Anda di halaman 1dari 35

Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Kegiatan pembangunan apartemen akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Dampak
positif yang akan timbul adalahadanya kesemoatan kerja dan peluang usaha. Di sisi
lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup antara lain
berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, timbulan limbah cair,
timbulan limbah padat, peningkatan limpasan air permukaan, penurunan sanitasi
lingkungan, dan gangguan lalu lintas
Berkaitan dengan program Pemerintah Republik Indonesia dalam
menerapkan pembangunan yang berwawasan lingkungan, maka kegiatan
pembangunan apartemen Botanical Residencediwajibkan untuk selalu berwawasan
lingkungan hidup, agar dapat melaksanakan pembangunan yang
berkesinambungan dari generasi sekarang ke generasi yang akan datang. Oleh
karena itu selain harus dilakukan studi ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan), juga
harus memiliki Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) yang baik.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan komitmen dan upaya
pemrakarsa untuk penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang
ditimbulkan akibat kegiatan atau usaha yang akan dilaksanakan. Dalam dokumen
RKL ini dimuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan, dan
menanggulangi dampak penting yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak
penting yang positif. Dengan demikian kegiatan usaha dapat berlangsung secara
lestari dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan manusia dan
tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup merupakan upaya pemantauan
komponen lingkungan yang terkena dampak penting dari kegiatan atau usaha yang
direncanakan. RPL merupakan kegiatan yang sistematik, berencana, dan
berulang.RPL merupakan rangkaian kegiatan pemantauan terhadap komponen
lingkungan yang dikelola sebagaimana diuraikan dalam Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL). Oleh karena itu setiap waktu secara periodik, perubahan yang
terjadi pada komponen lingkungan tersebut dapat diketahui. Dengan demikian RPL

Dokumen RKL dan RPL| I-1


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

bisa menjadi salah satu upaya mitigasi dampak dan peringatan dini bila terjadi
dampak yang tidak diinginkan.
Pemantauan dilakukan, baik pada sumber penyebab dampak, maupun pada
komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Dengan demikian dapat
diketahui efektifitas upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan.
Komponen lingkungan yang dipantau adalah yang mengalami perubahan mendasar
dan penting. Hal ini untuk efisiensi, mengingat kegiatan pemantauan akan
dilaksanakan terus-menerus selama kegiatan/usaha berlangsung

1.2. Maksud dan Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup


- Maksud penyusunan RKL adalah sebagai berikut
1. sebagai acuan pihak-pihak yang berkepentingan dalam upaya untuk
mencegah, menanggulangi, meminimalkan atau mengendalikan dampak
negatif baik yang timbul saat kegiatan prakonstruksi, konstruksi, dan operasi
Apartemen Botanical Residence
2. mencegah, menanggulangi, meminimalkan atau mengendalikan dampak
negatifyang timbul saat tahap kegiatan
3. memberikan gambaran tanggungjawab yang jelas antara pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan
kegiatanApartemen Botanical Residence
4. sebagai upaya meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak
positif.
Penyusunan dokumen RKL-RPL ini sebagai perwujudan ketaatan
pemrakarsa rencana kegiatan pembangunan apartemen yaitu PT Laksana Eka
Margaterhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang
lingkungan.Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk:
(1) Menghindari atau mencegah dampak negatif melalui pemilihan alternatif tata
letak lokasi, proses, metode, dan rancang bangun proyek.
(2) Menanggulangi, meminimalisasi atau mengendalikan dampak negatif sejak
masa prakonstruksi, konstruksi dan operasi.
(3) Meningkatkan dampak positif sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih
besar kepada pemrakarsa dan pihak lain (pemerintah dan masyarakat).
(4) Memberikan pertimbangan ekonomi lingkungan sebagai dasar memberikan
kompensasi atas sumberdaya yang tak terpulihkan, hilang atau rusak (dalam

Dokumen RKL dan RPL| I-2


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

arti sosial, ekonomi, dan ekologi) akibat kegiatan/usaha yang akan


dilaksanakan oleh pemrakarsa.

1.3. Maksud dan Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


Penyusunan Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
dimaksudkan untuk merumuskan seperangkat kegiatan pemantauan lingkungan
yang perlu dilaksanakan oleh pemrakarsa dan sebagai pedoman pengawasan serta
evaluasi olehpihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu, dalam dokumen RPL juga
disebutkkan dengan jelas pembagian tugas dan wewenang pihak-pihak yang
berkepentingan dengan pemantauan lingkungan atas kegiatan pemantauan
lingkungan. Pemantauan lingkungan itu sendiri bertujuan untuk:
 Mengevaluasi apakah metode pengelolaan dampak yang dipilih benar-benar
dapat dilaksanakan dengan efektif (layak secara teknis, ekonomis berhasil guna)
seperti yang diharapkan.
 Menyediakan informasi tentang kondisi komponen lingkungan yang dipantau.
 Meningkatkan sistem peringatan dini terhadap dampak penting yang terjadi.

