Anda di halaman 1dari 22

KAK

--Pembangunan Stadion Olimpic Mini


Teluk Bayur--

1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur Kab.


Berau sebagai salah satu fasilitas sarana olahraga yang
memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan
peningkatan sarana Olahraga dalam rangka meningkatan
Presestasi Olahraga Di Kabupaten Berau dalam membina
dan menciptakan bibit – bibit Atlit Sepak Bola yang
Profesional.

Untuk memenuhi ketersediaan Pembangunan Stadion


Olimpic Mini Teluk Bayur serta dalam rangka meningkatan
sarana dan prasarana penunjang Presestasi Olahraga,
Yang dimana belum adanya ketersedianya sarana Stadion
Sepak Bola yang memadahi dan sesuai standar FIFA,
sehingga perlu adanya Pembangunan sarana dan
Prasarana Olahraga untuk memenuhi kegiatan Olahraga
SepakBola yang berstandar FIFA, Untuk Menunjang
Presestasi yang berkualitas dengan dibarengi fasilitas
sarana olahraga / Gor yang menunjung maka, perlu
dibentuk Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur.

Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur adalah


Pembangunan Stadion yang digunakan untuk sarana
Olahraga Sepak Bola yang sangat dibutuhkan oleh
Kabupaten Berau Dalam Meningkatkan Prestasi Atlit – Atlit
Sepakbola untuk bersaing atau berkompetensi dengan
daerah – daerah lain atau Tingkat Provinsi dalam meraih
presestadi dalam bidang olahraga.

Disadari bahwasanya dalam pembangunan dan


pengoperasian Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk
Bayur, dapat saja menimbulkan dampak, khususnya
limbah, Kesemuanya ini bila tidak diperhatikan akan
menurunkan kualitas lingkungan sekitar Stadion.

Sisi lain dari perkembangan kota khususnya terhadap


aktivitas kendaraan/lalu lintas dapat memberikan dampak
terhadap Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur
(dampak lingkungan terhadap proyek), dalam hal ini .
Untuk memitigasi dampak tersebut maka disusunlah
dokumen UKL-UPL agar dampak negatif yang timbul dapat
diminimalkan dan dampak positifnya dapat dioptimalkan.
Sehingga setiap aktifitas kegiatan pembangunan yang
diperkirakan menimbulkan dampak terhadap lingkungan
maka wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL.

Kesemuanya ini merupakan arahan yang tegas dan harus


dipatuhi dalam melaksanakan Pembangunan
Berkelanjutan (sustainable development), karena
pelaksanaan UKL-UPL merupakan upaya untuk
mengintegrasikan dimensi lingkungan ke dalam
Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur dan tidak
boleh mengorbankan lingkungan sekitarnya, begitupun
sebaliknya lingkungan tidak boleh mengganggu
kenyamanan pengguna Stadion, sehingga diperoleh
keseimbangan lingkungan, kelestarian fungsi serta
kemampuannya dapat diseleraskan dengan
perkembangan dan pembangunan wilayah.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya


Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang
dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan
yang tidak wajib melakukan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL).

Dengan studi UKL-UPL ini diharapkan nantinya dapat


digunakan sebagai acuan bagi rencana Pembangunan
Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur agar berwawasan
lingkungan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

a. Maksud Kegiatan
Maksud dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan
Dokumen UKL-UPL Pembangunan Pembangunan
Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur ini adalah:

1) Tersusunnya Dokumen Lingkungan Hidup sebagai


bentuk upaya dan pemantauan dampak lingkungan
hidup;

2) Untuk mendapatkan penerbitan Izin Lingkungan.

b. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan pengadaan jasa Penyusunan Dokumen


UKL-UPL Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur adalah:

1) Menyajikan informasi lingkungan sebelum adanya


kegiatan Stadion Olimpic;

2) Menguraikan kegiatan yang akan dilakukan Stadion


Olimpic;

3) Menguraikan komponen rencana usaha dan/atau


kegiatan yang akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup akibat pembangunan
dan pengoperasian Stadion Olimpic.

