INOVASI
PELAYANAN LANGSUNG
“KUPAS TAS” BERBASIS
STAKEHOLDERS BAGI WARGA
RENTAN DAN DISABILITAS
2017
INOVASI
A. GAMBARAN UMUM
1. Kondisi Geografis
1|Page
2. Kondisi Penduduk
Penduduk Kota Makassar tahun 2017 tercatat sebanyak 1.663.479 jiwa yang
terdiri dari 836.419 laki-laki dan 827.060 perempuan. Data tersebut bersumber dari
Data Kependudukan Bersih (DKB) Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
Semester I tahun 2017. Berikut tabel data kependudukan tersebut :
2|Page
14 TAMALANREA 63.731 61.745 125.476
3. Kondisi Perekonomian
3|Page
Pertambangan dan
2 2.231,9 1.824,5 1.702,0 1.679,2 1.600,0
Penggalian
14.166.6 15.591.39 17.454.28 20.081.22 23.108.00
3 Industri Pengolahan
19,8 8,8 8,2 7,0 0,0
Pengadaan Listrik dan
4 26.762,9 30.401,8 29.668,9 32.108,0 25.000,0
Gas
Pengadaan Air,
191.543,
5 Pengelolaan Sampah, 204.620,0 243.216,5 240.798,8 252.200,0
6
Limbah dan Daur Ulang
9.867.01 12.284.13 14.390.27 16.723.49 19.585.30
6 Konstruksi
2,2 9,2 2,8 6,6 0,0
Perdagangan Besar dan
13.114.19 15.160.13 16.394.36 18.380.55 20.909.50
7 Eceran; Reparasi Mobil
4,4 6,8 5,0 4,5 0,0
dan Sepeda Motor
Transportasi dan 1.765.68 1.974.872 2.264.796, 2.611.225, 2.848.100
8
Pergudangan 7,2 ,9 2 7 ,0
Penyediaan Akomodasi 1.575.43 1.866.414 2.092.316, 2.384.264, 2.671.200
9
dan Makan Minum 0,4 ,2 9 8 ,0
Informasi dan 6.611.788 7.996.764 8.888.045, 9.470.994, 10.199.80
10
Komunikasi ,4 ,2 8 9 0,0
Jasa Keuangan dan 3.621.86 4.639.288 5.371.584, 6.043.674, 6.834.500
11
Asuransi 1,2 ,1 1 8 ,0
2.584.80 2.940.453 3.532.853, 4.244.600, 4.944.300
12 Real Estate
7,9 ,8 2 5 ,0
779.260, 1.028.865, 1.179.152,
13 Jasa Perusahaan 879.299,3 1.359.900,0
6 3 5
Administrasi
Pemerintahan, 2.752.114 2.879.540 3.012.851, 3.278.039, 4.238.700,0
14
Pertahanan dan Jaminan ,6 ,8 3 7
Sosial Wajib
6.353.00 7.137.818 8.286.793, 9.284.585, 10.446.200,
15 Jasa Pendidikan
9,6 ,7 2 1 0
4|Page
Jasa Kesehatan dan 1.779.45 2.042.872 2.333.209, 2.737.060,
16 3.092.300,0
Kegiatan Sosial 9,7 ,4 0 3
1.673.04 1.890.841 2.193.806, 2.580.527,
17 Jasa lainnya 2.991.400,0
6,7 ,5 4 6
PRODUK DOMESTIK 67.281.7 78.013.03 88.169.94 100.026.5 114.171.7
REGIONAL BRUTO 71,0 7,5 9,6 04,9 00,0
Sumber Data : BPS Kota Makassar, 2016
5|Page
Kawasan perumahan dengan kepadatan rendah, ditetapkan disebagian
wilayah Kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah Kecamatan Manggala,
sebagian wilayah Kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah Kecamatan
Panakkukang, sebagian wilayah Kecamatan Tallo, sebagian wilayah
Kecamatan Tamalate, sebagian wilayah Kecamatan Ujung Pandang, dan
sebagian wilayah Kecamatan Ujung Tanah.
