Anda di halaman 1dari 24

BAB II

GAMBARAN UMUM
KABUPATEN BEKASI

2.1 Karakter Fisik Dasar


Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, terletak pada posisi
1060 88’ 78” – 1070 27’ 79” Bujur Timur dan 060 10’ 00”- 06 30’00” Lintang Selatan.
Topografinya terbagi atas dua bagian, yaitu dataran rendah yang meliputi sebagian
besar wilayah bagian utara dan dataran bergelombang di wilayah bagian selatan.
Ketinggian lokasi antara 6 – 115 meter dengan kemiringan 0 – 25%.

Batas-batas wilayah administrasi yang mengelilingi Kabupaten Bekasi adalah sebagai


berikut :

 Sebelah utara : Laut Jawa


 Sebelah selatan : Kabupaten Bogor
 Sebelah barat : Kota Bekasi dan Kota Jakarta Utara
 Sebelah timur : Kabupaten Karawang

Luas Kabupaten Bekasi adalah 1.273,88 km2, terbagi dalam 23 kecamatan dan 180 desa
dan 7 kelurahan. Jumlah desa/ kelurahan di setiap kecamatan berkisar antara 6 sampai
13. Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu kecamatan Cikarang Pusat,
Bojongmangu dan Muaragembong, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa
terbanyak adalah Kecamatan Pebayuran. Kecamatan terluas adalah Muaragembong
(14.009 Ha) atau 11,00 % dari luas kabupaten, adapun luas wilayah dan jumlah desa per
kecamatan.

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 1


KABUPATEN BEKASI
Tabel II.1 Luas Wilayah Per Kecamatan Di Kabupaten Bekasi Tahun 2019

Luas Wilayah Jumlah


No. Kecamatan
Ha % Desa/Kelurahan
1 Setu 6.216 4,88 11
2 Serang Baru 6.380 5,01 8
3 Cikarang Pusat 4.760 4,06 6
4 Cikarang Selatan 5.174 3,74 7
5 Cibarusah 5.039 4,03 7
6 Bojongmangu 6.006 4,21 6
7 Cikarang Timur 5.131 3,4 8
8 Kedungwaringin 3.153 3,96 7
9 Cikarang Utara 4.330 4,71 11
10 Karang Bahagia 4.610 2,48 8
11 Cibitung 4.530 3,62 7
12 Cikarang Barat 4.369 3,56 11
13 Tambun Selatan 4.310 3,38 10
14 Tambun Utara 3.442 2,7 8
15 Babelan 6.360 4,99 9
16 Tarumajaya 5.463 4,29 8
17 Tambelang 3.791 5,27 7
18 Sukawangi 6.719 2,98 7
19 Sukatani 3.752 2,95 7
20 Sukakarya 4.240 3,33 7
21 Pebayuran 9.634 7,56 13
22 Cabangbungin 4.970 3,9 8
23 Muaragembong 14.009 11 6
Jumlah 127.388 100 187
Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2020

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 2


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.1 Peta Administasi Kabupaten Bekasi

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 3


KABUPATEN BEKASI
2.1.1 Iklim
Suhu udara di Kabupaten Bekasi termasuk cukup panas dengan suhu rata-rata nerkisar
antara 280 - 320 C. Curah hujan tertinggi dan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan
Februari.

Tabel II.2 Rata-Rata Curah Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Bekasi, Tahun 2015 - 2019
Curah Hujan (mm)
No. Bulan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Januari 351,6 560,22 270,55 188,18 124,73
2 Februari 199,3 291,32 280,45 279,00 367,18
3 Maret 125,5 105,57 170,82 169,91 175,09
4 April 180,4 119,75 140,00 151,45 153,00
5 Mei 145,9 80,82 76,56 123,91 68,45
6 Juni 52,5 111,29 13,89 67,45 107,75
7 Juli 108,0 96,07 14,50 122,00 31,90
8 Agustus 22,5 16,32 10,00 150,64 8,40
9 September 8,3 4,25 25,50 176,36 38,50
10 Oktober 71,0 12,64 5,33 251,60 131,77
11 November 82,0 146,21 69,18 229,91 200,00
12 Desember 263,9 132,39 100,10 89,70 140,91
Jumlah 1.611,3 1.676,86 1.176,88,5 2.000,12 1.547,68
Sumber: Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2020

