PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
1
sertakan padi dalam usaha minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga
(Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2002). Padi merupakan bahan
makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan bahan
makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi
dapat diganti dengan makanan lain, tetapi padi memiliki nilai tersendiri bagi
orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat mudah diganti dengan makanan
lain.
2
Data di atas menunjukan luas panen dan produksi padi di Kabupaten
Banyuasin menurut BPS Banyuasin. Dapat dilihat bahwa kabupaten
banyuasin pada tahun 2015 luas panen 245. 470 Ha dengan produksi
1.400.143 Ton. Kecamatan Muara Telang merupakan kecamatan dengan
luas panen 38.326 Ha dengan hasil produksi sebesar 202.119 Ton. Dimana
kecamatan Muara Telang merupakan kecamatan dengan produksi terbesar
diantara kecamatan–kecamatan lain di Kabupaten Banyuasin dalam hal
produksi padi. Dengan itu Kecamatan Muara Telang merupakan salah satu
lumbung pangan bagi Kabupaten Banyuasin,5 oleh sebab itu untuk
menunjang produksi pendapatan padi dibutuhkan penambahan teknologi
untuk usahatani.
3
Jumlah 25.012 158.967 100
Rata-rata 1.563 9,935 6,25
Sumber : BP3K Kecamatan Muara Telang (2017)
4
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain, yang akan melakukan
penelitian berkaitan dengan penelitian ini.
5
Berdasarkan literatur Gristdalam Suger (2001: 10), padi dalam
sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Graminae
6
Menurut Hermanto dalam Suratiyah (2008 : 37), menambahkan bahwa
ada lima unsur pokok dalam usaha tani yang sering disebut sebagai faktor-
faktor produksi, yaitu sebagai berikut:
7
Menurut Suratiyah (2008: 28) Biaya adalah nilai korbanan yang
dikeluarkan untuk memperoleh hasil. Menurut kerangka waktunya, biaya
dapat dibedakan menjadi biaya jangka pendek, dan biaya jangka panjang.
Biaya jangka pendek terdiri dari biaya tetap, dan biaya variabel, sedangkan
dalam jangka panjang semua biaya dianggap/diperhitungkan sebagai biaya
variabel. Biaya usahatani akan dipengaruhi oleh jumlah pemakaian input,
harga dari input, tenaga kerja, upah tenaga kerja, dan intensitas pengelolaan
usahatani.
8
menjadi biaya variabel total (TVC) dan biaya variabel rata-rata (AVC).
Rumus menghitung biaya variabel rata-rata (AVC):
AVC=TVC/Q
Keterangan : TVC= Biaya Variabel Rata-rata
Q= Jumlah Pengeluaran Barang
3. Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya total adalah akumulasi semua kebutuhan dana yang
dikeluarkan pelaku usaha guna memproduksi komoditas baik barang
maupun jasa. Rumus untuk mendapatkan biaya total adalah:
TC=TFC+TVC
4. Biaya Rata-Rata (Average Cost/AC)
Kebutuhan biaya yang diperlukan guna produksi satu unit
produksi. Jumlah biaya ini akan berbanding terbaik dengan jumlah
produksi. Rumus untuk mendapatkan biaya rata-rata adalah:
AC=TC/Q
5. Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya marginal adalah jumlah penambahan maupun pengurangan
kebutuhan dana apabila pelaku usaha menambah maupun mengurangi
satu unit produksi. Rumus perhitungan biaya marginal adalah:
MC= (TC2-TC1)/(Q2-Q1)
9
penghasilan yang diperoleh dari jasa-jasa produksi yang diserahkan pada suatu
jumlah uang yang diterima oleh masyarakat rumah tangga, yang boleh
dibelanjakan oleh penerima untuk barang dan jasa sesuai dengan
keinginannya.
10
III. METODE PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
11
DAFTAR PUSTAKA
Astuti. 2013. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oriza Sativa L.) di
Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Di akses di:
http://repository.utu.ac.id. Pada tanggal 25 April 2021.
Milfitra, Wahyudi. 2016. Analisis Pendapatan Padi Sawah di Desa Rokan Koto
Ruang Kecamatan Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu. Di akses di:
https://media.neliti.com. Pada tanggal 25 April 2021.
Lusmi. 2012. Analisis pendapatan usahatani sawah (Oriza Sativa L.) di Desa
Penyinggahan Ilir Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat. Di
akses di: http://agb.faperta.unmul.ac.id. Pada tanggal 02 Mei 2021.
Risna dan Yulianti Kalaba. 2017. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah
Dengan Sistem Tanam Pindah di Desa Siboang Kecamatan Sojol
Kabupaten Donggala. Di akses di: http://jurnal.untad.ac.id. Pada tanggal
02 Mei 2021.
12