DOKUMEN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
(UKL – UPL)
Kelompok 03 :
1. Maf’ula Salsabila R (1931330002)
2. Zaimatul Ummah (1931330031)
3. Arafi Akbar W P (1931330015)
4. Elang Bagus Firmantoro (1931330042)
5. Benedicta Aldora P (1931330044)
D-III TEKNOLOGI KONSTRUKSI JALAN JEMBATAN DAN BANGUNAN AIR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
DAFTAR ISI
1. Matriks UKL-UPL Pembangunan Pasar Tradisional Takuona Panambangan (Maf’ula Salsabila R)
2. Matriks UKL-UPL Pembangunan Gudang Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu (Zaimatul
Ummah)
3. Matriks UKL-UPL Pembangunan Terminal Toboli (Arafi Akbar W P)
4. Matrik UKL-UPL Peningkatan Jalan Ipuh - Bantal di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu (Elang Bagus Firmantoro)
5. Matriks UKL-UPL Pembangunan Pabrik Beton PT Bengalon Jaya Lestari (Benedicta Aldora P)
PEMBANGUNAN PASAR TUAKONA
PANAMBUANG UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLAAN
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE DAN KETERANGAN
SUMBER JENIS DAMPAK BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP
I. TAHAPAN PRA KONTRUKSI
‐ Kegiatan Sikap dan Kurang lebih Pendekatan Sosial Lokasi Pengelolaan Melakukan Pemantauan Dilakukan satu a. Instansi
pembebas persepsi sekitar 50% Ekonomi‐Budaya: pengelolaan lingkungan banyaknya dilakukan di kali selama pelaksana
an lahan masyarakat Penduduk di ‐ Memberikan lingkungan hidup sikap dan lingkungan kegiatan yaitu, DPKPLH
‐ Perizinan yang beragam Desa Tuakona informasi yang hidup adalah di dilakukan pada persepsi Desa Tuakona pembebasan selaku
‐ Penyiapan akan rencana Panambuang jelas kepada Desa Tuakona saat kegiatan masyarakat. Panambuang lahan pada pemraksara
lahan kegiatan dan Kecamatan masyarakat Panambuang pembebasan Metode Kecamatan tahap pra b. Instansi
pengembangan Bacan Selatan daerah sekitar Kecamatan lahan pemantauan: Bacan Selatan kontruksi Pengawas
Pasar Tuakona dan sekitarnya tentang kegiatan Bacan Selatan dilaksanakan 7 ‐ Melakukan rencana yaitu,
Panambuang di yang yang hari sebelum pengamatan kegiatan ‐ BLH Prov
daerah mereka. berpersepsi dilaksanakan pelaksanaan langsung dan pengembangan Maluku
positif terhadap serta manfaat kegiatan wawancara pasar utara.
kegiatan yang dapat dengan ‐ DPKPLH Kab.
pengembangan diperoleh dari kuisioner Halmahera
Pasar Tuakona rencana kegiatan yang Selatan.
Panambuang ini. dilanjutkan ‐ Pemerintah
‐ Perolehan tanah dengan wilayah
harus secara analisis kecamatan
langsung antara deskriptif. setempat.
pihak‐pihak yang ‐ Pendekatan ‐ LSH Kab.
berkepentingan partisipatif Halmahera
melalui jual beli dengan Selatan
atau secara menerapkan c. Instansi
pelepasan hak curah Penerima
yang pendapat Laporan yaitu,
dilaksanakan melalui DPKKPLH Kab
dengan proses Halmahera
pembuatan akte sosialisasi, Selatan
jual beli di diskusi, dan
hadapan PPAT pertemuan
setempat atau konsultasi
dihadapan masyarakat
Kepala Kantor untuk
Pertanahan menampung
Kabupaten dan
Halmahera mengakomo
Selatan dengan dasi
memberikan pendapat,
ganti rugi yang sikap dan
bentuk dan aspirasi
besarnya secara masyarakat
musyawarah yang terkena
Pendekatan dampak
Institusional: ‐ Mengumpulk
‐ Koordinasi an data yang
dengan Camat, telah
Lurah, Instansi diperoleh
terkait dan lalu
pemuka mengkonsult
masyarakat serta asikan hasil
adat setempat data yang
didapat ke
instansi
pengawas
II. TAHAP KONTRUKSI
Dampak ‐ Meningkatnya ‐ Jumlah ‐ Penerimaan dan Lokasi setiap hari ‐ Memantau Lokasi setiap hari a. Instansi
kegiatan pendapatan penerima penempatan pengelolaan selama banyaknya pemantauan selama pelaksana
rekrutmen atau tenaga kerja tenaga kerja lingkungan kegiatan anggota lingkungan kegiatan yaitu, DPKPLH
tenaga kerja perubahan khusus pada disesuaikan hidup adalah di berlangsung masyarakat hidup adlaah berlangsung selaku
proyek penduduk kontruksi dengan Desa Tuakona setempat di Desa Bisull pemraksara
Desa disesuaikan kebutuhan dan Panambuang yang diterima Kecamatan b. Instansi
Tuakona‐ dengan ketrampilan yang Kecamatan sebagai Bacan Selatan Pengawas yaitu,
Panambuang keahlian dan dimiliki Bacan Selatan tenaga kerja ‐ BLH Prov
dan sekitarnya kualifikasi ‐ Tidak dan berusaha Maluku
karena bidang memberikan di sektor utara.
adanya kontruksi perbedaan antara informasi. ‐ DPKPLH Kab.
kegiatan ‐ Penerimaan tenaga kerja lokal Metode Halmahera
pembangunan kerja khusus dan tenaga kerja pemantauan: Selatan.
pasar pada tahap dari luar lokasi ‐ Melakukan ‐ Pemerintah
Tuakona‐ kontruksi ‐ Memprakarsai pengamatan wilayah
Panambuang disesuaikan pengurusan langsung, kecamatan
sehingga dengan asuransi wawancara, setempat.
tenaga kerja keahlian dan kecelakaan kerja semi ‐ LSH Kab.
pada tahap diutamakan kepada tenaga tersruktur, Halmahera
kontruksi masyarakat kerja. penentuan Selatan
menggunakan Kecamatan ‐ Menekankan responden c. Instansi
tenaga kerja Bacan Selatan pendekatan sosial secara Penerima
lokal dan Kabupaten secara partisipatif purposive Laporan yaitu,
sementara Halmahera dengan sampling, DPKKPLH Kab
tenaga ahli Selatan masyarakat jumlah Halmahera
apabila setempat dan responden Selatan, Dinas
dibutuhkan pendekatan yang akan
Tenaga Kerja
menggunakan kelembagaan diwawancara
dan
dari luar dengan lokal yang sebanyak (10‐
daerah. ada. 15%) dari Transmigrasi
‐ Tenaga kerja populasi Kab.
yang direkrut masyarakat Halmahera‐sel
sebagian yang
besar berasal memperoleh
dari luar desa manfaat.