7|Page
saling bekerjasama dengan berbagai unsur dalam masyarakat (stakeholdrs). Dalam
hal ini melaksanakan Pelayanan Langsung KUPAS TAS Berbasis Stakeholders bagi
Warga Rentan dan Disabilitas di kota Makassar.
8|Page
pulang-pergi dalam satu hari maka mereka harus membayar biaya sebesar Rp
400.000,-.
Adapun kesulitan yang dirasakan bagi warga di wilayah pesisir yang memiliki
penghasilan rendah seperti buruh dan nelayan adalah mereka lebih peduli untuk
melakukan rutinitas memenuhi nafkah sehari-hari dibandingkan harus ke kantor
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk pergi mengurus dokumen. Karena
hal tersebut dapat mengurangi penghasilan mereka pada hari itu. Sehingga mereka
terpaksa menggunakan jasa calo. Dari informasi yang kami dapatkan uang yang
mereka bayarkan untuk calo berkisar Rp50.000,- hingga Rp200.000,- perdokumen.
Bagi masyarakat marginal uang tersebut terasa sangat memberatkan.
Oleh karena itu sejak tahun 2015 pemerintah Kota Makassar berinisiatif untuk
melaksanakan program Pelayanan Kupas Tas berbasis Stakeholders bagi
Warga Rentan dan Disabilitas yang pada prinsipnya untuk mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat marginal. Bagaiman agar seluruh lapisan masyarakat
dapat dilayani dengan baik dengan mudah dan merata sehingga tidak ada lagi yang
merasa didiskriminasikan. Dan yang membuat pelayanan ini dapat berjalan dengan
baik adalah dengan adanya kerjasama yang dilakukan dengan berbagai elemen
masyarakat / stakeholders untuk bersinergi dalam mendukung keberhasilan
pelaksanaan program ini.
9|Page
Program KUPAS TAS bermakna KUPAS (KTP-elektronik, Kartu Keluarga,
Pencatatan Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar) dapat ditunTASkan
dengan pelayanan ini. Juga dapat diartikan bahwa program KUPAS TAS adalah
untuk memastikan bahwa dokumen kependudukan dan pencatatan sipil warga
semua telah lengkap dalam “tas”. Program ini adalah kegiatan pelayanan yang
terintegrasi antara perekaman KTP-Elektronik, Kartu Keluarga, pencatatan Akta
Kelahiran, dan pembuatan Kartu Anak Makassar (KAM) yang diberikan kepada
warga kota masyarakat secara mobile yang bekerjasama dengan berbagai
stakeholder yang mendukung program ini.
Untuk ke wilayah pesisir atau wilayah terpencil yang letaknya jauh dari pusat
kota, tim pelayanan menggunakan mobil bus pelayanan. Kegiatan pelayanan
tersebut dilaksanakan pada akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu dengan
pertimbangan bahwa pada hari Senin - Jumat kebanyakan warga pergi bekerja
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi pelayanan langsung
dilaksanakan pada akhir pekan sehingga warga dapat dilayani dengan lebih
maksimal.
Ketika melakukan suatu perubahan tentu saja ada masalah atau tantangan
yang dihadapi dalam proses pelaksanaannya. Demikian pula dengan program
inovasi ini, antara lain :
10 | P a g e
Tantangan internal
Tantangan eksternal :
Jauhnya jarak dan kondisi jalan yang kurang baik menuju wilayah pelayanan
sehingga memakan waktu banyak bagi tim pelayanan untuk tiba di lokasi
tujuan. Jadi beberapa hari sebelum melakukan pelayanan, tim melakukan
survei ke tempet tujuan. Sehingga dapat mengestimasi waktu yang digunakan
dalam pelayanan.
Kondisi wilayah yang kurang representatif sehingga terkadang pelayanan
harus menumpang di rumah warga.
Masih banyaknya warga yang belum mencatatkan Akta Kelahiran dan
melakukann perekaman data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el)
karena kendala jarak, waktu dan biaya dalam pengurusannya. Sehingga
warga yang datang untuk memanfaatkan pelayanan langsung ini sangat
banyak / membludak. Kondisi tersebut menyebabkan tim pelayanan harus
bekerja keras dan ekstra sabar.
