Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

PERENCANAAN SISTEM KERJA & ERGONOMI


“PETA KERJA”

Disusun oleh :

1. Aisyah Sidikoh (352110195)


2. Annur Syarifudin (352110221)
3. Agum Setia Purwana (352110204)
4. Fuad Al Mustaqiim (352110192)
5. Hani Nurhalijah (352110515)
6. Eka Adi Saputra (352110228)
7. Berlian Caesar A. (352110518)

Kelompok 5

Dosen Pembimbing : Suhendra, ST., M.T

LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah diperiksa secara seksama dan telah menyelesaikan dengan baik maka laporan modul
“Peta Kerja” (sudah / belum) memenuhi syarat untuk Laporan Praktikum Perancangan
Sistem kerja & Ergonomi (PSK&E) yang telah ACC dan dapat disajikan dan dikumpulkan
dan dinilai.

Disusun oleh :

1. Aisyah Sidikoh (352110195)


2. Annur Syarifudin (352110221)
3. Agum Setia Purwana (352110204)
4. Fuad Al Mustaqiim (352110192)
5. Hani Nurhalijah (352110515)
6. Eka Adi Saputra (352110228)
7. Berlian Caesar Albashoro (352110518)

Kelompok : 5
`

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

(Suhendra, ST., M.T)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitia ....................................................................................... 1
1.4 Batasan Penelitian ..................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Peta Kerja .................................................................................. 3
2.2 Lambang- lambang yang Digunakan ...................................................... 3
2.3 Macam-macam Peta Kerja ...................................................................... 6
2.3.1 Peta Proses Operasi ............................................................................. 7
BAB III METODOLOGI PENELTIAN
3.1 Flow Chart ................................................................................................ 8
3.2 Deskripsi Pemecahan Masalah ................................................................ 9
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data ........................................................................................................... 10
4.1.1 Deskripsi Produk Perakitan Mobil Batman ......................................................... 11
4.1.2 Data waktu proses dan transportasi .....................................................................12
4.2 Pengolahan Data .....................................................................................................13
4.2.1 Peta kerja keseluruhan .......................................................................................... 14
4.2.1.1 Peta Proses Operasi (OPC) ............................................................................... 15

iii
BAB V ANALISA
5.1 Analisa Peta Kerja Keseluruhan .................................................................. 15
5.1.1 Analisa OPC........................................................................................ 15
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ................................................................................................... 16
6.2 Saran ......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gambar Produk................................................................................... 10


Gambar 4.2 Gambar Assembly ............................................................................. 10
Gambar 4.2.1 Gambar Rumah Batman ................................................................. 12
Gambar 4.2.2 Gambar Radiator Depan................................................................ 12
Gambar 4.2.3 Gambar Cover Radar ...................................................................... 12
Gambar 4.2.4 Gambar Sein Kanan & Kiri............................................................ 12
Gambar 4.2.5 Gambar Tangga Darurat Kanan & Kiri ......................................... 13
Gambar 4.2.6 Gambar Sayap Belakang ................................................................ 13
Gambar 4.2.7 Gambar Ban .................................................................................... 13
Gambar 4.2.8 Gambar Satelit Radar ..................................................................... 13
Gambar 4.2.9 Gambar Produk Setelah Assembly ................................................ 13

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lambang Peta Kerja ............................................................................... 5


