A. Identitas Pemrakarsa
Nama Pemrakarsa : Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Alamat Pemrakarsa : Jl. Aminah Syukur No. 48 RT. 003, Kelurahan
Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda
Kota, Kota Samarinda
Penanggung Jawab : Meliana Sukantio
Jabatan : Pembina
Nomor Telepon : 0811828899
Alamat Kegiatan : Jl. Aminah Syukur No. 48 RT. 003, Kelurahan
Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda
Kota, Kota Samarinda
NIB : 9120202750953
3
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
NO X Y BT LS
1 517406.012 9945008.526 117° 9' 23,145" 0° 29' 51,083"
2 517401.699 9944972.581 117° 9' 23,005" 0° 29' 52,254"
3 517348.127 9944976.510 117° 9' 21,272" 0° 29' 52,162"
4 517349.172 9945006.452 117° 9' 21,306" 0° 29' 51,151"
5 517374.689 9945002.782 117° 9' 22,131" 0° 22' 51,270"
Sumber : Dinas PUPR Kota Samarinda
1. RTH ± 81,5 M2
RTH, Area Kantin Terbuka, 2. Area Kantin Terbuka ± 415 M2
Area Dapur, Gudang, UKS, 3. Area Dapur, Gudang, UKS ±
2 Lantai 2 1.343 m2
Teras/Jogging Track, 75,5 M2
Lapangan 4. Teras/Jogging Track ± 226 M2
5. Lapangan ± 384 M2
1. RTH ± 61 M2
RTH, Teras/Jogging Track,
2. Teras/Jogging Track ± 226 M2
3 Lantai 3 1.343 m2 Area Perpustakaan dan
3. Area Perpustakaan dan Kantor
Kantor
± 444 M2
Area Selasar, Area 1. Area Selasar ± 93 M2
4 Lantai 4 792.5 m2 Perpustakaan, Area Kelas, 2. Area Perpustakaan ± 356 M2
Toilet 3. Area Kelas ± 282 M2
4
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Rencana kegiatan pembanguan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya yang akan
dilakukan memiliki beberapa fasilitas penunjang, antara lain :
1. Lahan Parkir seluas =1
2. Area Kantin Terbuka =1
3. Area Dapur, Gudang, UKS =1
4. Teras/Jogging Track =1
5. Lapangan =1
6. Area Perpustakaan & Kantor =2
7. Area Kelas = 13
8. Toilet =4
9. Area ART Class, Lab. Kom dan Lab Fisika =1
Kegiatan operasional sekolah memiliki jam operasional 08.00 WITA sampai dengan
15.30 WITA, selama 6 hari (hari senin s/d sabtu) dalam seminggu. Untuk memberikan
pengawasan keamanan yang memadai maka penjaga/security secara bergantian
menjaga lingkungan sekolah selama 24 jam setiap hari dimana dibuat 3 shift tiap 8 jam
sehari.
Pemrakarsa berencana membuka sekolah dengan kapasitas 24 murid tiap kelas. Jumlah
ruang kelas yang pemrakarsa miliki sebanyak 13 ruangan maka total murid yang dapat
di tampung adalah 288 murid/siswa. Oleh karena itu untuk mengimbangi jumlah murid
yang dapat ditampung maka direncanakan jumlah tenaga pengajar/guru & staff sebagai
berikut :
5
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Kondisi Eksisting lahan rencana kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang
Lainnya ialah lahan yang telah rata dari pembongkaran gedung yang sudah ada
sebelumnya. Kegiatan sekitar lokasi perencanaan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas
Penunjang Lainnya ialah kegiatan perdagangan barang dan jasa, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Kejuruan dan juga pemukiman masyarakat.
