Anda di halaman 1dari 40

BALI SAFARI & MARINE PARK

P.T. TAMAN SAFARI INDONESIA


Jl. Bypass Prof. Dr. Ida Bagus Mantra Km 19. 8 Gianyar Bali
Telp. 0361 950000 Fax 0361 950555

REVIEW AMDAL

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP


KEGIATAN BALI SAFARI & MARINE PARK
PT TAMAN SAFARI INDONESIA
DI KABUPATEN GIANYAR

TAHUN 2009
LATAR BELAKANG

Kegiatan BSMP PT Taman Safari Indonesia


telah mendapatkan Rekomendasi Kelayakan
Lingkungan Hidup melalui Keputusan Bupati
Gianyar Nomor 133 Tahun 2007 tentang
Penetapan Kelayakan Lingkungan Hidup
Rencana Pembangunan Taman Safari di Br.
Serongga Klod Desa Serongga Kecamatan
Gianyar Kabupaten Gianyar pada tanggal 21
Maret 2007.
Setelah memenuhi ketentuan perizinan
lainnya, kegiatan operasional BSMP PT Taman
Safari Indonesia di Kabupaten Gianyar
dilaksanakan oleh Gubernur Bali Tanggal 21
Oktober 2007.
Sejak saat itu, BSMP menjadi pilihan baru
kunjungan ke Kabupaten Gianyar, yang
sebelumnya sudah dikenal sebagai pusat seni
dan pariwisata Bali.
Latarbelakang
 Pada perkembangannya, PT
Taman Safari Indonesia di
Kabupaten Gianyar
mendapatkan izin sebagai
Lembaga Konservasi melalui
Keputusan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor SK
38/Menhut-II/2008 tertanggal 20

Pebruari 2008.
Tugas Lembaga Konservasi
 Memperoleh jenis satwa sesuai
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
 Memanfaatkan hasil perkembangbiakan
satwa sesuai ketentuan.
 Bekerjasama dengan lembaga
konservasi lain di dalam dan di luar
negeri antara lain untuk
pengembangan ilmu pengetahuan,
tukar menukar jenis satwa, peragaan
dan pengembangbiakan sesuai
ketentuan yang berlaku.
 Memperagaan jenis satwa di dalam
areal pengelolaannya.
 Memperoleh maanfaat hasil penelitian
jenis satwa.
 Menerima imbalan jasa atas kegiatan
usahanya.
 Seiring dengan semakin banyaknya
aktivitas dan kegiatan di BSMP PT Taman
Safari Indonesia di Kabupaten Gianyar,
kebutuhan terhadap satwa dan atraksi
wisata lainnya semakin besar.
 Pada tahun 2008, kebutuhan atas satwa
gajah sebagai pendukung kegiatan
pertunjukan seni yang mengambil
latarbelakang cerita epos Ramayana dan
Mahabaratha menyebabkan BSMP PT
Taman Safari Indonesia di Kabupaten
Gianyar harus mendatangkan beberapa
satwa gajah.
 Penambahan satwa gajah ke BSMP PT
Taman Safari Indonesia di Kabupaten
Gianyar harus sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku.
Dasar penyusunan

