaman BerusahaTani
1. 5- 9 5 8.33%
2. 10-14 3 5%
3. 15-19 18 30%
4. 20-24 9 15%
5. 25-29 6 10%
6. 30-34 13 21.66%
7. 35-39 6 10%
Jumlah 60 100%
berbeda-beda. Ada yang sudah lama yaitu rentan 35-39 tahun berjumlah 6 petani
dengan presentasi 10%, ada yang baru berusahatani 5-9 tahun berjumlah 5 Petani
dengan presentase 8.33%, terbanyak jumlah petani yang berpengalam selama 15-
19 tahun yaitu berjumlah 18 petani dengan presentase 30%, hal ini dapat dilihat
4.2.7.Produksi
1. 1000-10000 58 96.66666667%
2. 11000-12000 2 3.333333333%
Jumlah 60 100%
34
ani demi menambah penghasilan atau pendapatan dalam keluarga. Dalam hal ini a
da responden yang memang berusahatani sebagai pekerjaan utama dan ada yang
un berbeda-beda sesuai ukuran lahan yang digarap. Untuk mengetahui jumlah pro
tujuan yaitu memperoleh produksi yang optimal, berbagai macam sarana produksi
yang digunakan sesuai dengan jumlah dosis yang diperlukan hingga mencapai
mengetahui pengaruh antara variabel luas lahan (X1), benih (X2), pupuk (X3),
pestisida (X4) dan tenaga kerja (X5) terhadap produksi (Y) Padi di Desa
tersebut terdiri dari uji R-square, Uji F dan Uji t. Untuk lebih jelasnya diuraikan
sebesar 84.3%, adapun sisanya sebesar 15,7% dijelaskan oleh variabel lain yang ti
dak dimasukkan dalam model penelitian ini. dan dapat dilihat dari R determinan
Dari hasil uji F yang telah dianalisis menunjukkan bahwa F hitung 57.960
dengan nilai Signifikan 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%/(0,05) atau
faktor produksi Luas Lahan (X1), benih (X2), pupuk (X3), pestisida (X4) dan
tenaga kerja (X5) berpengaruh sangat nyata secara Stilmutan terhadap Variabel
Sig
No Variabel Koefesien Regresi t-Hitung
0.371 4.536 .000
1 Luas Lahan (Ln X1)
0.015 0.250 .803
2 Benih (Ln X2)
0.382 4.979 .000
3 Pupuk (Ln X3)
-0.021 -0.310 .757
4 Pestisida (Ln X4)
0.134 2.916 .005
5 Tenaga Kerja (Ln X5)
6 Constanta 5.743
Sumber : Hasil Uji Statistik SPSS tahun 2022
LnX5
Hasil uji statistik menunjukan bahwa Luas Lahan dengan nilai Sig
0.000< 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% artinya variabel luas lahan
penambahan luas lahan dalam 1 satuan maka akan meningkatkan Produksi sebesar
0.371. sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin luas lahan atau bertambahnya
lahan yang dimiliki oleh petani, maka akan bertambah produksi padi.
2. Benih/Bibit (X2)
Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa Benih/Bibit dengan nilai Sig
berpengaruh secara nyata terhadap produksi padi. Hal ini disebabkan tidak
tepatnya jumlah benih yang digunakan oleh petani terhadap usahatani Padi yang
dijalankan. Dilihat dari nilai koefisien regresi Benih sebesar 0.015. jika
sebesar 0.021.
Dalam berusahatani Padi tentu benih menjadi salah satu faktor produksi
yang harus ada sebagai input untuk menghasilkan produksi. Penggunaan benih
yang dipakai oleh para petani yang berusahatani di Desa Srikuncoro belum
memenuhi anjuran pakai atau bisa dikatakan belum tepat cara penggunaannya.
Keperluan pakai benih Padi adalah 60kg/ha (Guntur,2014). Sedangkan benih yang
dengan luas lahan rata-rata 0.9395/Ha. Hal ini menjadi pelajaran bagi petani Padi
3. Pupuk (X3)
38
Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa Pupuk dengan nilai Sig 0.000<
0.05 dengan tingkat kepercayaan 95% dapat diartikan bahwa pupuk berpengaruh
secara nyata terhadap produksi padi. Nilai koefisien regresi Pupuk sebesar 0.382
pupuk 400-500 Kg/ha. Sedangkan rata-rata pupuk yang digunakan oleh responden
yaitu 255.75 kg dengan luas lahan rata-rata 0.9395 Ha. Dalam hal ini artinya para
petani masih harus menambah input produksi pupuk dan dapat dikatakan bahwa
atau rekomendasi.
4. Pestisida (X4)
Hasil uji statistik menunjukan bahwa Pestisida dengan nilai Sig 0.757>
0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% artinya tidak berpengaruh secara nyata.
Hal ini disebabkan tidak tepatnya jumlah pestisida yang digunakan oleh petani
terhadap usahatani Padi yang dijalankan. Dalam berusahatani Padi tentu benih
menjadi salah satu faktor produksi yang harus ada sebagai input untuk
menghasilkan produksi. Penggunaan pestisida yang dipakai oleh para petani yang
Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa Tenaga Kerja dengan nilai Sig
terhadap produksi. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.134, apabila nilai
sebesar 0.134.