6
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Bulan Ke
No Tahap Kegiatan
1 2 3 4 5 6 …
D. Tahap Operasi
1 Pengoperasian Sekolah X
2 Pemeliharaan Sekolah X
Untuk merealisasikan rencana kegiatan serta agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan
dengan lancar, maka terlebih dahulu dilakukan mobilisasi tenaga kerja menuju lokasi
proyek. Proses mobilisasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan volume pekerjaan
yang direncanakan. Estimasi jumlah tenaga kerja konstruksi yang dibutuhkan ± 50
orang yang terdiri dari mandor, operator alat berat, tukang dan pekerja. Sebagian besar
merupakan tenaga kerja diambil dari penduduk sekitar lokasi proyek, selain untuk
memudahkan juga untuk menghindari masalah sosial, terkecuali tenaga kerja yang
membutuhkan keahlian khusus yang tidak didapat dari sekitar proyek. Sebagian besar
dari tenaga kerja tersebut akan dikurangi secara bertahap sesuai kemajuan kegiatan
konstruksi.
Tabel 5. Kebutuhan Tenaga Kerja
No. Jenis Pekerjaan Mandor Tukang Pekerja Operator
Mobilisasi Alat Berat dan 3 2
1 1
Material
3 Pengurukan Lahan 1 - 2 2
4 Konstruksi Pondasi Bawah 1 6 4 2
5 Konstruksi Pondasi Atas 1 6 4 2
6 Finishing dan Kelsitrikan 1 6 6
Jumlah 5 18 19 8
Total Kebutuhan ± 50 orang
c) Prakiraan Kebutuhan Air Bersih dan Limbah Cair Domestik berdasarkan SNI 03-
7065-2005
7
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Tabel 6. Perhitungan Prakiraan Kebutuhan Air Bersih dan Limbah Cair Domestik
Tahap Operasional
Limbah
Sumber Kebutuhan air
Jumlah Kebutuhan cair yang
air Pengguna bersih rata-rata
(orang) (liter/orang/hari) dihasilkan
bersih (m3/hari)
(m3/hari)
1 2 3 4 = (2*3)/1000 4*0.7
Tahap Operasional
Staff 30 50 (L/orang/hari) 1,5 m3 1,05 m3
Siswa SMP 144 50 (L/orang/hari) 7,2 m3 5,04 m3
Siswa SMA 144 50 (L/orang/hari) 7,2 m3 5.04 m3
Kebutuhan air domestik (WC) 15,9 m3 12,3 m3
Kebutuhan air
pemeliharaan
Kebutuhan Saluran
bangunan dan 25% 3,07 m3
domestik drainase
penyiraman
RTH
PDAM Total
kebutuhan air 18,97 m3
rata-rata
Faktor jam
1,5
puncak
Kebutuhan jam
puncak
(dikalikan 28,35 m3
dengan factor
jam puncak)
Sumber data : Pemrakarsa
Volume limbah cair yang dihasilkan adalah 10,05 M3/hari. Menyediakan IPAL Biofilter
dengan jumlah 1 unit dengan kapasitas 10 m3 dan Neutralizer Tank dengan kapasitas
500 Liter. Pengelolaan air limbah dari semua sumber (kecuali kantin yang akan disaring
dalam grease trap terlebih dahulu) akan dialirkan kedalam neutralizer tank, air yang
telah diolah pada neutralizer tank kemudian dialirkan kedalam Intalasi Pengelolaan Air
Limbah (IPAL) dengan menggunakan biofilter untuk kemudian dialirkan ke drainase
perkotaan, karena saat ini Kota Samarinda belum memiliki saluran pembuangan air
limbah tersendiri. Pengurasan Biofilter sendiri dilakukan setiap 5 tahun sekali.
8
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Total timbulan limbah padat domestik organik dan anorganik adalah sebesar 994
liter/hari. Penyediaan tempat sampah organik dengan volume 42 liter sebanyak 24 Unit
dan bak sampah anorganik sebanyak 5 unit. Pengangkutan dilakukan setiap hari oleh
petugas kebersihan ke TPS.