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27


tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup Pasal 26 yang berbunyi:
 Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha
dan/atau kegiatan menjadi batal atas kekuatan
Peraturan Pemerintah ini apabila pemrakarsa
mengubah desain dan/atau kapasitas dan/atau bahan
baku dan/atau bahan penolong.
 Apabila pemrakarsa hendak melaksanakan usaha
dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), maka pemrakarsa wajib membuat analisis
mengenai dampak lingkungan hidup baru sesuai
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah ini.
 Penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan
hidup baru dilakukan dengan melakukan revisi
terhadap Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
(RPL) melalui review analisis mengenai dampak
lingkungan hidup kegiatan BSMP PT Taman Safari
Indonesia di Kabupaten Gianyar.
 Hal tersebut dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan perundangan yang berlaku serta mengacu
pada masukan dari instansi teknis terkait sesuai
Berita Acara Rapat Koordinasi Pembahasan 8
(delapan) ekor gajah di Taman Safari Indonesia
Kabupaten Gianyar oleh PT Taman Safari Indonesia
tanggal 4 Maret 2009.
Tujuan
 Kegiatan BSMP PT Taman
Safari Indonesia di Kabupaten
Gianyar bertujuan untuk
meningkatkan diversifikasi
obyek dan daya tarik wisata di
Provinsi Bali.
 Rencana kegiatan yang akan
dilakukan adalah menambah
jenis satwa gajah sebanyak 10
ekor dari 20 ekor yang
direncanakan pada tahap awal
kegiatan serta potensi
penambahan satwa seperti
yang disetujui oleh BKSDA
dalam lampiran Surat Nomor
S.530/IV-K.17/PPA-3/2009
Manfaat
 Manfaat kegiatan BSMP PT
Taman Safari Indonesia di
Kabupaten Gianyar adalah
untuk pengembangan sumber
daya manusia ( pendidikan
dan penelitian) di bidang ilmu
pengetahuan tentang satwa
dan kehidupannya di
lingkungan serta menambah
daya tarik wisata di pulau Bali
yang mampu memberikan
keragaman obyek yang ingin
dinikmati oleh para turis yang
berkunjung ke pulau Bali yang
indah ini.
Safari Goes To School

• Kegiatan Safari Goes To School dilakukan untuk


menyebarkan pengetahuan tentang Konservasi bagi
anak-anak sekolah tanpa dipungut biaya

Kegiatan Safari Goes To School di SD 1 Serongga, 10 September 2008


Pendidikan Bagi Pelajar
Pendidikan Bagi Pelajar
LANDASAN PERATURAN

 Undang-Undang Republik Indonesia No 23


Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup berkaitan dengan aspek pengelolaan
dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 1999 Tentang AMDAL berkaitan
tentang prosedur, tata laksana, komisi penilai,
pembinaan, pengawasan dan lain-lain mengenai
AMDAL.
 Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.53/Menhut-II/2006 tentang Lembaga
Konservasi
Bagan Alir Pelingkupan

Kegiatan Penambahan
Satwa PT Taman
Safari Indonesia

Dampak Prioritas
Dampak
Penting Dampak
Potensial
Hipotetik Penting

Rona Lingkungan
Hidup

Identifikasi Evaluasi
Klasifikasi &
Dampak Dampak
Prioritas
Potensial Potensial
Gambar 4.7 Perkiraan Dampak Potensial, Hipotetik dan Prioritas Dampak Penting.

Dampak Potensial
Deskripsi Rencana Kegiatan Sikap dan persepsi masyarakat
Komponen Kegiatan: yang beragam Dampak Penting
PengurusanPerizinan; Keresahan pemilik usaha sejenis Hipotetik
Transportasi Satwa; yang sudah ada Prioritas dampak
Sikap dan persepsi
Pemeliharaan Satwa; Perubahan kualitas udara penting
masyarakat yang beragam
Pengoperasian instalasi pengolah limbah dan Peningkatan kebisingan Sikap dan persepsi
Keresahan pemilik usaha
sampah Perubahan kualitas air masyarakat yang
sejenis yang sudah ada
Gangguan kehidupan flora dan beragam
Perubahan kualitas udara
fauna Keresahan pemilik
Peningkatan kebisingan
Gangguan aktivitas masyarakat usaha sejenis yang
Perubahan kualitas air
Perubahan kondisi sanitasi sudah ada
Gangguan terhadap flora
lingkungan Perubahan kualitas udara
dan fauna
Gangguan keamanan dan Peningkatan jenis penyakit Peningkatan kebisingan
ketertiban baru Perubahan kualitas air
Kekhawatiran terhadap Gangguan keamanan dan Peningkatan jenis
penyediaan pakan ketertiban penyakit baru
Peningkatan kemacetan lalu Penurunan kualitas sanitasi Penurunan kualitas
lintas lingkungan sanitasi lingkungan
Rona Lingkungan Hidup: Kerusakan fasilitas umum Kekhawatiran terhadap
Kekhawatiran terhadap
Berada dalam kawasan pesisir Kabuapten Peningkatan penyakit penyediaan pakan penyediaan pakan
Gianyar Peningkatan kesempatan Peningkatan kemacetan lalu Peningkatan kemacetan
Masyarakat berprofesi sebagai petani , berusaha lintas lalu lintas
nelayan dan jasa Peningkatan pendapatan Kerusakan fasilitas umum
Kegiatan lainnya sudah beroperasi masyarakat
Peningkatan pendapatan daerah
Peningkatan daya tarik
wisatawan
Sikap dan persepsi
masyarakat yang beragam