Tabel II.3 Rata-rata Hari Hujan menurut Bulan di Kabupaten Bekasi, Tahun 2015-2019
Hari Hujan (hari)
Bulan
2015 2016 2017 2018 2019
Januari 14 15 17 13 12
Februari 11 13 14 14 18
Maret 9 10 12 12 13
April 11 10 10 10 10
Mei 10 9 4 7 6
Juni 8 11 1 3 5
Juli 8 7 1 6 4
Agustus 5 1 2 8 2
September 6 3 2 7 5
Oktober 7 1 1 14 8
November 9 9 4 12 13
Desember 14 10 5 9 9
Jumlah 112 98 74 115 105
Sumber: Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2020

Curah hujan di wilayah hulu Kabupaten Bekasi umumnya tinggi. Hasil perhitungan curah
hujan rata-rata baik bulanan maupun hujan tahunan menunjukkan bahwa tingkat curah
hujan di wilayah hulu rata-rata lebih besar daripada di hilir DAS yang melewati
Kabupaten Bekasi. Hal ini disebabkan oleh faktor topografi yang berupa perbukitan
hingga bergelombang dengan elevasi dari lokasi hulu sungai yang tinggi.

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 4


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.2 Peta Curah Hujan

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 5


KABUPATEN BEKASI
2.1.2 Kemiringan Lereng
Secara topografi, Kabupaten Bekasi terbagi atas dua bagian yaitu dataran rendah yang
meliputi sebagian wilayah bagian utara dan dataran bergelombang di wilayah bagian
selatan. Ketinggian lokasi antara 0 – 115 meter dan kemiringan 0 – 25 0. Sedangkan untuk
kemiringan lereng, Kabupaten Bekasi sebagian besar berada pada kemiringan datar yaitu
<2 % sebesar 117.501,1 Ha, kemudian kemiringan sangat landai yaitu 2-6 % sebesar
9.417,49 Ha, dan landai yaitu 6-13 % sebesar 281,45 Ha.

2.1.3 Morfologi
Secara morfologi atau bentuk lahan, karena berdasarkan kemiringan lereng diketahui
bahwa Kabupaten Bekasi terbagi atas dua bagian yaitu dataran rendah dan dataran
bergelombang. Dataran rendah yang meliputi sebagian wilayah bagian utara dan
dataran bergelombang di wilayah bagian selatan. Selain itu apabila dilihat dari ketinggian
lokasi di Kabupaten Bekasi ini berkisar antara 0 – 115 meter.

2.1.4 Geologi
Kondisi geologi di Kabupaten Bekasi didominasi oleh jenis flood plain deposits dengan
jumlah lyasan sebesar 72.759,91 Ha. Terdapat 14 jenis geologi dan untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel II.4 Kondisi Geologi di Kabupaten Bekasi

No Jenis Luas (Ha)


1 Alluvium 3.549,48
2 Alluvium Fans 14.257,58
3 Beach Ridge Deposit 56,46
4 Cihoe Formation 5.537,08
5 Coastal Deposits 114,03
6 Flood Plain Deposits 72.759,92
7 Older Alluvium 3.697,65
8 Parigi Formation 219,97
9 Rawa 3.231,19
10 Shallow Marine Deposite 573,89
11 Subang Formation 2.836,06
12 Swamp Deposits 4.926,66
13 Tuffaceous Sandstone & Conglomerate 724,99
14 Unit Sandstone 14.715,16
Total 127.200,12
Sumber : RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 6


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.3 Peta Topografi

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 7


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.4 Peta Kemiringan Lereng

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 8


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.5 Peta Geologi

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 9


KABUPATEN BEKASI
2.1.5 Hidrologi dan Hidrogeologi
Kondisi hidrologi dapat dibedakan dalam air permukaan tanah, air tanah dan air tanah
dangkal. Di Kabupaten Bekasi terdapat 16 aliran sungai besar yaitu: Sungai Citarum,
Sungai Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai Ciherang, Sungai Belencong, Sungai jambe,
Sungai Sadang, Sungai Cikedokan, Sungai Ulu, Sungai Cilemahabang, Sungai Cibeet,
Sungai Cipamingkis, Sungai Siluman, Sungai Serengseng, Sungai Sepak dan Sungai
Jaeran. Lebar sungai tersebut berkisar antara 3 sampai 80 meter.