4) Menguraikan tindakan pihak Pembangunan Stadion


Olimpic Mini Teluk Bayur dalam program
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

1.3. SASARAN KEGIATAN

Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah


tersusunnya Dokumen Lingkungan Hidup yang
ditimbulkan dari pekerjaan pembangunan konstruksi
Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur.

1.4. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan Penyusunan Dokumen UKL-UPL


Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur di
Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur.
1.5. SUMBER PENDANAAN

a. Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kab.


Berau Tahun Anggaran 2020 pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kab. Berau ;

b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp.


449.919.000,- (## Empat Ratus Empat Puluh Sembilan
Juta Sembilan Ratus Sembilan Belas Ribu Rupiah ##)

1.6. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA

Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan


pengadaan jasa konsultansi adalah sebagai berikut:

Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang Kab. Berau

Kegiatan : Penyusunan Dokumen UKL-UPL


Pembangunan Pembangunan Stadion

Olimpic Mini Teluk Bayur

PPK : Erwin, ST.ME

2. DATA PENUNJANG

2.1. DATA DASAR

Secara garis besar data dasar dalam Penyusunan


Dokumen UKL-UPL Pembangunan Pembangunan Stadion
Olimpic Mini Teluk Bayur adalah sebagai berikut:
a. Dokumen Pembiayaan;

Berupa Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)


kegiatan Jasa Konsultansi sebagai bukti tersedianya
anggaran untuk pembiayaan kegiatan Penyusunan
Dokumen UKL-UPL.

b. Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab.


Berau

2.2. REFERENSI HUKUM

Acuan regulasi yang menjadi landasan kegiatan


Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pembangunan
Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur, adalah
sebagai berikut:

a. Undang-Undang Republik Indonesia

1) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan;

2) Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang;

3) Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

4) Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa


Konstruksi.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

1) Peraturan pemerintah RI No. 18 Tahun 1999


tentang Pengolahan Bahan Limbah Berbahaya dan
Beracun;

2) Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999


tentang Pengendalian Pencemaran Udara;
3) Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air;

4) Peraturan Pemerintah RI No. 15 Tahun 2010


tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

5) Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012


tentang Izin Lingkungan.

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia

1) Peraturan Presiden RI No. 4 Tahun 2015 tentang


Perubahan Keempat atas Perpres 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

d. Peraturan Menteri

1) Peraturan Menteri Kesehatan No.


741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;

2) Peraturan Menteri Kesehatan No.


147/MENKES/PER/I/2010 tentang Perijinan Rumah
Sakit;

3) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.


05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;

4) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.


16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup;

5) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun


2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta
Penerbitan Izin Lingkungan;
6) Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2014
tentang Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk
Bayur

e. Keputusan Menteri/Kepala Badan

1) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.


KEP-48/MENLH/LH/11/1996 tentang Baku Mutu
Tungkat Kebisingan;

2) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.


KEP-50/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu
Lingkungan untuk Tingkat Kabauan;

3) Keputusan Menteri Kependudukan dan Lingkungan


Hidup No. KEP-02/MENKLH/1998 tentang Pedoman
Baku Mutu Lingkungan Dalam Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan;

4) Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak


Lingkungan No. KEP-124/12/1997 tentang Panduan
Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat.

3. RUANG LINGKUP

3.1 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup kegiatan Penyusunan Dokumen UKL-UPL terdiri


atas:

a. Pekerjaan Persiapan

Pada tahap pekerjaan persiapan, Penyedia Jasa harus


melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1) Koordinasi dengan Direksi Pelaksana Kegiatan;

2) Pengumpulan data awal, data primer dan sekunder,


buku-buku referensi yang berhubungan dengan
pekerjaan ini sebagai bahan referensi
medan/lapangan dan untuk penyempurnaan
program kerja sehingga akan dicapai suatu hasil
pekerjaan yangmaksimal;

3) Desk studi dan diskusi awal;

4) Pembuatan dan penyususunan program kerja,


pembagian tugas dan pengarahan.

b. Survey Komponen Lingkungan

Penyedia jasa harus melakukan survey diwilayah studi


untuk mengetahui kondisi lingkungan awal. Survey
tersebut terutama dilakukan untuk komponen
lingkungan yang diperkirakan terkena dampak kegiatan
proyek yang meliputi:

1) Data Topografi

Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data


peta topografi kawasan studi.