9
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
f) Kapasitas Parkir
Kegiatan usaha ini menyediakan lokasi parkir dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 10. Perhitungan Lahan Parkir
SRP Jumlah Kendaraan
No. Lahan parkir
(1) (1)/(2)
1. Lahan parkir (Mobil) 721 m2/ 12,5 57 Mobil
2 Lahan parkir (Motor) 79 m2/ 1,5 52 Motor
Sumber data : Pemrakarsa
g) Sistem Drainase
Saluran drainase yang berada di dalam lokasi memiliki kedalaman dan lebar (0.3 m x
0.3 m) yang berfungsi untuk menyalurkan air hujan. Drainase juga dapat mencegah
kerusakan lingkungan disekitar akbiat genangan yang tidak dialirkan.
Sistem proteksi bangunan terhadap bahaya kebakaran, akan dipasang tabung APAR
jenis dry chemical powder di lokasi-lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dengan
ketentuan mengacu pada Peraturan Pemerintah Pekerja Umum No. 26 Tahun 2008.
Melengkapi bangunan dengan tangga darurat kebakaran, jalur evakuasi kebakaran, titik
kumpul evakuasi kebakaran serta jalur akses kendaraan pemadam kebakaran yang
10
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
tidak terhalang oleh apapun. Dalam kegiatan ini kategori hunian bahaya kebakaran
sedang dengan potensi kebakaran 139 m2.
i) Limbah B3
11
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Operasional sekolah dimulai pukul 08.00 WITA s/d 15.30 WITA, selama 6
(enam) hari dalam seminggu, yaitu Senin s/d Sabtu. Pemrakarsa berencana
membuka sekolah dengan jumlah siswa untuk SMP 144 (seratus empat puluh
empat) orang. Jumlah ruang kelas sebanyak 13 (tiga belas) ruangan kelas,
toilet sebanyak 23 (dua puluh tiga) unit, serta masing-masing 1 (satu) unit
kantin dan laboratorium. Sedangkan untuk tenaga pengajar berjumlah 30
(tiga puluh) orang dengan rincian sebagaimana Tabel 3. Rencana Tenaga
Pengajar & Staff.
12
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
c. Neraca Air
Air bersih berasal dari PDAM, dengan kebutuhan rata-rata yaitu 17,1 M3/hari.
Penggunaan air bersih untuk toilet sebesar 10,3 M 3/hari, kegiatan kantin 2,4
M3/hari, kegiatan pembersihan 2,4 M3/hari, laboratorium 0,8 M3/hari dan
penyiraman tanaman sebesar 1,2 M3/hari. Sehingga rata-rata limbah yang
dihasilkan setiap hari saat sekolah sedang beroperasi yaitu 15,9 M 3/hari.
Berikut adalah gambar neraca air dan airl limbah yang dihasilkan :
NERACA AIR YAYASAN KARUNIA SUMBER JIWA CERIA
Day Cleaning
2,4 m3/hari
Saluran Khusus
Laboratorium Pembuangan Air
0,8 m3/hari Limbah
Penyiraman Tanaman
1,2 m3/hari
Fluktuasi air limbah yang dihasilkan dari kegitan sekolah umumnya memiliki
pola yang dapat dilihat dengan mudah, dimana air limbah terbesar dihasilkan
13
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
pada saat kegiatan sekolah berlangsung, yaitu dari pagi hari hingga sore hari
dan di hari kegiatan belajar mengajar berjalan. Sedangkan pada malam hari
dan hari libur sekolah, hampir tidak ada limbah cair yang dihasilkan.
14
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Berikut ini rincian proses pengolahan air limbah, yaitu sebagai berikut :
1) Air limbah dari toilet (kloset) dan floor drain dialirkan langsung dari
sumber menuju IPAL.
2) Air limbah yang bersumber dari kiantin akan disaring terlebih dahulu
menggunakan bar screen, agar limbah padat seperti sisa-sisa makanan
tidak ikut masuk ke dalam IPAL. Air limbah yang telah disaring kemudian
masuk kedalam grease trap untuk memisahkan minyak dan lemak sisa
proses memasak dan pencucian peralatan memasak dan alat makan.
Grease trap ini secara rutin dibersihkan dengan cara mengangkat
padatannya lalu dikumpulkanm untuk dibuang bersama sampah basah.