Berdasarkan RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031, kondisi hidrologi di Kabupaten


Bekasi dibagi menjadi 4 yaitu 0,3-16,7 meter di bawah muka tanah setempat dengan luas
98.127 Ha, daerah air tanah dangkal sebesar 22.163 Ha, <10 meter di bawah muka tanah
setempat sebesar 2836 Ha, dan tidak teridentifikasi sebesar 4.075 Ha.

Sementara itu, wilayah Kabupaten Bekasi terbagi menjadi 3 (tiga) daerah aliran sungai,
yaitu DAS Kali Cakung seluas 6200 Ha, DAS Kali Bekasi sebesar 85.378 Ha, dan DAS
Citarum seluas 35.622 Ha.

A. Cekungan Air Tanah dan Muka Air Tanah

Berdasarkan data dari RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031, Kabupaten Bekasi
berada pada 2 cekungan air tanah yaitu CAT Bekasi-Karawang dengan luas 102.006, 08
Ha dan CAT Jakarta seluas 11.998, 32 Ha. Sementara itu terdapat 13.195,62 Ha wilayah
Kabupaten Bekasi yang tidak teridentifikasi. Sedangkan muka air tanah di Kabupaten
Bekasi didominasi oleh luah sumur kurang dari 5 liter/detik seluas 68.927 Ha, kemudian
luah sumur antara 5-25 liter/ detik seluas 48.018 Ha, daerah air tanah dangkal dan tak
berarti seluas 10.096 Ha, dan luah sumur lebih dari 25 liter/detik seluas 158 Ha.

B. Kondisi Curah Hujan

Berdasarkan data dari RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031, Kabupaten Bekasi
terdapat 4 varian curah hujan mulai dari 1500 mm/tahun hingga 3500 mm/ tahun.
Namun sebagian besar wilayah Kabupaten Bekasi mempunyai curah hujan 1500-2000
mm/ tahun dengan luas wilayah sebesar 79.330 Ha, curah hujan 2500-3000 mm/tahun
seluas 21.711 ha, curah hujan 2000-2500 mm/ tahun seluas 16.661 Ha dan curah hujan
3000-3500 mm/ tahun seluas 9.498 Ha.

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 10


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.6 Peta Hidrologi

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 11


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.7 Peta Daerah Aliran Sungai

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 12


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.8 Peta Cekungan Air Tanah

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 13


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.9 Peta Muka Air Tanah

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 14


KABUPATEN BEKASI
2.2 Penggunaan Lahan
Berdasarkan RTRW Kab. Bekasi Tahun 2011-2031, penggunaan lahan di Kabupaten
Bekasi terdiri dari 8 jenis yaitu air danau/ situ, air laut, air tambak, air tawar sungai,
perkebunan, permukiman, sawah, dan tegalan. Untuk jenis penggunaan lahan yang
menjadi dominasi yaitu jenis penggunaan lahan sawah yang mencapai 59.340,43 Ha
kemudian jenis berikutnya yaitu permukiman yang mencapai 30.451,36 Ha.
Tabel II.5 Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Bekasi

No Penggunaan Lahan Luas (Ha)


1 Air Danau / Situ 101,08
2 Air Laut 482,51
3 Air Tambak 12.184,12
4 Air Tawar Sungai 244,73
5 Perkebunan 8.054,95
6 Permukiman 30.451,36
7 Sawah 59.340,43
8 Tegalan 16.340,84
Total 127.200,00
Sumber: RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 15