yang memiliki ‐ Menggunakan
keahlian metode
khusus pendekatan
sehingga melalui
menimbulkan survei,
persepsi indepth
negatif interview,
masyarakat Focus Group
kepada Discussion
masyarakat (FGD).
lokal yang
tidak direkrut
Dampak Kekhawatiran Jumlah Prioritas tenaga Pelaksanaan Pengelolaan Melakukan Lokasi tapak Pemantauan a. Instansi
kegiatan masyarakat penduduk yang kerja lokal pengelolaan lingkungan pengamatan, proyek Desa dilakukan 1 pelaksana
Pengiriman yang tidak berada di Desa (seoptimal mungkin) persepsi dilakukan wawancara Tuakona‐ bulan sekali yaitu, DPKPLh
Material dan digunakan Tuakona sesuai dengan masyarakat ini selama dan Panambangan selama selaku
peralatan jasanya Panambuang bidang kehliannya akan dilakukan berlangsungny mendengarkan Kecamatan kegiatan pemakarsa
sehingga kecamatan dan sesuai pada a kegiatan isu yang Bacan Selatan kontruksi b. Instansi
menimbulkan Bacan Selatan kebutuhan pemukiman dan kontruksi muncul di Kabupaten berlangsung Pengawas
kecemburuan yang khususnya tenaga masyarakat masyarakat. Halmahera yaitu,
sosial berpresepsi kerja unskilled dan Desa Tuakoma‐ selatan ‐ BLH Prov
negatif akibat keamanan. Penambuang Maluku
tidak Kecamatan utara.
diprioritaskanny Bacan Selatan ‐ DPKPLH Kab.
a masyarakat Kabupaten Halmahera
lokal untuk Halmahera Selatan.
tenaga kerja Selatan ‐ Pemerintah
non skill wilayah
kecamatan
setempat.
‐ LSH Kab.
Halmahera
Selatan
c. Instansi
Penerima
Laporan yaitu,
DPKKPLH Kab
Halmahera
Selatan, Dinas
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Kab.
Halmahera‐sel
III. TAHAP PASCA KONTRUKSI
Pemutusan Banyaknya Menurunnya Melakaukan Lokasi Pengelolaan Memantau Lokasi Dilakiukan a. Instansi
hubungan pengangguran tingkat sosialisasi dan pengelolaan lingkungan sosialisasi atau disekitar sekali pada pelaksana
kerja penghasilan penjelasan tertulis lingkungan dilakukan penjelasan proyek Desa akhir kegiatan yaitu, DPKPLh
masyarakat, pada tenaga kerja hidup adalah di selama tertulis pada Tuakona‐ pasca kontruksi selaku
khususnya terkait dengan Desa Tuakona berlangsungny tenaga kerja Panambangan pemakarsa
tenaga kerja Pemutusan Panambuang a kegiatan terkait dengan Kecamatan
Hubungan Kerja Kecamatan Pemutusan Bacan Selatan b. Instansi
Bacan Selatan Hubungan Kabupaten Pengawas
Kerja Halmahera yaitu,
selatan ‐ BLH Prov
Maluku
utara.
‐ DPKPLH Kab.
Halmahera
Selatan.
‐ Pemerintah
wilayah
kecamatan
setempat.
‐ LSH Kab.
Halmahera
Selatan
c. Instansi
Penerima
Laporan yaitu,
DPKKPLH Kab
Halmahera
Selatan, Dinas
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Kab.
Halmahera‐sel
Demobilisasi Sering Sejumlah Memasang rambu – Sepanjang jalur Pengelolaan Memantau Pengelolaan Dilakiukan a. Instansi
peralatan terjadinya kasus rambu lalu lintas transportasi lingkungan pemasangan lingkungan sekali pada pelaksana
dan material gangguan gangguan lalu atau papan demobilisasi dilakukan rambu - dilakukan akhir kegiatan yaitu, DPKPLh
kemacetan lalu lintas pemberitahuan yang pengangkutan selama rambu lalu selama pasca kontruksi selaku
lintas Berupa ada hubungannya peralatan dan berlangsung lintas yang berlangsung pemakarsa
kemacetan dengan kegiatan material Selama berhubungan Selama
lalu lintas tersebut,seperti : kegiatan dengan kegiatan b. Instansi
kegiatan
Dampak dalam hati – hati demobilisasi demobilisasi Pengawas
tersebut
persen 40% kendaraan proyek peralatan dan peralatan dan yaitu,
keluar, kurangi material material ‐ BLH Prov
kecepatan. Maluku
utara.
‐ DPKPLH Kab.
Halmahera
Selatan.
‐ Pemerintah
wilayah
kecamatan
setempat.
‐ LSH Kab.
Halmahera
Selatan
c. Instansi
Penerima
Laporan yaitu,
DPKKPLH Kab
Halmahera
Selatan, Dinas
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Kab.
Halmahera‐sel
MATRIKS UKL UPL PEMBANGUNAN GUDANG DI JALAN SOEKARNO HATTA KELURAHAN TONDO KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU
TAHAP KONSTRUKSI
Penerima- Kesempata Tenaga kerja Pemberian skala Masyarakat di Selama kegiatan Mencatat jumlah Pada masyarakat Minimal 1 kali Pelaksana : Dicky
an Tenaga n Kerja lokal prioritas kepada sekitar lokasi tahap konstruksi. tenaga kerja lokal yang bermukim di selama tahap Lamusu Salahu
Kerja diterima masyarakat disekitar rencana proyek. yang diterima. sekitar lokasi konstruksi. Pengawas : Lurah
Konstruksi. dalam lokasi proyek Masyarakat Membandingkan kegiatan Tondo, Camat
penerimaan berdasarkan Kelurahan Tondo. upah yang Mantikulore Dinas
tenaga kerja ketersediaan SDM dan diterima dengan Sosial dan Ketenaga
konstruksi. kebutuhan. Upah Minimum Kerjaan Kota Palu
Melakukan koordinasi
Provinsi. Pelaporan : DLH
dengan Dinas Tenaga Kota Palu.
Kerja, Kelurahan, dan
Kecamatan tentang
penerimaan tenaga
kerja.
Mobilisasi Peningkata Mengacu Mengoperasikan Lokasi tapak Selama kegiatan Metode dust fall Lokasi tapak Minimal 1 kali Pelaksana : Dicky
Peralatan n Kadar pada kendaraan pengangkut proyek. mobilisasi untuk debu proyek. dalam enam bulan Lamusu Salahu
dan Debu di Kepmene material yang layak peralatan dan tersedimentasi dan selama kegiatan Pengawas : Lurah
Material Udara g LH No. jalan. material metode gravimetric mobilisasi alat dan Tondo, Camat
Ambien 41 Tahun Memasang plat berlangsung. untuk debu material. Mantikulore, Dinas
1999 penghalang pada ban tersuspensi. Perhubu- ngan dan
Tentang kendaraan angkut. Komunikasi Kota
Pengenda
lian
Semua truk Palu.
Pencemar
pengangkut material Pelaporan : DLH
an Udara. dilengkapi dengan Kota Palu.