3) Air limbah dari laboratorium (sisa pencucian tangan dan bilasan kedua
pencucian peralatan laboratorium) dialirkan ke Neutralizer Tank melalui
ruang screen yang berfungsi sebagai penyaring agar tidak ada partikel yang
berukuran cukup besar ikut masuk ke IPAL. Air limbah yang telah melalui
penyaringan tersebut masuk ke dalam ruang bakteri pengurai anaerob, lalu
menuju ke bak sedimentasi dan diberikan Klorin sebelum dialirkan ke
dalam IPAL utama. Untuk air sisa bilasan pertama dari pencucian peralatan
laboratorium dan sisa bahan kimia cair tidak diperkenankan dibuang ke
westafel, melainkan akan ditampung dalam jerigen dan disimpan dalam
tempat penyimpanan sementara Limbah B# (Bahan Berbahaya dan
Beracun) dan diperlakukan sebagaimana LB3 lainnya.
4) Proses pada IPAL utama adalah sebagai berikut :
Bak pertama merupakan bak screen & anaerobic contact yang berfungsi
sebagai bak penyaringan dan pengurai organic tahap 1. Bak ini
menggunakan system anaerob, dimana bak ini merupakan bak yang kedap
udara, hal ini dimaksudkan agar bakteri anaerob dapat hidup dan
melakukan penguraian organic, bakteri ini juga memerlukan media untuk
dapat hidup dan berkembang. Honeycomb atau sarang tawon merupakan
salah satu media yang cocok sebagai media bakteri anaerob. Melalui proses
penguraian organik, polutan organik diurai dan selanjutnya menghasilkan
Gas Metana (CH4) dan Gas Karbon Dioksisa (CO2). Pekerjaan ini dilakukan
oleh gumpalan mikro-organisme bakteri anaerob.
15
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Bak kedua merupakan bak pengurai organic tahap 2, bak ini menggunakan
system aerob. Bakteri yang hidup di bak ini memerlukan oksigen dan
media untuk dapat hidup dan melakukan penguraian organic. Media yang
digunakan pada bak ini adalah bioball. Fungsi bakteri ini adalah mengurai
kembali polutan organik yang tidak sempat terurai dari proses pertama
(Oleh bakteri Anaerob). Pada bak ini juga ditambahkan oksigen dari luar
mengunakan aerator yang juga berfungsi sebagai nitrifikasi senyawa
amoniak (NH4+) yang membuat air limbah sangat berbahaya jika
digunakan. Proses ini biasa dikenal dengan istilah aerasi kontak.
16
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
2) Neutralizier Tank
Neutralizier Tank berfungsi sebagai bak penetral air limbah yang
bersumber dari laboratorium. Pada bak ini akan berlangsung proses pre
treatment sebelum air limbah dialirkan ke IPAL utama. Kapasitas
Neutralizier Tank adalah 500 Liter.
17
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
18
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
19
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
d. Layout IPAL
4. Lokasi Pemantauan
a. Titik Penaatan (Outlet)
Outlet IPAL terdapat pada titik koordinat geografis 0°29'51.6"S
117°09'21.8"E sebanyak 1 titik penaatan.
b. Titik Pembuangan Air Limbah (Outfall)
Lokasi Pembuangan Air Limbah terdapat pada koordinat geografis
0°29'51.5"S 117°09'23.1"E sebanyak 1 titik penaatan.
c. Titik Pemantauan Badan Air Permukaan
Limbah cair yang telah diolah di dalam IPAL akan dialirkan menuju saluran
drainase kota yang terdapat pada Jalan Aminah Syukur. Yang memiliki
koordinat geografis 0°29'50.1"S 117°09'32.9"E.
20
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
21
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
REAKTIF C C C C X T C T
MUDAH
X C C C X T C T
MELEDAK
BERACUN X X X X C X C T
CAIRAN
C T T T X C C T
KOROSIF
INFEKSIUS C C C C C C C C
BERBAHAYA
TERHADAP T T T T T T C C
LINGKUNGAN
22
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
1. Wadah aerosol, jarum suntik bekas, kemasan tinta bekas, wadah detergen,
lampu listrik, sisa alat elektronik yang tidak terpakai, majun, filter genset,
wadah grease oil dapat disatukan dalam penyimpanannya(C).