Dokumen RKL dan RPL| I-3


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

BAB II

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

2.1. Tahap Pra Konstruksi


1. Persepsi Masyarakat
- Dampak Lingkungan : Persepsi Masyarakat
- Sumber Dampak : perencanaaan dan aspek legalitas
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Pandangan dan sikap masyarakat setuju terhadap kegiatan rencana
pembangunan apartemen Botanical Residence
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Melakukan sosialisasi dan konsultasi publik dengan masyarakat yang
paling berisiko terkena dampak kegiatan pembangunan Pandangan dan
sikap masyarakat (masyarakat) terhadap kegiatan pembangunan
apartemen Botanical Residence
 Memfasilitasi dan mengakomodasi keinginan dan harapanmasyarakat serta
masyarakat yang terkena dampak sesuai kemampuan dari pemrakarsa
 Membina hubungan baik dengan tokoh masyarakat sekitar lokasi kegiatan,
tokoh pemuda, LPM dan instansi yang berwenang.
 Segera menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan masyarakat
secara musyawarah dan kekeluargaan.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah Kelurahan Tegallega RW 04
dan RW 08
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap pra konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Kelurahan Tegallega,
Kecamatan Bogor Tengah dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota
Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| II-1


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

2.2. Tahap Konstruksi


1. Kesempatan Kerja :
- Dampak Lingkungan : Timbulnya kesempatan kerja
- Sumber Dampak : mobilisasi dan rekruitment tenaga kerja konstruksi
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Perekrutan tenaga kerja konstruksi mayoritas dari masyarakat sekitar
Kelurahan Tegallega atau Kecamatan Bogor Tengah, pengangguran di
Kelurahan Tegallega/Kecamatan Bogor Tengan berkurang
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Memberikan pengumuman dan sosialisasi yang cukup tentang perekruitan
tenaga kerja (jumlah, kualifikasi, dan waktu perekruitan). Serta
berkoordinasi dengan Kelurahan Tegallega
 Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada
masyarakat dan aparat kelurahan di sekitar proyek
 Menghimbau kepada kontraktor pelaksana untuk memberikan prioritas bagi
masyarakat setempat dalam perekrutan tenaga kerja konstruksi
 Membayar upah tenaga kerja konstruksi sesuai dengan UMK Kota Bogor.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah Kelurahan Tegallega
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Kelurahan Tegallega,
Kecamatan Bogor Tengah, Dinas Tenaga Kerja Kota Bogor dan Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

2. Persepsi Masyarakat :
- Dampak Lingkungan : perubahan persepsi masyarakat
- Sumber Dampak : Rekruitment dan Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi,
Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Material, kegiatan konstruksi
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Persepsi masyarakat terhadap kegiatan konstruksi yang dilakukan untuk
pembangunan apartemen tetap positif

Dokumen RKL dan RPL| II-2


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Mengupayakan dan menghimbau kontraktor pelaksana untuk
menggunakan tenaga kerja konstruksi yang berasal dari wilayah sekitar
sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
 Memberikan penjelasan secara akurat, komprehensif dan transparan
mekanisme dan kriteria perekrutan tenaga kerja.
 Berkoordinasi dengan Kelurahan Tegallegadalam rekruitmen tenaga kerja.
 Membina hubungan baik dengan para masyarakat dan selalu berkoordinasi
selama kegiatan konstruksi dilakukan
 Segera menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan masyarakat
setempat secara kekeluargaan.
 Mengakomodasi saran, tanggapan dan keluhan tokoh masyarakat,
masyarakat setempat
 Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan, sehingga keberadaan
proyek dapat memperoleh tanggapan positif dari masyarakat
 Menjaga kebersihan lingkungan proyek, sehingga tidak menjadi sarang
berkembang biaknya vektor penyakit.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah Kelurahan Tegallega
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Kelurahan Tegallega,
Kecamatan Bogor Tengah, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

3. Kebisingan:
- Dampak : peningkatan kebisingan selama tahap konstruksi
- Sumber Dampak : Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Material,
persiapan konstruksi, kegiatan konstruksi, konstruksi kegiatan penunjang
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Tingkat kebisingan selama kegiatan konstruksi berada di bawah nilai baku mutu
sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 Tahun 1996 untuk

Dokumen RKL dan RPL| II-3


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

area pemukiman yaitu 55 dB Parameter yang akan dikelola adalah kebisingan,


tolok ukur dampak sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
48/11/1996 dan tingkat kebisingan di lokasi kegiatan tidak menganggu
kenyamanan manusia
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Memperlengkapi pekerja dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan
kerja (PPE), khususnya pelindung pendengaran seperti ear plug dan ear
muff.
 Menggunakan kendaraan yang layak beroperasi
 Mesin kendaraan perlu dirawat dengan baik sehingga tingkat kebisingan
kendaraan dapat dijaga pada level yang wajar.
 Kegiatan konstruksi dilakukan pada siang hari dengan tidak kenyamanan
masyarakat
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah tapak proyek pembangunan
apartemen
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

4. Kualitas Udara : Kegiatan Konstruksi


- Dampak : penurunan kualitas udara selama tahap konstruksi
- Sumber Dampak : kegiatan konstruksi
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Konsentrasi gas-gas dan debu pencemar di lokasi kegiatan berkurang dan
dampak polusi udara sehingga tidak sampai menimbulkan dampak berikutnya
yang membahayakan kesehatan manusia.
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Kontraktor pelaksana konstruksi diwajibkan untuk menyediakan dan
mewajibkan penggunaan alat pelindung diri yaitu masker anti debu secara