Baku terpal penutup (bag
Mutu cover).
Kadar
Debu
Maksimal
90µg/m3.
Gangguan Terjadi Menggunakan jalan Lokasi tapak proyek Selama kegiatan Wawancara Rute masuk 1 kali selama Pelaksana : Dicky
Arus gangguan yang tidak padat lalu dan rute mobilisasi langsung dengan kekawasan kegiatan Lamusu Salahu
Lalulintas arus lintas dan dilakukan di Transportasi peralatan dan warga sekitar gudang mobilisasi alat Pengawas : DLH ,
lalulintas luar waktu-waktu jam peralatan dan material jalan sewaLand dan material Lurah Tondo,
pada jalur kerja (pergi-pulang material. berlangsung Pengamatan di Sepanjang rute Camat Mantikulore,
transportas kantor dan sekolah). lapangan terhadap mobilisasi alat Dinas Perhubu-
i bahan Menyediakan petugas prillaku dan material ngan dan
dan untuk pengaturan pengemudi Komunikasi Kota
material. entry/exit truk Palu.
pengangkut peralatan Pelaporan : DLH
dan material dari dan Kota Palu.
keluar lokasi proyek.
Memasang rambu-
rambu lalulintas atau
papan pemberitahuan
seperti: hati-hati
kendaraan proyek
keluar masuk.
Pembersi- Peningkata Keputusan Menentukan dengan Di tapak proyek Selama kegiatan Metode dust fall Lokasi tapak Minimal 1 kali Pelaksana : Dicky
han dan n Kadar Menteri jelas batas- batas pembersihan dan pembersihan dan untuk debu proyek selama kegiatan Lamusu Salahu
Pemata- Debu di Negara LH kepemilikan lahan pematangan lahan. pematangan lahan tersedimentasi dan pembersihan dan Pengawas : Lurah
ngan Lahan Udara No. 41 sebelum pembersihan berlansung. metode gravimetric pematangan lahan Tondo, Camat
Ambien Tahun dan pematangan untuk debu berlangsung. Mantikulore Dinas
1999 lahan. tersuspensi di udara Kesehatan Kota
Tentang Membangun pagar ambien. Palu.
Baku Mutu pembatas lahan. Pelaporan : DLH
Udara
Ambien,
Melengkapi pekerja Kota Palu.
dengan sarana K3
Kadar
seperti masker.
Debu
Maksimal Melakukan
90 penyiraman pada
µg/m3. lahan yang sudah
kering.
Memasang plat
penghalang pada ban
kendaraan angkut
pada pembersihan
lahan.
Semua truk
pengangkut material
dilengkapi dengan
terpal penutup (bag
cover).
Peningkata Mengacu Operasional alat berat Lokasi tapak proyek Selama kegiatan Menggunaka n Lokasi tapak Minimal 1 kali Pelaksana : Dicky
n pada tidak menimbulkan pembersihan dan alat sound level proyek selama kegiatan Lamusu Salahu
kebisingan kepada suara bising yang pematangan lahan. meter. pembersihan dan Pengawas : DLH ,
Kepmeneg berlebihan. Membandingkan pematangan lahan. Lurah Tondo,
LH No
48/1996 Para pekerja memakai hasilnya dengan Camat Mantikulore
untuk Alat Pelindung Diri baku tingkat Dinas Kesehatan
kawasan (APD) yang sesuai kebisingan Kota Palu.
pemukima misalnya ear plug. (Keputusan Pelaporan : DLH
n adalah MENLH No.Kep- Kota Palu.
55 dBA 48/MENLH/11/1
pada 996).
radius 500
m
Pembangu- Perubahan Terjadi Menyediakan ruang Lokasi tapak Selama kegiatan Memantau Lokasi tapak 1 kali dilakukan Pelaksana : Dicky
nan Unit- fungsi perubahan terbuka hijau. proyek. Pembangu- nan ketersediaan proyek. pada saat Lamusu Salahu
Unit lahan. fungsidan Jika memungkinkan Unit-Unit ruang terbuka pembangunan Pengawas : DLH,
Gudang tata guna membuat sumur Perumahan hijau (RTH). unit-unit Lurah Tondo,
Sewa lahan resapan. berlangsung. Memantau perumahan Camat Mantikulore
Mengikuti Garis perubahan relief , Dinas Tata Ruang
Sempadan Bangunan elevasi yang Kota Palu
dan Sempadan Jalan rentan mengalami Pelaporan : DLH
yang ditetapkan. erosi Kota Palu.
Kekuatan bangunan
gudang harus
memperhitungkan
faktor kegempaan.
Peningkata Kepmeneg Aktivitas Lokasi tapak Selama kegiatan Pengukuran Lokasi tapak Minimal1 kali Pelaksana : Dicky
n LH No pembangunan yang proyek. pembangu- nan tingkat kebisingan proyek dan dalam enam bulan Lamusu Salahu
Kebisingan. 48/1996, menimbulkan unit-unit gudang (Leq) di lokasi pemukiman selama tahap Pengawas : DLH ,
untuk kebisingan hanya sewa proyek dan penduduk. konstruksi. Lurah Tondo,
kawasan dilakukan pada siang pemukiman Camat Mantikulore
pemukima hari. penduduk Dinas Kesehatan
n, menggunakan alat kota Palu
kebisingan sound level meter.
adalah
Pelaporan : DLH
Kota Palu.
maksimal
55 dB(A)
pada
radius 500
meter.
Gangguan Tenaga Memakai APD yang Lokasi tapak Selama kegiatan Melakukan Lokasi base camp, Minimal 1 kali Pelaksana : Dicky
Kesehatan kerja sesuai (mis: masker, proyek. pembangu- nan survey dan lokasi bongkar dalam enam bulan Lamusu Salahu
dan mengala sarung tangan). unit-unit gudang wawancara. muat material selama tahap Pengawas : DLH ,
Keselamata
mi Menyiapkan lokasi sewa berlangsung dalam tapak konstruksi.
Lurah Tondo,
n Kerja ganggua pembongkaran proyek.
Camat Mantikulore
(K3) n material dan bahan Dinas Kesehatan
kesehata bangunan yang aman kota Palu
n dan bagi pekerja dan Pelaporan : DLH
kecelaka masyarakat sekitar Kota Palu.
an kerja. lokasi proyek
Menyiapkan bahan-
bahan kebutuhan
pekerja yang sesuai
dengan standar
keselamatan tenaga
kerja.
Menyiapkan kotak
P3K di lokasi proyek.
Base camp memenuhi
standar kesehatan bagi
tenaga kerja.
Tidak membuang
sampah dan sisa
makanan bagi pekerja
yang tinggal di Base
Camp.
Tersedia cukup air
bersih di Base Camp.
Karyawan yang
sedang sakit tidak
boleh bekerja.