Masih banyaknya warga yang kurang faham atas kelengkapan berkas yang
harus dipenuhi dalam pembuatan Akta Kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk
Elektronik (KTP-el). Jadi tim melakukan kerjasama dengan paralegal dari
lembaga swadaya masyarakat untuk mensosialisasikannya.
Tingginya antusiasme warga dalam memanfaatkan pelayanan langsung ini
sehingga tidak jarang warga menjadi sulit diatur. Jadi tim melakukan
koordinasi dengan pihak kelurahan untuk menertibkan warga.
11 | P a g e
3. Landasan atau Dasar Peraturan
12 | P a g e
lembaga dan organisasi disabilitas / cacat, panti asuhan dan keluarga penderita
kusta untuk melaksanakan program inovasi ini.
13 | P a g e
penyelenggaraan administrasi negara secara merata ke seluruh warga di kota
Makassar. Adanya tingkat cakupan kepemilikan dokumen kependudukan dan
pencatatan sipil yang rendah sebagai akibat dari jauhnya akses layanan, terutama
bagi penduduk rentan yakni masyarakat marginal/ miskin serta kurangnya
kesadaran mereka akan pentingnya dokumen kependudukan dan pencatatan sipil
menjadi penyebab rendahnya cakupan kepemilikan dokumen kependudukan dan
pencatatan sipil di Kota Makassar. Padahal dari sisi kepentingan penduduk,
Administrasi Kependudukan memberikan pemenuhan hak-hak administratif, seperti
pelayanan publik serta perlindungan yang berkenaan dengan Dokumen
Kependudukan, seperti layanan kesehatan, bantuan sosial, pendidikan, dan lain-lain.
Warga masyarakat, terutama bagi warga rentan, kurang memahami bahwa
dokumen kependudukan dan pencatatan sipil mempunyai manfaat lebih dari
pengetahuan yang mereka pahami selama ini. Untuk itu pemerintah Kota Makassar
melaksanakan program inovasi ini untuk mendekatkan pelayanan kepada seluruh
lapisan masyarakat. Mereka dapat merasakan akses pelayanan yang mudah dan
dekat karena berada di tengah-tengah mereka. Dan praktek percaloan yang
merugikan dapat diminimalisir.
Selain itu bagi tim pelaksana sumber daya internal, program ini dapat
memberikan motivasi suasana kerja yang lebih variatif hingga tidak menimbulkan
kejenuhan dengan rutinitas bekerja sehari-hari di kantor. Pekerjaan yang selama ini
dianggap hanya dapat dilakukan di kantor juga dapat dilaksanakan di luar kantor.
Dan yang paling penting adalah adanya perubahan mindset aparat bahwa
ketika kita akan melakukan perbaikan pelayanan publik yang bersentuhan langsung
dengan masyarakat luas tentu akan menjadi nilai yang sangat positif. Proses
perbaikan ini tentu saja banyak menemui kendala atau tantangan-tantangan. Namun
dengan integritas yang tinggi dan tekad yang baik, maka hal tersebut dapat diatasi.
Apalagi dengan adanya dukungan dan kerjasama dengan stakeholder lainnya yang
ternyata lebih memudahkan, membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
5. Waktu Penyelenggaraan
6. Indikator Keberhasilan
15 | P a g e
dan Kartu Anak Makassar hanya dapat dilakukan di kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Makassar dan kantor-kantor Kecamatan di Kota
Makassar. Namun masih banyak ditemukan keluhan dari warga Makassar yang
merasa kesulitan dalam mengakses pelayanan ke kantor meskipun pelayanan yang
diberikan gratis. Hal tersebut disebabkan karena jauhnya jarak kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dari wilayah tempat tinggal mereka, terutama
yang tinggal di wilayah kepulauan dan wilayah pesisir. Serta adanya keterbatasan
yang dimiliki oleh warga disabilitas / cacat, anak-anak panti asuhan dan keluarga
penderita kusta. Akibatnya mereka biasanya terlambat dalam mendapatkan fasilitas-
fasilitas dari pemerintah. Misalnya untuk mendapatkan bantuan asuransi kesehatan
karena untuk mendapatkan asuransi dibutuhkan akta kelahiran, KTP-el dan Kartu
Keluarga. Contoh lain misalnya tidak bisa mendapat bantuan kebutuhan pokok bagi
warga miskin karena tidak memiliki KTP-el dan Kartu Keluarga. Atau kesulitan
mendaftar ke sekolah karena belum memiliki Akta Kelahiran.
