Anda di halaman 1dari 3

AKTIVITAS FISIK BAGI REMAJA

Remaja menurut Undang-Undang Perlindungan Anak adalah seseorang yang berusia


antara 10-18 tahun, dan merupakan kelompok penduduk Indonesia dengan jumlah yang cukup
besar (hampir 20% dari jumlah penduduk). Remaja adalah calon pemimpin dan pengerak
pembangunan di masa depan. Masa remaja sangat berharga karena tubuh berada dalam
kondisi kesehatan fisik, psikis, dan pendidikan yang baik. Walaupun begitu, pada usia remaja
juga terjadi proses pencarian jati diri, pergaulan, mementingkan bagaimana berpenampilan,
menyukai lawan jenis, pengaruh teman sebaya dan pengaruh media sosial serta ada
kecenderungan untuk mencontoh perilaku dan pola hidup orang-orang yang mereka idolakan.
Hal tersebut bisa membawa pengaruh terhadap perilaku dan status kesehatan remaja itu
sendiri.
Aktivitas fisik pada remaja merupakan hal yang penting. Kenyataannya, aktivitas fisik
remaja terus menurun seiring pesatnya perkembangan teknologi. Sebagai contoh, kebiasaan
menonton televisi membuat anak dan remaja kurang bergerak. Rata-rata remaja beraktivitas
fisik selama 20-30 menit per hari, padahal idealnya lama aktivitas 60 menit per hari Tangga
berjalan dan lift membuat orang tak lagi bersusah payah naik tangga dan beragam teknologi
lain. Aktivitas fisik yang efektif, itu hanya sekali dalam sepekan, yakni saat pelajaran
olahraga. Hal itu bisa memicu kegemukan atau obesitas seiring bertambahnya usia.Angka
obesitas pada remaja 24%, lebih tinggi dibandingkan 10 tahun lalu yang hanya 13%. Untuk
mengatasi obesitas, aktivitas fisik rutin, seperti jalan cepat, lari, dan berenang, perlu
diperbanyak. Orangtua harus menjadi contoh bagi anaknya agar gemar berolahraga sejak usia
dini. Aktifitas fisik yang rendah telah diidentifikasi sebagai salah satu dari 4 besar penyebab
risiko penyebab kematian di dunia.
Manfaat aktifitas fisik bagi remaja adalah untuk menjaga berat badan agar tetap berada
pada batas normal serta meningkatkan kebugaran tubuh. Kedua hal tersebut (berat badan ideal
dan kebugaran) dapat menunjang produktifitas dan konsentrasi remaja dalam melakukan
kegiatan sehari-hari, khususnya menerima pejaran di sekolah. Manfaat aktivitas fisik bagi
remaja menurut P2PTM Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sistem sistem syaraf
 Mempertahankan dan mengontrol berat badan
 Membantu dalam perkembangan kehidupan sosial remaja, percaya diri dan interaksi sosial
 Menjauhkan dari tingkah laku yang tidak baik bagi kesehatan seperti merokok dan alkohol
 Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan
 Meningkatkan kreativitas, produktivitas dan prestasi akademis
 Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tubuh
 Meningkatkan proses pemadatan tulang

Sebuah penelitian mengungkap bahwa berlari 30 menit secara rutin selama 5 hari
dalam 3 pekan terbukti membantu remaja mendapatkan waktu tidur yang lebih berkualitas,
dan membuat lebih fokus dalam meningkatkan pencapaian akademis. Aktivitas fisik bagi
remaja dapat dilakukan di sekolah dan di luar sekolah. Berikut ini adalah r ekomendasi
aktivitas fisik bagi remaja usia 5-17 tahun yang dilakukan di sekolah :
- Melaksanakan aktivitas fisik/olahraga/senam sehat bersama selama 30 menit setiap hari
sebelum pelajaran dimulai
- Optimalisasi waktu istirahat dengan bermain seperti lompat tali, galasin dan lainnya
- Melaksanakan gerak jalan/barisan
- Tes kebugaran jasmani secara berkala
- Melakukan edukasi tentang pentingnya melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari atau
150 menit setiap minggu.

Sedangkan untuk aktivitas fisik yang dapat dilakukan di luar lingkungan sekolah adalah
sebagai berikut :
 Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai kuat minimal 60 menit
(akumulatif) / hari. Contohnya seperti jogging, bersepeda, berenang, dan lain-lain.
 Aktivitas fisik lebih dari 60 menit/hari akan memberikan keuntungan tambahan bagi
kesehatan.

Semakin tinggi frekuensi dan intensitas aktifitas fisik seorang remaja, maka makin
dibutuhkan asupan gizi yang cukup agar terjadi keseimbangan antara asupan dan pengeluaran
energi. Berikut beberapa tips yang mungkin bermanfaat buat anda :
1. Perbanyak minum air putih ketika anda melakukan aktifitas fisik
2. Batasi konsumsi minuman berenergi, karena minuman tersebut dapat meningkatkan
detak jantung sementara detak jantung sendiri sudah sangat tinggi ketika anda
melakukan aktifitas fisik, maka pilihan terbaik adalah air putih.
3. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti pisang rebus,
jagung rebus, ubi atau singkong, kentang rebus, dll.
4. Jika anda memiliki hobby main game, dimana anda menghabiskan waktu yang lama di
depan komputer atau TV, maka cobalah luangkan waktu untuk istirahat sejenak sekitar
20-30 menit untuk melakukan peregangan otot, push up atau mungkin scot jump.
5. Istirahat yang cukup setelah melakukan aktifitas fisik.
Artikel Penulisan Kreatif

Kelompok 7 :
-Destry Hikmawati
-Dinar Monitha N
-Geri Gervian
-Melyza Nur Islami
-Nuraeni
-Regita
-Sianturi Juwita R
-Sofie Ainun Fazri

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA


BANDUNG – TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai