Anda di halaman 1dari 19

Tabel 18.

Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode Instansi Pengelolaan
Sumber Jenis Besaran Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi
Pemantaua dan Pemantauan
Dampak Dampak Dampak Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan KET
n Lingkungan Hidup
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
Hidup
1. TAHAP PRA KONSTRUKSI
a. Pengurusan Perijinan
• Perubahan Persepsi Masyarakat
Kegiatan Persepsi negatif Timbulnya • Memastikan Kantor Kelurahan Selama Pengumpulan Rencana Dipantau Instansi Pelaksana :
Pengurusan masyarakat keresahan seluruh lahan yang Sungai Pinang Luar kegiatan Data: Proyek selama • Pemrakarsa
Perijinan terkait dengan masyarakat akan dibangun berlangsung Mencatat setiap Pembangunan kegiatan
rencana terkait dengan telah dimiliki oleh Kantor Kecamatan kejadian dan Gedung Instansi Pengawas :
kegiatan rencana pemrakarsa Samarinda Kota masukan Sekolah • Aparat keamanan
kegiatan, seperti • Memberikan masyarakat yang lingkungan setempat
Legalitas lahan kelengkapan informasi yang Rencana Proyek meliputi : • Pemerintah Kelurahan
jika terjadi perijinan yang jelas kepada Pembangunan Frekuensi Sungai Pinang Luar
sengketa dimiliki masyarakat Gedung Sekolah intensitas dan • Pemerintah Kecamatan
dikemudian pemrakarsa tentang rencana masukan positif Samarinda Kota
hari kegiatan maupun negative • DLH Kota Samarinda
• Melibatkan aparat dari masyarakat,
pemerintah di Instansi Pelaporan :
lokasi kegiatan • Lurah Sungai Pinang
beserta • Camat Samarinda Kota
masyarakat • Pemkot Samarinda
disekitar lokasi
pembangunan
gedung sekoalah
terkait legalitas
lahan.
b. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi
• Terbukanya Lapangan Pekerjaan
Penerimaan Terbukanya Pekerja yang • Mengumumkan Kantor Kelurahan Selama Pengumpulan Lingkungan Dipantau satu Instansi Pelaksana :
Tenaga kerja Lapangan Kerja dibutuhkan kepada Sungai Pinang Luar kegiatan Data: sekitar kali saat • Pemrakarsa
Konstruksi sebanyak 50 masyarakat di Rekrutmen Mencatat setiap Rencana kegiatan • Kontraktor Pelaksana
orang sekitar lokasi Rencana tenaga kerja kejadian dan Pembangunan penerimaan
kegiatan tentang Pembangunan Konstruksi masukan Gedung tenaga kerja Instansi Pengawas :
tenaga kerja apa Gedung Sekolah berlangsung masyarakat yang Sekolah konstruki • Disnaker Kota Samarinda
saja yang meliputi : berlangsung • Pemerintah Kelurahan
dibutuhkan untuk Sungai Pinang Luar

21
kegiatan Frekuensi • Pemerintah Kecamatan
pembangunan intensitas dan Samarinda Kota
gedung sekolah. masukan positif • DLH Kota Samarinda
• Memprioritaskan dari masyarakat,
tenaga kerja lokal Melakukan Instansi Pelaporan :
dalam penerimaan wawancara • Disnaker Kota Samarinda
tenaga kerja kepada • DLH Kota Samarinda
• Untuk tenaga kerja penduduk lokal
pendatang hanya terkait
dipekerjakan penerimaan
untuk menempati tenaga kerja
posisi/jabatan
tertentu serta yang
mempunyai
tingkat keahlian
khusus.
• Mengikutsertakan
tenaga kerja ke
perlindungan
program jaminan
kesehatan baik
tetap maupun
harian.
c. Sosialisasi
• Terjadinya Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat
Sosialisasi Terjadinya Peningkatan • Memasang Rencana Selama • Metode Rencana Pada saat Instansi Pelaksana :
perubahan persepsi dan pengumuman Pembangunan kegiatan Pengumpulan Pembangunan kegiatan • Pemrakarsa
persepsi dan sikap positif rencana kegiatan Gedung Sekolah proyek Data : Gedung sosialisasi • Kontraktor Pelaksana
sikap masyarakat Pembangunan berlangsung Melakukan Sekolah berlangsung
masyarakat terhadap Sekolah dan wawancara dan dipantau Instansi Pengawas :
disekitar lokasi rencana Fasilitas Lainnya terhadap satu kali saat • Pemerintah Kelurahan
kegiatan kegiatan masyarakat, kegiatan Sungai Pinang Luar
tokoh-tokoh sosialisasi • Pemerintah Kecamatan
masyarakat dan Samarinda Kota
aparat • DLH Kota Samarinda
setempat
terkait dengan Instansi Pelaporan :
keberadaan dan DLH Kota Samarinda
kegiatan
• Metode Analisis
Data :
Metode analisis
data yang
digunakan
dalam