Penggunaan tenaga kerja yang digunakan oleh petani sudah cukup baik,
Karena untuk penggunaan input tenaga kerja harus disesuaikan dengan luas lahan
yang diusahakan. Para petani Padi di Desa Srikuncoro memakai tenaga kerja
dengan cukup maksimal. Karena Para petani menggunakan tenaga kerja keluarga
dan upah. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata tenaga kerja yaitu 44.80666667/HKSP.
40
5.1 Kesimpulan
84,3%. Dan dari uji F dengan nilai sig 0,000<0,05 dapat disimpulkan bahwa
Secara uji t Parsial luas lahan , pupuk, dan tenaga kerja berpengaruh
Variabel Pupuk (X3) dan Variabel Tenaga Kerja (X5) berpengaruh sangat nyata
pada taraf signifikansi<0,05 atau 95%, sedangkan variabel Benih (X2) dan
5.2 Saran
yang digunakan oleh responden ada yang belum mencapai optimal dan ada yang
Bengkulu Tengah. Oleh karena itu untuk factor produksi yang belum optimal
DAFTAR PUSTAKA
Anita, S.S, Yusma,D dan Saidin, N. 2017. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaa
n Faktor Produksi Pada Beberapa Jenis Usahatani Sayuran Di Kecamata
n Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Universitas Jambi. Jambi. Volu
me 20 No 1
Boediono, 2008. Ekonmi Mikro. BPFE Yogyakarta.
BPS, 2019. Kecamatan Pondok Kelapa dalam Angka, Bengkulu Tengah: Badan
Pusat Statistik.
Hafidh, M. 2009. Pengaruh Tenaga Kerja, Modal, dan Luas Lahan terhadap
Produksi Usahatani Padi Sawah. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, Semarang. (Skripsi Sarjana Ekonomi).
Kaya, M. G., Ozkan, M., Gunebakmaz, O., Akkaya, H., Kaya, E. G., Akpek, M., ..
& Lam, Y. Y. (2013). Protective Effects Of Nebivolol Against Anthracyclin
e-Induced Cardiomyopathy: A Randomized Control Study. International jour
nal of cardiology, 167(5), 2306-2310.
Kurnianti, D. N., Rustiadi, E., & Baskoro, D. P. T. (2015). Land Use Projection fo
r Spatial Plan Consistency in Jabodetabek. The Indonesian Journal of Geog
raphy, 47(2), 124.
Laksmayani, M.K., M.N. Alam, dan Effendy, 2015. Analisis Efisiensi Teknis Pen
ggunaan Input Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa Guntarano Ke
camatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Jurnal Sains dan Teknologi T
adulako,Volume 4 Nomor 2. April 2015. Hal 41-51.
Othman, K. and A.H. Baharuddin. 2015. The total factor productivity in strategic
food crops industry of Malaysia. Asian Journal of Agriculture and Rural
Development. 5 (5): 124 – 136.
Pertiwi, P. R., & Yani, D. E. (2016). Keragaan Tingkat Penerapan Metode Slptt P
adi Di Kecamatan Ciawi Bogor. Jurnal Matematika Sains dan Teknologi, 17
(2), 60-67.
Pongoh, D. J., Laoh, E. O., Kapantow, G. H., & Talumingan, C. (2014, April). Efi
siensi Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Padi Sawah Di Kelura
han Tondangow Kecamatan Tomohon Selatan. In COCOS (Vol. 4, No. 4).
Satoto, Y. Widyastuti, U. Susanto, dan M.J. Mejaya. 2013. Perbedaan Hasil Padi
Antar Musim Di Lahan Sawah Irigasi. Jurnal IPTEK Tanaman Pangan. 8
(2): 55 –61.
Soekartawi 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasa Analisis Coob-
Douglas , Jakarta : PT Grafindo Persada. 238 hal.
Sugiarto, D., Herlambang, T., & Rachmat Sudjana, B. (2000). Ekonomi Mikro; Su
atu Pendekatan Praktis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2005. Pengantar Teori Mitro Ekonomi, Edisi Kedua, Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
KUISIONER PENELITIAN SKRIPSI
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA
TANI PADI BANDOWATI DI DESA SRIKUNCORO KECEMATAN
PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH
I. IDENTITAS RESPONDEN
No Responden :
Komoditas :
Alamat Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur Responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan
a. Utama :
b. Sampingan :
6. Jumlah Anggota Keluarga :
7. Susunan Keluarga
No Hubungan Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
Nama keluarga (thn)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2. Tenaga Kerja
- Tenaga Kerja Laki-laki
Jenis Jam Hari Orang Jumlah HOK Upah/HOK Biaya
Kegiata Jam
n
Jumlah
Jumlah
III. PRODUKSI
Produksi Yang Dihasilkan
- Dijual = …..
- Dikonsumsi = …..
- Dijadikan bibit =…..
- Total produksi =……
Harga produk (Pq) = …..