KABUPATEN BEKASI
Gambar 2.10 Peta Penggunaan Lahan

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 16


KABUPATEN BEKASI
2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana
Dalam perkembangannya, struktur tata ruang Kabupaten Bekasi masih terjadi
ketimpangan hingga saat ini. Kabupaten Bekasi dalam kaitannya dengan kebijakan Tata
Ruang Provinsi Jawa Barat, sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Bodebek yang secara
geografis lebih dekat aksesibilitasnya dengan DKI Jakarta memiliki perkembangan yang
sangat pesat, namun demikian ditinjau dari aspek pemerataan pembangunan masih
belum optimal. Kabupaten Bekasi bagian selatan berkembang sangat pesat, hal ini erat
kaitannya dengan keberadaan kawasan industri dan jaringan jalan tol yang melintas di
bagian selatan Kabupaten Bekasi. Bagian utara Kabupaten Bekasi masih belum maksimal
perkembangannya karena masih berupa wilayah perdesaan.
Di wilayah utara juga terdapat zona hutan lindung yang pengembangannya perlu
diawasi dan perlu melibatkan berbagai instansi, baik di tingkat Pusat maupun Provinsi
Jawa Barat. Selain masalah kesenjangan wilayah utara dan selatan, terdapat pula
kesenjangan pada wilayah perbatasan, dimana penyediaan sarana dan prasarana wilayah
di bidang permukiman, jalan dan drainase masih kurang memadai bila dibandingkan
dengan wilayah perbatasannya terutama wilayah Kota Bekasi dan DKI Jakarta.

A. Infrastruktur Perhubungan
Dari aspek perhubungan dapat dilihat dari perkembangan kondisi jalan. Pada tahun 2019,
total panjang jalan di wilayah Kabupaten Bekasi mencapai 946.523 km. Jalan kondisi baik
sepanjang 852.065 km sebaliknya jalan dengan kondisi rusak berat sepanjang 54.727 km.
Tabel II.6 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan jalan di Kabupaten Bekasi (km)
Tahun 2017 - 2019
Tahun
Jenis Permukaan Jalan
2017 2018 2019
Aspal 29.195 27.587 26.210
Kerikil 18.191 15.325 6.531
Tanah 69.310 61.057 38.507
Lainnya 830.302 843.639 875.275
Total 946.998 947.608 946.523
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Tahun 2020

Tabel II.7 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Bekasi (km) Tahun 2017 - 2019
Tahun
Kondisi Jalan
2017 2018 2019
Baik 789.961 805.633 852.065

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 17


KABUPATEN BEKASI
Tahun
Kondisi Jalan
2017 2018 2019
Sedang 24.212 23.269 26.570
Rusak 21.661 15.397 13.636
Rusak Berat 000 102.698 54.727
Jumlah 835.834 946.997 946.998
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Bekasi, Tahun 2020

Fasilitas pelayanan bidang transportasi di Kabupaten Bekasi meliputi terminal dan stasiun
kereta api. Keberadaan terminal memiliki peranan penting dalam mendukung pergerakan
penumpang antarkota antarprovinsi maupun antar kecamatan dalam lingkungan
Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi mempunyai terminal angkutan penumpang/umum
yang terdiri dari terminal 1 lokasi dan sub terminal 4 lokasi, stasiun terminal non bus
sebanyak 80 lokasi dan shelter bus sebanyak 20 lokasi. Stasiun kereta api meliputi Stasiun
Tambun, Cibitung, Cikarang, Metland Telaga Murni. Dari keempat stasiun tersebut dapat
membantu meringankan penyediaan sarana transportasi dan mobilisasi kebutuhan
masyarakat dari dan ke Kabupaten Bekasi.