2) Data Hidrologi

Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa


pengumpulan peta stasiun curah hujan, besarnya
curah hujan, dan data meteorology. Berbagai data
dan informasi diantaranya berupa :

a) Peta stasiun curah hujan dapat diperoleh pada


instansi BMKG;

b) Data curah hujan harian (terbaru) dapat


diperoleh pada instansi BMKG;

c) Data meteorologi berupa kondisi temperatur


udara, kelembaban relatif, lama penyinaran
dan kecepatan angin. perolehan data dapat
diperoleh pada instansi BMKG.

3) Data Aspek Multisektor


Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor
melakukan pengumpulan yang berupa informasi
lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi
kependudukan. Informasi lingkungan dapat
diperoleh dari instansi terkait. Data-data tersebut
meliputi :

a) Komponen lingkungan fisik-kimia yang terdiri


dari iklim, fisiografi dan geologi,
hidrologi/kualitas air, ruang lahan dan tanah;

b) Komponen biologi yang terdiri dari kondisi


flora, fauna dan biota air;

c) Komponen sosial, ekonomi dan budaya yang


meliputi jumlah penduduk, tingkat pendidikan,
mata pencaharaian dan pendapatan asli
daerah (PAD), dan lain-lain;

d) Komponen kesehatan yang terdiri dari kondisi


sanitasi, statistik kesehatan, data penyakit dan
sarana pelayanan kesehatan;

e) Rencana tata ruang wilayah.

c. Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh, data primer dan


sekunder, dilakukan analisis dan merupakan data untuk
rona lingkungan hidup.

Pengambilan sampel meliputi: tanah, air permukaan,


udara (polusi), dan kebisingan.

Sampel-sampel tersebut dilakukan pengujian di


laboratorium untuk memperoleh hasil yang dapat
dijadikan sumber data dasar dalam melakukan
prakiraan dampak.
d. Penyusunan Dokumen UKL-UPL

Dari hasil survey dan evaluasi tersebut diatas,


penyedia jasa harus menyusun dokumen UKL-UPL yang
memberikan gambaran kondisi lingkungan awal dan
perubahan-perubahannya yang akan terjadi pada
masing-masing tahap kegiatan proyek. Hal yang
terpenting dalam Dokumen UKL-UPL adalah rencana
kegiatan, rona lingkungan, ruang lingkup, prakiraan
dampak (dalam ukl/upl tidak ada dampak penting),
karena hal inilah yang akan menjadi dasar rumusan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Dampak yang akan terjadi pada masing masing tahap


kegiatan harus dikelola dan dipantau yang dituangkan
dalam dokumen Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Dokumen
dokumen ini harus disusun dengan memperhatikan dan
mengacu pada peraturan penyusunan UKL-UPL yang
berlaku.

1) Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) harus serinci


mungkin dan berisi tentang:

a) Jenis dampak dan sumber dampak yang


dikelola;

b) Tolak ukur dampak;

c) Pengelolaan lingkungan hidup;

d) Lokasi dan periode pengelolaan;

e) Institusi pengelolaan lingkungan.

2) Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

UPL hendaknya berisi tentang ketentuan-ketentuan


pokok pemantauan yang meliputi:
a) Parameter lingkungan yang dipantau;

b) Metode pemantauan yang mencakup metode


pengumpulan dan analisa data, lokasi dan
jangka waktu dan frekuensi pemantauan,

c) Institusi pemantau lingkungan.

e. Pemerikasaan Dokumen UKL-UPL

Penyedia jasa diminta kesanggupannya untuk


mendampingi pemrakarsa dalam melakukan
pemeriksanaan Dokumen UKL-UPL di Komisi penilai
pada waktu yang ditentukan kemudian.