Dengan adanya kondisi di atas maka para calo banyak yang memanfaatkan
warga masyarakat untuk diuruskan dokumennya ke kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Mereka tidak segan meminta bayaran yang
cukup besar bagi ukuran masyarakat marginal. Ini juga akibat rendahnya
pengetahuan masyarakat marginal sehingga mereka kesulitan jika ingin melakukan
pelaporan untuk pembuatan dokumen tersebut.
Oleh karena itu dengan kondisi yang ada maka pemerintah Kota Makassar
berupaya mencarikan solusi agar seluruh warga masyarakat Kota Makassar bisa
mendapatkan hak-hak sipilnya sebagai warga negara dengan memiliki dokumen
kependudukan dan pencatatan sipil dengan mudah. Dengan adanya program
inovasi Pelayanan Langsung ini maka seluruh warga masyarakat kota Makassar
dapat memperoleh dokumen kependudukan dan Pencatatan Sipil, secara lebih
16 | P a g e
merata. Karena pelayanan ini memiliki tingkat mobilitas yang tinggi dan jangkauan
yang luas yang dapat melayani beberapa kecamatan, kelurahan dan kantor yayasan
Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) yang membantu memfasilitasi
pelaksanaan pelayanan bagi warga disabilitas/cacat, anak-anak panti asuhan dan
keluarga penderita kusta.
Berikut data Pelayanan Langsung yang dilaksanakan selama tahun 2015 hingga
tahun 2017.
17 | P a g e
a. Hasil pelaksanaan kegiatan Pelayanan Langsung selama tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
JUMLAH
JUMLAH
PEREKAM
NO TANGGAL TEMPAT PEMBUATAN
AN KTP-
AKTA
EL
1 9-12 Maret 2015 Kelurahan Baraya 482 283
2 16-19 Maret 2015 Kelurahan Manggala 853 165
3 23-26 Maret 2015 Kecamatan Tallo 924 617
4 6-9 April 2015 Kecamatan Ujung Tanah 426 209
5 13-16 April 2015 Kecamatan Tamalate 486 507
Pulau Kelurahan
6 21-22 Mei 2015 440 80
Kodingareng
7 10-11 Juni 2015 Kelurahan Untia 115 116
8 29-30 Juli 2015 Kelurahan Bira 199 266
30 September – 1 Oktober
9 Kelurahan Pannampu 388 155
2015
JUMLAH TOTAL 4.313 2.398
18 | P a g e
Isbat Nikah SMKN 5
6 3-4 Agustus 2016 47 0 0 0
MKS
Kelurahan Barrang
7 5 Agustus 2016 445 234 153 103
Lompo
26-27 Oktober
8 Kelurahan sudiang Raya 169 439 67 52
2016
4 Desember
9 Yayasan Bakti 258 12 124 10
2016
JUMLAH TOTAL 1882 1823 690 403
2. Tercapainya efektifitas dan efisiensi dari segi jarak dan biaya dari masyarakat
(wilayah jangkauan). Dimana masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak
biaya dan waktu dalam mengurus dokumen kependudukan dan pencatatan
sipil, seperti perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), kartu
Keluarga, pembuatan Akta Kelahiran, dan Kartu Anak Makassar (KAM).
Program ini memiliki mobilitas yang tinggi dan sudah dilaksanakan di
19 | P a g e
berbagai wilayah kecamatan dan kelurahan. Terutama di wilayah-wilayah
yang jaraknya jauh dari jangkauan kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kota Makassar. Dan juga pelayanan bagi warga disabilitas /
cacat, anak-anak panti asuhan dan keluarga penderita penyakit kusta.