Tabel 4.1 Data Waktu Proses Masing-Masing Komponen .................................... 11
Tabel 4.2 Data Transportasi dan Perakitan Masing-masing Komponen ............... 12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melakukan setiap pekerjaan, seorang pekerja yang baik harus
mampu menciptakan suatu sistem kerja yang optimal dalam melakukan pekerjaan
agar pekerjaan tersebut dapat menghasilkan produk dengan biaya minimum namun
kualitas maksumum. Selain itu, pekerja bisa melakukan perbaikan sistem kerja
yang lebih baik dari sistem kerja yang telah ada sebelumnya atau memilih sistem
kerja yang paling baik dari beberapa sistem kerjam yang telah diajukan dengan
mempelajari perancangan sistem kerja supaya tujuan utama ketika bekerja dapat
dicapai.
Peta-peta kerja merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis guna
menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Lewat peta-peta ini kita
bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku), kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemerikasaandan
perakitan, sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari suatu produk lengkap.
PT. Mobile Transformer yang merupakan sebuah perusahaan yang
memproduksi produk berupa Perakitan Mobil Batman, melakukan perbaikan
sistem kerja supaya menjadi lebih optimal. Proses yang dilakukan ketika
pembuatan produk antara lain perakitan dan finishing. Tujuan dilakukannya
perbaikan adalah agar diperolehnya rancangan yang efektif, nyaman, aman, sehat,
dan efisien (ENASE) sebagai sarana untuk menciptakan sistem kerja yang baik.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana membuat peta kerja OPC dalam proses perakitan mobil
batman?
2) Bagaimana perbaikan layout yang benar agar waktu proses Perakitan
Mobil Batman dapat diminimalkan ?
3) Mengapa jenis bahan dari komponen yang sangat berpengaruh dalam
proses perakitan Mobil Batman?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Membuat peta kerja OPC dalam proses Perakitan mobil batman bisa
meliputi Penggambaran peta dengan menggunakan simbol‐ simbol ASME
(operasi, inspeksi dan aktivitas “ganda” atau operasi‐inspeksi). Penekanan
pada aktivitas produktif sehingga yang diaplikasikan hanya simbol‐simbol
operasi/inspeksi saja. Penggambaran aktivitas operasional akan dilakukan
sesuai dengan urutan proses produksi dari stasiun kerja ke stasiun kerja
5
yang lain. Bisa digunakan sebagai dasar perancangan layout .
2) Merencanakan perbaikan dan merancang layout tata letak fasilitas yang lebih baik untuk
diterapkan dalam proses Perakitan Mobil Batman.
3) Jenis bahan dari komponen sangat berpengaruh dalam proses perakitan.
Sebab tiap bahan memiliki ciri dan sifat tersendiri. Oleh sebab itu sebelum
perakitan dimulai, perakit perlu mengetahui seluk-beluk dari bahan komponen.
Jenis bahan akan berpengaruh pada pemilihan metode penyambungan dan
estimasi waktu pengerjaannya..
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Produk yang dibuat adalah Perakitan Mobil Batman.
2) Peta kerja yang dibuat adalah OPC.
3) Perbaikan yang dilakukan adalah perbaikan tata letak pabrik, urutan proses
Perakitan Mobil Batman dan metode kerja.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk menyusun laporan ini secara sistematis, maka penulis menyusun
sistematika laporan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan praktikum, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan peta
kerja.
BAB III METODOLOGI PENELTIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai urutan langkah- langkah dan deskripsi
pemecahan masalah dari pelaksanaan penelitian hingga penyusunan laporan.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini menjelaskan mengenai pengumpulan data deskripsi produk, waktu
proses, gambar layout dan video perakitan. Pengolahan data didapat dari peta kerja
OPC.
BAB V ANALISA
Pada bab ini menjelaskan mengenai analisa dari perbaikan tata letak pabrik,
urutan proses dan metode kerja.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan hasil dari pengolahan data
penelitian dan juga saran untuk menunjang mutu dan kualitas praktikum dimasa
yang akan datang.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Peta Kerja


Menurut Wignjosoebroto (1992), Peta-peta kerja merupakan alat
komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap
awal sampai akhir. Contoh informasi- informasi yang diperlukan untuk
memperbaiki suatu metoda kerja, terutama dalam suatu proses produksi, yaitu:
jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin,
bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan,
dan sebagainya.
Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku), kemudian menggambarkan semua
langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemerikasaan dan
perakitan, sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau
merupakan bagian dari suatu produk lengkap. Apabila kita melakukan studi yang
seksama terhadap suatu peta kerja, maka pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki
metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan
yang mungkin dilakukan, antara lain:
Kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan
suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja/proses
produksi yang lebih baik, menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan
waktu menunggu antar operasi dan sebagainya. Pada dasarnya semua perbaikan
tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan, dengan
demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisis suatu pekerjaan
sehingga mempermudah perencanaan perbaikan kerja.

2.2 Lambang-lambang yang Digunakan

Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini


dikembangkan oleh Gilbreth. Pada saat ini, untuk membuat suatu peta kerja,
Gilbreth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Pada tahun berikutnya
jumlah lambang tersebut disederhanakan sehingga hanya tinggal 4 macam saja.
Namun pada tahun 1947 American Society of Mechanical Engineers (ASME)
membuat standar lambang- lambang yang terdiri atas 5 macam lambang yang
merupakan modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilbreth.

