BAB I
Pendahuluan
bisa menjadi salah satu upaya mitigasi dampak dan peringatan dini bila terjadi
dampak yang tidak diinginkan.
Pemantauan dilakukan, baik pada sumber penyebab dampak, maupun pada
komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Dengan demikian dapat
diketahui efektifitas upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan.
Komponen lingkungan yang dipantau adalah yang mengalami perubahan mendasar
dan penting. Hal ini untuk efisiensi, mengingat kegiatan pemantauan akan
dilaksanakan terus-menerus selama kegiatan/usaha berlangsung
BAB II
2. Persepsi Masyarakat :
- Dampak Lingkungan : perubahan persepsi masyarakat
- Sumber Dampak : Rekruitment dan Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi,
Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Material, kegiatan konstruksi
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Persepsi masyarakat terhadap kegiatan konstruksi yang dilakukan untuk
pembangunan apartemen tetap positif
3. Kebisingan:
- Dampak : peningkatan kebisingan selama tahap konstruksi
- Sumber Dampak : Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Material,
persiapan konstruksi, kegiatan konstruksi, konstruksi kegiatan penunjang
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Tingkat kebisingan selama kegiatan konstruksi berada di bawah nilai baku mutu
sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 Tahun 1996 untuk
kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber
pencemar.
Menutup bak truk pengangkut bahan dan material konstruksi dengan terpal
Menggunakan kendaraan baik truk pengangkut dan alat – alat berat yang
telah lulus uji emisi.
Melakukan pembersihan ban kendaraan pengangkut material dengan cara
menyemprot dengan air sebelum kendaraan keluar dari lokasi proyek.
Menetapkan batas kecepatan maksimum kendaraan di lokasi kegiatan
konstruksi
Pengangkutan alat berat dan material dilakukan secara bertahap untuk
mengurangi intensitas kendaraaan yang keluar masuk lokasi kegiatan.
Mengadakan penyuluhan kepada para pekerja untuk menggunakan alat
keselamatan kerja.
Pekerjaan konstruksi dilakukan pada siang hari agar tidak menganggu
kegiatan masyarakat
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah tapak proyek pembangunan
apartemen
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
- Penyimpanan oli bekas dan pelumas bekas dalam drum tertutup yang
sudah label B3 dan lokasinya penyimpanannya dibuat sesuai dengan
peraturan yang berkala
9. Peluang Berusaha
- Dampak : Timbulnya peluang berusaha akibat kegiatan konstruksi apartemen
- Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup : tumbuhnya unit usaha
baru akibat kegiatan konstruksi
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Mengutamakan supplier lokal dalam pemenuhan operasional material
konstruksi dan alat – alat berat
2. Menyediakan lokasi berjualan bagi masyarakat sekitar
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Kelurahan Tegallega
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap kontruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Dinas Koperasi, Perdagangan
dan Perindustrian Kota Bogor, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kota Bogor
Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
3. Peningkatan kebisingan
- Dampak : peningkatan Kebisingan
- Sumber Dampak :
Kegiatan operasional apartemen akibat dari kegiatan transportasi dan kegiatan
hunian
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Kebisingan di lokasi kegiatan tidak melampaui baku mutu lingkungan yang
ditetapkan
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Menyediakan dan mewajibkan memakai ear plug bagi operator mesin
genset
2. Membuat rumah genset dari bahan yang kedap suara seperti fiber optic dan
memasang peredam pada knalpot genset
3. Melakukan uji emisi pada genset dan melakukan pemeliharaan serta
perbaikan secara berkala terhadap peralatan/mesin yang digunakan
sehingga tingkat kebisingan yang dihasilkan tidak melebihi baku mutu
4. Memberlakukan peraturan melarang kendaraan angkutan umum untuk me-
ngetem di area apartemen
5. Akses jalan apartemen dibuka untuk masyarakat pada jam-jam tertentu
pada saat tidak jam sibuk
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ruang Genset, Area Parkir, Area Apartemen
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
6. Peluang Berusaha
- Dampak : Timbulnya peluang berusaha akibat kegiatan operasional apartemen
- Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup : tumbuhnya unit usaha
baru di sekitar apartemenBotanical Residence