B. Sarana Lingkungan (Sanitasi, Drainase, Irigasi dan Sampah)


Akses terhadap air bersih dan sanitasi dasar merupakan bagian terpenting dalam
penilaian masyarakat yang sehat. Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen
penting yang menunjang kesehatan manusia. Jumlah penduduk dengan akses terhadap
fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) terbanyak adalah penduduk yang
menggunakan jamban jenis leher angsa sebanyak 714.534 penduduk sedangkan jenis
jamban jenis komunal paling sedikit yang digunakan oleh penduduk Kabupaten Bekasi
yaitu 277 penduduk.
Kabupaten Bekasi memiliki dua sistem pengendali banjir yaitu : (1) Sistem Flood Way
Cikarang Bekasi Laut (CBL) dimulai dari bendung CBL pada Kali Cikarang mengalir ke
arah Barat menampung aliran Kali Cikarang, Kali Sadang, Kali Jambe dan Kali Bekasi. (2)
Sistem Flood Way Cilemahabang - Ciherang yaitu mulai dari Bendung Lemah Abang
menampung aliran Kali Cilemahabang, Kali Wulu, Kali Beureum dan Cipagadungan.
Kondisi kedua pengendali banjir tersebut saat ini sudah mengalami sedimentasi yang
tinggi sehingga menimbulkan banjir hampir setiap tahun di lima belas Kecamatan di
Wilayah Utara Kabupaten Bekasi.
Jaringan irigasi teknis terbesar adalah di Daerah Irigasi (DI) Jatiluhur dengan
cakupanpelayanan seluas 51.348 ha. Kondisi jaringan tersebut 36% baik, 35% rusak
ringan dan sisanya 29% rusak berat. Kewenangan pengelolaan Daerah Irigasi tersebut

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 18


KABUPATEN BEKASI
sesuai amanat Undang-Undang SDA nomor 7 Tahun 2004 menjadi kewenangan
pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen Kerawanan air bersih terdapat di lima belas
(15) Kecamatan di Kabupaten Bekasi, sumber kerawanan tersebut diantaranya yaitu tidak
tersedianya sumber air baku permukaan setiap saat (tergantung pada musim), belum
optimalnya pelayanan PDAM dan kondisi air tanah di wilayah tersebut kurang bagus.
Saat ini daerah rawan air bersih memenuhi kebutuhannnya dengan membeli air galon isi
ulang / tukang dorong. Apabila melihat bahwa kondisi masih rendahnya cakupan
pelayanan air minum bagi penduduk Kabupaten Bekasi, maka pemerintah daerah perlu
mengambil kebijakan untuk meningkatkan cakupan penduduk yang dapat terlayani air
minum. Keberadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Swasta di Kabupaten Bekasi
relatif sedikit dan bersifat terbatas. Kehadiran SPAM milik swasta lebih disebabkan oleh
kehadiran kawasan-kawasan industri yang memerlukan air bersih untuk kegiatannya
sehingga hanya sedikit alokasi pasokan airnya untuk keperluan domestik. Ada tiga
pengembang perumahan yang telah mengembangkan pelayanan air bersih untuk
kebutuhan domestik walaupun terbatas hanya melayani perumahan yang yang berada di
kawasan tersebut yaitu Lippo Cikarang, Jababeka dan Delta Mas.
Sarana kebersihan yang dimiliki pemerintah daerah saat ini adalah Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Desa Burangkeng Kecamatan Setu dengan luas 7.6 Ha, dan saat ini sedang
dalam tahap pembebasan seluas 5000 M². Pada akhir tahun 2008 kapasitas TPA
Burangkeng sudah jenuh, sebagai gantinya pemerintah daerah masih memproses
pembebasan lahan seluas 30 Ha di Kecamatan Bojongmangu (RPJPD Kabupaten Bekasi
Tahun 2005 - 2025).

C. Sarana Ekonomi
Sarana ekonomi di Kabupaten Bekasi, terutama untuk perdagangan dan jasa memiliki
jenis beragam dan tumbuh pola alamiah. Hal tersebut mengakibatkan beberapa pusat
perdagangan skala besar dibangun dalam jarak terlalu dekat atau justru bersaing dengan
pasar yang sudah ada. Toko-toko kecil sudah semakin terdesak oleh jaringan pertokoan
besar dan pasar tradisional semakin terfokusa pada produk-produk pertanian primer
(perishable goods).
Penduduk yang berumur 15 tahun ke atas adalah mereka yang digolongkan sebagai
penduduk usia kerja. Pada tahun 2019, kelompok usia ini berjumlah 2.777.166 orang. Dari
penduduk usia kerja tahun 2019, yang termasuk angkatan kerja berjumlah 1.778.133
orang yang terdiri dari 1.619.175 orang bekerja dan 158.958 orang pengangguran
terbuka.
Pada tahun 2019, jumlah total koperasi di Kabupaten Bekasi adalah 1.232 unit. Kecamatan
Cikarang Barat memiliki paling banyak koperasi yaitu 201 koperasi. Sedangkan koperasi
paling sedikit berada di Kecamatan Bojongmangu yaitu sebanyak 6 unit. Selain koperasi