22
pemantauan
sikap dan
persepsi
masyarakat
adalah analisis
deskriptif dan
komparatif
untuk melihat
perubahan
sikap dan
persepsi
masyarakat
antar waktu.
2. TAHAP KONSTRUKSI
a. Mobilisasi Alat dan Bahan
• Gangguan Lalu Lintas
Munculnya kegiatan keluar- Gangguan • Melakukan difokuskan pada Dilakukan • Metode difokuskan pada Dilakukan Instansi Pelaksana :
gangguan masuknya lalulintas sosialisasi daerah sekitar jalan selama kegiatan Pengumpulan areal keluar pada saat • Kontraktor Pelaksana
terhadap kendaraan berlangsung terhadap Aminah Sykur moblisasi Alat Data : masuknya mobilisasi alat • Pemrakarsa
lalulintas di pengangkut alat selama masyarakat & bahan • Melakukan kendaraan & bahan dan • DISHUB Kota Samarinda
sekitar lokasi & bahan. pekerjaan sekitar proyek berlangsung. pengamatan pengangkut dipantau satu
kegiatan konstruksi bahwa akan ada frekuensi pada kegiatan kali saat Instansi Pengawas :
akibat berlangsung kegiatan terjadinya mobilisasi alat & kegiatan • DLH Kota Samarinda
mobilisasi alat mobilisasi alat dan gangguan lalu bahan mobilisasi alat
& bahan material yang lintas. & bahan Instansi Pelaporan :
melintasi ruas Pengamatan • DLH Kota Samarinda
tertentu pada dilakukan pada
jalam umum di saat dilakukan
sekitar lokasi kegiatan
proyek. mobilisasi alat &
• Pengaturan waktu bahan
yang tepat dalam • Metode Analisis
pelaksanaan Data:
pengangkutan • Data-data yang
khususnya pada diperoleh
saat arus frekuensi dicatat dalam
lalulintas rendah. bentuk tabel
• Mengatur (tabulasi data)
kecepatan dan dilakukan
kendaraan analisa
pengangkut komparasi.
maksimal 20
km/jam terutama
saat melewati
sekitar kawasan

23
pemukiman
penduduk.
• Menyiapkan orang
atau flagman yang
membantu
mengatur lalu
lintas saat
pekerjaan
berlangsung
• Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan Terjadinya Peningkatan • Melakukan Difokuskan pada dilakukan • Melakukan difokuskan pada Sampling Instansi Pelaksana :
Mobilisasi dari penurunan debu yang penyiraman jalan daerah sekitar lokasi selama kegiatan pengambilan areal keluar kualitas udara • Kontraktor Pelaksana
Alat Berat kualitas udara dirasakan pada titik-titik kegiatan serta di moblisasi Alat sampling masuknya (debu) • Surveyor yang ditunjuk
yang mebawa karena masyarakat yang berpotensi lokasi keluar & bahan kualitas udara kendaraan dilakukan 6 oleh pemrkarsa
alat dan bahan mobilisasi alat disekitar meningkatkan masuknya berlangsung. (debu) di pengangkut bulan sekali
dan bahan lokasi kegiatan sebaran debu. kendaraan pada saat lapangan pada kegiatan Instansi Pengawas :
• Truk yang mobilsasi alat & dengan alat dust mobilisasi alat & • DLH Kota Samarinda
memiliki bak bahan berlangsung. colector yang bahan
terbuka dan melibatkan Instansi Pelaporan :
membawa pihak ketiga • DLH Kota Samarinda
material harus yang telah
menutupi bak terakreditasi
dengan dalam kegiatan
menggunakan pengambilan
terpal sampling
• Mewajibkan kualitas udara
pengunaan kaca tersebut.
mata anti debu • Hasil
dan masker pengukuran
sewaktu debu
pelaksanakan ditabulasikan
pekerjaan di lokasi dan mengacu
yang banyak pada baku mutu
menghasilkan kualitas udara
debu yang berlaku.
• Pengotor Jalan
Kegiatan Terjadinya Tercecernya • Melakukan Difokuskan pada dilakukan • Melakukan Di sekitar lokasi Dilakukan Instansi Pelaksana :
Mobilisasi dari potensi kotoran kotoran baik pemebersihan daerah sekitar lokasi selama kegiatan pengamatan kegiatan selama • Kontraktor Pelaksana
Alat Berat akibat dari ceceran kotoran kegiatan serta di moblisasi Alat langsung kegiatan • Sub Kontraktor Untuk
yang mebawa mobilisasi alat kendaraan dari kegiatan lokasi keluar & bahan terhadap mobilisasi Pengadaan Alat dan
alat dan bahan dan bahan pengangkut, mobilisasi masuknya berlangsung. kendaraan berlangsung Materail
alat yang tergantung dari kendaraan pada saat pengangkut, alat
digunakan otoran yang mobilsasi alat & yang diangkut, Instansi Pengawas :
maupun bahan dihasilkan bahan berlangsung. bahan yang • DLH Kota Samarinda
yang dibawa dibawa dan