Dokumen RKL dan RPL| II-4


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

kontinu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber
pencemar.
 Menutup bak truk pengangkut bahan dan material konstruksi dengan terpal
 Menggunakan kendaraan baik truk pengangkut dan alat – alat berat yang
telah lulus uji emisi.
 Melakukan pembersihan ban kendaraan pengangkut material dengan cara
menyemprot dengan air sebelum kendaraan keluar dari lokasi proyek.
 Menetapkan batas kecepatan maksimum kendaraan di lokasi kegiatan
konstruksi
 Pengangkutan alat berat dan material dilakukan secara bertahap untuk
mengurangi intensitas kendaraaan yang keluar masuk lokasi kegiatan.
 Mengadakan penyuluhan kepada para pekerja untuk menggunakan alat
keselamatan kerja.
 Pekerjaan konstruksi dilakukan pada siang hari agar tidak menganggu
kegiatan masyarakat
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah tapak proyek pembangunan
apartemen
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

5. Penurunan Kualitas Air Permukaan


- Dampak : penurunan kualitas air permukaan Sungai Ciparigi
- Sumber Dampak : kegiatan konstruksi
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup : Meminimalisasi
dampak penurunan kualitas air laut, dengan mematuhi ketentuan yang telah
diatur PP RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dokumen RKL dan RPL| II-5


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

- Membuat selokan jebakan air limpasan disekeliling lokasi pembangunan.


Arah aliran air selokan ditujukan ke kolam pengendapan sebelum dialirkan
ke badan air penerima

- Membuat kolam pengendapan/sediment trap

- Kolam pengendapan berfungsi untuk menampung dan mengendapkan


limpasan air dari areal pembangunan yang mengandung lumpur. Kolam
pengendapan terdiri dari beberapa bagian dengan tujuan untuk
mengoptimalkan proses pengendapan lumpur.

- Secara berkala mengangkut endapan yang berada di kolam pengendapan

- Tidak membuang sampah dan material konstruksi ke Badan Air Penerima

- Penyimpanan oli bekas dan pelumas bekas dalam drum tertutup yang
sudah label B3 dan lokasinya penyimpanannya dibuat sesuai dengan
peraturan yang berkala

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah Sungai Ciparigi dan area
konstruksi
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

6. Penurunan Sanitasi Lingkungan


- Dampak : penurunan sanitasi lingkungan akibat kegiatan konstruksi
- Sumber Dampak :
Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Material, kegiatan konstruksi
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Terjaganya kebersihan dan kondisi sanitasi lingkungan dalam kawasan proyek
dan lingkungan sekitar
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dokumen RKL dan RPL| II-6


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

• Menyediakan tempat penyimpanan limbah sementara yang terpisah untuk


limbah domestik, limbah sisa – sisa konstruksi serta oli bekas
 Bekerjasama dengan pihak ketiga atau Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Bogor untuk mengelola sampah domestik
 Bekerja sama dengan masyarakat sekitar atau pihak ketiga untuk
pengelolaan limbah sisa – sisa konstruksi
 Memastikan pengelolaan sampah berjalan sesuai prosedur
 Pengangkutan sampah dan limbah padat dilakukan secara teratur
 Menyediakan petugas kebersihan bagi kegiatan konstruksi
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah area konstruksi, septic
tankportabel dan tempat penyimpanan limbah selama tahap konstruksi
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

7. Gangguan Lalu Lintas


- Dampak : gangguan lalu lintas
- Sumber Dampak :
Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Material
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Kemacetan berkurang pada ruas jalan Bina Marga, Pakuan, Malabar dan
Cidangiang terutama pada jam – jam sibuk yang mengarah pada lokasi
kegiatan
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Membuat dan mengimplementasikanrekomendasi kajian lalu lintas ANDAL
Lalin yang telah mendapat persetujuan dari DLLAJ Kota Bogor.
2. Mengatur waktu pengangkutan alat dan material bukan pada jam sibuk
3. Tonase kendaraan pengangkut alat dan material disesuaikan dengan kelas
jalan.

Dokumen RKL dan RPL| II-7


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

4. Menyediakan tenaga pengatur lalu lintas di sekitar lokasi proyek.


5. Memasang rambu lalu lintas.
6. Melarang parkir di pinggir jalan (on street parking) di sekitar lokasi proyek.
7. Pada saat pengangkutan material konstruksi dan material urugan
berkoordinasi dengan DLLAJ Kota Bogor dan Kepolisian setempat.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah Jalan Bina Marga, Jalan
pakuan, Jalan Malabar dan Jalan Cidangiang serta pintu masuk menuju
lokasi kegiatan
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : DLLAJ, Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : DLLAJ dan Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor

8. Limpasan Air Permukaan


- Dampak : Peningkatan Limpasan Air Permukaan
- Sumber Dampak :
adanya pembangunan gedung membuat berkurangnya area penyerapan air
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Berkurangnya genangan air di lokasi kegiatan dan tidak ada saluran air yang
tersumbat selama kegiatan konstruksi serta kondisi banjir sesaat dapat diatasi
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Menata dan melakukan pemeliharaan saluran drainase sebelum konstruksi
dimulai.
2. Mengatur penempatan material/bahan bangunan agar tidak menghambat
aliran air
3. Mencegah terputus dan tersumbatnya saluran drainase eksisting akibat
kegiatan konstruksi.
4. Tidak membuang lumpur, tanah, atau material konstruksi ke dalam saluran
drainase.