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 19


KABUPATEN BEKASI
di atas, di Kabupaten Bekasi ada koperasi binaan provinsi sebanyak 27 unit dan koperasi
binaan nasional sebanyak 81 unit.

Kabupaten Bekasi memiliki 12 pasar. Pasar yang dimaksud adalah pasar tradisional. Ke-12
pasar tersebut adalah Pasar Tambun, Pasar Induk Cibitung, pasar Setu, Pasar Sukatani,
Pasar Serang Baru, Pasar Babelan, Pasar Tarumajaya, Pasar Cibitung, pasar Cibarusah,
Pasar Kedunggede, Psar Lemah Abang dan Pasar Cikarang. Pasar-pasar ini adalah pasar
yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Tabel II.8 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Utama dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bekasi Tahun 2019
Laki-laki Perempuan Jumlah
Status Pekerjaan Utama
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
Berusaha sendiri 201.972 153.352 355.324
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh
39.645 15.114 54.759
tidak dibayar

Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 39.485 5.072 44.557

Buruh/karyawan/pegawai 754.220 306.084 1.060.304


Pekerja bebas 53.927 20.658 74.585
Pekerja keluarga/tidak dibayar 6.465 23.181 29.646
Total 1.095.714 523.461 1.619.175
Sumber: BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakemas) Agustus

D. Sarana Pendidikan

Pada tahun 2019, berdasarkan sarana pendidikan menurut jenjangnya ada total 2.246
total fasilitas pendidikan di Kabupaten Bekasi. Fasilitas pendidikan tersebut terdiri dari
taman Kanak-Kanak sebanyak 661 unit, Sekolah Dasar sebanyak 947 unit, Sekolah
Menengah Pertama sebanyak 321 unit, Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah
Kejuruan sebanyak 293 unit dan Perguruan Tinggi sebanyak 24 unit.

E. Sarana Kesehatan dan Peribadatan

Jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Bekasi pada tahun 2019 terdiri dari 28 rumah
sakit, 22 rumah sakit bersalin, 142 poliklinik, 54 puskesmas, 66 puskesmas pembantu dan
80 apotek. Sedangkan untuk jumlah tempat ibadah terdiri dari 1.466 masjid, 1.571
musholla, 44 gereja protestan, 3 pura, 13 wihara.

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 20


KABUPATEN BEKASI
F. Komunikasi dan Listrik

Pada tahun 2019, jumlah kantor pos di seluruh Kabupaten Bekasi terdapt 12 unit. Kantor
pos tersebut hanya terletak di 12 kecamatan dari 23 kecamatan yang da di Kabupaten
Bekasi.
Tabel II.9 JumlahKantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kabupaten Bekasi Tahun
2016 - 2019
Tahun
Kecamatan
2016 2017 2018 2019
Setu 1 1 1 1
Serang Baru 1 1 1 1
Cikarang Pusat - - - -
Cikarang Selatan - - - -
Cibarusah 1 1 1 1
Bojongmangu - - - -
Cikarang Timur - - - -
Kedungwaringin 1 1 1 1
Cikarang Utara 1 1 1 1
Karangbahagia - - - -
Cibitung 1 1 1 1
Cikarang Barat - - - -
Tambun Selatan 1 1 1 1
Tambun Utara - - - -
Babelan - - - -
Tarumajaya - - - -
Tambelang 1 1 1 1
Sukawangi - - - -
Sukatani 1 1 1 1
Sukakarya - - - -
Pebayuran 1 1 1 1
Cabangbungin 1 1 1 1
Muaragembong 1 1 1 1
Jumlah 12 12 12 12
Sumber: PT. Pos Indonesia, Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2020

Kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Bekasi sebagian besar disuplai oleh Perusahaan
Listrik Negara (PLN) dan sebagian lainnya oleh perusahaan bukan PLN yang meliputi
perusahaan listrik yang dikelola oleh koperasi, pemerintah daerah dan swasta. Produksi
listrik PLN terdiri dari listrik yang dibangkitkan dan dibeli dari luar PLN. Daya terpasang
selama tahun 2019 mencapai 1.133.286.102 KW dengan pelanggan listrik berjumlah
931.145 pelanggan (Kabupaten Bekasi Dalam Angka, 2019).