24
• Memastikan lokasi jalan yang Instansi Pelaporan :
kendaraan dilalui • DLH Kota Samarinda
pengangkut bersih
dan aman untuk
mengangkut
sebelum keluar
maupun masuk
dari lokasi
kegiatan.
Peningkatan Kebisingan
Kegiatan Peningkatan Kebisingan ≤ Melakukan Jalan yang Setiap hari Melakukan Jalan yang Setiap hari Instansi Pelaksana :
demobilisasi Kebisingan 60 dBA mobilisasi alat berat dilalui kendaraan selama kegiatan pengamatan dilalui selama
dari Alat Berat dan material secara pengangkut berlangsung lapangan secara kendaraan kegiatan • Kontraktor Pelaksana
yang mebawa bertahap, tidak alat berat dan visual terhadap pengangkut berlangsung • Sub Kontraktor Untuk
alat dan bahan secara serentak. material sistem pengelolaan alat berat dan Pengadaan Alat dan
dengan jarak ± yang dilakukan material Materail
200 meter dari dengan jarak ± Instansi Pengawas :
batas proyek. 200 meter dari • DLH Kota Samarinda
batas proyek.
Instansi Pelaporan :
• DLH Kota Samarinda

• Penurunan Kinerja Jalan dan Pedestrian


Kegiatan Penurunan Adanya jalan • Melakukan semua Jalan dan pedestrian Setiap hari Melakukan Jalan dan Setiap hari Instansi Pelaksana :
Mobilisasi dari Kinerja Jalan yang pendokumentasian yang dilalui selama kegiatan pengamatan pedestrian selama • Kontraktor Pelaksana
Alat Berat dan Pedestrian berlubang dan kondisi jalan dan kendaraan berlangsung lapangan secara yang dilalui kegiatan • Sub Kontraktor Untuk
yang mebawa di sekitar lokasi rusaknya pedestrian sebelum pengangkut visual terhadap kendaraan berlangsung Pengadaan Alat dan
alat dan bahan kegiatan pedestrian dimulainya kegiatan alat berat dan sistem pengangkut Materail
pada bangunan material dengan pengelolaan yang alat berat dan
yang dilalui jarak ± dilakukan material Instansi Pengawas :
kendaraan 200 meter dari dengan jarak ± • Dinas PUPR Kota
pengangkut alat batas proyek. 200 meter dari Samarinda
berat dan material batas proyek. • Dishub Kota Samarinda
dengan jarak ± 200
meter dari batas Instansi Pelaporan :
proyek • DLH Kota Samarinda
• Menggunakan
kendaraan
pengangkut
material dan alat
berat sesuai kelas
jalan yang dilalui
• Pembatasan tonase
kendaraan
pengangkut

25
material dan alat
berat sesuai kelas
jalan
• Melakukan
perbaikan jalan
yang berlubang dan
menata ulang
pedestrian yang
rusak
b. Pelaksanaan Konstruksi
• Timbulan Limbah Padat / Sampah
Kegiatan limbah padat Sampah sisa • Tidak melakukan • Semua lokasi dilaksanakan • Metode • Semua lokasi Selama Instansi Pelaksana :
pembangunan yang dihasilkan konstruksi pembakaran aktifitas yang selama Pengumpulan aktifitas yang kegiatan • Kontraktor Pelaksana
gedung dari aktivitas berupa plastik, sampah dan tidak menghasilkan berlangsung- Data : menghasil- pebangunan
sekolah Pekerjaan sisa kayu, membuang limbah padat. nya kegiatan Melakukan kan limbah gedung Instansi Pengawas :
pembangunan potongan besi sampah ke • Lokasi pembangunan pengamatan padat. sekolah • DLH Kota Samarinda
gedung sekolah dan semen peraiaran umum penampungan gedung sekolah langsung dan • Lokasi berlangsung
pembungkus. • Mengadakan dan sampah pencatatan di penampu- Instansi Pelaporan :
menyiapkan tong lokasi ngan sampah • DLH Kota Samarinda
sampah pada Pekerjaan
setiap mengenai
ruangan/tempat timbunan
yang sampah yang
menghasilkan dihasilkan
limbah padat akibat
domestik. pembangunan
• Membuang sekolah
sampah padat sisa • Metode
kayu, potongan Analisis Data :
besi dan semen Data-data yang
pembungkus diperoleh,
langsung ke TPA kemudian
dengan diolah secara
menggunkan alat tabulasi dan
pengangkut dianalisis
sendiri secara
• Memberikan deskriptif
pengarahan kuantitatif
terhadap semua serta
pekerja untuk membanding-
membuang kan antara
sampah pada tong sanitasi
sampah yang telah lingkungan
disediakan. sebelum
dengan setelah

26
• Pengelolaan adanya
Sampah mengikuti kegiatan.
Perda Samarinda
Tahun 2011
tentang
pengelolaan
Sampah antara
lain: Pemilahan
sampah
• Menyediakan tong
sampah yang
dibedakan
menjadi 3 macam
jenis sampah
seperti sampah
kering
(Anorganik),
sampah basah
(organik) dan
sampah plastik.
• Tong sampah
disarankan
terbuat dari
plastik sehingga
mudah untuk
dibersihkan
• Memasang papan
larangan
membuang
sampah di
sembarang tempat
dan perairan.
• Memasang papan
himbauan
Pengelolaan
limbah padat
dengan 3R (Reuse,
Reduce dan
Recycle) dan
larangan
membakar
sampah.
• Untuk Penanganan
sampah agar
dikoordinasikan