TAHAP PASCA KONSTRUKSI
Demobili- Gangguan Terjadi Peningkatan disiplin Pada jalur yang Selama kegiatan Pengamata n Pada rute jalan Dilakukan Pelaksana : Dicky
sasi Arus gangguan pengemudi kendaraan dilalui kendaraan demobilisasi lapangan. yang dilalui untuk minimal satu kali Lamusu Salahu
Peralatan. Lalulintas arus pengangkut demobilisasi peralatan dari Memantau demobilisasi di akhir tahap Pengawas : Lurah
lalulintas demobilisasi peralatan. lokasi proyek. kondisi arus peralatan. konstruksi. Tondo, Camat
pada jalur peralatan. lalulintas Mantikulore Dinas
demobilisa Mematuhi batas khususnya di Perhubu- ngan kota
si material. tonase yang diijinkan sekitar lokasi Palu
sesuai kelas jalan. proyek. Pelaporan : DLH
Bila dibutuhkan dapat Kota Palu.
meminta bantuan
polisi untuk
pengawalan
demobilisasi
peralatan.
Pelepasan Tenaga Pihak perusahaan Tenaga kerja Diakhir tahap Wawancara dan Tenaga kerja pada Sekali di akhir Pelaksana : Dicky
Hubungan kerja menuntaskan konstruksi di lokasi konstruksi. observasi lokasi tapak tahap konstruksi. Lamusu Salahu
Kerja konstruksi pembayaran upah/gaji proyek. lapangan terhadap proyek. Pengawas : Lurah
kehilangan terhadap setiap tenaga pembayaran Tondo, Camat
pekerjaan. kerja akibat upah/gaji tenaga Mantikulore Dinas
berakhirnya masa kerja konstruksi. Sosial dan Tenaga
konstruksi. Kerja kota Palu
Pelaporan : DLH
Kota Palu.
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Linkungan Hidup yang akan terjadi berkenaan dengan rencana pembangunan terminal Induk Toboli
Kabupaten Parigi Moutong tercantum dalam matriks berikut:
Pembebasan Adanya konflik Konflik - Dilakukan Masyarak Selama Memastikan jika Di sekitar Sebelum - Dinas
Lahan batas lahan hampir pemufakatan at sekitar proses kegiatan sudah lokasi pembangunan Perhubung
tidak bersama lokasi kegiatan dengan peraturan proyek Sekitar 2 an
terjadi dengan proyek pembebas yang ada dengan cara sampai 3 kali
90% melibatkan balai desa an lahan memberi papan
instansi terkait peraturan akan hal-
- Pemufakatan hal yang akan
dilakukan
secara tertulis melewati atau masuk
untuk kedalam proyek
memperkecil
masalah di
kemudian hari
Tahap Konstruksi
Mobilisasi - Adanya - Keluhan - Pekerja dari luar Di sekitar Selama - Memantau jumlah Di sekitar Setiap bulan - Dinas
tenaga kerja persepsi yang daerah lokasi proses tenaga kerja lokal lokasi Perhubung
tentang tenaga diterima beradaptasi dan proyek kegiatan - Memantau proyek an
kerja yang relatif mendekatkan diri ada/tidaknya - Disnakertr
berasal dari besar dengan peningkatan ans
luar daerah dengan masyarakat pendapatan
presentas sekitar masyarakat
e sekitar - Adanya prioritas sekitar
85% untuk merekrut - Memantau
- Adanya - Perekruta tenaga kerja dari perkembangan
kesempatan n tenaga masyarakat penerimaan
kerja untuk kerja setempat masyarakat
warga sekitar terbuka terhadap tenaga
lebar kerja pendatang
dengan melihat
prosentase setiap
pemantauan
dengan begitu
kita bisa
memperkirakanya
dan memberi
usaha kepada
tenaga kerja
pendatang
Mobilisasi - Adanya Relatif - Melakukan Lokasi Selama - Memantau Di sekitar Setiap bulan - Dinas
peralatan dan polusi udara kecil mobilisasi pada proyek proses ada/tidak keluhan lokasi Perhubung
material dan Sekitar malam hari kegiatan dari masyarakat proyek an
kebisingan 20% - Menggunakan - Memantau jenis
- Adanya jalan yang tidak penyakit yang
kerusakan padat lalu lintas muncul dan
jalan - Menggunakan jumlah penduduk
setempat kendaraan yang sakit
akibat operasional yang - Memantau kadar
kendaraan sesuai standar debu dan tingkat
proyek kebisingan
- Memantau
kondisi jalan
setelah dilalui
kendaraan proyek
Pembukaan Adanya Relatif - Memberikan Lokasi Selama - Memantau Di sekitar Setiap bulan - Dinas
dan peningkatan kecil masker kepada proyek proses ada/tidak keluhan lokasi Perhubung
pematangan kadar debu dan 80% setiap pekerja kegiatan dari masyarakat proyek an
lahan gas di udara - Menyiram - Memantau jenis
material hasil penyakit yang
bongkahan muncul dan
dengan air jumlah penduduk
- Tidak yang sakit
menimbulkan - Memantau kadar
kebisingan pada debu dan tingkat
waktu ibadah kebisingan
atau istirahat
Pembangunan - Adanya Relatif - Melakukan Lokasi Selama - Memantau Di sekitar Selama proses - Dinas
sarana dan peningkatan kecil kegiatan yang proyek proses ada/tidak keluhan lokasi kegiatan Perhubung
prasarana kadar debu 75% menimbulkan kegiatan dari masyarakat proyek an
dan gas di resiko - Memantau jenis
udara pencemaran penyakit yang
udara saat muncul dan
malam hari jumlah penduduk
- Memasang alat yang sakit
peredam suara - Memantau kadar
- Tidak debu dan tingkat
menimbulkan kebisingan
kebisingan pada - Memantau
waktu ibadah kedisiplinan
atau istirahat pekerja
- Melakukan - Memantau
penggalian pekerja yang lalai
sesuai gambar dan mematuhi
kerja sistem K3
- Adanya - Memberikan - Memantau
penurunan perlengkapan ada/tidak
kualitas air di K3 kepada ketersediaan
sekitar proyek pekerja tenaga medis
- Adanya - Menyiapkan - Memantau
kecelakaan tenaga medis kesiapan
proyek - Menyiapkan kendaraan
kendaraan untuk evakuasi
evakuasi darurat
Tahap Pasca Konstruksi
Demobilisasi - Adanya Relatif - Melakukan Lokasi Selama - Memantau Di sekitar Setiap bulan - Dinas
alat polusi udara kecil mobilisasi pada proyek proses ada/tidak keluhan lokasi Perhubung
dan 80% malam hari kegiatan dari masyarakat proyek an
kebisingan - Menggunakan - Memantau jenis
- Adanya jalan yang tidak penyakit yang
kerusakan padat lalu lintas muncul dan
jalan - Menggunakan jumlah penduduk
setempat kendaraan yang sakit
akibat operasional - Memantau kadar
kendaraan yang sesuai debu dan tingkat
proyek standar kebisingan
- Memantau
kondisi jalan
setelah dilalui
kendaraan proyek
Pengoperasia - Adanya Relatif - Melakukan - Sekitar - Satu - Memantau kadar - Sekitar Setiap bulan - Dinas
n terminal polusi udara kecil sosialisasi dan lingkun bulan debu dan tingkat lingkunga Perhubung
dan 75% penyuluhan gan sebelum kebisingan n an
kebisingan terhadap terminal pengop terminal - Disnakertr
angkutan umum erasian ans
yang masuk terminal - Dinas