Dokumen RKL dan RPL| II-8


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

5. Membuat sumur resapan dan lubang resapan biopori di lokasi tapak


proyek.
6. Optimalisasi penghijauan pada lahan terbuka.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Saluran drainase di sekitar lokasi kegiatan
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kota Bogor dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota
Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

9. Peluang Berusaha
- Dampak : Timbulnya peluang berusaha akibat kegiatan konstruksi apartemen
- Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup : tumbuhnya unit usaha
baru akibat kegiatan konstruksi
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Mengutamakan supplier lokal dalam pemenuhan operasional material
konstruksi dan alat – alat berat
2. Menyediakan lokasi berjualan bagi masyarakat sekitar
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Kelurahan Tegallega
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap kontruksi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Dinas Koperasi, Perdagangan
dan Perindustrian Kota Bogor, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| II-9


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

2.3. Tahap Operasi


1. Persepsi Masyarakat
- Dampak : Perubahan persepsi masyarakat selama tahap operasi
- Sumber Dampak :
penerimaan tenaga kerja, kegiatan operasional apartemen, kegiatan
pengelolaan lingkungan
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
persepsi masyarakat yang positif terhadap kegiatan operasional apartemen
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Memberikan prioritas bagi masyarakat setempat dalam perekrutan tenaga
kerja operasional sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
2. Membina hubungan baik dengan tokoh masyarakat, instansi yang
berwenang di sekitar lokasi kegiatan.
3. Mengakomodasi saran, tanggapan dan keluhan dari aparat pemerintah dan
masyarakat setempat di sekitar lokasi kegiatan
4. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, sehingga
keberadaan apartemen dapat memperoleh tanggapan positif dari
masyarakat
5. Membuat pagar keliling dan menanami pohon pada sekeliling pagar untuk
6. Menyusun program CSR (corporate social responsibility) yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat, seperti pemberian beasiswa bagi siswa
berprestasi tetapi tidak mempunyai dukungan biaya pendidikan, membuka
seluas-luasnya program magang kerja bagi SMK yang ada di Kota Bogor
7. Melakukan pengelolaan limbah padat dan limbah cair serta menjaga
kebersihan lingkunganapartemendi dalam lokasi kegiatan, sehingga tidak
menjadi sarang berkembang biaknya vektor penyakit.
8. Akses jalan apartemen dibuka untuk masyarakat pada jam-jam tertentu
pada saat tidak jam sibuk
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kelurahan Tegallega
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga

Dokumen RKL dan RPL| II-10


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

2. Penurunan kualitas udara


- Dampak : penurunan kualitas udara
- Sumber Dampak :
Kegiatan operasional apartemen dan kegiatan utilitas
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Dampak penurunan kualitas udara di lokasi apartemenBotanical Residence
tidak menyebabkan gangguan kenyamanan dan kesehatan lingkungan bagi
masyarakat, penghuniapartemen dan masyarakat sekitar
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Optimalisasi penghijauan dalam lingkungan dengan vertical garden untuk
mengantisipasi terbatasnya lahan terbuka hijau
2. Penggunaan peralatan pendingin ruangan yang menggunakan refigeran
supaya menggunakan jenis refigeran yang ramah lingkungan untuk di
ruangan kantor pengelola.
3. Genset harus ditempatkan pada ruang kedap dan harus dilengkapi dengan
cerobong asap yang dilengkapi filter.
4. Membersihkan area STP setiap hari agar tidak menimbulkan bau dan
melakukan pemeliharaan STP secara berkala dan segera melakukan
perbaikan apabila terjadi kerusakan
5. Mengurus izin penggunaan genset pada instansi yang berwenang.
6. Maintenance genset secara berkala
7. Aktivitas dapur di kantin akan menggunakan sistem exhaust fan untuk
mengeluarkan asap
8. Melakukan pengaturan lalu lintas untuk mengurangi kemacetan
9. Pengangkutan limbah organik setiap 1 hari sekali untuk mengurangi bau
yang ditimbulkan karena limbah organik mudah busuk
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ruang Genset, Area Parkir,STP Area Apartemen, kantor, dan TPS
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)

Dokumen RKL dan RPL| II-11


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga


 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

3. Peningkatan kebisingan
- Dampak : peningkatan Kebisingan
- Sumber Dampak :
Kegiatan operasional apartemen akibat dari kegiatan transportasi dan kegiatan
hunian
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Kebisingan di lokasi kegiatan tidak melampaui baku mutu lingkungan yang
ditetapkan
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Menyediakan dan mewajibkan memakai ear plug bagi operator mesin
genset
2. Membuat rumah genset dari bahan yang kedap suara seperti fiber optic dan
memasang peredam pada knalpot genset
3. Melakukan uji emisi pada genset dan melakukan pemeliharaan serta
perbaikan secara berkala terhadap peralatan/mesin yang digunakan
sehingga tingkat kebisingan yang dihasilkan tidak melebihi baku mutu
4. Memberlakukan peraturan melarang kendaraan angkutan umum untuk me-
ngetem di area apartemen
5. Akses jalan apartemen dibuka untuk masyarakat pada jam-jam tertentu
pada saat tidak jam sibuk
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ruang Genset, Area Parkir, Area Apartemen
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| II-12