27
dengan DLH Kota
Samarinda
• Pembuangan
sampah dapat
bekerjasama
dengan pihak
ketiga
• Penurunan Kualitas Udara
Pekerjaan Terjadinya Peningkatan • Melakukan Difokuskan pada dilakukan • Metode difokuskan pada Dilakukan 1 Instansi Pelaksana :
pondasi peningkatan debu yang penyiraman jalan daerah sekitar lokasi selama kegiatan Pengumpulan daerah sekitar kali saat
bawah, intensitas debu dirasakan pada titik-titik kegiatan konstruksi Data : lokasi kegiatan • Kontraktor Pelaksana
pekerjaan masyarakat yang berpotensi berlangsung Melakukan konstruksi • Surveyor yang ditunjuk
pondasi atas, Volume gas sekitar meningkatkan pengambilan berlangsung oleh Kontraktor
pekerjaan buang dari alat sebaran debu. sampling Pelaksana
finishing dan berat selama Volume gas • Truk yang kualitas udara
Mechanical kegiatan buang dari alat memiliki bak (debu) di Instansi Pengawas :
Electrical (ME) konstruksi berat dapat terbuka dan lapangan • DLH Kota Samarinda
berlangsung menggangu membawa dengan alat dust
pekerja dan material harus colector yang Instansi Pelaporan :
masyarakat menutupi bak melibatkan • DLH Kota Samarinda
sekitar dengan pihak ketiga
menggunakan yang telah
terpal terakreditasi
• Mewajibkan dalam kegiatan
pengunaan kaca pengambilan
mata anti debu sampling
dan masker kualitas udara
sewaktu tersebut.
pelaksanakan
pekerjaan di lokasi • Hasil
yang banyak pengukuran
menghasilkan debu
debu ditabulasikan
• Mewajibkan dan mengacu
kepada kontraktor pada baku mutu
atau pemilik kualitas udara
kendaraan untuk yang berlaku.
melakukan
perawatan pada
kendaraan dan
kendaraan yang di
gunakan telah
melakukan uji
emisi
• Peningkatan Kebisingan

28
Pekerjaan Peningkatan Meningkatnya • Melakukan difokuskan pada Selama • Metoda Diareal tempat Selama Instansi Pelaksana :
pondasi kebisingan nilai pemeliharaan dan daerah sekitar lokasi Kegiatan cut Pengumpulan tinggal berlangsungn • Kontraktor Pelaksana
bawah, akibat kebisingan perawatan berkala kegiatan serta di and fill, Data: masyarakat ya kegiatan • Surveyor yang ditunjuk
pekerjaan operasional alat yang dirasakan terhadap unit-unit lokasi keluar pekerjaan Pengumpulan yang berada dan dipantau oleh Kontraktor
pondasi atas, berat masyarakat di alat kerja. masuknya pondasi bawah, data dilakukan disekitar lokasi dalam jangka Pelaksana
pekerjaan sekitar lokasi • Menggunakan alat kendaraan pada saat pekerjaan dengan cara pekerjaan. waktu 6
finishing dan kegiatan. pelindung telinga mobilsasi alat & pondasi atas, melakukan (enam) bulan Instansi Pengawas :
Mechanical Kebisingan di (ear plug) bahan berlangsung. pekerjaan pengukuran sekali • DLH Kota Samarinda
Electrical (ME) lingkungan khususnya bagi finishing dan tingkat
kerja > 85 dB karyawan yang Mechanical kebisingan Instansi Pelaporan :
(A) dan melaksanakan Electrical (ME) dengan alat • DLH Kota Samarinda
Kebisingan di tugas dan sound level
area aktifitasnya selalu meter selama 10
pemukiman > berada disekitar menit dengan
55 dB (A) mesin-mesin yang pembacaan/pen
tingkat catatan setiap 5
kebisingannya detik.
cukup tinggi. Pengukuran
• Menyampaikan dapat dilakukan
informasi kepada secara mandiri
masyarakat yang atau dengan
bermukim di bekerjasama
sekitar lokasi dengan pihak
kegiatan tentang ketiga yang
aktivitas terakreditasi/be
peralatan/mesin rkompeten.
serta kebisingan • Metode analisis
yang data: Hasil
ditimbulkannya. pengukuran
tingkat
kebisingan
lingkungan
dibandingkan
dengan baku
mutu
lingkungan yaitu
:
• SK MENAKER
No. Kep-
51/MEN/1999
sebesar 85 dB
(A) dengan nilai
toleransi +3 dB
(A) untuk
kebisingan di

