Disampaikan pada :
National Workshop Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE)
“Best Practices of Sustainable Water Resources Management Based on Ecohydrology Approach”
Yogyakarta, 12 – 13 Oktober 2016
INTISARI
Airtanah yang ada di wilayah-wilayah Kab. Sleman, Kota Yogyakarta dan Kab. Bantul
dikontrol oleh sistem hidrologi, geologi dan hidrogeologi yang berhulu pada lereng selatan
bagian atas G. Merapi. Keberadaan hutan dan daerah-daerah tangkapan air hujan di kawasan
ini merupakan suatu sistem penyedia airtanah (Groundwater Recharge Area) bagi daerah-
daerah yang berada di bawahnya (Groundwater Discharge Area), yang secara hidrogeologis
daerah tersebut termasuk di dalam sistem Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman. Kawasan
lereng selatan G. Merapi yang meliputi wilayah Kab. Sleman, Kota Yogyakarta dan Kab.
Bantul tersebut saat ini telah berkembang menjadi daerah permukiman dan berbagai kegiatan
ekonomi yang padat. Degradasi sumberdaya airtanah telah terjadi baik kuantitas maupun
kualitasnya, dan hal tersebut akan bertambah besar dampaknya apabila penggunaannya tidak
dikendalikan dan tidak dikelola dengan baik, yang pelaksanaannya perlu melibatkan barbagai
pemangku kepentingan. Untuk mengurangi dan meminimalisir dapak negatif dari pemanfaatan
airtanah yang tidak terkendali tersebut perlu dilaksanakan Pengelolaan Airtanah secara
bijaksana dan nyata, yaitu dengan mengkaji parameter-parameter utama penentu terciptanya
sumberdaya air tanah yang berkelanjutan, sehingga akhirnya dapat dipakai sebagai acuan dan
dasar pelaksanaan program-program maupun kebijakan pengelolaan airtanah di CAT
Yogyakarta – Sleman.
Kata Kunci : CAT Yogyakarta-Sleman, Pengelolaan Air Tanah, Potensi dan Pemanfaatan Air tanah
VI. Upaya Pengelolaan Air Tanah di Cekungan Air Tanah Yogyakarta- Sleman
Sesuai arahan peraturan perundangan yang telah ada, maka program pengelolaan Air
Tanah dikelompokan ke dalam lima kegiatan utama, yaitu (1) Konservasi Air Tanah; (2)
Pendayagunaan Air Tanah, (3) Pengendalian Daya Rusak Air Tanah, (4) Pemantauan Air
Tanah dan (5) Pengawasan Konservasi Air Tanah. Kelima kegiatan tersebut masing-masing
dijabarkan pada Program Jangka Pendek (5 tahun), Jangka Menengah (15 tahun) dan Jangka
Panjang (25 tahun). Masing-masing kelompok kegiatan pada setiap jenjang program
Pengelolaan Air Tanah di Cekungan Air Tanah Yogyakarta- Sleman diuraikan di bawah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Penentuan Geometri Cekungan dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan
Yogyakarta-Sleman, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anonim, 2011, Rencana Program Kegiatan Pengelolaan Air Tanah di Cekungan Air Tanah
Yogyakarta-Sleman, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anonim, 2011, Pemetaan Zonasi Konservasi Air Tanah di Cekungan Air Tanah Yogyakarta-
Sleman, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anonim, 2013, Neraca Pemanfaatan Air Tanah di Cekungan Air Tanah Yogyakarta-Sleman,
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Badan Geologi Pusat Lingkungan Geologi, 2007, Atlas Cekungan Air Tanah Indonesia,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta.
Danaryanto H, dkk., 2005, Air Tanah di Indonesia dan Pengelolaannya, Direktorat Tata
Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber
Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta.
Djaeni, A., 1982, Peta Hidrogeologi Indonesia Skala 1:250.000 Lembar IX : Yogyakarta
(Jawa), Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung, Indonesia.
Hendrayana, H., 1994, Hasil Simulasi Model Matematika Aliran Air Tanah Di Bagian Tengah
Cekungan Yogyakarta, Makalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke
23, Desember 1994, Yogyakarta.
Hendrayana, H., 2002, Sistem Pengelolaan Air Bawah Tanah Yang Berkelanjutan, dalam buku
Peluang dan Tantangan Pengelolaan Sumberdaya Air di Indonesia, P3-TPSLK BPPT and HSF,
Jakarta.
Hendrayana, H., 2011, Cekungan Air Tanah Yogyakarta-Sleman : Geometri Cekungan dan
Sistem Akuifer, Jurusan Teknik Geologi, fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
McDonald and Partners, 1984, Greater Yogyakarta Groundwater Resource Study, Volume 3,
Groundwater Development Project, Direct General of Water Resources Development, Ministry
of Publicworks, Government of Indonesia.
Perda Daerah Istimewa Yogyakarta No. 5 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air Tanah.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional
Sumberdaya Air
Rahardjo, Wartono; Sukandarrumidi; dan Rosidi, H.M.D., 1995, Peta Geologi Lembar
Yogyakarta, Jawa, Skala 1 : 100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Setiadi, H, Mudiana, W, Akus, U.T, 1990, Peta Hidrogeologi Indonesia Skala 1 : 100.000
Lembar 1407-5 dan Lembar 1408-2 Yogyakarta, Direktorat Geologi Tata Lingkungan ,
Direktorat Jendral Geologi Sumberdaya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi
LAMPIRAN PETA