3. Peningkatan pengurusan yang dilakukan secara langsung oleh warga yang
bersangkutan sehingga praktek-praktek percaloan yang sangat merugikan
masyarakat dapat diminimalisir. Hal ini dikarenakan tingginya antusiasme
warga dalam memanfaatkan Pelayanan Langsung ini.
Tim internal dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar
merencanakan jadwal kegiatan pelaksanaan Pelayanan Langsung berdasarkan
telaah dari data server SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan). Analisa
yang dilakukan adalah dengan meneliti kecamatan atau kelurahan yang tingkat
cakupan akta kelahiran dan kepemilikan KTP Elektronik, Akta Kelahiran dan Kartu
Keluarganya masih rendah.
20 | P a g e
dengan yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) untuk
kegiatan pelayanan bagi warga disabilitas/ cacat, anak-anak panti asuhan dan
keluarga pengidap penyakit kusta.
1. Lurah dan Camat yang bertugas memberikan informasi kepada RT/RW untuk
mensosialisasikan jadwal kegiatan pelayanan di wilayah mereka.
2. RT/RW yang bertugas untuk mensosialisasikan jadwal kegiatan pelayanan di
wilayah mereka, misalnya di rumah-rumah ibada.
3. Paralegal dari Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang
perlindungan anak dan perempuan bertugas untuk mensosialisasikan berkas-
berkas persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat Akta Kelahiran dan
membagikan formulirnya kepada masyarakat.
4. UNICEF (the United Nations Children’s Fund) yang memberikan usulan
sehubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan pelayanan.
5. SIPS (Support to Indonesia’s Islands of Integrity Program for Sulawesi),
sebuah lembaga yang bekerjasama mensupport kegiatan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Makassar, yang didanai oleh CIDA
(Canadian International Development Agency), yang yang memberikan
usulan sehubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan pelayanan. Tim
juga mendapatkan pelatihan khusus yang di adakan oleh SIPS. Materi yang
diberikan dalam pelatihan adalah mengenai Pelayanan Publik, Dasar-dasar
Pendaftaran Penduduk, Dasar-dasar Pencatatan Sipil, Pelatihan dan simulasi
Pelayanan Langsung.
6. TNI Angkatan Laut Republik Indonesia yang memberikan bantuan untuk
pemakaian kapal Sulu Pari untuk mengangkut tim pelayanan dan barang-
barang kebutuhan proses penginputan dan pencetakan Akta Kelahiran,
seperti server, komputer, printer, genset, dll ke wilayah kepulauan.
7. Anggota DPRD Kota Makassar yang memiliki dapil di wilayah kepulauan yang
memberikan bantuan akomodasi berupa tempat bagi tim pelayanan untuk
menginap di Pulau Kodingareng.
21 | P a g e
8. Yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) membantu
memfasilitasi sumber daya manusia untuk mengkoordinasikan pengumpulan
berkas dan menyediakan tempat pelaksanaan pelayanan bagi warga
disabilitas, anak-anak panti asuhan dan keluarga penderita kusta.organisasi
yang berkoordinasi dengan yayasan Bakti adalah Permata (Persatuan
Mandiri Kusta) Sul-Sel, HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia) Sul-
sel, LPKSA (Lembaga Pembinaan Kesejahteraan Sosial Anak), YPAC
(Yayasan Penyandang Anak Cacat) Sul-sel, PKH (Program Keluarga
Harapan), Pekerja Sosial (Peksos) Kota Makassar, Perawatan Dini Kusta
Tamalanrea, Rumah Konseling Batua.
22 | P a g e
kantor, tapi dengan dilaksanakannya pelayanan langsung ini mereka dapat
merasakan suasana kerja yang berbeda dan menantang.
Terwujudnya kerjasama yang baik dan jaringan kerja yang kuat antar
stakeholder baik internal maupun eksternal yang terlibat dalam program
pelayanan langsung ini.