29
lingkungan
kerja.
• SK. MENLH No.
Kep-
48/MENLH/199
6 sebesar 55 dB
(A) dengan nilai
toleransi +3 dB
(A) untuk
kebisingan di
lingkungan
perumahan dan
pemukiman.
• Penurunan Kualitas Air Permukaan
Penurunan Penurunan Tercemarnya • Melokalisir air Lokasi area Dilakukan • Metode Badan perairan Selama Instansi Pelaksana :
kualitas air kualitas air air permukaan limpasan dengan pekerjaan selama kegiatan Pengumpulan sekitar lokasi pekerjaan
permukaan permukaan di lokasi membuat saluran konstruksi Data pekerjaan konstruksi • Kontraktor Pelaksana
akibat karena erosi kegiatan drainase dan berlangsung • Pengambilan berlangsung • Surveyor yang ditunjuk
Pekerjaan dan sedimentasi sedimen trap jika sampel air dengan oleh Kontraktor
pondasi diperlukan. dilakukan frekuensi 6 Pelaksana
bawah, • Mencegah lokasi bulan sekali Instansi Pengawas :
pekerjaan terjadinya ceceran pemantauan • DLH Kota Samarinda
pondasi atas, bahan bakar dan yang telah
pekerjaan atau oli serta ditetapkan, Instansi Pelaporan :
finishing dan material pada alat kemudian • DLH Kota Samarinda
Mechanical berat yang sampel air
Electrical (ME) digunakan. dianalisis
laboratorium
yang
berkompeten.
• Metode Analisis
Data: Hasil
analisis kualitas
air
dibandingkan
dengan baku
mutu badan air
mengacu pada
Lampiran V
Perda. Prov.
Kaltim No. 02
Tahun 2011
tentang
Pengelolaan
Kualitas Air dan

30
Pengendalian
Pencemaran Air
(Sumber Air
Kelas III) yaitu:
pH = 6-9, BOD5
≤ 6 mg/l, COD ≤
50 mg/l, TSS ≤
400 mg/l,
minyak & lemak
≤ 1.000 mg/l
(sesuai
parameter uji
pada limbah
cair domestik)
• Adanya Gangguan K3

Pekerjaan Gangguan K3 Adanya • Menyediakan alat Di Lokasi Kegiatan Setiap hari Melakukan Di Lokasi Setiap hari Instansi Pelaksana :
pondasi kecelakaan P3K sebagai Pembangunan selama kegiatan pemantauan Kegiatan selama
bawah, kerja yang pertolongan Gedung Sekolah konstruksi terhadap cara Pembangunan kegiatan • Kontraktor Pelaksana
pekerjaan dialami pertama sebelum berlangsung kerja karyawan Gedung Sekolah konstruksi • Surveyor yang ditunjuk
pondasi atas, karyawan dirujuk ke dengan cara berlangsung oleh Kontraktor
pekerjaan puskesmas/klinik/ melakukan Pelaksana
finishing dan rumah sakit wawancara serta Instansi Pengawas :
Mechanical terdekat pengamatan • DISNAKER Kota
Electrical (ME) • Menerapkan sistem lapangan pada Samarinda
Manajemen K3 dan saat jam kerja
SOP tentang K3 Instansi Pelaporan :
dengan memuat • DLH Kota Samarinda
penerapannya
dalam RKS
(Rencana Kerja dan
Syarat) pada
dokumen kontrak
kerja dengan
karyawan
• Menyediakan APD
seperti helm,
dsbnya
• Mengikutsertakan
pegawai kegiatan
usaha dengan BPJS
Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan
• Melakukan
penanganan
pertama bila ada

31
kecelakaan kerja ke
puskesmas atau
rumah sakit
terdekat
3. TAHAP PASCA KONSTRUKSI
a. Pemutusan Hubungan Kerja
• Hilangnya Lapangan Kerja
Kegiatan Hilangnya Pemutusan • Memberikan Kontraktor Pada saat tahap • Pengumpulan Kontraktor Saat kegiatan Instansi Pelaksana :
Pemutusan lapangan kerja kontrak informasi kepada Pelaksana pasca Data : Pelaksana pemutusan • Kontraktor Pelaksana
Hubungan karena seluruh tenaga tenaga mengenai konstruksi • Melakukan hubungan
kerja pekerjaan kerja akan berakhirnya pencatatan kerja Instansi Pengawas :
konstruksi hubungan kerja (kuisioner dan dilaksanakan, • Dinas Tenaga Kerja Kota
selesai • Membayar hak wawancara) dengan Samarinda
tenaga kerja sesuai secara langsung frekuensi • DLH Kota Samarinda
dengan mekanisme kepada pekerja pemantauan 1
dan prosedur dan masyarakat (satu) kali. Instansi Pelaporan :
berdasarkan yang dengan • Dinas Tenaga Kerja Kota
ketentuan kontrak adanya PHK Samarinda
kerja dan tenaga kerja. • DLH Kota Samarinda
peraturan
perundang- • Metoda
undangan yang Analisis Data :
berlaku. Data yang
diperoleh,
kemudian
dianalisis
secara
deskriptif
kuantitatif dan
komparasi
dengan melihat
angka tingkat
pengangguran
(penduduk
angkatan kerja
produktif yang
belum bekerja)
antara sebelum
dengan sesudah
adanya
kegiatan
kontruksi
berakhir.
b. Demobilisasi Alat dan Bahan