7
1. Operasi
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat,
baik fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun memberikan
informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi merupakan
kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu proses, dan biasanya terjadi
pada suatu mesin atau sistem kerja.
Contohnya:
a. Pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut.
b. Pekerjaaan mengeraskan logam.
c. Pekerjaan merakit.
Dalam praktiknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan aktivitas
perencanaan atau perhitungan.
2. Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami
pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini digunakan
jika kita melakukan pemerikasaan terhadap suatu objek atau membandingkan
objek tertentu dengan suatu standar. Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan bahan
ke arah menjadi suatu barang jadi.
Contohnya:
a. Mengukur dimensi benda.
b. Memeriksa warna.
c. Membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.
3. Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian
dari suatu operasi.
Contohnya:
a. Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk mengalami
operasi berikutnya.
b. Suatu objek dipindahkan dari lantai atas lewat elevator.
Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan oleh
petugas pada tempat kerja sewaktu operasi atau pemeriksaan berlangsung,
bukanlah merupakan transportasi. Contohnya keramik yang mengalami
pemanasan suhu tinggi sambil bergerak di atas ban berjalan, merupakan kegiatan
operasi. Walaupun keramik tersebut mengalami perpindahan tempat tetapi
perpindahan tersebut merupakan bagian dari kegiatan pemanasan.
4. Menunggu

8
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja ataupun perlengkapan
tidak mengalami kegiaatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar).
Contohnya:
a. Objek menunggu untuk diproses atau diperiksa.
b. Peti menunggu untuk dibongkar.
c. Bahan menunggu untuk di angkut ke tempat lain.

5. Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja tersebut akan di ambil kembali
biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu. Lambang ini digunakan
untuk menyatakan suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen, yaitu
ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin dan lamanya waktu
adalah dua hal yang membedakan antara kegiaatan menunggu dan penyimpanan.

Contohnya:
a. Dokumen-dokumen/catatan-catatan disimpan brankas.
b. Bahan baku disimpan dalam gudang.

Selain kelima lambang standar diatas, kita bisa menggunakan lambang lain
apabila merasa perlu untuk mencatat suatu aktivitas yang memang terjadi selama
proses berlangsung dan tidak terungkap oleh lambang- lambang tadi, lambang
itu ialah aktifitas gabungan.

6. Aktivitas Gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaaan dilakukan
bersama atau dilakukan pada suatu tempat kerja.

Adapun lambang-lambang yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Lambang Peta Kerja


.

9
2.3 Macam-macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta-peta bisa dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan
kegiatan yaitu:
1. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan keseluruhan.
2. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat.

Dalam hal ini tentunya kita harus bisa membedakan antara kegiatan kerja
keseluruhan dan kegiatan kerja setempat. Disebut keseluruhan bila melibatkan
sebagian besar atau semua sistem kerja yang diperlukan untuk membuat produk
yang bersangkutan. Sementara yang dimaksud dengan kegiatan kerja setempat,
apabila hal itu menyangkut hanya satu sistem kerja saja yang biasanya melibatkan
orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas.
Hubungan antara kedua macam kegiatan di atas terlihat bila mana satu sama
lainnya saling berhubungan. Misalnya di suatu perusahaan perakitan yang
mempunyai bermacam- macam mesin dalam berproduksi. Dalam hal kelancaran
proses produksi secara keseluruhan akan sangat tergantung pada kelancaran setiap
sistem kerja. Suatu hal yang bijaksana apabila dalam dalam perakitannya nanti, si
pelaksana pertama-tama berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan setiap
sistem kerja yang ada sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu urutan kerja yang
paling baik untuk saat itu, barulah kemudian menyempurnakan proses secara
keseluruhan.
Dalam garis besar, cara penerapan yang baik kedua jenis peta itu dapat di
jelaskan berikut ini. Pertama, dimulai dengan membuat peta-peta kerja yang
menggambarkan kegiatan secara keseluruhan berdasarkan keadaan sekarang. Setiap
kegiatan yang berlangsung yang terjadi dalam sistem-sistem kerja terpisah dan telah
digambarkan pada peta kegiatan keseluruhan diamati serinci mungkin.
Penganalisisan ini dilakukan dengan terlebih dulu menggambarkan peta-peta
kerja setempat bagi sistem kerja yang ada untuk menunjukan keadaan sekarang
keadaan sekarang inilah yang dipelajari untuk diusahakan perbaikannya, hasil
perbaikannya dinyatakan juga dalam peta-peta kerja setempat, tetapi yang
menggambarkan keadaan yang diusulkan, setiap sistem kerja yang telah di perbaiki
rancangan inilah yang lalu dipetakan dalam peta kerja keseluruhan.
Dengan begitu terpetakanlah dalam peta kerja keseluruhan semua sistem
kerja itu dalam kaitan satu sama lain, barulah analisis keseluruhan dilakukan dan
tentu sudah diperbaiki hasil akhirnya dinyatakan dalam peta-peta kerja keseluruhan
untuk keadaan yang diusulkan.
Salah satu yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan adalah Peta Proses
Operasi (OPC).

10
2.3.1 Peta proses operasi (OPC)

Sebelum dilakukan penelitian secara terperinci di setiap sistem kerja, terlebih


dahulu perlu diketahui proses terjadi sekarang secara keseluruhan. Keadaan ini bisa
diperoleh dengan menggunakan peta proses kerja. Suatu peta proses operasi
menggambarkan langkah- langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan
(atau bahan-bahan) dalam urut-urutannya sejak awal sampai menjadi produk jadi
utuh maupun sebagai bagian setengah jadi.
Peta ini juga memuat informasi- informasi yang diperlukan untuk analisis lebih
lanjut, seperti: waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau
alat mesin yang dipakai. Sesuai dengan releva nsinya, pada akhir keseluruhan proses
dinyatakan keberadaan penyimpanan. Kegunaan Peta Proses Operasi antara lain
adalah:
1. Dengan adanya informasi- informasi yang bisa dicatat melalui peta proses
operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat diantaranya:

2. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.

3. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan memperhitungkan


efesiensi di tiap operasi/pemeriksaan).

4. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.

5. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
Sebagai alat untuk pelatihan kerja, Dan lain-lain.

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flow Chart


Dalam penelitian kali ini membahas tentang peta kerja, berikut ini adalah flow
chart metodologi penelitiannya. Studi Pendahuluan Perumusan Masalah Tujuan
Penelitian & Batasan Masalah Analisa Hasil Pengolahan Data Simpulan dan Saran
Pengumpulan Data :

Perumusan Masalah

Gambar 3.1 Flow Chart Peta Keja

12
3.2 Deskripsi Pemecahan Masalah
1. Mulai Memulai penelitian.

2. Studi Pendahuluan Mencari referensi dan materi- materi yang berhubungan


dalam pembahasan kali ini.

3. Perumusan Masalah Merumuskan masalah- masalah yang berkaitan dalam


penelitian.

4. Tujuan Penelitian dan Batasan Masalah. Tujuan penelitian adalah jawaban


dari perumusan masalah dan akan dibahas dalam kesimpulan. Sedangkan
batasan masalah adalah pembatasan satu atau lebih masalah yang telah
dipaparkan di latar belakang masalah yang akan diselesaikan di penelitian
ini.

5. Pengumpulan Data Mengumpulkan data komponen Mobil Batman, waktu


proses dalam pembuatan Mobil Batman dan layout pabrik.

6. Pengolahan Data Mengolah data menjadi peta kerja OPC. Jika metode kerja
sudah baik maka dilakukan analisis dari pengolahan data tersebut, jika
metode tersebut belum baik maka dilakukan perbaikan metode kerja.

7. Analisa Hasil Pengolahan Data Menganalisis hasil pengolahan data yang


telah didapatkan.

8. Simpulan dan Saran. Simpulan adalah jawaban dari tujuan, dan saran agar
penelitian selanjutnya dapat lebih baik.

9. Selesai, Selesai penelitian.

13
BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada pembuatan produk Perakitan Mobil Batman
terdiri dari deskripsi produk, data waktu proses dan transportasi Deskripsi
produk Perakitan Mobil Batman.
Perakitan Mobil Batman adalah suatu produk miniatur pesawat tempur
yang diproduksi oleh PT. Mobile Transformer, miniature ini terdiri dari 14
buah komponen yaitu Rumah Batman, 5 Ban/ roda,Radiator,Cover radar,Sen
kanan & kiri, Tangga darurat kanan & kiri,Sayap belakang,Satelit radar.
Masing- masing komponen mengalami beberapa proses seperti melalui
proses perakitan dan finishing. Berikut merupakan gambar dan Assembly
Drawing produk Perakitan Mobile Batman.

Gambar 4.1 Produk Mobil Batman

Gambar 4.2 Assembly Drawing Produk Perakitan Mobil Batman.

14
Nama Komponen :
1. Rumah Batman,
2. 5 Ban/ roda,
3. Radiator,
4. Cover radar,
5. Sen kanan & kiri,
6. Tangga darurat kanan & kiri,
7. Sayap belakang,
8. Satelit radar.

4.1.1 Data waktu proses dan transportasi

Pada proses pembuatan Perakitan Mobil Batman terdapat 14


(Empat Belas) Komponen. Masing- masing komponen mengalami
proses perakitan Mobil Batman dan finishing. Berikut merupakan data
waktu proses dan transportasi dari masing- masing komponen.

Tabel 4.1 Data Waktu Proses Masing-Masing Komponen

No. Komponen Proses Waktu


1. Rumah Batman, PRB 10”
2. 5 Ban/ roda, PB 15”
3. Radiator, PR 2”
4. Cover radar, PCR 3”
5. Sen kanan & kiri, PS 6”
6. Tangga darurat kanan & kiri, PTD 8”
7. Sayap belakang, PSB 3”
8. Satelit radar. PSR 3”

15
4.2 Pengelolahan Peta Proses Operasi

PSR PB PSB PTD PS PCR PR PRB


Pemasangan Pemasangan Pemasangan Pemasangan
3” satelit radar 3” Pemasangan 3” Pemasangan 4” Pemasangan 3” Pemasangan 3” 2” 10”
cover radar radiator rumah batman
ban 1 sayap tangga darurat sen kanan
belakang kanan

Pemasangan Pemasangan Pemasangan


3” ban ke-2 4” tangga 3” Sen kiri
darurat kiri

Pemasangan
3” ban ke-3 3” 3”
12” Assy 1

Pemasangan
3” ban ke-4

Pemasangan 3” Assy 2
3” ban ke-5

3”
6” Assy 3

8” Assy 4

3” Assy 5

BAB V
ANALISA
15” Assy 6

Symbol Qty Waktu


20 50”
3” Assy 7
3 9”
1 3”
1 0”
Total 25 62”

16
4.2.1 Gambar Rumah Batman 4.2.2 Gambar Radiator Depan

4.2.3 Gambar Cover Radar

4.2.4 Gambar Sein Kanan & Kiri

17
4.2.5 Gambar Tangga Darurat Kanan & Kiri

4.2.6 Gambar Sayap Belakang 4.2.7 Gambar Ban

4.2.8 Gambar Satelit Radar 4.2.9 Gambar Produk Setelah Assembly


18
BAB V
ANALISA

5.1 Analisa Peta Kerja Keseluruhan


5.1.1 Analisa OPC
OPC (Operation Proccess Chart) atau peta proses operasi adalah suatu peta
proses operasi yang menggambarkan langkah- langkah operasi dan pemeriksaan
yang dialami bahan (atau bahan-bahan) dalam urut- urutannya sejak awal sampai
menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi. Pada peta proses
operasi terdiri dari empat kegiatan pada umumnya, yaitu kegiatan operasi,
pemeriksaan, penyimpanan, serta aktivitas gabungan.
Komponen rangka merupakan komponen yang paling banyak dilakukan proses
ataupun perakitan sehingga komponen tersebut berada di sebelah kanan. Secara
keseluruhan terdapat 25 jumlah operasi dengan waktu total sebanyak 62 detik. Dan
1 aktivitas gabungan dengan waktu 3 detik. Sehingga waktu total pengerjaan
sebesar 62 detik.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan peta kerja pembuatan produk

Perakitan Mobil Batman adalah sebagai berikut :

1. Perakitan Mobil Batman adalah suatu produk miniatur pesawat tempur yang
diproduksi oleh PT. Mobile Transformer, miniature ini terdiri dari 14 buah
komponen yaitu Rumah Batman, 5 Ban/ roda, Radiator, Cover radar, Sen
kanan & kiri, Tangga darurat kanan & kiri, Sayap belakang, Satelit radar.

2. Peta kerja berupa peta proses operasi OPC (operation process chart).
Perbaikan dilakukan berdasarkan urutan peta kerja OPC yang dibuat dalam
Perakitan Mobil Batman sesuai komponen yang ingin dirakit.

3. Metode perakitan Mobil Batman dimulai dari komponen yang paling banyak
berhubungan dengan komponen lainnya yaitu: PRB, PR, PCR, PS, PTD,
PSB, PB, PSR.

4. Pengolahan Data Mengolah data menjadi peta kerja OPC. Jika metode kerja sudah baik
maka dilakukan analisis dari pengolahan data tersebut, jika metode tersebut belum baik
maka dilakukan perbaikan metode kerja.
19
6.2 Saran

Operator membuat perencanaan Mobil Batman sebelum dilakukannya


perakitan Mobil Batman, sehingga pada saat perakitan Mobil Batman operator
tidak melakukan pemborosan gerakan dan waktu. Dalam Perakitan Mobile
Batman menggunakan Peta Kerja OPC.

Operator menyusun tata letak stasiun perakitan Mobil Batman berdasarkan


urutan komponen yang ingin dirakit.

DAFTAR PUSTAKA

1. Melinda dhika putri, peta kerja, 25 oktober 2019

2. Annisa maharani, laporan praktikum analisis dan pengukuran kerja,


Jakarta 2018.

3. Boy isma putra, buku ajar peranganan dan sistem kerja, September 2022

4. Lita akhimelita, analisah perancangn kerja, 2013.

20

Anda mungkin juga menyukai