23 | P a g e
Anggaran 2015. Kegiatan Pelayanan Langsung Akta Kelahiran sebesar Rp
338.123.500,00 dan kegiatan Pelayanan mobile Dukcapil sebesar Rp
219.403.000,00 dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2016. Dan kegiatan Pelayanan
Langsung Akta Kelahiran sebesar Rp 357.264.000,00 dan kegiatan Pelayanan
mobile Dukcapil sebesar Rp 259.460.350,00 dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Makassar Tahun
Anggaran 2017.
Adapun sumber daya manusia terdiri dari tim panitia pelaksana yang
bekerjasama dalam pelaksanaan program yang dituangkan dalam Surat Keputusan
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar. Tim tersebut
terdiri dari Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar
beserta jajarannya. Mobilisasi tim tersebut dipimpin secara langsung oleh Kepala
Dinas, yang turut terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan pelayanan
sehingga anggota tim pelaksana kegiatan dapat merasakan motivasi dan dukungan
yang sangat baik dalam menjalankan pelayanan, meskipun tidak sedikit tantangan
yang dihadapi dalam pelaksanakan program ini. Program ini secara berkala
dievaluasi untuk selanjutnya dikembangkan agar dapat memenuhi harapan warga
masyarakat dalam proses pelayanan.
24 | P a g e
Oleh karena itu para pemangku kepentingan tersebut harus dapat bekerjasama
untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
Yang kesemuanya memiliki tujuan yang sama yakni untuk memberikan pelayanan
publik yang baik kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Makassar agar mereka
dapat memiliki dokumen kependudukan dan pencatatan sipil, yaitu dokumen KTP
Elektronik, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar sehingga
mereka dapat memperoleh hak-haknya sebagai warga negara tanpa terkecuali.
Oleh karena itu, program Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto yaitu
mereformasi Tata Pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas
korupsi, dengan melaksanakan pelayanan publik langsung, telah mampu
diimplementasikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Dipil Kota Makassar.
Dengan melibatkan berbagai stakeholder eksternal lurah, camat, RT/RW, beserta
berbagai elemen masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program ini.
25 | P a g e
5. Dapat direplikasi
Program kegiatan inovasi Pelayanan Langsung Berbasis Stakeholders bagi
Warga Rentan dan Disabilitas ini memiliki nilai investasi yang rendah namun dengan
capaian yang luas karena bergerak secara mobile. Pemerintah daerah tidak perlu
membangun atau menyediakan ruang pelayanan yang bersifat permanen pada
banyak lokasi. Program kegiatan Pelayanan Langsung ini dapat melayani ke wilayah
yang telah ditentukan dimana kegiatan ini dilaksanakan dengan mekanisme
menjadwalkan pelaksanaan program ini secara bergiliran. Program ini diharapkan
dapat menjangkau masyarakat secara luas terutama di wilayah yang sulit dijangkau
misalnya wilayah di pinggiran kota dan di kepulauan.
Semua itu dapat diwujudkan karena adanya dukungan dari pihak
stakeholders yang mendukung secara penuh kegiatan ini. Misalnya kegiatan ini juga
dilaksanakan pada kantor yayasan Bakti (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur
Indonesia) yang telah bekerjasama sebagai stakeholder dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan ini bagi anak disabilitas/cacat, keluarga pengidap penyakit
kusta dan panti-panti asuhan. Dan juga dukungan dari pihak legislatif dimana
terwujud hubungan kerja simbiosis mutualisme, dimana pihak legislatif dapat
mewujudkan program kerjanya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah dapilnya.
Program inovasi ini ditunjang oleh dukungan sarana dan prasarana yang
disiapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar, seperti
armada bus dan perlengkapannya serta sarana teknologi informasi. Selain itu
sumber daya tim pelaksana kegiatan yang telah berkomitmen agar program ini dapat
terlaksana secara maksimal.
Dengan kelebihan-kelebihannya program kegiatan pelayanan langsung ini
dapat pula direplikasi oleh unit-unit kerja lain, misalnya Kantor Pelayanan Perizinan
dalam melakukan berbagai pelayanan perizinan, Dinas Pendapatan Daerah juga
bisa melaksanakan model pelayanan langsung seperti ini untuk melakukan
pelayanan pajak, model pelayanan ini juga dapat dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Dinas Perpustakaan juga
dapat mereplikasi program ini dengan melakukan pelayanan secara mobile ke
sekolah-sekolah.