terminal Kebersihan
- Melakukan - Memantau jenis - Bapedalda
- Terbukanya sosialisasi dan dan jumlah
lapangan penyuluhan pekerjaan dari
pekerjaan kepada adanya terminal
masyarakat
baru dan sekitar agar
peluang usaha tidak berjualan
sembarangan
dan menyalahi
aturan yang ada
- Membuang - Lokasi - Selama - Memantau - Lokasi
limbah cair ke terminal pengop saluran drainase terminal
- Banyaknya saluran drainase erasian yang ada
limbah, baik yang ada terminal
padat dan cair - Mengelola - Lingku - Memantau - Lingkung
limbah padat ngan jumlah sampah an sekitar
dengan baik sekitar yang tidak terminal
- Menyiapkan terminal tertampung
kendaraan untuk
sampah
- Mengatur lalu - Jalan - 3 bulan - Memantau - Jalan
lintas dan sekitar sekali tingkat sekitar
- Gangguan pemberian terminal kecelakaan di terminal
lalu lintas rambu-rambu di sekitar terminal
sekitar terminal
Matrik UKL-UPL
Peningkatan Jalan Ipuh - Bantal
di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu
KELAS : 2 TKJJBA 1
NO : 08
NIM : 1931330042
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembebasan Persepsi Persepsi 167 1. Sosialisasi Di : - STA 0+00 - Sebelum Melakukan Di : - STA 0+00 - Pemantauan - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
lahan masyarakat KK yang kepada STA 01+450 - dilaksanakan wawancara dengan STA 01+450 - STA dilakukan selama BBPJN III dan Kontraktor
yang terkena masyarakat yang STA 12+350 - kegiatan 167 KK yang 12+350 - STA tahap pra-kontruksi
terkena pembebasan terkena dampak STA 13+300 - konstruksi terkena dampak 13+300 - STA sampai tahap - Pengawas : Satker/PPK PJN di
pembebasa lahan melalui aparat STA 40+100 - pembebasan lahan 40+100 - 42+400 kontruksi dan BBPJN III dan/atau Konsultan
n lahan menyatakan setempat dan 42+400 rencana kegiatan Periode Supervisi
mendukung tokoh masyarakat peningkatan jalan pemantauan
kegiatan mengenai IpuhBantal dilakukan satu kali - Pelaporan : KLH Kabupaten
peningkatan kegiatan Rencana pada tahap Mukomuko dan BBPJN III
jalan Peningkatan dan prakontruksi. Palembang
IpuhBantal Pelebaran Jalan
Besaran IpuhBantal
dampak Kabupaten
sebesar 30 % Mukomuko,
dari tahap Pra Provinsi Bengkulu
Konstriksi baik dengan
terpenuhinya
persyaratan
administrasi
maupun
persyaratan
teknis.
2. Penetapan
ganti rugi atau
kompensasi
berdasarkan hasil
musyawarah
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Kegiatan 1. Persepsi Persepsi 167 1. Sosialisasi Di sepanjang Sebelum Melakukan Di sepanjang tapak Pemantauan - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
survey dan masyarakat KK yang rencana kegiatan tapak proyek mulai dilaksanakan wawancara dengan proyek mulai dari dilakukan selama BBPJN III dan Kontraktor
pengukura yang terkena terkena kepada dari STA 0+00 - kegiatan 167 KK yang STA 0+00 - STA tahap pra-kontruksi
n kegiatan survei pembebasan masyarakat STA 42+400 konstruksi terkena dampak 42+400 sampai tahap - Pengawas : Satker/PPK PJN di
dan pengukuran lahan setempat melalui pembebasan lahan kontruksi dan BBPJN III dan/atau Konsultan
menyatakan aparat setempat rencana kegiatan Periode Supervisi
mendukung dan tokoh peningkatan jalan pemantauan
kegiatan masyarakat IpuhBantal dilakukan satu kali - Pelaporan : KLH Kabupaten
2. Harapan peningkatan mengenai pada tahap Mukomuko dan BBPJN III
masyarakat jalan kegiatan Rencana prakontruksi. Palembang
tentang adanya IpuhBantal. Peningkatan dan
kesempatan Besaran Pelebaran Jalan
kerja dampak IpuhBantal
sebesar 30 % Kabupaten
dari tahap Pra Mukomuko,
Konstriksi Provinsi Bengkulu
baik dengan
terpenuhinya
persyaratan
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Mobilisasi 1. Terbukanya Kebutuhan 1. Memberikan Di sepanjang Pada saat Wawancara dan Di sepanjang tapak Pada saat kegiatan - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
tenaga kesempatan tenaga kerja peluang tenaga tapak proyek mulai kegiatan tahap pengamatan proyek mulai dari tahap kontruksi BBPJN III dan Kontraktor
kerja kerja bagi untuk kerja setempat dari STA 0+00 - kontruksi dimulai langsung tentang STA 0+00 - STA dimulai sampai
penduduk di mendukung yang sama dan STA 42+400 sampai dengan jumlah tenaga local 42+400 dengan tahap - Pengawas : Satker/PPK PJN di
sekitar lokasi pelaksanaan konsultasi tahap operasi yang bekerja di operasi dan periode BBPJN III dan/atau Konsultan
kegiatan dan kontruksi masyarakat proyek peningkatan pemantauan Supervisi
peluang usaha sebesar 240 jalan IPUHBANTAL dilakukan setahun
orang (potensi 2. Pemberian 2kali - Pelaporan : KLH Kabupaten
yang dapat diisi informasi tentang Mukomuko dan BBPJN III
tenaga kerja tenaga kerja yang Palembang
2. Timbulnya local sebesar diperlukan dan
persepsi 60% atau 144 pemberdayaan
masyarakat baik orang. Besaran masyarakat
yang positif dampak setempat
maupun yang sebesar 30 %
negatif dari tahap Pra 3. Perlu
Konstriksi keterangan/persy
aratan kesehatan
calon tenaga kerja
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Mobilisasi Penurunan Terjadi - Pengangkutan Di lokasi kegiatan Selama kegiatan - Pengambilan Di lokasi kegiatan Selama kegiatan - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
alat dan kualitas udara penurunan material dengan STA 00+00 – STA pengangkutan alat sampling kualitas STA 00+00 – STA mobilisasi alat dan BBPJN III dan Kontraktor
Material terutama debu kualitas udara truk harus dalam 42+400 berat dan material udara dengan alat 42+400 (khususnya material, setiap 6
dan di atas BML keadaan tertutup (khususnya jalan High Volume jalan yang dilalui (enam) bulan sekali - Pengawas : Satker/PPK PJN
peningkatan dan agar tidak yang dilalui Sampler dan kendaraan di BBPJN III dan/atau Konsultan
peningkatan peningkatan tercecer di jalan. kendaraan dianalisis di pengangkut alat dan Supervisi
kebisingan kebisingan di - pengangkut alat laboratorium yang material)
atas 70 dBA. Menyiram/menye dan material) terakreditasi, - Pelaporan : KLH Kabupaten
Besaran mprot seluruh kemudian Mukomuko dan BBPJN III
dampak roda kendaraan dibandingka n Palembang
sebesar 16 % yang masuk dan dengan baku mutu.