f. Perbaikan Dokumen

Perbaikan dokumen UKL-UPL adalah


perbaikan/penyempurnaan dokumen UKL-UPL yang
telah diperiksa oleh OPD teknis lingkungan dan OPD
terkait sesuai dengan masukan, saran, atau perbaikan
atas saran dan masukan dari pemeriksa.

g. Persetujuan/pengesahan Dokumen UKL-UPL

Persetujuan Dokumen UKL-UPL adalah persetujuan oleh


lembaga yang bertanggung jawab terhadap lingkungan
hidup terhadap Dokumen UKL-UPL yang telah dilakukan
perbaikan/penyempurnaan sesuai dengan
masukan/tanggapan pada saat presentasi.

3.2 KELUARAN (OUT PUT)

Keluaran akhir kegiatan meliputi dokumen Penyusunan


Dokumen UKL-UPL, berupa:

a. Laporan Rencana Mutu Kontrak (Quality Assurance)


Rencana Mutu Kontrak atau Quality Assurance, yaitu
suatu dokumen yang berisi seluruh kegiatan terencana
dan sistematis yang diperlukan untuk memberikan
suatu

keyakinan yang memadai bahwa produk/jasa yang


akan dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang
telah ditetapkan.

Laporan mencakup sistimatis kerja atau kerangka


acuan kerja bagi konsutan yang telah disetujui oleh
Pengguna Jasa dalam rangka memberikan hasil desain
yang dapat dipertanggung jawabkan dan diketahui
oleh kedua pihak. Laporan ini harus sebelum konsultan
memulai pekerjaan dan diselesaikan paling lambat 14
(empat belas) hari kalender setalah SPMK..

Laporan Rencana Mutu Kontrak menguraikan:

1) Organisasi yang melaksanakan studi/terkait harus


sesuai dengan keahlian yang diperlukan untuk
memenuhi mutu yang diminta;

2) Tahapan kegiatan penting pada perencanaan harus


jelas;

3) Jadwal rencana inspeksi untuk memastikan


kesesuaian prosedur termasuk standar kriteria
penerimaannya;

4) Pelaksanaan verifikasi pada tahapan yang sesuai


dengan mengacu pada standar penerimaan;

5) Pelaksanaan identifikasi dan rekaman mutu.

Laporan Rencana Mutu Kontrak dibuat dalam rangkap 5


(Lima) yang terdiri dari 1 (satu) asli dan 4 (empat)
copy. Laporan akan diskusikan secara internal
bersamaan dengan pelaksanaan Laporan Pendahuluan
(Inception Report).

b. Laporan Pendahuluan (Inception Report)


Laporan Pendahuluan (Inception Report) mencakup
temuan-temuan dari hasil survey awal dan
permasalahan yang dihadapi, jadwal penugasan dan
rencana mobilisasi personil, jadwal pengadaan
peralatan, pekerjaan persiapan dan rencana
pelaksanaan kerja, metode pelaksanaan dalam
mengatasi permasalahan yang ada.

Laporan ini diselesaikan paling lambat 14 (empat


belas) hari kalender setelah SPMK. Laporan
pendahuluan yang diserahkan berisi:

1) Rencana kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh;

2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung


lainnya;

3) Jadwal kegiatan Penyedia Jasa;

4) Uraian Program Kerja, Rencana Tindak,


Implementation Program, Jadwal Pengerahan
Personil, dll;

5) Metode Pelaksanaan untuk penanganan pekerjaan


yang bersangkutan;

6) Permasalahan, hambatan dan temuan/fact and


finding di lapangan;

7) Daftar Referensi, studi terdahulu yang ada korelasi


terhadap pekerjaan yang bersangkutan;

8) Hasil pengumpulan seluruh data yang dapat


dikumpulkan oleh Penyedia Jasa;

9) Temuan-temuan awal dari Penyedia Jasa yang


menyangkut baik masalah

teknis maupun non teknis.