26 | P a g e
D. PENUTUP
Kota Makassar adalah kota metropolitan yang tidak luput dari berbagai
permasalahan, diantaranya adalah masalah data kependudukan dan pencatatan
sipil. Hal tersebut disebabkan oleh urbanisasi yang terus terjadi sehingga jumlah
penduduk semakin hari semakin bertambah, diikuti dengan pertumbuhan daerah-
daerah kumuh atau marginal. Kependudukan dalam suatu wilayah merupakan isu
yang berkaitan dengan komposisi dan distribusi penduduk yang dipengaruhi oleh
berbagai komponan diantaranya adalah kelahiran, kematian, perkawinan,
perpindahan penduduk. Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan
penataan dan penertiban dalam penerbitan Dokumen dan Data Kependudukan
melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil yang pendayagunaan hasilnya
untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Dokumen-dokumen tersebut
diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Penduduk kota
Makassar masih banyak yang kesulitan untuk mengakses pelayanan tersebut, yang
dalam program inovasi ini difokuskan untuk Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-
el), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar (KAM).
Dokumen-dokumen tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan hak-hak sebagai warga
negara. Hal ini disebabkan karena jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk menuju
ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar, terutama bagi
penduduk yang tinggal di pulau-pulau dan wilayah pesisir / pinggiran kota Makassar.
Selain itu adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penduduk rentan, seperti
penduduk disabilitas / cacat, anak panti asuhan dan keluarga penderita kusta.
Sehingga tidak jarang mereka terpaksa menggunakan jasa calo yang harus
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membayar jasa para calo tersebut.
Padahal seluruh pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Makassar adalah gratis. Dan hal tersebut juga menyebabkan cakupan kepemilikan
dokumen kependudukan dan pencatatan sipil warga kota Makassar belum
maksimal.
27 | P a g e
Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar) dapat ditunTASkan dengan pelayanan
ini. Juga dapat diartikan bahwa program KUPAS TAS adalah untuk memastikan
bahwa dokumen kependudukan dan pencatatan sipil warga semua telah lengkap
dalam “tas”. Program ini adalah kegiatan pelayanan perekaman / penerbitan KTP-
Elektronik, Kartu Keluarga, pencatatan Akta Kelahiran, dan pembuatan Kartu Anak
Makassar (KAM) yang diberikan kepada warga kota masyarakat secara mobile yang
bekerjasama dengan berbagai stakeholder yang mendukung program ini.
Stakeholder tersebut terdiri atas para lurah, camat, RT/RW, paralegal dari Lembaga
Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak dan perempuan,
UNICEF (the United Nations Children’s Fund), SIPS (Support to Indonesia’s Islands
of Integrity Program for Sulawesi), TNI Angkatan Laut, anggota DPRD dan Yayasan
BAKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia). Pelayanan ini
diperuntukkan bagi penduduk / anak-anak rentan, seperti warga yang mengalami
disabilitas / cacat, anak-anak panti asuhan, keluarga pengidap penyakit kusta, warga
kepulauan dan warga yang bermukim di wilayah-wilayah marginal yang letaknya
jauh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar.
Program ini dirancang agar tidak ada lagi warga masyarakat kota Makassar yang
belum melakukan perekaman KTP-elektronik, Kartu Keluarganya belum
diperbaharui, tidak memiliki Akta Kelahiran, serta belum memiliki Kartu Anak
Makassar.
28 | P a g e
E. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Dokumentasi (Foto-foto Inovasi Daerah yang Diusulkan)
2. Perda atau Perkada atau Peraturan Lainnya
3. Struktur Organisasi Pelaksana Inovasi Daerah
4. Rekapitulasi Pembiayaan atau Sumber Pendanaan
5. Ringkasan Profil (Bahan untuk Dipresentasikan)
6. Hasil Inovasi Daerah
29 | P a g e