Anda di halaman 1dari 3

No Jenis Deskripsi

Informasi
1 Nama Industri PT Nippon Indosari Corpindo
2 Produk Roti Tawar, Roti Plain Rool dan Roti burger, Roti Sobek, Roti Kasur,
Roti Manis Isi,Sand Roll, Chiffon Cake, Roti Sandwich Isi.
3 Proses

1. Sponge Mixing ( Pengadukan adonan pertama)


 Bahan baku utama berupa terigu, air, ragi dicampur menjadi
satu hingga rata, hingga siap dikembangkan dalam proses
fermentasi.
2. Fermentasi ( Peragian)
 Dilakukan agar adonan memiliki tekstur dan aroma yang
istimewa. Proses ini memerlukan waktu sekitar 3 sampai 4
jam di ruangan dengan suhu dan kelembapan yang sudah
diatur agar proses fermentasi dapat menghasilkan adonan
yang berkualitas.
3. Dough Mixing ( Proses pengadukan ke dua)
 Dalam proses ini adonan ditambahkan gula dan margarin,
adonan kembali dicampur dan diaduk menjadi satu hingga
membentuk tekstur terbaik, cita rasa, dan aroma yang lezat.
4. Dividing ( Pemotongan )
 Adonan roti akan dibagi dan dipotong menjadi adonan-adonan
yang lebih kecil sesuai standar aturan yang ditetapkan
5. Rounding
 Yaitu proses pembulatan adonan.
6. Pressing ( Pemipihan adonan )
 Proses ini dilakukan untuk menghilankan gas dalam adonan
hingga pori-pori roti yang dihasilkan menjadi halus dan
seragam.
7. Panning
 Yaitu penempatan adonan roti dalam cetakan atau loyang
untuk diproses dalam proses selanjutnya.
8. Final Fermentation
 Proses ini berlangsung selama 1 jam pada ruangan khusus
yang memiliki suhu dan tingkat kelembapan yang terkontrol
sehingga adonan mengembang secara sempurna dengan
tekstur terbaik dan aroma harum yang khas hinga
menghasilkan adonan roti yang siap dipanggang.
9. Baking ( Pemanggangan )
 Adonan – adonan yang memenuhi standar akan dipanggang
dalam oven-oven raksasa selama 10 sampai 30 menit dimana
roti-roti ini akan berjalan sepanjang 12m diatas pemanggang.
Setiap roti yang sudah matang diperiksa kualitasnya secara
ketat agar memenuhi persyaratan kualitas yang dapat
dipasarkan.
10. Cooling ( pendinginan )
 Proses ini dilalakukan pada cooling tower bertujuan untuk
menguapkan kandungan air dari dalam roti agar kemasan roti
tidak berembun, saat dikemas dan agar roti tidak berjamur.
11. Slicing White Bead (pemotongan untuk produk roti tawar)
 Pada tahap ini, bagian sisi pada roti dibuang dengan ukuran
tertentu (sesuai standar) sehingga bagian yang dibuang
tersebut menjadi limbah.
12. Packacing ( pengemasan )
 Untuk roti tawar kemasanya didesain khusus dengan
quicklock , sehingga memudahkan konsumen untuk membuka
dan menutup kemasan. Pada setiap kemasan juga
dicantumkan kode produksi dan tanggal kadaluarsa yang
memudahkan konsumen memilih roti dengan kualitas.
13. Metal Detecting
 Pengamatan apakah ada pencemaran logam dalam produk roti
yang dihasilkan. Jika ditemukan adanya kontaminasi logam
pada produk, maka produk akan dibuang sehingga menjadi
limbah.
4 Limbah Limbah padat, limbah cair, kebisingan, debu dan gas
5 Pengolahan Limbah padat
Limbah  Dalam pengelolaan limbah padat, perseroan bekerja sama
dengan pihak ketiga.
 Limbah putih telur digunakan untuk membuat beraneka
macam brownis dan cake.
 Limbah roti dan cangkang telur dijual pada konsumen untuk
digunakan sebagai pakan ternak.
Limbah cair
 Sebagian besar pabrik perseroan berlokasi didalam kawasan
industri, oleh karena itu dalam megolah limbah cair, perseroan
bekerjasama dengan pihak industri. Untuk pabrik yang
berlokasi diluar kawasan industri, perseroan melakukan
pengolahan limbah cair secara mandiri dengan memperhatikan
standar pengolahan limbah.
Kebisingan
 Tingkat kebisingan pada area pabrik perseroan berada dibawah
batas yang telah ditetapkan oleh peraturan menakertrans
no.PER-13/MEN/X/2011 atau masih berada dibawah 85 dBA.
Debu dan Gas
 Perseroan senantiasa menjaga lingkungan kerja perseroan agar
terbebas dari gangguan debu dan gas dengan membuat sistem
sirkulasi yang baik sehingga sirkulasi udara dapat berjalan
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai