Publik
RERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
DAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
O
L
E
H
1. Cesilia Felixciatas Inggrita Padeng (2014031079)
2. Fransiska Watriana Suryati (2014031157)
Rerangka Konseptual Akuntansi
Sektor Publik
Kerangka Konseptual
Akuntansi Sektor
Publik
Tujuan
Definisi dan Lingkup Implement
Kerangka Peranan Kerangka asi Pengakuan
Asumsi &
Konseptu Kerangka Konseptu Karakteristi
Akuntan Pengukura
al Konseptu al k Kualitatif
si Sektor n
Akuntansi al Akuntans Akuntansi
Publik Transaksi
sektor Akuntansi i Sektor Sektor
Publik Sektor Publik Publik Publik
Publik
a. Kebutuhan Masyarakat
Manusia sebagai makhluk ekonomi memiliki kebutuhan
ekonomi,pendidikan,kesehatan dan sosial.Kebutuhan
masayarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan
yang merupakan pintu utama dari serangkaian proses dalam
siklus akuntansi sektor publik.
Sehingga perencanaan disusun oleh organisasi publik.
Kebutuhan manusia dapat diidentifikasi melalui berbagai teknik
seperti wawancara langsung,survei,dan penelitian mendalam.
d. Dasar Akural
Merupakan basis pelaporan keuangan sektor publik dimana pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya diakuai pada saat terjadinya serta
dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan
keuangan periode bersangkutan.laporan keuangan sektor publik yang
disusun atas dasar akrual akan memberikan informasi bukan hanya
transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran
kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas dimasa depan serta
sumber daya yang mempresentasikan kas yang akan diterima dimasa
depan.
e. Kelangsungan organisasi
Untuk kelangsungan hidup sebuah organisasi maka
organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau aturan
organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisi
tersebut.
Aturan tersebut mengatur hal-hal yang mendukung agar
operasi organisasi berjalan dengan baik,sehingga kinerja dan
tujuan organisai dapat terwujud.pencapaian hasil inilah yang
menjamin jalannya orgnanisasi dari waktu kewaktu.
f. Akuntabilitas kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi
terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi
publik.jadi tidak salah jika siklus akuntansi sektor publik
diakhiri dengan proses pertanggungjawaban
publik.Akuntabilitas kinerja tercantum dalam dasar hukum
atau atursn dalam organisasi publik.
Defenisi
Pengakuan ( recognition) dilakukan dengan menyatakan pos
tersebut,baik dalam kata-kata maupun jumlah uang dan
mencantumkannya kedalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan .
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk
mengakui dan memasukan setiap unsur laporan keuangan sektor
publik kedalam laporan posisi keuangan dan laporan kinerja
keuangan.
Berbasis kas
Sistem akuntansi berbasis kas hanya mengakui arus kas masuk
dan arus kas keluar.
Laporan keuangan tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data
tentang aktiva dan kewajiban.Data yang ada hanyalah
perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima
sehingga tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat saat kas
dibayarkan sehingga tidak ada utang. Penyesuaian saham
tidak dilakukan,karena akun tidak memperhatikan
pencatatan,dimana yang diperhatikan hanya kenyataan bahwa
kas dibayar untuk pembelian (sehingga tidak ada gambaran
tentang penutupan saham atau closing stock figure).
Basis kas , selain melakukan pengakuan hanya berdasarkan
kas masuk dan kas keluar , juga memiliki fokus pengukuran
hanya pada kas. Akibatnya , yang dilaporkan dalam neraca
(jika dibuat) hanya akun KAS, sehingga ekuitas dana yang ada
disisiBastian,
Indra pasiva hanya
Hal 310menggambarkan
; Deddi Nordiawan keadaan KAS.
Berbasis Akrual (Accrual Base)
Konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2
adalah Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena
diperoleh atau dimasukkan bukan sebagai uang yang diterima
atau dibayarkan) dalam jumlah yang sesuai satu sama lain , dapat
dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan
rekening laba dan rugi selama periode bersangkutan.
Basis akrual mengakui transaksi pada saat terjadi dan mempunyai
fokus pengukuran pada semua sumber dana yang dimiliki. Dengan
demikian, neraca yang dibuat dengan basis akrual akan
melaporkan semua kekayaan , utang, dan ekuitas dana yang
dimilki , baik yang bersifat lancar maupun tidak lancar
Penerapan dasar akrual lebih mengutamakan laporan yang
dihasilkan untuk kepentingan kreditor dan debitor. Berbagai
laporan dalam konsep akrual tidak dibuat secara seragam. Setiap
organisasi sektor publik mempunyai daftar laporan yang
jumlahnya mungkin berbeda satu dengan yang lain, dikarenakan
adanya perbedaan proses kerja antarorganisasi. Namun , ada pula
persamaan yaitu dalam proses pelaporan posisi keuangan dan
pelaporan operasional di berbagai organisasi, dikarenakan alur
penerimaan dan pembayaran terjadi secara
Indra antarorganisasi.
Bastian, Hal 313 ;Deddy N hal
Perbedaan kedua basis tersebut dapat dilihat dalam
ilustrasi berikut ini :