Laporan Pendahuluan (Inception Report) dibuat dalam
rangkap 5 (Lima) yang terdiri dari 1 (satu) asli dan 4
(empat). Laporan akan diskusikan secara internal
bersamaan dengan pelaksanaan Laporan Rencana
Mutu Kontrak (Quality Assurance).

Setelah dilakukan penyempurnaan berdasarkan


masukan dari audient dalam presentasi, selanjutnya
Laporan Pendahuluan (Inception Report) akan
diserahkan sebanyak rangkap 8 (delapan) yang terdiri
dari 1 (satu) asli dan 7 (tujuh) copy.

c. Laporan Bulanan

Laporan ini dibuat tiap bulan, diserahkan paling lambat


minggu pertama bulan berikutnya. Laporan bulanan
menguraikan kemajuan/progres pekerjaan, masalah-
masalah yang dihadapi serta rencana kerja berikutnya.
Selain itu diuraikan hambatan/kendala-kendala yang
dihadapi dan rencana penanganannya. Notulen rapat
termasuk keputusan yang diambil dilampirkan dalam
laporan bulanan.

Laporan bulanan menguraikan : Nama dan tugas tim,


pekerjaan yang dilaksanakan, hasil/produk pekerjaan.
Laporan ini ditandatangani oleh Team Leader dan
sebelum diserahkan laporan diperiksa/disahkan oleh
Direksi Pelaksana Kegiatan yang bersangkutan.
Laporan bulanan dibuat dalam rangkap 5 (Lima) yang
terdiri dari 1 (satu) asli dan 4 (empat) copy.

d. Laporan UKL-UPL Sementara (Draft Final UKL-UPL)

Terdiri dari prosedur kerja dan gambaran hasil seluruh


pekerjaan UKL-UPL Pembangunan Pembangunan
Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur Pratama secara
keseluruhan untuk dipresentasikan. Secara umum
Laporan UKL-UPL Sementara (Draft Final UKL-UPL)
menguraikan:
1) Mengakomodir masukan, kritik dan saran dari hasil
pelaksanaan Pertemuan Cosultation Meeting, yang
telah dilakukan sebelumnya.

2) Konsep Laporan Utama : Mengenai hasil penelitian


dengan analisa secara professional atas serta
penyajian dokumen UKL-UPL Normalisasi dan
Rehabilitasi Saluran Alam Handil Bhakti.

Laporan UKL-UPL Sementara (Draft Final UKL-UPL)


dibuat dalam rangkap 5 (Lima) yang terdiri dari 1
(satu) asli dan 4 (empat) copy.

Laporan akan diskusikan dihadapan Tim Teknis Dinas


Lingkungan Hidup Kab.

Penajam Paser Utara dan pihak-pihak terkait untuk


mendapatkan masukan.

e. Laporan Akhir (Final Report)

Terdiri dari prosedur kerja dan gambaran hasil


pelaksanaan UKL-UPL Pembangunan Pembangunan
Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur Pratama secara
keseluruhan dan telah disempurnakan berdasarkan
masukan-masukan audient pada waktu pelaksanaan
pembahasan/pemeriksaan oleh Tim Teknis Dinas
Lingkungan Hidup Kab. Penajam Paser Utara. Seluruh
hasil masukan, kritik dan saran dari diskusi telah
diakomodir. Laporan Akhir (Final Report) terdiri dari:

1) Laporan Akhir terdiri dari:

 Laporan UKL dan UPL

2) Laporan Penunjang:

 Laporan Kajian Sosial Ekonomi & Budaya

 Laporan Survey Investigasi & Analisa Data


 Dokumentasi Kegiatan Lapangan (Album Foto)

 Dokumentasi & Seluruh Laporan dalam Harddisk


1000 GB

3.3 DISKUSI/PRESENTASI

Diskusi/presentasi dilakukan dihadapan Tim Teknis


Dinas Lingkungan Hidup Kab.

Berau guna memperoleh masukan.