32
• Gangguan Lalu Lintas
Kegiatan Kemacetan Gangguan lalu • Melakukan Sepanjang lokasi Pada saat tahap • Metode Kontraktor Saat kegiatan Instansi Pelaksana :
demobilisasi akibat masuk lintas selama sosialisasi terhadap pekerjaan dan pasca Pengumpulan Pelaksana demobilisasi • Kontraktor Pelaksana
alat dan sisa keluarnya alat proses masyarakat sekitar difokuskan ke jalan konstruksi Data : Melakukan dilaksanakan,
bahan (jika pengangkut alat demobilisasi proyek bahwa keluar masuk alat pengamatan dengan Instansi Pengawas :
ada) berat dan sisa berlangsung kegiatan telah pengangkut. frekuensi frekuensi • DLH Kota Samarinda
bahan selesai dan akan terjadinya pemantauan 1
melakukan gangguan lalu (satu) kali. Instansi Pelaporan:
kegiatan lintas. • DLH Kota Samarinda
demobilisasi alat Pengamatan
dan sisa bahan (jika dilakukan pada
ada) saat dilakukan
• Pengaturan waktu kegiatan
yang tepat dalam mobilisasi alat &
pelaksanaan bahan
demobilisasi • Metode Analisis
khususnya pada Data: Data-data
saat arus frekuensi yang diperoleh
lalulintas rendah. dicatat dalam
• Mengatur bentuk tabel
kecepatan (tabulasi data)
kendaraan dan dilakukan
pengangkut analisa
maksimal 30 komparasi.
km/jam terutama
saat melewati
sekitar kawasan
pemukiman
penduduk.
• Menyiapkan orang
yang membantu
mengatur lalu
lintas saat
pekerjaan
berlangsung
• Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan Terjadinya Peningkatan • Melakukan Difokuskan pada dilakukan • Melakukan difokuskan Sampling Instansi Pelaksana :
Mobilisasi dari penurunan debu yang penyiraman jalan daerah sekitar lokasi selama kegiatan pengambilan pada areal kualitas udara • Kontraktor Pelaksana
Alat Berat kualitas udara dirasakan pada titik-titik kegiatan serta di moblisasi Alat sampling keluar (debu) • Surveyor yang ditunjuk
yang mebawa karena masyarakat yang berpotensi lokasi keluar & bahan kualitas udara masuknya dilakukan 6 oleh pemrkarsa
alat dan bahan mobilisasi alat disekitar lokasi meningkatkan masuknya berlangsung. (debu) di kendaraan bulan sekali
dan bahan kegiatan sebaran debu. kendaraan pada saat lapangan pengangkut Instansi Pengawas :
• Truk yang mobilsasi alat & dengan alat dust pada kegiatan • DLH Kota Samarinda
memiliki bak bahan berlangsung. colector yang mobilisasi alat
terbuka dan melibatkan & bahan Instansi Pelaporan :

33
membawa pihak ketiga • DLH Kota Samarinda
material harus yang telah
menutupi bak terakreditasi
dengan dalam kegiatan
menggunakan pengambilan
terpal sampling
Mewajibkan kualitas udara
pengunaan kaca mata tersebut.
anti debu dan masker Hasil pengukuran
sewaktu debu ditabulasikan
pelaksanakan dan mengacu pada
pekerjaan di lokasi baku mutu kualitas
yang banyak udara yang
menghasilkan debu berlaku.
• Pengotor Jalan
Kegiatan Terjadinya Tercecernya • Melakukan Difokuskan pada dilakukan Melakukan Di sepnajang Dilakukan Instansi Pelaksana :
demobilisasi potensi kotoran kotoran baik pemebersihan daerah sekitar lokasi selama kegiatan pengamatan lokasi kegiatan selama
dari Alat Berat akibat dari ceceran kotoran kegiatan serta di demoblisasi langsung terhadap kegiatan • Kontraktor Pelaksana
yang mebawa demobilisasi kendaraan dari kegiatan lokasi keluar Alat & sisa kendaraan mobilisasi • Sub Kontraktor Untuk
alat dan bahan alat dan bahan pengangkut, mobilisasi masuknya bahan pengangkut, alat berlangsung Pengadaan Alat dan
alat yang tergantung dari kendaraan pada saat berlangsung. yang diangkut, Materail
digunakan kotoran yang demobilsasi alat & bahan yang dibawa Instansi Pengawas :
maupun sisa dihasilkan sisa bahan dan lokasi jalan • DLH Kota Samarinda
bahan yang • Memastikan berlangsung. yang dilalui
dibawa kendaraan Instansi Pelaporan :
pengangkut bersih • DLH Kota Samarinda
dan aman untuk
mengangkut
sebelum keluar
maupun masuk
dari lokasi
kegiatan.
• Peningkatan Kebisingan
Kegiatan Peningkatan Kebisingan ≤ Melakukan Jalan yang Setiap hari Melakukan Jalan yang Setiap hari Instansi Pelaksana :
demobilisasi Kebisingan 60 dBA mobilisasi alat dilalui kendaraan selama kegiatan pengamatan dilalui selama
dari Alat Berat berat dan material pengangkut berlangsung lapangan secara kendaraan kegiatan • Kontraktor Pelaksana
yang mebawa secara bertahap, alat berat dan visual terhadap pengangkut berlangsung • Sub Kontraktor Untuk
alat dan bahan tidak secara material sistem pengelolaan alat berat dan Pengadaan Alat dan
serentak. dengan jarak ± yang dilakukan material Materail
200 meter dari dengan jarak ± Instansi Pengawas :
batas proyek. 200 meter dari • DLH Kota Samarinda
batas proyek.
Instansi Pelaporan :
• DLH Kota Samarinda

