KABUPATEN SITUBONDO
2016
E URAIAN PENDEKATAN
METODOLOGI
USULAN TEKNIS
Page 1
PEMETAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)
KABUPATEN SITUBONDO
2016
tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp.2.500.000.000 sampai dengan paling banyak Rp.50.000.000.000. Sedangkan,
menurut BPS pembagian kriteria IKM didasarkan pada jumlah tenaga kerja, seperti
yang dijabarkan pada tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Klasifikasi Industri berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja.
E.2 METODOLOGI
E.2.1 Tahapan Persiapan Pekerjaan
Kegiatan ini diperlukan untuk mengumpulkan data dan informasi awal berkaitan
dengan wilayah yang akan dilakukan pemetaan.
1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan dua cara, yaitu wawancara/kuisioner dan
observasi/pengamatan kepada obyek perencanaan.
a. Wawancara/Kuisioner
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara
lisan di mana dua orang atau lebih bertatap muka berbicara secara langsung untuk
mendapatkan informasi-informasi atau keterangan-keterangan yang diperlukan dalam
penelitian. Wawancara yang dilakukan menggunakan metode interview bebas terpimpin
dimana dalam melaksanakan interview, pewawancara membawa pedoman atau desain
survey yang merupakan hal-hal yang akan ditanyakan. Wawancara digunakan untuk
memperoleh data pendukung dalam proses identifikasi potensi-masalah prospek pemetaan
IKM dan dilaksanakan dalam dua kelompok yaitu:
USULAN TEKNIS
Page 2
PEMETAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)
KABUPATEN SITUBONDO
2016
b. Observasi/Pengamatan
Alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati, mencatat dan
penggambaran sesuai dengan kontek penelitian secara sistematis mengenai gejala-gejala
yang akan diteliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh data menganai potensi-masalah
sebagai data pendukung dalam analisa data. Observasi dilakukan dengan menggunakan
GPS Handheld dan juga melakukan pengambilan foto dari tiap-tiap industri kecil menengah
sebagai data dokumentasi, sehingga nanti nya dapat di analisa jenis dari industri tersebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh berdasarkan studi kepustakaan
melalui berbagai literatur atau data yang diperoleh dari instansi yang terkait dengan tema.
Kegiatan survey dilakukan melalui:
a. Studi literatur
Dilakukan melalui studi kepustakaan yang berhubungan dengan tema penelitian
baik berupa buku, peraturan-peraturan, peta.
b. Survey instansi
Survey instansi bertujuan
SUMBER mencari
DATA DAN data-data DATA
PEROLEHAN pendukung melalui instansi atau
lembaga tertentu yang berhubungan langsung dengan tema penelitian atau pernah
melakukan penelitian dengan tema tersebut. Instansi yang dituju antara lain :
USULAN TEKNIS
Page 3
PEMETAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)
KABUPATEN SITUBONDO
2016
USULAN TEKNIS
Page 4
PEMETAAN SURAT IJIN PEMAKAIAN TANAH (SIPT I) Usulan Teknis
Rencana Kerja :
1. Maksud dan Tujuan Hasil analisa survey yang dilengkapi Hasil akhir dalam pemetaan IKM berupa :
2. Lingkup Kawasan dengan data arsip IKM dan peta acuan 1. Sistem Informasi IKM yang uptodate
3. Metodologi 2. Peta situasi persebaran IKM
kelurahan bersangkutan 3. Database IKM Kabupaten Situbondo
4. Jadwal Kerja
5. Sistem Pelaporan
Pelaporan:
6. Organisasi Proyek
Laporan Pendahuluan Laporan Antara Laporan Akhir
USULAN TEKNIS
Page 5
PEMETAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)
KABUPATEN SITUBONDO
2016
A. Pengelompokan Data
Setelah data lapangan terkumpul maka proses pertama sebelum memproses
data tersebut adalah mengelompokkan data-data berdasar fungsi dan
peruntukannya. Metode yang digunakan adalah dengan cara rekapitulasi data
berupa pengelompokkan data menurut sektor-sektor yang ditinjau.
Gambar 2
B. Pengkodean Data
Dari pengelompokan data-data mentah tersebut selanjutnya data diolah dengan
memberi kode (id) agar dapat dikenali dalam proses joint data.
Gambar 3
C. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan memasukkan hasil survei yang didapat
kedalam tabel dengan format seperti yang telah disepakati sebelumnya.
Gambar 4
Gambar 5
E. Penyusunan Database
Database yang dimaksud adalah data yang didapat dari dinas berupa file Excel
diconvert menjadi file .dbf agar terbaca pad software ArcGIS dengan
menambahkan ID khusus untuk proses joint item nantinya
G. Penyusunan Database
Database yang dimaksud adalah data yang didapat dari dinas berupa file Excel
diconvert menjadi file Dbase IV agar terbaca pad software ArcGIS dengan
menambahkan ID khusus untuk proses joint item nantinya. Pemberian ID
terebut mengacu kepada standar pemberian ID yang telah diberikan olah pihak
Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Situbondo. yaitu
sebagai berikut :
Berikut tampilan contoh pemberian kode khusus pada data pemohon dengan
format berdasarkan acuan kode BPS MASTERPLAN WIL.SKEMA 456 KAB/KOTA
KEADAAN DESEMBER 2007 sehingga kode yang digunakan adalah
3578110100001 (Kel.Sawunggaling), 3578110600001 (Kel.Darmo) sedangkan
3578110400001 (Kel. Ngagelrejo) yang menjelaskan arti dari angka :
Gambar 6
Contoh Proses Joint Data
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Contoh Proses symbology untuk penentuan warna Kategori IKM (Jenis Industri)
Tahapan lanjut dalam penyusunan kegiatan ini adalah pembuatan program Sistem
Informasi Industri Kecil Menengah (SIKM).
Sistem Informasi Industri Kecil Menengah (SIKM) ini dibuat menggunakan VB.net
dengan yang berbasis Sistem Informasi Geografis, sehingga informasi-informasi yang
dimunculkan atau yang ada didalamnya dapat dijadikan panduan dalam penentuan
kebijakan pemerintah kota.
Sistem Informasi Industri Kecil Menengah (SIKM) ini secara garis besar terbagi
menjadi dua bagian utama yaitu login (security session) dan main menu yaitu bagian
yang digunakan untuk menampilkan peta dan informasi.
Gambar 10
Gambar 11