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Kota Bogor

4. Limpasan Air Permukaan


- Dampak : Peningkatan Limpasan Air Permukaan
- Sumber Dampak :
adanya gedung ApartemenBotanical Residence membuat berkurangnya area
penyerapan air
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Berkurangnya genangan air di lokasi kegiatan dan tidak ada saluran air yang
tersumbat selama kegiatan operasi serta kondisi banjir sesaat dapat diatasi
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Melakukan pemeliharaan saluran drainase secara berkala
2. Mencegah terputus dan tersumbatnya saluran drainase di sekitar lokasi
kegiatan
3. Melakukan peraturan untuk melarang masyarakat/ penghuni membuang
sampah ke saluran drainase
4. Memelihara sumur resapan yang berada di lokasi kegiatan
5. Optimalisasi penghijauan pada lahan terbuka.
6. Mempertahankan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) tetap yaitu sebesar
60% (untuk hijauan) dan 40% untuk bangunan
7. Jalan- jalan di dalam kawasan dibuat dari paving block dan tempat parkir
akan dibuat dari grass block
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Saluran drainase di sekitar lokasi kegiatan
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kota Bogor dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota
Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| II-13


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

5. Penurunan Kualitas Air Permukaan


- Dampak : Penurunan Kualitas Air Permukaan Sungai Ciparigi
- Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Kualitas limbah cair yang diolah di STP sesuai dengan baku mutu dan kualitas
air sungai Ciparigi tidak melebihi baku mutu terutama untuk paremeter nitrit,
pospat, seng, mangan dan total coliform
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Melakukan pemeliharaan STP secara berkala dan segera melakukan
perbaikan apabila terjadi kerusakan
2. Melakukan pengelolaan limbah lumpur STP secara berkala dengan bekerja
sama dengan pihak ketiga
3. Melakukan perekrutan tenaga kerja khusus untuk pengelolaan limbah cair
4. Menyediakan bak kontrol pada outlet STP
5. Limbah cair yang dihasilkan dari area dapur dikelola terlebih dahulu dengan
grease trap untuk memisahkan kandungan minyak dan lemak.
6. Melakukan pengelolaan air limbah sehingga mutu air limbah yang dibuang
ke sumber air tidak melampaui baku mutu air limbah yang telah ditetapkan
dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;
7. Menggunakan saluran pembuangan air limbah yang kedap air sehingga
tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan;
8. Memisahkan saluran buangan air limbah dengan saluran limpasan air
hujan;
9. Menetapkan titik penaatan untuk pengambilan contoh uji;
10. Memasang alat ukur debit atau laju alir air limbah dan melakukan
pencatatan debit harian air limbah tersebut;
11. Memeriksakan kadar parameter baku mutu air limbah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini secara berkala paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan ke laboratorium yang telah
terakreditasi dan teregistrasi di Kementerian Lingkungan Hidup;
12. Mempertahankan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) tetap yaitu sebesar
60% (untuk hijauan) dan 40% untuk bangunan
13. Dibuat resapan air yang berfungsi untuk meresapkan air hujan kembali ke
dalam tanah

Dokumen RKL dan RPL| II-14


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


o STP dan sungai Ciparigi
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

6. Peluang Berusaha
- Dampak : Timbulnya peluang berusaha akibat kegiatan operasional apartemen
- Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup : tumbuhnya unit usaha
baru di sekitar apartemenBotanical Residence
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Mengutamakan supplier lokal dalam pemenuhan operasional
ApartemenBotanical Residence(seperti alat tulis kantor, air minum,
peralatan dan bahan untuk kebersihan serta pemberantasan hama)
2. Melakukan pendampingan untuk membantu masyarakat setempat untuk
menangkap peluang usaha, termasuk menciptakan usaha turunan
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Kelurahan Tegallega
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Dinas Koperasi, Perdagangan
dan Perindustrian Kota Bogor, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| II-15