34
• Penurunan Kinerja Jalan dan Pedestrian
Kegiatan Penurunan Adanya jalan • Melakukan semua Jalan dan pedestrian Setiap hari Melakukan Jalan dan Setiap hari Instansi Pelaksana :
Mobilisasi dari Kinerja Jalan yang pendokumentasian yang dilalui selama kegiatan pengamatan pedestrian selama • Kontraktor Pelaksana
Alat Berat dan Pedestrian berlubang dan kondisi jalan dan kendaraan berlangsung lapangan secara yang dilalui kegiatan • Sub Kontraktor Untuk
yang mebawa di sekitar lokasi rusaknya pedestrian sebelum pengangkut visual terhadap kendaraan berlangsung Pengadaan Alat dan
alat dan bahan kegiatan pedestrian dimulainya kegiatan alat berat dan sistem pengangkut Materail
pada bangunan material dengan pengelolaan yang alat berat dan
yang dilalui jarak ± dilakukan material Instansi Pengawas :
kendaraan 200 meter dari dengan jarak ± • Dinas PUPR Kota
pengangkut alat batas proyek. 200 meter dari Samarinda
berat dan material batas proyek. • Dishub Kota Samarinda
dengan jarak ± 200
meter dari batas Instansi Pelaporan :
proyek • DLH Kota Samarinda
• Menggunakan
kendaraan
pengangkut
material dan alat
berat sesuai kelas
jalan yang dilalui
• Pembatasan tonase
kendaraan
pengangkut
material dan alat
berat sesuai kelas
jalan
• Melakukan
perbaikan jalan
yang berlubang dan
menata ulang
pedestrian yang
rusak
4. TAHAP OPERASI
a. Pengoperasian Gedung Sekolah
• Peningkatan Limbah Cair
Peningkatan Peningkatan Volume limbah • Mengolah limbah Biofilter dan Setiap hari Melakukan Outlet biofilter Setiap 6 bulan Instansi Pelaksana :
limbah cair dari Limbah Cair cair domestik cair domestik greasetrap selama pemantauan dan sekali • Pemrakarsa
kegiatan sekolah sebesar 10,05 dengan Biofilter kegiatan terhadap limbah greasetrap selama
m3/hari kapasitas 11 m3 berlangsung cair domestic kegiatan Instansi Pengawas :
dengan jumlah 1 pada tahap yang berlangsung • DLH Kota Samarinda
unit karena lebih operasional dihasilkan pada tahap
ramah lingkungan dengan operasional Instansi Pelaporan :
• Melakukan melakukan • DLH Kota Samarinda
pengurasan analisis

35
sebanyak 5 tahun laboratorium
sekali mengenai
• Menambahkan 1 parameter
unit grase trap pada limbah cair
dapur domestik
Melakukan
pengelolaan
terhadap Grase trap
setiap 2 hari sekali
• Peningkatan Limbah Padat
Peningkatan Peningkatan Jumlah • Di dalam ruang Tempat sampah di Setiap hari Melakukan Tempat Setiap 2 hari Instansi Pelaksana :
limbah cair dari Limbah Padat timbulan menyediakan 1 unit dalam ruangan selama koordinasi sampah di luar sekali selama • Pemrakarsa
kegiatan sekolah sampah dengan kapasitas 10 kegiatan dengan petugas ruangan (di kegiatan
domestik liter berlangsung kebersihan depan gedung berlangsung Instansi Pengawas :
sebesar 125 • Di luar ruangan pada tahap lingkungan sekolah) pada tahap • DLH Kota Samarinda
liter/hari menyediakan bak operasional setempat untuk operasional
sampah dengan pengangkutan/p Instansi Pelaporan :
kapasitas 2000 liter embuangan • DLH Kota Samarinda
sebanyak 1 unit sampah ke TPS
• Timbulan sampah Kelurahan Sungai
diambil oleh Pinang Luar
petugas kebersihan
setiap hari dan
diangkut menuju
TPS Kelurahan
Sungai Pinang Luar