3.4 PENYEDIAAN OLEH PENGGUNA JASA

Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa


yang dapat digunakan dan akan dipelihara oleh Penyedia
Jasa :

a. Laporan dan data yang akan diberikan kepada


Penyedia Jasa yaitu dokumen dan administrasi
pendukung yang diperlukan (jika ada);

b. Pengguna Jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya


yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping
(countepart), atau project officer (PO) dalam rangka
pelaksanaan jasa Penyedia Jasa.

3.5 PENYEDIAAN OLEH PENYEDIA JASA

Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara


semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

3.6 LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Lingkup kewenangan Penyedia Jasa dalam kegiatan
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pembangunan
Pembangunan Stadion Olimpic Mini Teluk Bayur sebagai
berikut:

a. Penyedia Jasa bertanggung jawab secara profesional


atas jasa Penyusunan Dokumen UKL-UPL yang
dilakukan sesuai ketentuan peraturan dan perundang-
undangan serta harus sesuai dengan kode etik (tata
laku) profesi yang berlaku;

b. Penyedia Jasa mulai bertugas sejak ditetapkan


berdasarkan SPMK sampai dengan paling lambat 2
(dua) minggu setelah serah terima dokumen;

c. Penyedia Jasa dalam melaksanakan tugasnya


bertanggung jawab secara kontraktual kepada
Pengguna Jasa dalam hal ini Pejabat Pembuat
Komitmen Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

3.7 JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Jangka waktu pelaksanaan adalah 60 (enam puluh) hari


kalender sejak SPMK diterbitkan.

3.8 PERSONIL

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, tenaga ahli yang


dibutuhkan antara lain:
No Kualifikasi Personil

1 Jabatan : Team Leader


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : S2 Teknik Lingkungan
Sertifikat : SKA, Ahli Madya Teknik Lingkungan – Madya (501)

Pengalaman : Untuk S2 Pengalaman Minimal 3 Tahun Anggaran

2 Jabatan : Ahli Hidrologi


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : S1 Teknik Sipil
Sertifikat : SKA, Ahli Muda Sumber Daya Air – Madya (211)
Untuk S1 Pengalaman Minimal 2 Tahun Anggaran
Pengalaman :

3 Jabatan : Ahli Geodesi


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : S1 Teknik Sipil
Sertifikat : SKA, Ahli Muda Geodesi (217)
Untuk S1 Pengalaman Minimal 2 Tahun
Pengalaman :

4 Jabatan : Ahli Sosial


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : S1 Sosial/Sosiologi/Antropologi
Sertifikat : -
Pengalaman : Minimal 2 Tahun Anggaran

5 Jabatan : Ahli Ekonomi


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : S1 Ekonomi
Sertifikat :
Pengalaman : 2 Tahun Anggaran

6 Jabatan : Asisten Ahli Teknik Lingkungan


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : S1 Teknik Lingkungan
Pengalaman : 2 Tahun Anggaran

7 Jabatan : Asisten Ahli Hidrologi


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : S1 Teknik Sipil/ Sipil Hidro
Pengalaman : 2 Tahun Anggaran

8 Jabatan : Asisten Ahli Geodesi


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : S1 Teknik Sipil
Pengalaman : 2 Tahun Anggaran

9 Jabatan : CAD Operator


Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : D3 Teknik Sipil
2 Tahun dibidang Penggambaran Digital Teknik Pemetaan
Pengalaman :
Berbasis GIS

10 Jabatan : Surveyor
Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : D3 Teknik Sipil/Geometri
2 Tahun dibidang Penggambaran Digital Teknik Pemetaan
Pengalaman :
Berbasis GIS

11 Jabatan : Admin
Jumlah : 1 (orang)
Pendidikan : SMA/SMK
Pengalaman : 2 Tahun Dibidang Keproyekan
3.9 PERSYARATAN PERSONIL

1. Perguruan tinggi yang di gunakan adalah perguruan


tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi

2. Para Personil juga harus mempunyai KTP dan NPWP

3. Pengalaman yang di cantumkan dibuktikan dengan


refrensi kerja

3.10 BADAN USAHA PENYEDIA JASA

Sertifikat Badan Usaha dalam hal ini untuk dapat


mengikuti pengadaan pekerjaan ini adalah SBU KL401
(Jasa Konsultansi Lingkungan) yang sah dan masih berlaku
yang dikeluarkan oleh LPJK;

4. HAL-HAL LAIN

4.1. PERSYARATAN KERJASAMA

Kewenangan Penyedia Jasa adalah ketentuan yang


mengatur mengenai apabila Penyedia Jasa adalah sebuah
joint venture yang beranggotakan lebih dari satu
penyedia. Anggota joint venture tersebut memberi kuasa
kepada salah satu anggota joint venture untuk bertindak
dan mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia
lainnya terhadap Pengguna Jasa.