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

7. Penurunan Sanitasi Lingkungan


- Dampak : Penurunan Sanitasi Lingkungan
- Sumber Dampak : Kegiatan operasional apartemen dan kegiatan utilitas
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup : terjaganya kebersihan
dan kondisi sanitasi lingkungan dalam kawasan apartemen Botanical
Residence
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Menyediakan tempat sampah yang memadai dan tersebar pada setiap
lantai dan area apartemen untuk setiap luasan 100 m2 dengan dibedakan
untuk sampah basah (organik), sampah padat kering (non organik) dan
sampah logam
 Menyediakan lokasi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang di
lengkapi dengan area pemilahan sebelum dilakukan pengelolaan
selanjutnya dengan disediakan tempat terpisah untuk sampah organik, non
organik dan logam
 Merekrut tenaga kerja khusus untuk pengelolaan sampah/ limbah
 Bekerjasama dengan pihak ketiga atau masyarakat sekitar yang dapat
memanfaatkan kembali atau mendaur ulang sampah yang masih dapat
digunakan seperti plastik, kertas dan sampah logam serta daun dari RTH
untuk dibuat pupuk
 Limbah domestik yang tidak bisa dimanfaatkan kembali dikumpulkan di
tempat sampah untuk selanjutnya diangkut ke TPA secara rutin
 Menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle). Mengusahakan
pengurangan dari sumber sampah, menggunakan kembali sebelum
dibuang, melakukan daur ulang terhadap sampah yang bisa di daur ulang.
 Menyediakan TPS berupa landas container untuk sampah – sampah yang
akan diangkut ke TPS untuk memudahkan pengangkutan\Melakukan
pemeliharaan STP secara berkala dan segera melakukan perbaikan
apabila terjadi kerusakan
 Melakukan pengelolaan limbah lumpur STP secara berkala dengan bekerja
sama dengan pihak ketiga
 Limbah tinja dikelola pada septic tank yang dilakukan penyedotan secara
berkala
 Melakukan perekrutan tenaga kerja khusus untuk pengelolaan limbah cair
 Menyediakan bak kontrol pada outlet STP

Dokumen RKL dan RPL| II-16


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

 Limbah cair yang dihasilkan dari area kantin dikelola terlebih dahulu
dengan grease trap untuk memisahkan kandungan minyak dan lemak
 Melakukan pemberantasan verktor penyakit seperti tikus dan kecoa
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
o TPS, STP dan Area Apartemen
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi
- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : Dinas Pertamanan dan
Kebersihan Kota Bogor, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota
Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

8. Gangguan Lalu Lintas


- Dampak : adanya gangguan lalu lintas
- Sumber Dampak : Kegiatan operasional apartemen dan kegiatan utilitas
- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup : berkurangnya
kemacetan di Jalan Pakuan dan Jalan Malabar
- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Mengimplementasikan advis teknis lalu lintas yang telah disahkan oleh
DLLAJ Kota Bogor
• Menyediakan tenaga pengatur lalu lintas di depan pintu masuk/keluar
kawasan kegiatan yang berlangsung.
• Memasang rambu lalu lintas.
• Melarang parkir di pinggir jalan (on street parking) di sekitar lokasi
kegiatan.
• Berkoordinasi dengan DLLAJKota Bogor dan Kepolisian setempat untuk
pengelolaan transportasi
• Menyediakan area parkir di area basemen
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jalan Pakuan dan Jalan Malabarserta pintu masuk menuju area apartemen
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
o Pengelolaan dilakukan selama tahap operasi

Dokumen RKL dan RPL| II-17


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)


 Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup : DLLAJ Kota Bogor, dan Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| II-18


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

BAB III
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

3.1. Tahap Pra Konstruksi


1. Persepsi Masyarakat
 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : Persepsi Masyarakat
o Indikator Parameter : sikap, pandangan dan reaksi masyarakat dan
masyarakat mengenai informasi rencana kegiatan Pembangunan Gedung
Apartemen Botanical Residence
o Sumber Dampak : perencanaan dan aspek legalitas
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data
 Wawancara dengan perwakilan masyarakat
 Observasi
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Kelurahan Tegallega
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan
 Minimal 1 kali selama tahap pra konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

3.2. Tahap Konstruksi


1. Kesempatan Kerja
 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : Kesempatan Kerja
o Indikator Parameter : Jumlah tenaga kerja lokal yang terserap oleh adanya
kegiatan.
o Sumber Dampak :Rekruitment dan Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi

Dokumen RKL dan RPL| III-1


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup


o Metode Pengumpulan dan Analisis Data
 Wawancara
 Observasi
 Pemeriksaan data kepegawaian kontraktor pelaksana
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Kelurahan Tegallega dan Bagian Kepegawaian Kontraktor
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan
 Minimal 1 kali selama tahap konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Kelurahan Tegallega dan
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

2, Persepsi Masyarakat
 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : Persepsi Masyarakat
o Indikator Parameter : keluhan, komplain masyarakat dan persepsi
masyarakat mengenai kegiatan konstruksi yang dilakukan
o Sumber Dampak : Rekruitment dan Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi,
Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Material, kegiatan
konstruksi
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data
 Wawancara dengan perwakilan masyarakat
 Observasi
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Kelurahan Tegallega
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan
 Minimal 1 kali selama tahap pra konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga

Dokumen RKL dan RPL| III-2


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

3. Kebisingan
 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : Kebisingan
o Indikator Parameter : Intensitas bising dengan tolak ukur dampak sesuai
dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48/11/1996 tentang
Tingkat Kebisingan.
o Sumber Dampak : Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi
Material; kegiatan konstruksi
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : pengukuran langsung dengan
sound level meter
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : tapak proyek konstruksi dan Jalan
Pakuan serta Jalan Malabar
 Waktu dan Frekuensi Pemantauan : minimal 1 kali selama tahap konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

4. Kualitas Udara
 Dampak Lingkungan yang Dipantau : Penurunan Kualitas Udara
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : penurunan kualitas
udara
o Indikator Parameter : Parameter yang akan dipantau adalah gas-gas
seperti parameter SO2, CO, O3, NO2, HC, Pb, partikulat dan debu sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 dan untuk emisi genset SO2,
NO2, TSP
o Sumber Dampak :Kegiatan Konstruksi