• Timbulnya Limbah B3
Timbulnya Timbulnya • Timbulnya • Menyediakan TPS Tempat Setiap hari Melakukan Tempat Satu bulan Instansi Pelaksana :
Limbah B3 dari Limbah B3 limbah padat B3 baik untuk Penampungan selama tahap pemantauan Penampungan sekali selama • Pemrakarsa
kegiatan sekolah B3 berupa limbah cair maupun Sampah B3 operasional terhadap Sampah B3 tahap
Wadah padat sesuai penangangan operasional Instansi Pengawas :
aerosol, dengan ketentuan limbah B3 • DLH Kota Samarinda
Jarum suntik perundangan yang
bekas, berlaku Instansi Pelaporan :
Kemasan • Melakukan • DLH Kota Samarinda
tinta bekas , perizinan terkait
Wadah penyimpanan
Detergen, sementara B3
Lampu kepada Dinas
listrik, Lingkungan Hidup
Baterai , Sisa Kota Samarinda
alat • Menyimpan limbah
elektronik B3 yang
yang tidak dikumpulkan di TPS

36
terpakai, B3 dengan waktu
Majun, Filter penyimpanan
Genset sesuai dengan PP
• Timbulnya No. 101 Tahun
limbah cair 2014 serta
B3 berupa diserahkan kepada
Oli, Grease pihak ketiga yang
telah memiliki izin
dalam pengelolaan
limbah B3 dari KLH
• Peningkatan Gangguan Lalu Lintas
Terjadinya Penurunan Jumlah • Menempatkan Pintu masuk dan luar Setiap hari Melakukan Pintu masuk Setiap 1 Instansi Pelaksana :
peningkatan kinerja jalan antrian petugas pada pintu gedung sekolah selama pengamatan dan luar minggu sekali • Pemrakarsa
gangguan lalu kendaraan di masuk dan luar kegiatan visual dan gedung selama
lintas karena ruas jalan untuk mengatur berlangsung perhitungan sekolah Kegiatan Instansi Pengawas :
kegiatan sekolah sekitar lokasi kendaraan yang pada tahap terhadap jumlah sekolah • DISHUB Kota Samarinda
gedung keluar dan masuk operasional antrian berlangsung
sekolah gedung sekolah kendaraan Instansi Pelaporan :
• Tidak mengubah (±3 kendaraan) • DLH Kota Samarinda
fungsi trotoar untuk di pintu masuk
lahan parkir dan keluar pada
• Menambahkan gedung sekolah
papan infomasi
adanya
ketersediaan lahan
parkir
• Tidak melakukan
parkir pada bahu
jalan
• Menaati rambu lalu
lintas dan marka
jalan yang terdapat
pada dalam dan luar
gedung sekolah
• Memberikan
petunjuk untuk
sirkulasi keluar
masuk kendaraan di
dalam dan luar
gedung sekolah
• Potensi Bahaya Kebakaran
Kegiatan Usaha Potensi Jumlah • Menyediakan Titik penempatan Setiap hari Melakukan check Titik Setiap 6 bulan Instansi Pelaksana :
Sekolah kebakaran kebakaran sistem proteksi APAR dan instalasi selama list terhadap penempatan sekali selama • Pemrakarsa
akibat bangunan terhadap jaringan listrik kegiatan fungsi APAR dan APAR dan kegiatan
bahaya kebakaran berlangsung pengecekan berlangsung Instansi Pengawas :

37
hubungan tiap lantai dan pada tahap terhadap instalasi pada tahap • DAMKAR Kota Samarinda
arus pendek ruangan di dalam operasional instalasi jaringan jaringan listrik operasional
serta luar persil lisrik Instansi Pelaporan :
yang mudah dilihat • DLH Kota Samarinda
dan terjangkau.
• Menyediakan 51
unit tabung APAR
dengan kapasitas 3
kg jenis Dry
Chemical Powder
• Membuat SOP
terkait kebakaran
• Memasang
penangkal petir
pada atap
bangunan
• Melengkapi
bangunan dengan
tangga darurat
kebakaran, jalur
evakuasi
kebakaran, dan titik
kumpul evakuasi
kebakaran
• Menyediakan jalur
akses kendaraan
pemadam
kebakaran yang
tidak terhalang oleh
apapun
b. Pemeliharaan Gedung Sekolah
• Perubahan Persepsi Masyarakat

38
Pemeliharan Perubahan Timbulnya Berkordinasi dengan Gedung sekolah yang Selama Pengamatan Gedung Selama Instansi Pelaksana
Gedung persepsi persepsi pemerintah setempat telah dibangun kegiatan langsung dan sekolah yang gedung • Kontraktor pelaksana
Sekolah masyarakat negative dari baik RT maupun pemeliharaan Pencatatan dari telah sekolah selama masa jaminan
seperti masyarakat Lurah terkait gedung sekolah kondisi gedung dibangung digunakan ber;laku
seperti Pemeliharaan gedung dilakukan sekolah yang • DLH Kota Samarinda
mekanikal sekolah yang akan telah dibangun Instansi Pengawas
elektrikal, dilakukan • Pemerintah Kelurahan
dinding, Sungai Pinang Luar
pengecetan • Pemerintah Kecamatan
dan saluran Samarinda Kota
Instansi Pelaporan
• Pemkot Kota Samarinda

39

Anda mungkin juga menyukai