dari tahap keluar lokasi – Pengukuran
Konstriksi kegiatan. kebisingan dengan
alat Sound Level
Meter, kemudian
dibandingka n
dengan baku mutu
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Gangguan Jumlah ritasi - Penempatan Di lokasi Selama kegiatan Pengamatan secara Di lokasi kegiatan Selama kegiatan - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
lalulintas saat mobilisasi petugas pengatur kegiatan STA mobilisasi alat dan visual Di lokasi STA 00+00 – STA mobilisasi alat dan BBPJN III dan Kontraktor
alat dan lalu lintas pada 00+00 – STA material kegiatan, khususnya 42+400 (khususnya material, setiap 6
material lokasi kegiatan. 42+400 jalan yang dilalui jalan yang dilalui (enam) bulan sekali - Pengawas : Satker/PPK PJN di
sebanyak 3 - Pengangkutan alat (khususnya jalan kendaraan kendaraan BBPJN III dan/atau Konsultan
kali seminggu. dan material yang dilalui pengangkut alat dan pengangkut alat dan Supervisi
Besaran disesuaikan dengan kendaraan material material)
dampak situasi dan kondisi pengangkut alat - Pelaporan : KLH Kabupaten
sebesar 16 % serta disesuaikan dan material) Mukomuko dan BBPJN III
dari tahap dengan tonase. Palembang
Konstriksi
II. Tahap Konstruksi
INSTITUSI PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE
PEMANTAUAN LINGKUNGAN KETERANGAN
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
HIDUP
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Pembersih Penurunan Terjadi 1. Pemakaian Di lokasi Selama tahap - Pengambilan Di lokasi kegiatan Selama tahap - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
an lahan kualitas udara penurunan masker bagi pekerja kegiatan STA konstruksi sampai sampling kualitas STA 00+00 – STA konstruksi sampai BBPJN III dan Kontraktor
kualitas udara yang berhubungan 00+00 – STA dengan tahap udara dengan alat 42+400 dengan tahap
di atas BML dengan sumber 42+400 operasi High Volume operasi dan - Pengawas : Satker/PPK PJN
dan pencemar udara Sampler dan pemantauan di BBPJN III dan/atau Konsultan
peningkatan dan debu dianalisis di dilakukan setahun Supervisi
intensitas 2. Penyiraman laboratorium , 2kali
kebisingan di dengan air secara kemudian - Pelaporan : KLH Kabupaten
atas 70 dBA. berkala pada lahan dibandingka n Mukomuko dan BBPJN III
Besaran di lokasi kegiatan, dengan baku mutu. - Palembang
dampak terutama saat Pengukuran
sebesar 16 % musim kemarau dan intensitas
dari tahap pada saat kondisi kebisingan dengan
Konstriksi debu meningkat, alat Sound Level
untuk menghindari Meter, kemudian
debu yang dibandingka n
berterbangan 3. dengan baku mutu
Pemakaian ear plug
bagi pekerja yang
berhubungan
dengan sumber
kebisingan
4. Pemeliharaan
mesin kendaraan
operasional secara
teratur, sehingga
meminimalkan
tingkat kebisingan
5. Melakukan uji
emisi kendaraan
operasional secara
berkala sesuai
dengan peraturan
yang berlaku
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pekerjaan Penurunan Terjadi 1. Pemakaian Di lokasi Selama tahap - Pengambilan Di lokasi kegiatan Selama tahap - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
Konstruksi kualitas udara penurunan masker bagi pekerja kegiatan dari konstruksi sampai sampling kualitas dari STA 00+00 – konstruksi sampai BBPJN III dan Kontraktor
badan dan kebisingan kualitas udara yang berhubungan STA 00+00 – dengan tahap udara dengan alat STA 42+400 dengan tahap
jalan di atas BML dengan sumber STA 42+400 operasi High Volume operasi dan - Pengawas : Satker/PPK PJN di
dan pencemar udara Sampler dan pemantauan BBPJN III dan/atau Konsultan
peningkatan dan debu dianalisis di dilakukan setahun Supervisi
intensitas 2. Penyiraman laboratorium 2kali
kebisingan di dengan air secara kemudian - Pelaporan : KLH Kabupaten
atas 70 dB. berkala pada lahan dibandingka n Mukomuko dan BBPJN III
Besaran di lokasi kegiatan, dengan baku mutu. Palembang
dampak terutama saat
sebesar 16 % musim kemarau dan - Pengukuran
dari tahap pada saat kondisi intensitas
Konstriksi debu meningkat, kebisingan dengan
untuk menghindari alat Sound Level
debu yang Meter, kemudian
berterbangan 3. dibandingka n
Pemakaian ear plug dengan baku mutu
bagi pekerja yang
berhubungan
dengan sumber
kebisingan
4. Pemeliharaan
mesin kendaraan
operasional secara
teratur, sehingga
meminimalkan
tingkat kebisingan
5. Melakukan uji
emisi kendaraan
operasional secara
berkala sesuai
dengan peraturan
yang berlaku
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pekerjaan Penurunan Terjadi 1.Pemakaian masker Di lokasi Selama tahap - Pengambilan Di lokasi kegiatan Selama tahap - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
saluran kualitas udara penurunan bagi pekerja yang kegiatan mulai konstruksi sampai sampling kualitas mulai dari STA konstruksi sampai BBPJN III dan Kontraktor
drainase dan kebisingan kualitas udara berhubungan dengan dari STA 00+00 dengan tahap udara dengan alat 00+00 sampai STA dengan tahap
di atas BML sumber pencemar sampai STA operasi High Volume Di lokasi kegiatan operasi dan - Pengawas : Satker/PPK PJN di
dan udara dan debu 42+400 serta Sampler dan mulai dari STA pemantauan BBPJN III dan/atau Konsultan
peningkatan pada saluran dianalisis di 00+00 sampai STA dilakukan setahun Supervisi
intensitas 2. Penyiraman drainase laboratorium 2kali
kebisingan di dengan air secara kemudian - Pelaporan : KLH Kabupaten
atas 70 dBA. berkala pada lahan di dibandingka n Mukomuko dan BBPJN III
Besaran lokasi kegiatan, dengan baku mutu. Palembang
dampak terutama saat musim
sebesar 16 % kemarau dan pada - Pengukuran
dari tahap saat kondisi debu intensitas
Konstriksi meningkat, untuk kebisingan dengan
menghindari debu alat Sound Level
yang berterbangan 3. Meter, kemudian
Pemakaian ear plug dibandingka n
bagi pekerja yang dengan baku mutu
berhubungan dengan
sumber kebisingan
4. Pemeliharaan
mesin kendaraan
operasional secara
teratur, sehingga
meminimalkan tingkat
kebisingan 5.