2. Baterai penyimpanan tersendiri.
3. Oli penyimpanan tersendiri.
3. Timbulan Limbah B3
Tabel 16. Timbulan Limbah B3
23
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Peletakan simbol dan pelabelan berdasarkan Permen LH No. 14 Tahun 2013 pada
kemasan kosong maupun kemasan yang berisi limbah B3, peletakan simbol dan
pelabelan sebagai berikut:
Gambar 7. Simbol dan Label Kemasan Isi Limbah B3 dan Kemasan Kosong
24
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Komponen rencana kegiatan yang akan ditelaah adalah komponen rencana kegiatan
yang diperkirakan akan menimbulkan dampak. Penelaahan difokuskan terhadap
kegiatan yang intensitas dan volumenya dapat menyebabkan perubahan daya toleransi
komponen lingkungan secara drastis dalam waktu yang relatif singkat dan areal yang
relatif luas serta berlangsung lama. Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah terdiri dari
empat tahap yaitu tahap pra konstruksi, konstruksi, pasca konstruksi dan Operasi.
Uraian kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan pekerjaan dapat dilihat
sebagai berikut :
25
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Dampak yang timbul dari kegiatan ini adalah perubahan persepsi masyarakat
dan menimbulkan keresahan tentang pembangunan yang akan dilakukan.
Dampak yang timbul dari kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi adalah
terbukanya lapangan kerja.
c. Sosialisasi
Dalam melakukan kegiatannya Pemrakarsa akan melakukan sosialisasi rencana
kegiatan. Sosialiasi pada tahap ini diperuntukkan untuk kegiatan konstruksi.
Sosialisasi rencana kegiatan dilakukan kepada masyarakat sekitar, RT dan
Kelurahan serta Kecamatan Setempat. Bentuk sosialisasi yang dilakukan dapat
dengan cara 1 arah seperti memasang pengumuman/pemberitahuan maupun 2
arah dengan diskusi dan silaturahim.
26
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
2. TAHAP KONSTRUKSI
Dalam tahap kontruksi, deskripsi kegiatan akan dilaksanakan sebagai berikut :
Dampak yang timbul pada kegiatan ini adalah gangguan lalu lintas, penurunan
kualitas udara, pengotoran jalan, peningkatan kebisingan dan penurunan
kinerja jalan dan pedestrian.
b) Pelaksanaan Konstruksi
27
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
28
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Dampak yang timbul dari kegiatan ini adalah Timbulan Limbah Padat/Sampah,
Penurunan Kualitas Udara, Peningkatan Kebisingan, Punurunan Kualitas Air
Permukaan dan Adanya Gangguan K3
Dampak yang timbul dari kegiatan Pemutusan hubungan kerja adalah hilangnya
lapangan pekerjaan.
29
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
Dampak yang timbul dari kegiatan ini adalah gangguan lalu lintas, penurunan
kualitas udara, pengotoran jalan, peningkatan kebisingan dan penurunan
kinerja jalan dan pedestrian
4. TAHAP OPERASI
a. Pengoperasiaan Gedung Sekolah
Kegiatan pengoperasian sekolah ini memiliki banyak dampak positif antara lain
Terbukanya Lapangan Pekerjaan, Menambah Tingkat Pendidikan dan Kualitas
Masyarakat sekitar, namun kegiatan pengoperasian tentunya juga akan
memiliki dampak yang harus di waspadai antara lain Peningkatan Limbah Cair,
Peningkatan Limbah Padat, Timbulnya Limbah B3 Karena Kegiatan Sekolah,
Meningkatkan gangguan lalu lintas dan Potensi Bahaya Kebakaran.
Dampak yang timbul dari kegiatan ini adalah perubahan persepsi masyarakat.
30
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana Kegiatan Pembangunan Sekolah dan Fasilitas Penunjang Lainnya
Yayasan Karunia Sumber Jiwa Ceria
31