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 21


KABUPATEN BEKASI
2.4 Kondisi Sosial Ekonomi
2.4.1 Kependudukan
Penduduk Kabupaten Bekasi tahun 2019 berjumlah 3.500.023 jiwa, sehingga rata-rata
kepadatan penduduk sebesar 2.748 jiwa per km². Wilayah yang paling padat
penduduknya adalah kecamatan Tambun Selatan (12.284 jiwa per km²), sedangkan yang
paling rendah kepadatannya adalah Kecamatan Muaragembong (240 jiwa per km²).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut :
Tabel II.10 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bekasi Tahun 2019
Laki-Laki Perempuan Jumlah Kepadatan
No Kecamatan
(jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa)/(km)
1 Setu 76.837 75.182 152.019 2.446
2 Serang Baru 96.154 94.503 190.657 2.988
3 Cikarang Pusat 43.783 43.199 86.982 1.827
4 Cikarang Selatan 127.365 119.092 246.457 4.763
5 Cibarusah 47.690 46.494 94.184 1.869
6 Bojongmangu 11.716 12.191 23.907 398
7 Cikarang Timur 55.759 53.631 109.390 2.132
8 Kedungwaringin 29.096 27.844 56.940 1.806
9 Cikarang Utara 159.458 137.560 297.018 6.860
10 Karang Bahagia 49.191 48.252 97.443 2.114
11 Cibitung 148.554 145.016 293.570 6.481
12 Cikarang Barat 147.996 135.561 283.557 5.281
13 Tambun Selatan 266.712 262.727 529.439 12.284
14 Tambun Utara 115.378 118.423 233.801 6.793
15 Babelan 148.407 150.228 298.635 4.696
16 Tarumajaya 77.715 70.738 148.453 2.717
17 Tambelang 16.524 16.561 33.085 873
18 Sukawangi 21.399 21.522 42.921 639
19 Sukatani 37.673 36.599 74.272 1.980
20 Sukakarya 20.271 19.826 40.097 946
21 Pebayuran 45.791 44.129 89.920 933
22 Cabangbungin 21.714 21.928 43.642 878
23 Muaragembong 17.022 16.612 33.634 240
JUMLAH 1.782.205 1.717.818 3.500.023 2.748
Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2020

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 22


KABUPATEN BEKASI
Pertumbuhan penduduk dapat diakibatkan oleh kelahiran dan migrasi masuk ke
Kabupaten Bekasi. Berdasarkan komposisi penduduk menurut kelompok umur maka
jumlah penduduk Kabupaten Bekasi paling banyak terdapat pada kelompok usia 20-24
tahun. Penduduk usia muda tersebut berada pada siklus hidup menyusun keluarga,
sehingga pertumbuhan penduduk karena adanya kelahiran dapat terjadi, sedangkan
banyaknya kawasan industry di Kabupaten Bekasi menjadi faktor penarik terjadinya
migrasi masuk.