Melakukan uji emisi
kendaraan
operasional secara
berkala sesuai
dengan peraturan
yang berlaku
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Penghijau Peningkatan air Besarnya air 1. Pembuatan saluran Di lokasi Selama pekerjaan Perhitungan Di lokasi kegiatan Selama pekerjaan - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
an larian ( run off) larian ( run off ) drainase sementara kegiatan mulai penghijauan besarnya air larian mulai dari STA penghijauan dan BBPJN III dan Kontraktor
terutama saat sebesar yang memadai dari STA 00+00 dilakukan Selama ( run off ), terhadap 00+00 sampai STA periode pemantauan
hujan 2.831,06 sampai STA pekerjaan daya tampung 42+400 serta pada setahun sekali - Pengawas : Satker/PPK PJN
Penurunan m3/hari 2. Membuat jebakan 42+400 serta penghijauan saluran drainase saluran drainase Di Selama pekerjaan di BBPJN III dan/atau Konsultan
estetika Banyaknya lumpur sebelum pada saluran dilakukan Pengamatan secara lokasi kegiatan penghijauan dan Supervisi
lingkungan yaitu tanaman, pekerjaan tanah drainase Di langsung terhadap mulai dari STA periode pemantauan
berasal dari ranting pohon, dilakukan agar lumpur lokasi kegiatan kebersihan lokasi 00+00 sampai STA setahun sekali - Pelaporan : KLH Kabupaten
limbah tanah serta tidak mengalir ke mulai dari STA kegiatan 42+400 serta pada Mukomuko dan BBPJN III
tanaman, brangkal Terjadi saluran umum 00+00 sampai saluran drainase Palembang
ranting pohon, penurunan Pengelolaan limbah STA 42+400
tanah serta kualitas udara padat dari kegiatan serta pada - Pelaksana : Satker/PPK PJN
brangkal di atas BML pekerjaan tanah akan saluran drainase di BBPJN III dan Kontraktor -
dan bekerjasama pihak Pengawas : Satker/PPK PJN di
peningkatan ke-3 BBPJN III dan/atau Konsultan
intensitas Supervisi - Pelaporan : KLH
kebisingan di Kabupaten Mukomuko dan
atas 70 dBA. BBPJN III Palembang
Besaran
dampak
sebesar 16 %
dari tahap
Konstriksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemelihar Penurunan Terjadi 1. Penyiraman Lokasi kegiatan Selama tahap 1. Pengambilan Lokasi kegiatan Selama tahap - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
aan kualitas udara penurunan tanaman terutama mulai dari STA operasional sampling kualitas mulai dari STA operasional dan BBPJN III dan Kontraktor
kerusakan terutama debu, kualitas udara pada musim 00+00 – STA Selama tahap udara dengan alat 00+00 – STA pemantauan setiap
badan CO, NOx, SO2, di atas BML kemarau. 42+400 Lokasi operasional High Volume 42+400 Lokasi tahun 2 kali Selama - Pengawas : Satker/PPK PJN di
jalan Pb dan dan kegiatan mulai Sampler, dan kegiatan mulai dari tahap operasional BBPJN III dan/atau Konsultan
peningkatan peningkatan 2. Menempatkan dari STA 00+00 dianalisa di STA 00+00 – STA dan pemantauan Supervisi - Pelaporan : KLH
intensitas intensitas petugas untuk – STA 42+400 laboratorium 42+400 setiap tahun 2 kali Kabupaten Mukomuko dan
kebisingan kebisingan di mengatur lalulintas, kemudian BBPJN III Palembang
Gangguan atas 70 dBA terutama pada titik dibandingka n
lalulintas Jumlah lokasi kegiatan. dengan baku mutu. - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
kendaraan yang BBPJN III dan Kontraktor
melintasi lokasi 3. Penyediaan 2. Pengukuran
kegiatan. fasilitas pejalan kaki intensitas - Pengawas : Satker/PPK PJN di
Besaran zebra cross bagi kebisingan dengan BBPJN III dan/atau Konsultan
dampak pejalan kaki yang alat Sound Level Supervisi
sebesar 30 % hendak menyebrang Meter, kemudian
dari tahap jalan. 4. Pemasangan dibandingka n - Pelaporan : KLH Kabupaten
Pasca Marka jalan sebagai dengan baku mutu Mukomuko dan BBPJN III
Konstriksi petunjuk bagi Pengamatan secara Palembang
pengguna jalan untuk visual di lokasi
lalu lintas yaitu
berupa center line,
line stop dan marka
petunjuk
5. Berkoordinasi
dengan Dinas
Perhubungan
Kabupaten
Mukomuko
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemelihar Gangguan lalu Tundaan 1. Penyediaan Di lokasi Selama tahap Pengamatan secara Di lokasi kegiatan Selama tahap - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
aan lintas saat perjalanan petugas pengatur lalu kegiatan mulai operasiona langsung terhadap mulai dari sampai operasional dan BBPJN III dan Kontraktor
jembatan kegiatan selama 15 lintas dari STA 00+00 gangguan lalu lintas STA 42+400 serta pemantauan setiap Satker/PPK PJN di BBPJN III
pekerjaan menit. Besaran sampai STA di lokasi kegiatan pada saluran tahun 2 kali dan/atau Konsultan Supervisi
marka jalan dampak 2. Pemasangan 42+400 serta drainase
sebesar 30 % ramburambu yang pada saluran - Pelaporan : KLH Kabupaten
dari tahap menunjukan drainase Mukomuko dan BBPJN III
Pasca Palembang
Konstriksi adanya kegiatan
pekerjaan
pemeliharaan
jembatan
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemelihar Peningkatan air Besarnya air 1. Pembuatan saluran Di lokasi Selama tahap Perhitungan Di lokasi kegiatan Selama tahap - Pelaksana : Satker/PPK PJN di
aan larian terutama larian ( run drainase sementara kegiatan mulai operasional besarnya air larian mulai dari STA operasional dan BBPJN III dan Kontraktor
saluran saat hujan off ) sebesar yang memadai dari STA 00+00 ( run off ), terhadap 00+00 sampai STA pemantauan setiap
drainase 2.831,06 sampai STA daya tampung 42+400 serta pada tahun 2 kal - Pengawas : Satker/PPK PJN di
m3/hari. 2. Membuat jebakan 42+400 serta saluran drainase saluran drainase BBPJN III dan/atau Konsultan
Besaran lumpur sebelum pada saluran Supervisi
dampak 30% pekerjaan tanah draina
dari tahap dilakukan agar lumpur - Pelaporan : KLH Kabupaten
Pasca tidak mengalir ke Mukomuko dan BBPJN III
Konstruksi. saluran umum Palembang
Besaran
dampak
sebesar 30 %
dari tahap
Pasca
Konstriksi
Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Limbah Terdapatnya - Membersihkan limbah padat Lokasi pembangunan Selama kegiatan - Memantau dan mencatat Lokasi pembangunan Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : Dampak