Dokumen RKL dan RPL| III-3


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup


o Metode Pengumpulan dan Analisis Data
 Pengukuran langsung di lapangan menggunakan HVS (High volume
sampler) dan impinger.
 Analisis Laboratorium.
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : tapak proyek pembangunan
apartemen
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : minimal 1 kali selama tahap konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

5. Penurunan Sanitasi Lingkungan


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : penurunan sanitasi
lingkungan
o Indikator Parameter : Jumlah timbulan limbah yang dihasilkan, proses
pemilahan limbah dan ceceran limbah di tapak proyek dan sekitar tapak
proyek.
o Sumber Dampak : Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi
Material, kegiatan konstruksi
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pengamatan secara visual
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : TPS konstruksi
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap hari selama kegiatan konstruksi
berlangsung
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| III-4


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

6. Gangguan Lalu Lintas


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : gangguan lalu lintas
o Indikator Parameter : Volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, kejenuhan
badan jalan.
o Sumber Dampak : Mobilisasi – Demobilisasi Peralatan dan Mobilisasi
Material, kegiatan konstruksi
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Melakukan survey lalu lintas
dengan mencatat lalu lintas harian, kecepatan kendaraan dengan
kendaraan uji
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Jalan Pakuan dan Jalan malabar
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : minimal 1 kali selama tahap konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

7. Kualitas Air Permukaan


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : kualitas air
permukaan
o Indikator Parameter : parameter kualitas limbah air permukaan yaitu
lampiran 1 PP No.82 Tahun 2001 untuk kelas air golongan II
o Sumber Dampak : kegiatan konstruksi
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : pengambilan sampel air
limbah dan analisis laboratorium
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Sungai Ciparigi
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : minimal sekali selama tahap
konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga

Dokumen RKL dan RPL| III-5


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

8. Limpasan Air Permukaan :


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : limpasan air permukaan
o Indikator Parameter : adanya genangan atau banjir disekitar lokasi kegiatan
dan adanya saluran yang tersumbat selama kegiatan konstruksi
o Sumber Dampak : kegiatan konstruksi
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : pengamatan visual secara
langsung kondisi saluran drainase dan genangan setelah hujan pada area
apartemen dan sekitarnya
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : saluran drainase dan area
apartemen
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap kali setelah hujan redapada
tahap konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

9. Peluang Berusaha
 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : peluang berusaha
o Indikator Parameter : jumlah usaha baru yang tumbuh selama kegiatan
konstruksi apartemen Kebon Botanical Residence
o Sumber Dampak : kegiatan konstruksi
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : wawancara, observasi, data
UMKM Kelurahan Tegallega

Dokumen RKL dan RPL| III-6


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Kelurahan Tegallega


o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : minimal 1 kali sekali selama tahap
konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

3.3. Tahap Operasi


1. Persepsi Masyarakat
 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : persepsi masyarakat
o Indikator Parameter : keluhan, komplainmasyarakat, kepuasan masyarakat
dan penghuni terhadap pengelolaan apartemen yang dilakukan oleh PT
Laksana Eka Marga
o Sumber Dampak : penerimaan tenaga kerja operasi danoperasional
apartemen
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : wawancara dengan
penghuniapartemen dan masyarakat sekitar
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Apartemen Botanical Residence
dan Kelurahan Tegallega
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap 6 bulan sekali selama tahap
operasi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| III-7


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

2. Penurunan kualitas udara


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : kualitas udara
o Indikator Parameter : Parameter yang akan dipantau adalah gas-gas
seperti parameter SO2, CO, O3, NO2, HC, Pb, partikulat dan debu sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 dan untuk emisi genset SO2,
NO2, TSP dan opasitas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup No.13 Tahun 1995
o Sumber Dampak : operasional apartemen, kegiatan utilitas
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data
 Pengukuran langsung di lapangan menggunakan HVS (High volume
sampler) dan impinger.
 Analisis Laboratorium.
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : upwind dan downwind pada area
apartemenBotanical Residence, cerobong genset, area parkir
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap 6 bulan sekali selama tahap
operasional berlangsung
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

3. Peningkatan kebisingan
 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : kebisingan
o Indikator Parameter : Intensitas bising berdasarkan nilai ambang batas
dalam KepMen LH No.48 Tahun 1996 (ambien) dan SK Menaker No.51
Tahun 1999 untuk ruang genset
o Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pengukuran langsung dengan
soundlevel meter

Dokumen RKL dan RPL| III-8


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : upwind dan downwind pada area


apartemenBotanical Residence, area apartemen, cerobong genset, area
parkir
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap 6 bulan sekali selama tahap
operasional berlangsung
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

4. Limpasan air permukaan :


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : limpasan air permukaan
o Indikator Parameter : adanya genangan atau banjir disekitar lokasi kegiatan
dan adanya saluran yang tersumbat selama kegiatan konstruksi
o Sumber Dampak : operasional apartemen
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : pengamatan visual secara
langsung kondisi saluran drainase dan genangan setelah hujan pada area
apartemen dan sekitarnya
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : saluran drainase dan area
apartemen
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap kali setelah hujan reda pada
tahap operasi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| III-9