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Mengutamakan supplier lokal dalam pemenuhan operasional
ApartemenBotanical Residence(seperti alat tulis kantor, air minum,
peralatan dan bahan untuk kebersihan serta pemberantasan hama)
2. Melakukan pendampingan untuk membantu masyarakat setempat untuk
menangkap peluang usaha, termasuk menciptakan usaha turunan
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Kelurahan Tegallega
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Dinas Koperasi, Perdagangan
dan Perindustrian Kota Bogor, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kota Bogor
Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
Limbah cair yang dihasilkan dari area kantin dikelola terlebih dahulu
dengan grease trap untuk memisahkan kandungan minyak dan lemak
Melakukan pemberantasan verktor penyakit seperti tikus dan kecoa
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o TPS, STP dan Area Apartemen
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Dinas Pertamanan dan
Kebersihan Kota Bogor, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota
Bogor
Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
BAB III
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
2, Persepsi Masyarakat
Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : Persepsi Masyarakat
o Indikator Parameter : keluhan, komplain masyarakat dan persepsi
masyarakat mengenai kegiatan konstruksi yang dilakukan
o Sumber Dampak : Rekruitment dan Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi,
Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Material, kegiatan
konstruksi
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Wawancara dengan perwakilan masyarakat
Observasi
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Kelurahan Tegallega
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Minimal 1 kali selama tahap pra konstruksi
Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
3. Kebisingan
Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : Kebisingan
o Indikator Parameter : Intensitas bising dengan tolak ukur dampak sesuai
dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48/11/1996 tentang
Tingkat Kebisingan.
o Sumber Dampak : Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi
Material; kegiatan konstruksi
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : pengukuran langsung dengan
sound level meter
Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : tapak proyek konstruksi dan Jalan
Pakuan serta Jalan Malabar
Waktu dan Frekuensi Pemantauan : minimal 1 kali selama tahap konstruksi
Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
4. Kualitas Udara
Dampak Lingkungan yang Dipantau : Penurunan Kualitas Udara
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : penurunan kualitas
udara
o Indikator Parameter : Parameter yang akan dipantau adalah gas-gas
seperti parameter SO2, CO, O3, NO2, HC, Pb, partikulat dan debu sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 dan untuk emisi genset SO2,
NO2, TSP
o Sumber Dampak :Kegiatan Konstruksi
9. Peluang Berusaha
Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : peluang berusaha
o Indikator Parameter : jumlah usaha baru yang tumbuh selama kegiatan
konstruksi apartemen Kebon Botanical Residence
o Sumber Dampak : kegiatan konstruksi
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : wawancara, observasi, data
UMKM Kelurahan Tegallega
3. Peningkatan kebisingan
Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : kebisingan
o Indikator Parameter : Intensitas bising berdasarkan nilai ambang batas
dalam KepMen LH No.48 Tahun 1996 (ambien) dan SK Menaker No.51
Tahun 1999 untuk ruang genset
o Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pengukuran langsung dengan
soundlevel meter
7. Peluang Berusaha
Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : peluang berusaha
o Indikator Parameter : jumlah usaha baru yang tumbuh selama kegiatan
operasionalapartemen Kebon Botanical Residence
o Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : wawancara, observasi, data
UMKM Kelurahan Tegallega
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Kelurahan Tegallega
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap 6 bulan sekali selama tahap
operasi
Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
BAB IV
Jumlah dan Jenis Izin PPLH
BAB V
Pernyataan Komitmen Pelaksanaan RKL - RPL
S U R AT P E R N Y A T A A N
(MELAKSANAKAN KETENTUAN DALAM DOKUMEN RKL-RPL)
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk diketahui dan
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sysca Mulyanto
(Direktur)