padat limbah padat seperti potongan kayu, dermaga pekerjaan dermaga limbah padat yang dermaga pekerjaan - PT. Bengalon Jaya Lestari terjadi pada
sisa-sisa tumpahan semen, dll yang dihasilkan selama kegiatan dermaga b. Instansi Pengawas : saat kegiatan
penggunaan berserakan pembangunan sarana dan - BLH Kota Samarinda konstruksi
- Membuat Tempat Pembuangan
c. Instansi Penerima
material yang prasarana
Laporan :
berserakan di Sementara (TPS) yang akan - Mengidentifikasi limbah
diangkut ke Tempat - BLH Kota Samarinda
sekitar padat yang dihasilkan
pembangunan Pembuangan Akhir (TPA) apakah termasuk
sejumlah ± 20 golongan limbah B3
kg/minggu
5. Pembangu- Kecelakaan Terjadinya - Menerapkan SOP K3 Di dalam lokasi Selama kegiatan - Melakukan inspeksi kepada Di dalam Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : Dampak
nan Sarana Kerja kecelakaan kerja sehingga kecelakaan kerja kegiatan pembangunan seluruh tenaga kerja lokasi kegiatan pembangunan - PT. Bengalon Jaya Lestari terjadi pada
Pendukung pada saat dapat diminimalkan dan sarana pendukung sebelum mulai beraktifitas sarana b. Instansi Pengawas : saat kegiatan
dapat dikurangi pendukung - BLH Kota Samarinda konstruksi
pembangunan terhadap atribut
- Disnakertrans
sarana - Melakukan pertolongan keselamatan kerja
Kota Samarinda
pendukung baik pertama pada tenaga kerja - Menyiapkan tenaga
yang mengalami kecelakaan c. Instansi Penerima
kecelakaan yang medis apabila ada
saat bekerja Laporan :
dapat kejadian yang bersifat
- BLH Kota Samarinda
menyebabkan darurat
- Disnakertrans
cacat ataupun Kota Samarinda
kematian
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
SUMBER JENIS BESARAN LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE PENGELOLAAN DAN KET
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN BENTUK UPAYA PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Limbah Terdapatnya - Membersihkan limbah padat Lokasi pembangunan Selama kegiatan - Memantau dan mencatat Lokasi pembangunan Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : Dampak
Padat limbah padat seperti potongan kayu, sarana pendukung pekerjaan dermaga limbah padat yang sarana pendukung pembangunan - PT. Bengalon Jaya Lestari terjadi pada
sisa-sisa tumpahan semen, dll yang dihasilkan selama kegiatan sarana b. Instansi Pengawas : saat kegiatan
berserakan - BLH Kota Samarinda
penggunaan pembangunan sarana dan pendukung konstruksi
c. Instansi Penerima
material yang - Membuat Tempat Pembuangan prasarana
Laporan :
berserakan di Sementara (TPS) yang akan - Mengidentifikasi limbah
diangkut ke Tempat - BLH Kota Samarinda
sekitar padat yang dihasilkan
pembanguna Pembuangan Akhir (TPA) apakah termasuk
n sejumlah ± golongan limbah B3
30
kg/minggu
C. Tahap Pasca Konstruksi
1. Demobilisasi Lalu Lintas Tingkat - Melakukan permohonan ijin Akses jalan masuk Selama kegiatan - Melakukan pengamatan Akses jalan masuk Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : Dampak
Peralatan kelancaran lalu demobilisasi alat kepada dan keluar lokasi demobilisasi frekuensi dan jenis dan keluar lokasi demobilisasi - PT. Bengalon Jaya Lestari terjadi pada
lintas darat pada instansi yang berwenang. pembangunan peralatan sarana lalu lintas darat pembangunan peralatan b. Instansi Pengawas : saat
- BLH Kota Samarinda
jalan umum - Dalam kegiatan berlangsung pada jalan umum. berlangsung demobilisas
- Polisi Lalu Lintas Sek.
yang dilalui demobilisasi harus Pengamatan dilakukan dengan i peralatan
Palaran
untuk mobilisasi dilakukan pengawalan oleh pada saat dilakukan frekuensi
- Dinas Perhubungan Kota
peralatan dan pihak Kepolisian. kegiatan demobilisasi pemantauan 1
- Melakukan kegiatan Samarinda
persimpangan peralatan. (satu) kali
c. Instansi Penerima
jalan demobilisasi pada saat - Data yang diperoleh
Laporan :
demobilisasi frekuensi lalu lintas rendah dicatat dalam bentuk
- Melakukan pengaturan - BLH Kota Samarinda
dengan jalan tabel (tabulasi data) dan
umum kecepatan kendaraan dilakukan analisa
pengangkut, maksimal 30 komparasi
km/jam terutama jika
melintasi pemukiman padat
penduduk
2. Pemutusan Kesempata Jumlah - Melakukan sosialisasi Tenaga kerja yang Pada saat proses - Melakukan pencatatan Tenaga kerja yang Pada saat proses a. Instansi Pelaksana : Dampak
Hubungan n Kerja karyawan yang terhadap tenaga kerja bahwa dilakukan pemutusan secara langsung mengenai dilakukan pemutusan - PT. Bengalon Jaya Lestari terjadi
Kerja di PHK akan ada kegiatan pemutusan pemutusan hubungan kerja jumlah tenaga kerja yang pemutusan hubungan kerja b. Instansi Pengawas : pada saat
hubungan kerja hubungan kerja - BLH Kota Samarinda
hubungan kerja. berlangsung di PHK pada saat berlangsung pasca
- Disnakertrans
- Memberikan pengertian dan pelaksanaan kegiatan dengan frekuensi konstruksi
Kota Samarinda
pemberitahuan kepada rasionalisasi tenaga kerja pemantauan 1
(satu) kali c. Instansi Penerima
karyawan atau pekerja secara (PHK).
Laporan :
lebih dini, sehingga memberi - Melihat prosentase terjadi
- BLH Kota Samarinda
peluang bagi mereka untuk kenaikan tingkat
- Disnakertrans
mencari lowongan pekerjaan pengangguran (penduduk Kota Samarinda
di perusahaan lain yang masih angkatan kerja yang belum
atau akan beroperasi. bekerja) akibat banyaknya
- Melakukan kegiatan karyawan/pekerja yang
pemutusan hubungan kerja terkena kegiatan
secara bertahap. rasionalisasi tenaga kerja
- Melakukan pemutusan (PHK) dengan sebelum
hubungan kerja denga adanya kegiatan
mengacu pada peraturan rasionalisasi tenaga kerja
perundang-
(PHK).
undangan yang berlaku yaitu
Keputusan Menteri Negara
Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor : Kep-
150/MEN/2000 tanggal 20
juni 2000 yang mengatur
tentang penyelesaian
pemutusan hubungan kerja
dan penetapan
pesangon bagi karyawan