Keresahan pemilik usaha


sejenis yang sudah ada

Perubahan kualitas udara

Peningkatan kebisingan

Keresahan
masyarakat
Perubahan kualitas air

.Pengurusan Perizinan
Gangguan terhadap flora
dan fauna

Transportasi Satwa

Peningkatan jenis penyakit


baru

Pemeliharaan Satwa

Gangguan keamanan dan


ketertiban
Penolakan
Operasional IPAL- Kegiatan
Sampah
Penurunan kualitas sanitasi
lingkungan

Kekhawatiran terhadap
penyediaan pakan

Peningkatan
kemacetan lalu lintas

Kerusakan fasilitas umum


U m ak u ta

Br . Mu n d u k

Rona
Bu d i tir ta D ES A BA K B AK A N
DE S A
PE JE N G
KE L OD Pu rn a d e s a

Lingkungan
D ES A PE J EN G
Sa w a n
Ke lu su D ES A SIA N G AN

Hidup
Lo k a se ra n a

Gu b a t
8°31'
Tia p i Ba d u n g
Bite ra

LEGENDA  DAS Tukad


Pekerisan
Su k a w a ti
D ES A BE D U L U
D ES A BIT ER A
#
S Titik pantau kualitas air
Ba tu rs a ri Jalan lokal
Se m a b a u n g D ES A BE N G
Se m a Jalan kolektor
Jalan ar teri
M a rg a Tuka d Peke risa n
Se k a la
D ES A GIA N Y AR
Batas de sa

D ES A SA M P L AN G A N
Pem ukiman
Kebun/Pe rkebunan
Sem ak
Sa n g g in g La ut
8°33' Bo n e K a ja #
S Jembatan Bone Te ga lan/Tanah kosong
Saw ah
D E SA
AB IA N BA S E D ES A SID AN
Bo n e K e lo d

Te d u ng
D ES A BA L E GA
C e ba a n g
Pa s d al e m
D ES A
L E BIH
DE S A
Ma s p a it SE R O N GG A
Pe n u l is a n
Le b i h d u ur N
K a ja
Me d a h a n
An g g a rk a sih

Le b i h d u ur
K e lo d
ad Pe
ke r
T uk

1 0 1 2 Kilometer s
sa

8°35' D ES A KE R A M A S
i

#
S
Cucukan
D ES A PE R IN G
ung
Bad
lat
Se
Sistem Pengelolaan Limbah dan Sampah

Limbah padat di jadikan pupuk kompos


Hasil pengukuran air limbah di out let
masih memenuhi baku mutu air limbah
sesuai Pergub Bali No 8/2007
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

 Pendekatan
Teknologi
 Pendekatan Sosial
Ekonomi
 Pendekatan
Institusional
Sikap dan Persepsi yang Beragam terhadap Rencana Kegiatan

Pendekatan : Melakukan penyebaran informasi melalui media


teknologi elektronik maupun cetak.
Memanfaatkan teknologi komunikasi, internet
untuk menyebarkan informasi yang dapat
menumbuhkan persepsi positif ke masyarakat
Pendekatan sosial : Kerjasama dengan pelaku ekonomi setempat
ekonomi
Membentuk asosiasi perusahan yang bergerak
dibidang sejenis
Melakukan kegiatan sosialisasi tentang rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan secara
proporsional dan komprehensif
Pendekatan Koordinasi dengan para pihak terkait untuk
institusi menyamakan persepsi.
Mengikuti prosedur perizinan yang berlaku sesuai
dengan tupoksi lembaga terkait
Bekerjasama dengan media cetak dan elektronik
dalam pembentukan opini yang positif terhadap
rencana kegiatan
Keresahan Pemilik Usaha Sejenis
Pendekatan : Melakukan kerjasama penelitian dan
teknologi pengembangan satwa dengan lembaga
konservasi yang ada di Bali.
Menukar informasi yang dimiliki dibidang
pengembangan riset dan teknologi satwa.
Membuat jaringan kerjasama diantara
perusahaan sejenis berbasis teknologi informasi
Pendekatan sosial : Kerjasama ekonomi dengan pelaku ekonomi
ekonomi setempat
Membentuk asosiasi perusahan sejenis dan
melaksanakan aktivitas secara terpadu