2.4.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


PDRB Kabupaten Bekasi tahun 2019 atas dasar harga berlaku, meningkat dibanding
tahun lalu dari Rp. 262.310,56 milyar di tahun 2018 menjadi Rp. 282.468,80 milyar di
tahun 2019. Sedangkan atas dasar harga konstan mengalami peningkatan dibanding
tahun lalu, dari Rp. 216.228,36 milyar di tahun 2018 menjadi Rp. 228.725,92 milyar di
tahun 2019. Laju pertumbuhan PDRB berdasarkan harga konstan sebesar 5,78 % pada
tahun 2017, naik sebesar 0,79 % dibanding tahun 2016.
Tabel II.11 PDRB Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2016-2018 (Juta Rupiah)
Tahun
No Lapangan Usaha
2017 2018 2019
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3,279,984.90 3.679.509,0 3.400.239,6
B Pertambangan dan Penggalian 1,803,605.60 1.510.799,3 1.535.082,0
C Industri Pengolahan 192,809,338.30 204.938.740,4 221.372.642,8
D Pengadaan Listrik dan Gas 3,505,259.90 3.678.439,8 2.862.786,5
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
E 55,824.40 65.329,1 75.980,1
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 15,986,235.50 17.024.458,5 18.529.291,7
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
G 13,302,720.80 14.040.902,3 15.426.321,0
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 2,764,518.90 3.124.874,9 3.410.194,4
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,104,923.70 1.244.294,8 1.396.073,3
J Informasi dan Komunikasi 2,128,588.70 2.454.940,0 2.754.098,8
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,329,071.70 2.764.098,1 3.042.893,8
L Real Estate 959,424.50 1.042.694,8 1.156.489,2
M, N Jasa Perusahaan 294,648.80 339.220,4 374.256,1
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
O 1,834,251.30 1.951.861,8 2.051.921,3
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,065,654.40 2.339.624,8 2.692.047,1
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 492,042.50 570.024,7 637.651,4
R, S, T,
Jasa Lainnya 1,330,054.50 1.540.752,0 1.750.839,7
U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 246,046,148.40 262.310.564,6 282.468.808,6
Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka, Tahun 2020

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 23


KABUPATEN BEKASI
2.5 Fungsi dan Peran Kabupaten Bekasi
2.5.1 Fungsi
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi
termasuk Kawasan Perkotaan Jabodetabek sebagai Pusat kegiatan Nasional mempunyai
fungsi melayani kegiatan berskala internasional, nasional maupun beberapa provinsi,
sehingga harus ada percepatan pengembangan wilayah dan pelayanan infrastruktur.

2.5.2 Peran
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat, peran Kabupaten
Bekasi sebagai Kawasan Perkotaan mempunyai peranan sebagai pusat koleksi dan
distribusi skala internasional, nasional atau beberapa provinsi.

2.6 Kondisi Keuangan Daerah


Pada Tahun anggaran 2008 penerimaan pemerintah daerah Kabupaten Bekasi sebesar
Rp. 1.192.025.275.655 milyar atau naik 16,6% dari tahun anggaran sebelumnya. Adanya
otonomi daerah yang menyebabkan berubahnya pos-pos penerimaan daerah
merupakan penyebab terjadinya kenaikan penerimaan pemerintah daerah ini.
Penyumbang terbesar adalah dana perimbangan yang mencapai Rp. 977,738 milyar
terdiri dari bagi hasil pajak Rp. 401.219 milyar, bagi hasil bukan pajak Rp. 43,048 milyar,
dana alokasi umum 525,365 milyar, dana alokasi khusus Rp. 8,105 milyar dan bagi hasil
pajak dan bantuan keuangan dari provinsi sebesar Rp. 36,222 milyar.

Pendapatan Asli daerah (PAD) merupakan gambaran kemampuan keuangan daerah


dalam penyelenggaraan otonomi daerah yang diperoleh dari hasil pajak daerah, retribusi
daerah, laba usaha daerah dan lain-lain PAD yang sah. Pada tahun 2009 sesuai target
indikator makro pembangunan, PAD ditetapkan sebesar Rp. 236.597.109.948,-, dan
realisasinya melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar RP.
289.882.982.295,- atau terdapat over target sebesar 122,52%. Hal ini memberikan
gambaran bahwa pengelolaan PAD setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan.

Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan merupakan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik
Daerah, setelah perubahan dianggarkan sebesar Rp. 26.294.277.973,- realisasi mencapai
102,65% atau Rp. 26.991.358.363,- sehingga terdapat over target sebesar Rp. 697.080.390
(RPJPD Kabupaten Bekasi 2005 - 2022).

REVIEW RISPAM (RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Bab II - 24


KABUPATEN BEKASI

Anda mungkin juga menyukai