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

5. Kualitas limbah cair


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : limbah cair
o Indikator Parameter : parameter kualitas limbah cair yaitu pH, BOD,
TSS dan minyak lemak sesuai dengan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.112 Tahun 2003
o Sumber Dampak : operasional apartemen
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : pengambilan sampel air
limbah dan analisis laboratorium
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : inlet dan outlet STP
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap enam bulan sekali
selama tahap operasional berlangsung
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

6. Kualitas Air Permukaan


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : kualitas air
permukaan
o Indikator Parameter : parameter kualitas limbah air permukaan yaitu
lampiran 1 PP No.82 Tahun 2001 untuk kelas air golongan II
o Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : pengambilan sampel air
limbah dan analisis laboratorium
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Sungai Ciparigi
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : minimal sekali selama tahap
konstruksi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga

Dokumen RKL dan RPL| III-10


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

7. Peluang Berusaha
 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : peluang berusaha
o Indikator Parameter : jumlah usaha baru yang tumbuh selama kegiatan
operasionalapartemen Kebon Botanical Residence
o Sumber Dampak : kegiatan operasional apartemen
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : wawancara, observasi, data
UMKM Kelurahan Tegallega
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Kelurahan Tegallega
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap 6 bulan sekali selama tahap
operasi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

8. Penurunan Sanitasi Lingkungan


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : sanitasi lingkungan
o Indikator Parameter : Jumlah timbulan limbah yang dihasilkan, proses
pemilahan limbah dan ceceran limbah di tapak proyek dan sekitar tapak
proyek dan kualitas air tanah berdasarkan PerMenKes RI No.416 Tahun
1990 (Lampiran II)
o Sumber Dampak : Kegiatan operasional apartemen, kegiatan utilitas
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Pengamatan secara visual,
pengambilan sampel air tanah dan analisis laboratorium

Dokumen RKL dan RPL| III-11


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : STP, TPS, sumur di sekitar


lokasi kegiatan dan area apartemen
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap 6 bulan sekali selama tahap
operasi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

9. Gangguan Lalu Lintas


 Dampak Lingkungan yang Dipantau
o Jenis Dampak Lingkungan Hidup yang Dipantau : gangguan lalu lintas
o Indikator Parameter : Volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, kejenuhan
badan jalan.
o Sumber Dampak : Kegiatan Operasional Apartemen
 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
o Metode Pengumpulan dan Analisis Data : Melakukan survey lalu lintas
dengan mencatat lalu lintas harian, kecepatan kendaraan dengan
kendaraan uji
o Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup : Jalan Pakuan dan Jalan Malabar
o Waktu dan Frekuensi Pemantauan : setiap 6 bulan sekali selama tahap
operasi
 Instansi Pemantauan Lingkungan Hidup (PLH)
o Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup : PT Laksana Eka Marga
o Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor
o Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup : Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| III-12


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

BAB IV
Jumlah dan Jenis Izin PPLH

Dalam kegiatan operasionalnya, PT Laksana Eka Marga membutuhkan beberapa


izin dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa perizinan yang
dibutuhkan adalah :
1. Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3
2. Izin Pembuangan Limbah Cair
3. Izin Gangguan (HO)
Apabila dibutuhkan perizinan lainnya maka pemarakarsa akan memenuhinya sesuai
dengan saran dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor

Dokumen RKL dan RPL| IV-1


Rencana Pembangunan Apartemen Botanical Residence

BAB V
Pernyataan Komitmen Pelaksanaan RKL - RPL
S U R AT P E R N Y A T A A N
(MELAKSANAKAN KETENTUAN DALAM DOKUMEN RKL-RPL)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Pemrakarsa : PT. Laksana Eka Marga


Alamat Kantor :
Telepon/Fax : (0251) 8381630 / 8381628
Penanggung jawab : Sisca Mulyanto
Jabatan : Direktur
Kegiatan : Pembangunan Apartemen Botanical Residence
Lokasi Kegiatan : Kampung Babakan Fakultas RW 04 Kelurahan Tegallega Kota
Bogor
Luas Area : 6249 m2

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan


(RKL-RPL) dari usaha/kegiatan tersebut diatas disusun dengan memperhatikan
pengarahan dari TIM KOMISI AMDAL KOTA BOGOR.
2. Kami berjanji dan bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen RKL-RPL ini serta bersedia dipantau
dampaknya oleh instansi/pihak yang berwenang sesuai peraturan yang berlaku.
3. Bila kami tidak melaksanakan Dokumen RKL-RPL ini, kami bersedia menghentikan
usaha atau kegiatan tersebut diatas dan bersedia menanggung semua kerugian serta
segala resiko yang ditimbulkannya.
4. Kami bersedia memperbaharui Dokumen RKL-RPL ini apabila diperlukan, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5. Kami bersedia melakukan kewajiban dalam melaksanakan pelaporan setiap 6 (enam )
bulan sekali.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk diketahui dan
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bogor, 10 Juni 2014


Yang Membuat Pernyataan,

Sysca Mulyanto
(Direktur)

Dokumen RKL dan RPL| V-1

Anda mungkin juga menyukai