Melakukan aktivitas bersama dalam bentuk tukar


menukar sumber daya yang tersedia secara
proporsional
Pendekatan Koordinasi dengan para pihak terkait dalam
institusi mengatasi permasalahan yang terjadi
Mengikuti prosedur usaha secara baik dan benar.
Perubahan Kualitas Udara

Pendekatan : Menggunakan penyaring udara pada setiap


teknologi peralatan yang menimbulkan polutan udara
Pemakaian peralatan yang memiliki sistem
penggunaan bahan bakar dengan efisiensi yang
rendah
Penggunaan masker/pelindung hidung bagi
seluruh karyawan, khususnya yang berdekatan
dengan peralatan yang menggunakan kendaraan
bermotor

Memasang alarm pendeteksi gas-gas berbahaya


pada lokasi yang kemungkinan mengalami
peningkatan pencemaran udara
Pendekatan sosial : Melakukan sosialisasi tahap pekerjaan dan
ekonomi jadwal kegiatan yang menimbulkan dampak
pencemaran udara
Menyiapkan anggaran yang memadai untuk
kegiatan pengelolaan pencemaran udara.
Pendekatan : Melakukan koordinasi dengan instansi teknis
institusi terkait yang memiliki kewenangan dan tanggung
jawab terhadap pencemaran udara
Bekerjasama dengan lembaga
penelitian/laboratorium di fakultas/universitas
yang memiliki tenaga ahli bidang pencemaran
udara
Peningkatan kebisingan

Pendekatan : Menggunakan peralatan kedap suara pada


teknologi peralatan bermotor yang dipergunakan selama
kegiatan operasional
Memasang peredam getaran pada setiap aktivitas
yang menimbulkan getaran tinggi
Menggunakan penutup telinga bagi pekerja yang
mengoperasikan peralatan dengan kebisingan
tinggi.

Pendekatan sosial : Sosialisasi kepada masyarakat dan pihak terkait


ekonomi mengenai tahap kegiatan dan jadwal pekerjaan
yang berpotensi menimbulkan kebisingan dan
getaran
Pendekatan Melakukan koordinasi dengan intansi teknis
institusi terkait yang memiliki kewenangan dan tanggung
jawab terhadap kebisingan dan getaran
Perubahan Kualitas Air

Pendekatan : Menggunakan penyaring pada kegiatan yang


teknologi menimbulkan kekeruhan
Menutup ceceran minyak dengan pasir sehingga
tidak menyebar ke mana-mana
Melakukan penyaringan terhadap ceceran air
yang mengandung padatan yang tercecer ke
perairan
Mengoptimalkan instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) secara konsisten
Melaksanakan sistem manajemen
konservasi/penghematan air dalam semua
kegiatan operasional yang memanfaatkan air
secara optimal
Pendekatan sosial : Sosialisasi kepada masyarakat dan pihak terkait
ekonomi mengenai tahap kegiatan dan jadwal pekerjaan
yang berpotensi menimbulkan pencemaran air
Pendekatan Melakukan koordinasi dengan intansi teknis
institusi terkait yang memiliki kewenangan dan tanggung
jawab terhadap masalah pencemaran air
Peningkatan Jenis Penyakit Baru

Pendekatan : Membuat sarana kesehatan yang memadai


teknologi seperti klinik hewan, karantina hewan dan
laboratorium
Mengoperasikan IPAL dengan optimal

Melakukan desinfektasi secara reguler serta


penyebaran obat pembunuh jentik pada kolam
yang menggenang.
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
terhadap karyawan dan satwa
Melaksanakan sistem manajemen lingkungan
terpadu
Pendekatan sosial : Melakukan program pemberdayaan
ekonomi perekonomian masyarakat yang memasok
makanan satwa dan sarana kebutuhan BSMP
lainnya
Pendekatan Melakukan koordinasi dengan intansi teknis
institusi terkait yang memiliki kewenangan dan tanggung
jawab kesehatan
Penurunan Kualitas Sanitasi Lingkungan