4.2. PENJELASAN UMUM

a. Seluruh laporan yang disajikan Penyedia Jasa harus


dibuat pada kertas HVS 70/80 gram dengan ukuran A4
yang diketik 1,5 spasi dengan huruf (font size) 11 point,
huruf tegak dan dicetak dengan printer laserjet atau
sejenisnya;

b. Semua peralatan dan software yang diperlukan dan


yang digunakan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa;

c. Hal-hal yang belum tercakup dalam KAK ini akan


dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.
4.3. PENGENDALIAN MUTU

Agar dalam pelaksanaan pekerjaan memenuhi sasaran


maka perlu dilakukan pembahasan sebagai berikut:

a. Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Direksi


Pelaksana Kegiatan untuk keperluan mengetahui
sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan
tentang kesulitan yang diperlukan;

b. Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Direksi


Pelaksana Kegiatan untuk keperluan koordinasi awal
pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey,
investigasi lapangan dan persetujuan produk yang
berupa laporan pendahuluan;

c. Diskusi Pertengahan/Interim dilakukan dengan Pihak


Direksi Pelaksana Kegiatan untuk menentukan arah
pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data
kondisi lapangan dan proses persetujuan produk yang
berupa laporan antara;

d. Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Direksi Pelaksana


Kegiatan untuk keperluan pembahasan seluruh
kegiatan pekerjaan.

4.4. TANGGUNGJAWAB PROFESI

a. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian


hasil studi, kajian, survey, identifikasi, maupun
pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia jasa
diharuskan melengkapi dan memperbaiki atas biaya
sendiri sebagai bentuk tanggungjawab profesi.

b. Penyedia jasa bertanggung jawab atas mutu data yang


dipakai dalam pekerjaan ini. Penyedia jasa wajib
mengecek/memeriksa ketelitian dan keandalan data-
data yang diperoleh atau diterimanya, mengecek
ketelitian data di lapangan. Apabila data tidak realistik
atau kurang memadai, maka Penyedia Jasa harus
memberitahukan hal ini kepada Pengguna Jasa.
Selanjutnya Pengguna Jasa akan mengambil langkah-
langkah yang diperlukan agar pekerjaan dapat
diteruskan. Penyedia jasa akan membantu pihak
Pengguna Jasa dalam menentukan langkah-langkah
yang akan diambil.

4.5. ALIH PENGETAHUAN

Sebelum penyerahan pekerjaan, Penyedia Jasa


berkewajiban menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan dalam
hal operasional, pemeliharaan, pelaporan maupun
penggunaan software-software, perhitungan/analisis
yang digunakan dalam kegiatan ini kepada Pengguna
Jasa. Jadwal rencana pertemuan alih pengetahuan
dimasukan dalam Time Schedule pelaksanaan
pekerjaan.

4.6. KETENTUAN LAINYA

Penyedia yang telah memasukan penawaran berarti


dianggap telah menyepakati ketentuan yang dibuat
oleh PPK bahwa apabila dikemudian hari kegiatan ini
tidak dapat dilaksanakan yang disebabkan oleh
permasalahan penganggaran ataupun hal - hal lainya
maka para penyedia yang Tanjung telah Redeb,
memasukan
Januari 2020
penawaran menyatakan tidak akan melakukan
tuntutan dalam bentuk apapunPejabat
. Pembuat Komitmen
(PPK)

Herwin,SE.ME
Nip…………………………..

Anda mungkin juga menyukai