Pendekatan : Mengoperasikan instalasi pengolahan limbah dan


teknologi sampah dengan memanfaatkan teknologi
mutakhir yang tersedia
Mengembangkan penelitian pemanfaatan limbah
dan sampah secara komprehensif
Pendekatan sosial : Melakukan aktivitas perbaikan fasilitas kesehatan
ekonomi lingkungan di wilayah desa sekitar
Menerapkan sistem kerjasama ekonomi dalam
pengelolaan sampah dan limbah dengan
masyarakat sekitar untuk menumbuhkan
kesadaran dibidang sanitasi lingkungan
Pendekatan Melakukan koordinasi dengan intansi teknis
institusi terkait upaya perbaikan kondisi sanitasi
lingkungan
Kekhawatiran Terhadap Penyediaan Pakan

Pendekatan : Menambah ketersediaan pakan dengan


teknologi pemanfaatan teknologi pangan
Meningkatkan kapasitas pengembangan potensi
penyediaan pakan satwa dengan penerapan
teknologi dibidang pakan satwa
Pendekatan sosial : Melakukan kersajama dengan masyarakat sekitar
ekonomi dalam penyediaan pakan satwa
Melaksanakan kesepakatan yang sudah dibuat
terkait prioritas penyediaan pakan satwa oleh
lembaga ekonomi yang dimiliki masyarakat
sekitar
Meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat
sekitar dalam aktivitas penyediaan pakan satwa
Pendekatan Melakukan koordinasi dengan intansi teknis
institusi terkait dalam penyediaan pakan satwa
Mengembangkan riset dibidang penyediaan
pakan satwa dengan lembaga riset maupun
perguruan tinggi
Peningkatan Kemacetan Lalu Lintas
Pendekatan : Pemanfaatan teknologi seperti pemasangan
teknologi kamera,CCTV dan melakukan dokumentasi
terkait kemungkinan gangguan lalu lintas
Menerapkan sistem manajemen transportasi
terpadu dengan melibatkan satpam, pecalang dan
kepolisian
Memasang tanda dan rambu lalu lintas pada
tempat yang sesuai dan diperlukan
Pendekatan sosial : Mempekerjakan tenaga satpam yang memiliki
ekonomi kemampuan pengaturan arus lalu lintas yang baik
Memberikan kontribusi terhadap peningkatan
sarana dan prasarana pendukung kelancaran lalu
lintas
Pendekatan Melakukan koordinasi dengan intansi teknis
institusi terkait yang memiliki kewenangan dan tanggung
jawab dibidang lalu lintas
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

 Kegiatan pemantauan
lingkungan hidup
dilakukan dengan
pengukuran,
observasi, survai
komponen lingkungan
abiotik, biotik, dan
sosial secara berkala.
Pelaporan

 Program pengelolaan dan pemantauan


lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh
pemrakarsa dikoordinasikan
pelaksanaannya dengan instansi teknis
terkait dengan koordinasi Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar dan
Provinsi Bali.
 Pelaporan dilaksanakan secara berkala
dengan mengacu kepada Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No 45
Tahun 2005.
TINDAK LANJUT
 Penyusun akan
memperbaiki draft
dokumen melalui
bimbingan Tim Teknis
dan menyerahkan
dokumen final yang telah
diperbaiki dalam waktu
yang sesingkat-
singkatnya.
REKOMENDASI

Rencana Kegiatan BSMP PT Taman


Safari Indonesia di Kabupaten
Gianyar berdasarkan Review AMDAL
ini dapat direkomendasikan sebagai
kegiatan yang layak lingkungan
untuk dilaksanakan asalkan
pemrakarsa melaksanakan kegiatan
pengelolaan lingkungan hidup dan
pemantauan lingkungan hidup sesuai
dengan hasil studi.
Aspek yang patut mendapat
penghargaan adalah komitmen untuk
membangun suatu fasilitas daya tarik
wisata yang dapat membantu
pertumbuhan ekonomi daerah.
TERIMA KASIH

Mohon saran/masukan demi


perbaikan hasil studi

Anda mungkin juga menyukai